Pembahasan ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Dari analisis regresi ganda tiga prediktor diperoleh Sumbangan Relatif SR dan Sumbangan Efektif SE masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat seperti yang tercantum pada tabel berikut ini : Tabel 13 Bobot Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Variabel Penelitian Sumbangan Relatif SR Sumbangan Efektif SE Profesionalitas Guru X 1 20,98 10,90 Disiplin Belajar X 2 46,71 24,27 Fasilitas Belajar X 3 32,31 16,79 Total 100 51,96

D. Pembahasan

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka diperoleh hasil penelitian dan pembahasan sebagai berikut : 1. Hubungan antara profesionalitas guru dengan prestasi belajar siswa Berdasarkan pengujian hipotesis yang pertama didapatkan hubungan yang positif dan signifikan antara profesionalitas guru X 1 dan prestasi belajar siswa Y, terbukti dari hasil analisis koefisien korelasi product moment yang menunjukkan r xy = 0,481 termasuk dalam kategori sedang dan koefisien korelasi hitung yang menunjukkan bahwa t hitung yaitu sebesar 5,959 lebih besar dari t tabel yaitu sebesar 1,658. Hal ini berarti tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat diprediksikan dari tinggi rendahnya profesionalitas guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dengan demikian profesionalitas guru mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Positif berarti jika profesionalitas guru ditingkatkan maka akan meningkat pula prestasi belajar siswa, sedangkan signifikan menunjukkan bahwa hasil kesimpulan berlaku pada populasi atau dapat digeneralisasikan. Hal ini didukung dari besarnya sumbangan efektif profesionalitas guru sebesar 10,90 lihat lampiran 9 . Seorang guru mempunyai pe ran yang sangat besar dalam proses belajar mengajar didalam kelas. Mereka tidak hanya bertugas menyampaikan materi pelajaran saja, tetapi juga mencari cara agar materi yang disampaikan bisa diterima siswa dengan baik. Guru harus bisa menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan. Mereka juga harus bisa menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang menarik. Dengan suasana mengajar yang sepe rti ini diharapakan para siswa bisa lebih bersemangat dalam belajar. Seorang guru yang benar-benar profesional juga mampu menyampaikan materi pelajaran yang benar-benar bermutu yang selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Mereka bisa menguasai bahan yang mereka ajarkan secara mendalam. Materi yang mereka berikan juga harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dengan bekal ilmu yang benar-benar bermutu, diharapkan siswa bisa memperoleh pengetahuan yang luas dan mendalam. Sehingga mereka bisa mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru dengan baik. Bila siswa bisa mengerjakan soal-soal ujian dengan baik, diharapkan prestasi bela jar mereka pun baik. Uraian diatas menjelaskan kepada kita mengapa profesionalitas guru mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa. 2. Hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa Berdasarkan pengujian hipotesis yang kedua didapatkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar X 2 dan prestasi belajar siswa Y, terbukti dari hasil analisis koefisien korelasi product moment yang menunjukkan r xy = 0,619 termasuk dalam kategori tinggi dan koefisien korelasi hitung yang menunjukkan bahwa t hitung yaitu sebesar 8,561 lebih besar dari t tabel yaitu sebesar 1,658. Hal ini berarti tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat diprediksikan dari tinggi rendahnya disiplin belajar dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian disiplin belajar mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Positif berarti jika disiplin belajar ditingkatkan maka akan meningkat pula prestasi belajar siswa, sedangkan signifikan menunjukkan bahwa hasil kesimpulan berlaku pada populasi atau dapat digeneralisasikan. Hal ini didukung dari besarnya sumbangan efektif disiplin belajar sebesar 24,27 lihat lampiran 9 . Untuk mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan kedisiplinan dan keteraturan dalam segala usaha yang dilakukan, sedangkan untuk mencapai hasil belajar yang optimal seorang siswa perlu merencanakan terlebih dahulu sistematika yang baik tentang apa yang akan dipelajari. Sebagai contoh, siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI harus disiplin dalam hal melaksanakan apa yang telah direncanakan atau jadwal yang telah dibuat sehingga dapat memperoleh hasil yang diharapkan. Disiplin siswa misalnya berusaha dalam hal keteraturan waktu untuk belajar, teknik atau cara belajar yang baik, perencanaan jadwal dalam belajar, dan pelaksanakan peraturan sekolah, jika siswa sudah melaksanakan hal tersebut maka siswa tersebut memiliki peluang yang besar untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi. Uraian diatas menjelaskan kepada kita mengapa disiplin belajar mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa. 3. Hubungan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa Berdasarkan pengujian hipotesis yang ketiga didapatkan hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar X 3 dan prestasi belajar siswa Y, terbukti dari ha sil analisis koefisien korelasi product moment yang menunjukkan r xy = 0,549 termasuk dalam kategori sedang dan koefisien korelasi hitung yang menunjukkan bahwa t hitung yaitu sebesar 7,135 lebih besar dari t tabel yaitu sebesar 1,658. Hal ini berarti tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat diprediksikan dari tinggi rendahnya fasilitas belajar yang dimiliki siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian fasilitas belajar mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Positif berarti jika fasilitas belajar ditingkatkan maka akan meningkat pula prestasi belajar siswa, sedangkan signifikan menunjukkan bahwa hasil kesimpulan berlaku pada populasi atau dapat digeneralisasikan. Hal ini didukung dari besarnya sumbangan efektif fasilitas belajar sebesar 16,79 lihat lampiran 9 . Fasilitas belajar siswa yang meliputi tempat belajar, buku-buku pelajaran dan alat-alat pelajaran yang dimiliki siswa lengkap maka akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa karena kelengkapan fasilitas akan berguna meningkatkan prestasi belajar siswa. Misalnya dalam belajar disekolah, dengan memiliki buku-buku pegangan dan alat tulis yang lengkap maka siswa akan lebih dapat berkonsentrasi dan memusatkan perhatiannya pada pelajaran karena siswa dapat menyimak pelajaran yang diberikan oleh guru dengan membaca buku-buku yang dimilikinya dan mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru tanpa harus meminjam alat tulis pada teman yang akhirnya akan mengurangi konsentrasi didalam belajar. Oleh karena itu semakin lengkap dan terpenuhinya kebutuhan fasilitas belajar tersebut akan sangat membantu keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar yang tinggi. Alat-alat pelajaran yang tersedia akan memperlancar dan mempermudah siswa dalam mempelajari mata pelajaran. Semakin lengkap buku pelajaran,perlengkapan dan peralatan belajar serta tersedianya tempa t belajar yang rapi dan tenang akan menambah semangat siswa dalam belajar. Dengan semangat belajar yang tinggi siswa akan lebih mudah menerima PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pelajaran dan menguasainya sehingga prestasi belajar yang akan dicapai juga akan lebih meningkat. Uraian diatas menjelaskan kepada kita mengapa fasilitas belajar mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa. 4. Hubungan antara profesionalitas guru, disiplin belajar, dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa Berdasarkan hasil analisis regresi ganda didapatkan nilai koefisien korelasi antara profesionalitas guru, disiplin belajar, dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa secara bersama-sama Ry 123 sebesar 0,723, koefisien determinasi R 2 sebesar 0,522 dan harga F hitung 42,285 lebih besar dari F tabel 2,68 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara profesionalitas guru, disiplin belajar, dan fasilitas Belajar dengan prestasi belajar siswa. Adapun sumbangan efektif dari ketiga variabel bebas tersebut memiliki 51,96 lihat lampiran 9. Berdasarkan nilai R y123 = 0,723 lebih besar dari nilai R tabel = 0,179 dengan taraf signifikansi 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada kecenderungan semakin baik profesionalitas guru, semakin baik disiplin belajar, dan fasilitas belajar akan diikuti dengan semakin tinggi prestasi belajar siswa, hal ini disebabkan karena guru yang mempunyai kemampuan profesional mampu melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga siswa akan lebih bersemangat dalam belajar dan didukung dengan disiplin belajar yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tinggi serta fasilitas belajar yang cukup memadai akan lebih mempermudah siswa dalam meraih prestasi belajar yang baik. Bobot sumbangan efektif masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya dapat diketahui bahwa profesionalitas guru memberikan sumbangan efektif sebesar 10,90, disiplin belajar memberikan sumbangan efektif sebesar 24,27, dan fasilitas belajar memberikan sumbangan efektif sebesar 16,79. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin belajar memberikan sumbangan efektif paling tinggi yaitu 24,27, kemudian diikuti oleh varia bel fasilitas belajar 16,79 dan yang terakhir variabel profesionalitas guru sebesar 10,90. Ini berarti variabilitas variabel prestasi belajar siswa kelas II SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dapat dijelaskan oleh ketiga variabel tersebut sebesar 51,96 sehingga da pat diketahui bahwa ada sebesar 48,04 sumbangan efektif dari faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. 88

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh disiplin belajar, motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar: studi kasus siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Yogyakarta.

0 0 187

Hubungan antara motivasi belajar, disilpin belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa: studi kasus SMA Bopkri 1 Yogyakarta.

1 6 162

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, motivasi belajar siswa, dan fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMA GAMA Yogyakarta.

1 11 179

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus pada SMK Bopkri I Yogyakarta.

0 0 197

Hubungan antara persepsi siswa terhadap profesionalisme guru, kedisiplinan dan motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMA BOPKRI II Yogyakarta.

0 0 144

Hubungan antara lingkungan belajar siswa, dorongan orang tua dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa kelas 2 di SMU BOPKRI II Yogyakarta.

0 0 188

Hubungan Antara Fasilitas Belajar Dan Kompetensi Dosen Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa 000010

0 0 1

Hubungan antara profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa-siswi kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta - USD Repository

0 0 181

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

0 0 160

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN GURU AKUNTANSI, FASILITAS BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 3 124