SMA St.Gregorius Data, analisis data, dan pembahasan

70

19. SMA St.Gregorius

Tabel 34. Tingkat kesulitan, kesukaan, dan kegunaan mata pelajaran di SMA St.Gregorius No Mata Tingkatan pelajaran Sulit Suka Berguna 1 Matematika 93.8 46.9 71.9 2 Fisika 90.6 37.5 65.6 3 Biologi 56.3 50 46.9 4 Kimia 56.3 81.3 65.6 5 Bahasa Indonesia 9.4 56.3 53.1 6 Bahasa Inggris 65.4 46.9 56.3 7 Agama 3.1 56.3 31.3 8 PKN 25 25 9.4 Data tabel di atas menunjukkan bahwa siswa SMA St.Gregorius mempersepsikan mata pelajaran matematika sebagai mata pelajaran yang paling sulit 93,8 , diikuti mata pelajaran fisika 90,6 , bahasa inggris 65,4 , biologi dan kimia masing-masing 56,3 , dll. Sementara dari tingkat kesukaan, siswa di SMA ini mempersepsikan mata pelajaran kimia sebagai mata pelajaran yang paling disukai 81,3 , diikuti bahasa indonesia dan agama masing-masing 56,3 , matematika dan bahasa inggris masing-masing 46,9 , dan seterusnya, dan fisika 37,5 . Data lain tentang tingkat kegunaan mata pelajaran, siswa SMA ini juga mempersepsikan bahwa mata pelajaran matematika dianggap paling berguna 71,9 , diikuti fisika dan kimia masing-masing 65,6 , dll. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa SMA St.Gregorius memandang mata pelajaran fisika sebagai mata pelajaran yang sulit, tidak disukai, namun berguna untuk masa depan siswa. 71 Untuk melihat tingkat kesulitan, kesukaan, dan kegunaan mata pelajaran fisika secara populasi berdasarkan data setiap SMA, penulis menyajikan data grafik berikut ini. Gambar 1. Grafik tingkat kesulitan mata pelajaran fisika per SMA Data tabel 35 di bawah ini menunjukkan bahwa ada 90,6 siswa yang mengatakan bahwa mata pelajaran fisika itu sulit. Jumlah siswa ini tersebar pada 19 SMA dan berbeda setiap SMA. Data gambar 1 di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa terbanyak yang menyatakan mata pelajaran fisika itu sulit adalah SMAN 1 Langke Rembong 11,96 , menyusul SMA St. Fransiskus X. 8,60 , SMAN 2 Langke Rembong 7,80 , dan seterusnya, dan jumlah siswa yang paling sedikit yang mengatakan fisika itu sulit adalah SMAN 2 Cibal 2,15 . 11.96 7.8 5.5 6.8 8.6 2.65 3.152.823.3 5.81 2.65 3.48 2.5 2.5 2.99 5.3 2.15 5.8 4.8 2 4 6 8 10 12 14 Sulit 72 Gambar 2. Grafik tingkat kesukaan mata pelajaran fisika per SMA Data tabel 35 di bawah ini juga memperlihatkan bahwa hanya 47,5 saja siswa yang mengatakan suka terhadap mata pelajaran fisika. Berarti ada 52,5 siswa yang mengatakan tidak suka terhadap mata pelajaran fisika. Jumlah siswa ini tersebar pada 19 SMA dengan jumlah siswa yang berbeda-beda. Data gambar 2 diatas menunjukan bahwa jumlah siswa yang mengatakan suka terhadap mata pelajaran fisika lebih banyak dikatakan oleh siswa SMA Setia Bhakti 8,30 , diikuti SMAN 1 Langke Rembong 6,64 , siswa SMA St. Fransiskus X. 5,60 , dan seterusnya, dan jumlah siswa yang paling sedikit yang mengatakan suka terhadap mata pelajaran fisika adalah siswa MAN Reok 0,30 . 6.64 5.3 2.99 8.3 5.6 1.49 0.660.83 3.15 1.99 0.5 2.15 1.16 1.82 0.66 1.49 0.5 0.3 1.99 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Suka 73 Gambar 3. Grafik tingkat kegunaan mata pelajaran fisika per SMA Berkaitan dengan tingkat kegunaan mata pelajaran fisika, data tabel 35 di bawah ini menunjukkan bahwa terdapat 64,4 siswa yang mengatakan bahwa mata pelajaran fisika itu berguna untuk masa depan mereka. Jumlah siswa ini tersebar pada 19 SMA dengan jumlah yang bervariasi. Data gambar 3 di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang tertinggi yang mengatakan bahwa mata pelajaran fisika itu berguna adalah SMA Setia Bhakti 9,46 diikuiti siswa SMAN 1 Langke Rembong 7,97 , SMA St. Fransiskus X. 6,30 , dan seterusnya, dan jumlah siswa yang paling sedikit yang mengatakan mata pelajaran fisika itu berguna adalah SMA Budi Dharma 0,30 . Dengan demikian, di satu sisi mata pelajaran fisika dianggap sulit dan tidak disukai, tetapi di sisi lain mata pelajaran fisika dinilai cukup berguna untuk kelanjutan studi atau masa depan siswa. 7.97 6.1 4.8 9.46 6.3 1.991.661.49 3.82 3.15 0.3 1.821.661.661.49 3.48 1.16 2.65 3.48 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Berguna 74 Bagaimana posisi mata pelajaran fisika diantara mata pelajaran lainnya di sekolah, penulis menyajikan data umum seperti pada tabel berikut. Tabel 35. Tingkat kesulitan, kesukaan, dan kegunaan 8 mata pelajaran pokok SMA IPA No Mata Tingkat kesulitan, kesukaan, dan kegunaan pelajaran Jumlah siswa Sulit Suka Berguna 1 Matematika 91.6 49.4 73.3 2 Fisika 90.6 47.5 64.4 3 Biologi 54.6 68.8 70.1 4 Kimia 85.8 49.4 57.5 5 Bahasa indonesia 12.1 58.9 43.3 6 Bahasa inggris 57.6 37.8 45.9 7 Agama 6.6 51.9 26.4 8 PKN 11.7 34.1 20.0 Jumlah 410.6 397.8 401.0 Rerata 51.32 49.72 50.12 Berdasarkan data tabel di atas, tampak bahwa mata pelajaran yang paling sulit adalah matematika 91,6 , diikuti mata pelajaran fisika 90,6 , kimia 85,8 , bahasa inggris 57,6 , biologi 54,6 , dan seterusnya. Tampaknya mata pelajaran fisika berada pada rangking ke-2 setelah matematika. Selain itu, tingkat kesukaan terhadap mata pelajaran ditunjukkan bahwa mata pelajaran yang paling disukai adalah biologi 68,8 , diikuti bahasa indonesia 58,9 , agama 51,9 , matematika dan kimia masing-masing 49,4 , fisika 47,5 , dan seterusnya. Tentang kegunaan mata pelajaran ditunjukkan pula bahwa mata pelajaran yang paling berguna adalah matematika 73,3 , disusul biologi 70,1 , fisika 64,4 , dll. 75 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa mata pelajaran fisika termasuk kategori mata pelajaran yang CUKUP BERGUNA dengan tingkat kegunaan 64,4 , SULIT dengan tingkat kesulitan 90,6 , dan TIDAK DISUKAI dengan tingkat kesukaan 47,5. Apabila kedua hasil analisis data penelitian ini disatukan, maka kategori dan tingkat persepsi siswa SMA kelas XI IPA terhadap pelajaran fisika yang hanya pada kategori B dengan tingkat persepsi 74 , yang diikuti oleh sulitnya, tidak disukainya, dan hanya pada cukup bergunanya mata pelajaran fisika di Manggarai mungkin selain merupakan akibat dari kemampuan belajar fisika siswa yang rendah, minat, kebutuhan yang tidak searah, suasana hati, dll. faktor internal siswa, juga merupakan akibat dari faktor-faktor eksternal siswa seperti fasilitas belajar fisika yang tidak lengkap, keadaan SMA yang baru berdiri, SMA yang belum terakreditsi, dan SMA yang belum memiliki laboratorium. Selain itu, juga merupakan dampak lanjutan dari guru fisika yang belum berpengalaman berusia muda, guru fisika yang baru mengajar, guru fisika yang masih berpendidikan D3, guru yang bukan berspesialisasi ilmu fisika, guru fisika yang berstatus guru swasta, dan masih adanya guru fisika kontrak dan honorer lihat data primer Mei 2016 di bab III dan lampiran 9. 76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari data penelitian ini, maka disimpulkan sbb: 1. Persepsi siswa SMA kelas XI IPA terhadap mata pelajaran fisika pada SMA se- kabupaten Manggarai propinsi Nusa Tenggara Timur berada pada kategori BAIK B dengan tingkat persepsi 74 . Sub-subaspek persepsi siswa dalam penelitian ini juga berada pada kategori B dengan tingkat persepsi yang berbeda. Semua SMA sampel penelitian berada pada kategori B dengan rerata tingkat persepsi 3,90 . 2. Mata pelajaran fisika dikategorikan cukup berguna dengan tingkat kegunaan 64,4 ; dikategorikan sulit dengan tingkat kesulitan 90,6 ; dan mata pelajaran fisika dikategorikan tidak disukai dengan tingkat kesukaan 47,5 oleh siswa SMA kelas XI IPA tahun ajaran 20152016 di kabupaten Manggarai propinsi Nusa Tenggara Timur.

B. Saran

Beberapa saran dari penelitian ini adalah sbb: 1. Untuk meningkatkan kategori dan tingkat persepsi siswa SMA kelas XI IPA baik terhadap pelajaran fisika maupun terhadap mata pelajaran fisika di Manggarai, maka hendaknya guru dan siswa mengubah strategimetode dan suasana pembelajaran fisika dari yang kurang baik kepada strategi pembelajaran fisika yang mudah, menarik, demokratis, dan menyenangkan. 2. Untuk memperoleh hasil penelitian yang akurat dan representatif, hendaknya jumlah anggota sampelnya sama tiap sekolah dan paling kurang 50 siswa SMA kelas XI IPA yang datanya diambil. Selain itu, perlu pemisahan penelitian antara SMA yang terletak di ibukota kabupaten dengan SMA di luar kota kabupaten dan diperlukan juga kesamaan jumlah nomor kuesioner pada semua subaspek persepsi yang diteliti.