Metode analisis data METODOLOGI PENELITIAN

24 Tabel 4. Kisi-kisi kuesioner No Subaspek yang diteliti Nomor pernyataan dalam kuesioner Jumlah nomor kuesioner 1 Pengertian 1; 2; 3; 7; 21; 31 6 2 Pengalaman 9; 10; 11; 12; 13; 14. 6 3 Strategi pembelajaran 17; 18; 24; 32. 4 4 Emosi 5; 19; 22. 3 5 Perasaan 6; 23; 26; 28. 4 6 Pandangan 4; 8; 15; 16; 20; 25; 27; 29. 8 7 Penilaian 30; 33; 34; 35; 36. 5 Jumlah 7 36 36

F. Metode analisis data

Data dianalisis dengan metode deskriptif yaitu menggunakan persentasi dengan bantuan Excel dan SPSS dengan rumus distribusi frekwensi: N = fxN X 100 : dimana N = jumlah kejadian, fx = frekwensi individu Bungin, 2005: 182. Analisis data mengacu kepada jawaban responden dengan langkah-langkah kerja sbb: a. Pengisian kuesioner, olah data, dan analisis data tentang persepsi siswa terhadap pelajaran fisika dengan langkah-langkah kerja sbb: a. Pengisian kuesioner Setiap item pernyataan terdiri dari 4 pilihan option jawaban siswa dan setiap nomor pernyataan diberi skor 1 - 4 dengan kategori Baik Sekali BS, Baik B, Kurang Baik KB, dan Tidak Baik TB sebagai hasil konversi skor dari jawaban seperti pada form tabel 5 dan 6 di bawah ini. 25 Tabel 5. Pemberian skor pada kuesioner untuk pernyataan negatif Pilihan jawaban Skor Sangat Tidak Setuju 4 Tidak Setuju 3 Setuju 2 Sangat Setuju 1 Tabel 6. Pemberian skor pada kuesioner untuk pernyataan positif Pilihan jawaban Skor Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju 2 Setuju 3 Sangat Setuju 4 Siswa diminta untuk mengisi kolom jawaban dengan tanda centang V sesuai pendapatnya masing-masing. b. Penyortiran data Semua lembaran jawaban siswa diseleksi, yang tidak lengkap di buang. c. Pengolahan data Lembaran jawaban dibagi dalam 19 kelompok sesuai dengan SMA masing-masing, termasuk pengelompokkan form daftar mata pelajaran. Menulis nama-nama siswa dan mencocokan jawaban dengan kunci jawaban dengan memberikan skor kategori: BS = 4; B = 3; KB = 2; TB = 1. Membuat tabel data umum untuk menentukan kategori dan skor tingkat persepsi. Membuat tabel kategori dan rentangan skor per subaspek sesuai jumlah nomor pernyataan kuesioner masing-masing seperti pada tabel 7 di bawah ini. 26 Membuat tabel data kategori dan tingkat persepsi sub-sub aspek per SMA Membuat tabel-tabel data rekapitulasi masing-masing untuk dimasukkan ke dalam tulisan utama sebagai hasil penelitian dan acuan analisis data. Tabel 7. Rentangan skor persepsi dan subaspek tentang pelajaran fisika Kat egori Persepsi, Subaspek, jumlah nomor kuesioner, dan rent angan skor Persepsi Persepsi Emosi St rat egi Pembel. Penilaian Pengert ian Pandangn Perasaan pengalaman 36 3 4 5 6 8 Baik Sekali 109 - 144 10 - 12 13 - 16 16 - 20 19 - 24 25 - 32 Baik 73 - 108 7 - 9 9 - 12 11 - 15 13 - 18 17 - 24 Kurang Baik 37 - 72 4 - 6 5 - 8 6 - 10 7 - 12 9 - 16 Tidak Baik 1 - 36 1 - 3 1 - 4 1 - 5 1 - 6 1 - 8 Berdasarkan tabel di atas, penulis membaginya atas 4 kelompok kategori persepsi yaitu: 1 Kelompok persepsi secara umum digunakan jumlah skor maksimal 144 36 X 4 dengan rentangan jumlah skor 36 - 144 dari 36 nomor pernyataan; dan 2 Kelompok subaspek persepsi digunakan skor maksimal dan rentangan jumlah skor yang bervariasi dan dari nomor yang bervariasi pula seperti tabel 7 di atas. Oleh karena interval dari data di atas terlalu besar, maka perlu menggambarkan data dalam bentuk distribusi frekuensi grup atau interval. Dalam menentukan interval, perlu diperhatikan catatan berikut Suparno, 2011: 14: 1 Banyaknya interval adalah antara 7 - 20 saja. Bila datanya banyak, banyaknya interval dapat besar; bila datanya sedikit, banyaknya interval kecil saja. 2 Besar interval harus sama. 3 Besar interval = X t – X r ∑ interval. Biasanya dibulatkan ke atas. X t = skor tertinggi, X r = skor terendah. 4 Interval terbawah harus memuat skor terkecil; interval teratas harus memuat skor tertinggi. d. Menganalisis data 27 Untuk kategori persepsi secara umum, data dianalisis dengan menjumlahkan skor kemudian dikonversi ke bentuk kualitatif berupa kategori persepsi BS atau B atau KB atau TB. Sedangkan untuk tingkat persepsi, data dianalisis dengan menggunakan rumus frekwensi di atas. Dalam konteks penelitian ini, rumus tersebut di atas diubah menjadi: Tingkat persepsi = jumlah skor tercapai dibagi total skor maksimal dikali 100 . b. Pengisian urutan mata pelajaran, olah data, dan analisis data persepsi siswa tentang wawasan terhadap mata pelajaran fisika dengan langkah-langkah kerja sbb: a. Pengisian urutan mata pelajaran Siswa diminta menulis 8 mata pelajaran pokok secara berurut dari nomor 1- 8 sesuai tingkat kesulitan, kesukaan, dan kegunaan mata pelajaran seperti contoh format pada kuesioner. Ke-8 mata pelajaran yang ditulis siswa pada form data adalah urutan 1. matematika, 2. fisika, 3. biologi, 4. kimia, 5. bahasa indonesia, 6. bahasa inggris, 7. agama, dan 8. PKN. Siswa diminta menulis mata pelajaran mulai dari yang paling sulit atau paling disukai atau paling berguna. b. Penyortiran data Lembaran jawaban yang datanya tidak lengkap dibuang. c. Pengolahan data Diberikan angkanomor urut untuk semua tingkatan sesuai kunci jawaban yaitu nomor 1 untuk mata pelajaran yang paling sulit, atau paling disukai atau paling berguna menurut siswa dan seterusnya sampai nomor urut 8 untuk mata pelajaran yang paling tidak sulitmudah atau paling tidak disukai atau paling tidak berguna. Mencatat nama dan nomor urut jawaban siswa pada setiap kolom mata pelajaran seperti tabel 8 - 10 di bawah ini. Pada kolom mata pelajaran diisi dengan angka nomor urut sesuai pengisian siswa. Membuat tabel data umum dan rekapitulasi per SMA 28 Menganalisis data Data dianalisis dengan menggunakan persentasi dengan rumus distribusi frekwensi yang telah disebut di atas, dan dalam konteks data penelitian ini diubah menjadi: tingkat kesulitan atau kesukaan atau kegunaan mata pelajaran fisika = jumlah siswa yang memilih nomor urut tertentu dibagi total siswa dikali 100 , kemudian dikonversi ke data kualitatif seperti sulit, suka, dan berguna untuk kemudian masing-masing diklasifikasi menjadi 3 subkategori lagi seperti yang akan dijelaskan di bawah ini. Tabel 8. Form analisis data pengurutan mata pelajaran berdasarkan tingkat kesulitan Nama Mata pelajaran siswa Matematika Fisika Biologi Kimia Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Agama PKN A B C D E Jumlah Tabel 9. Form analisis data pengurutan mata pelajaran berdasarkan tingkat kesukaan Nama Mata pelajaran Siswa Matematika Fisika Biologi Kimia Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Agama PKN A B C D E Jumlah 29 Tabel 10. Form analisis data pengurutan mata pelajaran berdasarkan tingkat kegunaan Nama Mata pelajaran siswa Matematika Fisika Biologi Kimia Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Agama PKN A B C D E Jumlah Untuk menentukan tingkat kesulitan, kesukaan, dan kegunaan mata pelajaran fisika diantara mata pelajaran lainnya, terlebih dahulu penulis menetapkan masing-masing tingkatan dengan 2 kategori berdasarkan urutan mata pelajaran yang dipilih siswa yaitu nomor urut 1 - 4 dikategorikan sulit atau suka atau berguna, dan nomor urut 5 - 8 dikategorikan tidak sulit atau tidak disukai atau tidak berguna. Sehubungan dengan hal tersebut, maka data yang disajikan dalam tabel masing-masing tingkatan hanya dicantumkan 1 kategori per tingkatan yaitu sulit, suka, dan berguna. Selanjutnya untuk kesimpulan data, ke-3 kategori tersebut di atas masing- masing dibagi lagi ke dalam 3 subkategori berdasarkan urutan data 8 mata pelajaran seperti mata pelajaran dengan urutan persentasi nomor 1 dan 2 dikatakan sebagai mata pelajaran yang berguna subkategori = sk1; nomor 3 dan 4 sebagai mata pelajaran yang cukup berguna sk2; dan nomor urut ≥ 5 sebagai mata pelajaran yang tidak berguna sk3. Demikian pula untuk tingkat kesukaan dan kesulitan mata pelajaran. 30

G. Validitas instrumen