c. Disiplin Belajar
a. Definisi Dis iplin
Menurut WHS Jones 1926 mengartikan disiplin sebagai berikut dicipline has been defined as the training of the will
. Disiplin di sini berarti sebagai latihan kemauan. Kemauan di sini adalah kemauan
yang baik, dengan mengetahui secara positif bahwa yang dimaksud adalah kemauan yang baik, maka dapat dianalisis lebih lanjut bahwa
apabila hal ini dipimpin dan diarahkan dengan baik akan melatih kebiasaan yang baik pula, yang tidak lain adalah melatih kemampuan
untuk berbuat disiplin. Disiplin ada dua yaitu baik dan buruk. Lebih lanjut dikatakan
bahwa Good dicipline is effective, bad discipline which gails in its purpose.
Pengertian ini menunjukkan bahwa disiplin yang baik adalah disiplin yang menguntungkan, sedang disiplin yang tidak baik adalah
disiplin yang menjerumuskan. Dengan demikian perbuatan disiplin itu belum pasti menguntungkan dan baik, misalnya penyalahgunaan
wewenang sehingga dapat merugikan orang lain. Pada penulisan ini disiplin dimaksud bukan disiplin pada
perkumpulan atau organisasi dalam masyarakat, tetapi disiplin belajar dalam hubungannya dengan prestasi belajar.
Berdasarkan uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa disiplin merupakan keterikatan seseorang baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk menaati norma atau aturan tertentu yang ada di
lingkungan masyarakat. Secara khusus disiplin adalah adanya usaha yang sungguh-sungguh melalui latihan-latihan dan kemauan dari siswa
untuk belajar. Kemauan disini adalah kemauan yang baik dari anak untuk berbuat positif dan berbuat yang menguntungkan. Sebagai
contoh adalah siswa mematuhi gurunya untuk mengerjakan pekerjaan rumah, mematuhi peraturan yang ada di sekolah, dan sebagainya.
1 Fungsi Disiplin Disiplin memang sangat perlu bukan saja di sekolah , tetapi
dalam semua hal dan dalam semua kegiatan dan lebih-lebih dalam kegiatan belajar. Orang berbuat disiplin juga dikatakan belajar,
yaitu belajar mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Karena terbiasa melatih diri berdisiplin, akhirnya menjadi suatu kebiasaan
yang selalu melekat pada diri pr ibadi siswa itu sendiri, yang akhirnya dapat berkembang dan dapat dipergunakan dilingkungan
tempat tinggal mereka. Menurut Ansabel sepeti yang dikutip Yulia Arysa 1991 ,
disiplin mempunyai berbagai fungsi yang sangat penting terhadap perkembangan kepribadian anak. Disebutkan bahwa ada empat
fungsi pokok yang terdapat dalam disiplin yaitu : a. Sebagai fungsi dari internalisasi
b. Sebagai fungsi dari sosialisasi c. Sebagai fungsi kemasakan kepribadian
d. Sebagai fungsi terhadap perasaan aman.
Dari fungsi-fungsi disiplin yang sudah disebutkan diatas dapat penulis simpulkan sebagai berikut :
a. Untuk kelancaran proses belajar mengajar Dengan berdisiplin anak merasa aman dan tidak terganggu
oleh teman, dan ini berarti mereka menyadari bahwa berhasil tidaknya disiplin adalah untuk mereka sendiri.
b. Mendidik dan melatih siswa dalam hidup bermasyarakat sosialisasi.
Dengan disiplin anak terlatih mengikuti dan melaksanakan norma dan aturan yang berlaku dimasyarakat.
c. Mendidik dan melatih siswa agar dapat menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk belajar maupun kegiatan
lainnya. d. Untuk menanamkan rasa saling hormat menghormati antar
yang satu dengan yang lainnya sehingga timbul perasaan aman dalam kehidupannya.
2 Unsur Disiplin Menurut Triana Noor Edwin 1997 ada empat unsur
disiplin yaitu peraturan, hukuman, penghargaan, dan konsistensi. Peraturan yang dimaksudkan bahwa dalam disiplin ada norma-
norma, aturan yang harus ditaati seseorang. Hukuman yang dimaksudkan jika seseorang melanggar suatu aturan, maka ia akan
mendapatkan hukuman. Hukuman dapat berupa fisik, non fisik, membayar denda dan sebagainya. Sedangkan penghargaan
dimaksudkan jika seseorang melaksanakan tindakan yang benar, maka kepadanya diberikan penghargaan yang tidak harus berupa
denda, tetapi dapat berupa ucapan terima kasih, senyuman, pujian, dan lain sebagainya. Konsistensi berkait dengan tingkat keajegan
dalam memberikan hukuman dan penghargaan. b. Disiplin Belajar
Untuk mendapatkan sesuatu hasil yang baik diperlukan disiplin dan keteraturan secara kontinyu. Untuk dapat mencapai hasil belajar yang
baik, seorang pelajar perlu merencanakan terlebih dahulu dengan sistematika yang baik tentang apa yang akan dipelajari.
Menurut The Liang Gie 1982 bahwa dalam usaha apapun juga keteraturan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk
memperoleh hasil yang baik didalam usaha belajar barulah seorang pelajar akan mempunyai cara belajar yang baik.
c. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Pada umumnya ternyata tidak semua siswa mampu menjalankan
disiplin yang baik meskipun siswa sudah berusaha dengan membuat jadwal atau rencana sendiri. Hal ini disebabkan oleh faktor -faktor
sebagia berikut :
1. Faktor Intern faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi :
a. Sifat Malas Sifat malas ini dapat terjadi karena kesengajaan, misalnya
siswa yang menunda pekerjaan sehingga pekerjaannya menumpuk dan semakin banyak.
b. Kesehatan Kesehatan juga merupakan factor yang dapat mempengaruhi
kedisiplinan. Orang yang tidak sehat akan sulit menaati apa yang sudah direncanakan, sebaliknya orang yang sehat akan
lebih mudah menepati segala sesuatu yang direncanakan. c. Minat
Seseorang yang mempunyai segala kegiatan, maka kecenderungan untuk menjalankan disiplin lebih tinggi
dibanding orang yang tidak mempunyai apa yang dilakukannya.
2. Faktor Ekstern meliputi : a. Peralatan
Faktor ini dapat mempengaruhi disiplin seseorang, sebagai contoh siswa yang tidak memiliki peralatan lengkap dalam
belajar, lebih memilki jiwa disiplin yang tinggi dibandingkan
dengan siswa yang memiliki peralatan belajar yang kurang lengkap.
b. Lingkungan Lingkungan merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya
dalam membantu meningkatkan disiplin belajar. Dalam lingkungan keluarga peranan orang tua sangat membantu
sedangkan dalam lingkungan sekolah adalah guru dan teman sekolahnya, yang lebih besar pengaruhnya adalah peran dari
teman-temannya. Meskipun guru berusaha memotivasi belajar, tapi jika temannya tidak mendukung maka disiplin yang
ditawarkan belum tentu berhasil.
4. Fasilitas Belajar