14
C. Pembentukan persepsi siswa tentang pelajaran fisika
Persepsi setiap orang lebih merupakan proses pengorganisasian dan pengintegrasian stimulus atau konsep fisika yang diterima melalui panca indera:
yaitu melalui mata sebagai alat penglihatan, telinga sebagai alat pendengaran, hidung sebagai alat pembauan, lidah sebagai alat pengecapan, kulit sebagai alat
perabaan. Persepsi diawali dengan penerimaan stimulus oleh alat reseptor kemudian stimulus diteruskan ke pusat susunan saraf untuk diberikan arti atau
untuk menyadarimengerti tentang stimulus yang diterima Walgito, 2005: 100; Khairani, 2013: 62.
Pandangan atau persepsi siswa SMA terhadap mata pelajaran fisika sebagai bagian dari IPA tentu berbeda antara siswa yang satu dan lainnya.
Pandangan siswa bersifat subyektif tergantung seberapa besar keterlibatan pengetahuannya, pengalamannya, proses belajarnya tentang stimulus atau mata
pelajaran fisika sebelumnya. Bentuk persepsi merupakan pandangan yang berdasarkan penilaian terhadap obyek. Persepsi yang terkait proses kognitif
mencakup proses penafsiran obyek yang sangat terbatas untuk setiap individu. Tidak semua stimulus dapat dipersepsi, tetapi hanya stimulus-stimulus tertentu
saja yang mampu dipersepsi yang mungkin memiliki relevansi dan bermakna bagi diri individu.
Mengacu kepada perbedaan kemampuan persepsi seseorang, maka persepsi dikelompokkan atas 2 sifat persepsi yaitu:
1. Persepsi positif Persepsi positif adalah pandangan terhadap suatu obyek dan menuju pada
suatu keadaan dimana subyek memberi tanggapan cenderung menerima obyek yang ditangkapnya sesuai dengan pribadinya.
2. Persepsi negatif Persepsi negatif adalah pandangan terhadap suatu obyek dan menuju pada
suatu keadaan dimana subyek memberi tanggapan cenderung menolak obyek yang ditangkapnya sesuai dengan pribadinya.
15
D. Persepsi siswa terhadap pelajaran fisika