Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis product moment dan analisis korelasi ganda. Agar kesimpulan tidak menyimpang dari yang seharusnya, maka terlebih dahulu harus dilakukan uji prasyarat analisis korelasi yaitu uji normalitas dan uji linieritas sebagai prasyarat untuk dilakukan analisis data. 1. Pengujian Prasyaratan Analisis Data a. Pengujian Normalitas Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Untuk meguji normalitas setiap data variabel, digunakan uji one sampel Kolmogorov- Smirnov. Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 11.0. jika nilai a hitung untuk tiap-tiap variabel penelitian ini dibawah a = 0,05 maka distribusi data variabel tersebut adalah tidak normal. Jika masing-masing variabel mempunyai nilai di atas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian berdistribusi normal, adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut Imam Ghozali, 2002: 36: Xi S Xi Fo Max D N − = Keterangan: D = Deviasi maksimum FoXi = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan S N = Distribusi frekuensi kumulatif observasi Selanjutnya untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi masing- masing variabel normal atau tidak dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut yaitu jika probabilitas lebih besar dari a = 0,05 bararti sebaran data normal dan jika nilai probabilitas lebih kecil dari a = 0,05 berarti sebaran data tidak normal. b. Pengujian Linieritas Pengujian linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan garis regresi dengan menguji signifikansi nilai F. adapun rumus yang digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut : F= 2 2 e TC S S Dimana : S TC 2 = 2 − K TC JK S e 2 = K n E JK − Keterangan : F : Nilai F untuk garis regresi S TC 2 : Varians tuna cocok S e 2 : Varians kekeliruan JKTC: Jumlah kuadrat tuna cocok JKE : Jumlah kuadrat kekeliruan Berdasarkan hasil penelitian selanjutnya dibandingkan dengan F tabel dengan taraf signifikan 5 . Koefisien F hitung diperoleh dari perhitungan SPSS 11.0. jika nilai F hitung nilai F tabel maka hubungan antara variabel bebas denagn variabel terikat linier. Dan sebaliknya jika nilai F hitung F tabel maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tidak linier. c. Pengujian Asumsi Klasik 1. Multikolinieritas Multicollinierty Multikolinieritas adalah adanya hubungan yang tinggi variabel-variabel bebas diantara satu dengan lainnya. Dalam hal ini disebut variable yang tidak orthogonal. Variabel yang bersifat tidak orthogonal adalah variable bebas yang korelasinya tidak sama dengan nol. Untuk mendeteksi masalah multikolinieritas digunakan rumus korelasi. Rumus korelasinya sebagai berikut Suharsimi Arikunto, 2004:425: r xy = { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − 2 2 2 2 y Y N Y X N Y X XY N Selanjutnya dengan bantuan komputer program SPSS diadakan analisis Collin earity statistics. Dari hasil Collinearity statistics akan diperoleh VIF Variance Inflation Factor. Untuk mengetahui terjadi tidaknya multikolinieritas, digunakan ketentuan sebagai berikut : 1 jika VIF5, maka terjadi multikolinieritas. 2 jika VIF5, maka tidak terjadi multikolinieritas. 2. Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varian dan kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variable bebas Suprapto.J,2004:60. Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan uji korelasi rank dari Sperman . Rumus korelasi dari sperman didefinisikan sebagai berikut: r s = 1-6         − ∑ 1 2 2 1 n n d Dimana: d 1 = Perbedaan pada rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang berbeda dari individu atau fenomena ke-i n = Banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank. Selanjutnya dengan bantuan komputer program SPSS, untuk menentukan terjadi tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan ketentuan sebagai berikut: 1 jika r s hitung r s tabel, maka terjadi heteroskedastisitas. 2 jika r s hitung r s tabel, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Autokorelasi Autukorelasi ialah suatu keadaan dimana kesalahan pengganggu dalam periode lainnya.Jadi kesalahan pengganggu tidak bebas, satu sama lain berkorelasi, saling berhubungan Suprapto.J,2004:102. Untuk mendeteksi t ada tidaknya masalah autukorelasi dapat diuji dengan jalan menghitung “The Durbin - Watson Statistic,d” d= ∑ ∑ − = − − n n t n t t t e e e 1 2 2 1 Dimana: d = Statistik Durbin -Watson t e = Gangguan estimasi t = Observasi terakhir t-1 =Observasi sebelumnya Untuk memperoleh kesimpulan apakah ada masalah autukorelasi atau tidak, hasil hitungan statistik d harus dibandingkan dengan tabel statistik d. Pemilihan angka dan tabel d harus memperhatikan parameter =k, dan jumlah observasi =n, pada tingkat signifikansi = tertentu. 2. Pengujian Hipotesis Penelitian a. Rumusan Hipotesis 1 Rumusan Hipotesis I Ho = Tidak ada hubungan positif antara profesionalitas guru dengan prestasi belajar siswa . Ha = Ada hubungan positif antara profesionalitas guru dengan prestasi belajar siswa. 2 Rumusan Hipotesis II Ho = Tidak ada hubungan positif antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa . Ha = Ada hubungan positif antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa. 3 Rumusan Hipotesis III Ho = Tidak ada hubungan positif antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa . Ha = Ada hubungan positif antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa. 4 Rumusan Hipotesis IV Ho = Tidak ada hubungan positif antara profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa . Ha = Ada hubungan positif antara profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa. b. Pengujian Hip otesis dan penarikan kesimpulan 1 Hipotesis I - III Untuk menguji hipotesis pertama yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara profesionalitas guru X 1 dengan prestasi belajar siswa Y dan menguji hipotesis kedua, yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar siswa X 2 dengan prestasi belajar siswa Y, dan menguji hipotesis ketiga yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar siswa X 3 dengan prestasi belajar siswa Y penulis menggunakan analisis korelasi product moment Suharsimi Arikunto1998:256. Sedangkan untuk data yang berdistribusi tidak normal penulis menggunakan korelasi Spearman Rank Sudjana,1989:439 untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga. Adapun rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut : r ry = { } { } 2 2 2 2 Y XY X X Y X XY N ∑ − ∑ ∑ − ∑ Σ Σ − Σ Keterangan : r = korelasi skor item dengan skor total X = skor item Y = skor total N = jumlah subyek Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila koefisien korelasi hitungan r lebih besar dari koefisien korelasi dalam tabel dan taraf signifikansi 5, maka berarti antara variabel yang diuji terdapat hubungan yang positif dan signifikansi. Sedangkan jika didapatkan koefisien korelasi hitungan r lebih kecil dari koefisie n korelasi dalam tabel, berarti antara variabel terdapat hubungan yang negatif dan tidak signifikansi. Untuk mengetahui signifikan tidaknya suatu hasil korelasi akan diuji dengan menggunakan uji t Sujadna, 1996:380 dengan rumus : t = 2 1 2 r n r − − Keterangan : t = harga tes yang dicari r = koefisien korelasi n = jumlah sampel Kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis yaitu bila t hitung lebih besar dari t tabel maka hipotesis diterima dan bila t hitung lebih kecil dari t tabel maka hipotesis ditolak. 2 Hipotesis IV Untuk menguji hipotesis keempat yaitu terdapat hubungan positif dan signifikan antara profesionalitas guru X 1 , disiplin belajar siswa X 2 , fasilitas belajar siswa X 3 , dengan prestasi belajar siswa Y, penulis menggunakan teknik analisis regresi ganda Sudjana 1989: 383 sedangkan untuk data yang berdistribusi tidak normal penulis menggunakan Analisis Chi Kuadrat Sugiyono,2004:104 untuk menguji hipotesis keempat. Adapun rumus analisis regresi ganda Sutrisno hadi: 33 sebagai berikut : Y = aX 1 + aX 2 + aX 3 + k Keterangan: Y : Variabel terikat kriterium X 1 : Bilangan bebas pertama a : Bilangan koefisien X 2 : Bilangan bebas kedua k : Bilangan konstanta X 3 : Bilangan bebas ketiga Mencari koefisien korelasi antara kriterium Y dengan prediktor X 1 ,X 2 dan X 3 dengan rumus : ∑ ∑ ∑ ∑ + + = 2 3 3 2 2 1 1 123 y y x a y x a y x a R y Keterangan: a 1 = Koefisien variabel bebas x 1 a 2 = Koefisien variabel bebas x 2 a 3 = Koefisien variabel bebas x 3 ∑ y x 1 =Jumlah produk antara x 1 dan y ∑ y x 2 = Jumlah produk antara x 2 dan y ∑ y x 3 = Jumlah produk antara x 3 dan y 3 . 2 . 1 R =Koefisien korelasi antara y dengan 3 , 2 , 1 x x x Selanjutnya untuk menguji apakah koefisien korelasi tersebut signifikan atau tidak maka digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut Suharsimi Arikunto, 1998:579: Untuk menguji signifikan antara variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat digunakan uji F, sebagai berikut R 2 N – m – 1 F reg = ------------------------------- m1 – R 2 Keterangan : F reg = Harga F garis regresi yang dicari R 2 = Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor N = Banyaknya subyek yang terlibat M = Banyaknya prediktor Nilai F hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai F tabel pada tingkat signifikan alpha 5 . Jika nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel berarti hipotesis alternatif diterima atau hipotesis nol ditolak dan sebaliknya jika nilai F hitung lebih kecil dari nilai F tabel berarti hipotesis alternatif ditolak atau hipotesis nol diterima. 3 . Sumbangan Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat a Sumbangan Relatif SR Sumbangan relatif dipergunakan untuk memenuhi seberapa besar sumbangan masing-masing variabel bebas dalam perbandingan terhadap nilai variabel terkait. Besarnya sumbangan relatif masing- masing variabel diwujudkan dalam bentuk persentase dengan rumus sebagai berikut : SR = 100 x JK xy a reg ∑ Keterangan : SR = sumbangan relatif dari suatu variabel bebas a = koefisien variabel bebas ∑ xy = jumlah produk antara variabel bebas X dan variabel terikat Y JK reg = jumlah kuadrat regresi b. Sumbangan Efektif SE Sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel bebas atau prediktor dalam menunjang efektivitas garis regresi untuk keperluan pengadaan prediksi. Besarnya sumbangan efektif masing-masing variabel diwujudkan dalam bentuk persentase dengan rumus sebagai berikut : SE = SR x R 2 Keterangan : SE = Sumbangan Efektif suatu variabel bebas SR = Sumbangan Relatif dari suatu variabel bebas R 2 = Koefisien Determinasi 45

BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh disiplin belajar, motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar: studi kasus siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Yogyakarta.

0 0 187

Hubungan antara motivasi belajar, disilpin belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa: studi kasus SMA Bopkri 1 Yogyakarta.

1 6 162

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, motivasi belajar siswa, dan fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMA GAMA Yogyakarta.

1 11 179

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus pada SMK Bopkri I Yogyakarta.

0 0 197

Hubungan antara persepsi siswa terhadap profesionalisme guru, kedisiplinan dan motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMA BOPKRI II Yogyakarta.

0 0 144

Hubungan antara lingkungan belajar siswa, dorongan orang tua dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa kelas 2 di SMU BOPKRI II Yogyakarta.

0 0 188

Hubungan Antara Fasilitas Belajar Dan Kompetensi Dosen Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa 000010

0 0 1

Hubungan antara profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa-siswi kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta - USD Repository

0 0 181

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

0 0 160

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN GURU AKUNTANSI, FASILITAS BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 3 124