9
keingintahuan siswa, meningkatkan motivasi siswa, dan mampu mengembangkan karakter siswa menjadi lebih baik.
3. Ciri-ciri khusus PTK Hermawan, 2015: 14
Ciri-ciri khusus penelitian tindakan kelas antara lain: a.
PTK dilaksanakan karena adanya kesadaran diri guru sendiri. Guru tersadar bahwa pembelajaran yang dilakukan mempunyai
kekurangan karena hasil belajar lewat tes tidak sesuai dengan harapan. b.
Penelitian dilakukan melalui refleksi diri Guru tersadar kalau nilai hasil ulangan siswa yang dilakukan dengan tes
ternyata tidak mencapai KKM, maka guru melakukan refleksi diri sehingga guru berusaha untuk memperbaiki apa yang diharapkan
c. PTK dilakukan di kelasnya sendiri
PTK paling utama terjadi dalam lingkup kelas. Beberapa diantaranya yang terdapat di kelas adalah guru, siswa, media, materi ajar, strategi
pembelajaran, pengelolaan kelas, dan lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran.
d. PTK bertujuan memperbaiki proses pembelajaran dan memperbaiki
hasil belajar anak didik agar meningkat optimal.
4. Prinsip PTK Hermawan, 2015: 16-17
Prinsip adalah sikap mental yang dipakai sebagai pedoman terhadap suatu hal, agar suatu hal tersebut dapat dijalankan dan tidak mengganggu
dengan hal lain. PTK memiliki prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru di Sekolah. Prinsip tersebut di antaranya:
10
a. PTK dilaksanakan tidak menganggu komitmen pembelajaran.
b. PTK terfokus pada masalah nyata yang dihadapi kelas, dan dimulai dari
masalah sederhana, menantang dan akurat. c.
PTK memilih strategi, metode dan media yang tepat. d.
PTK mensyaratkan rumusan masalah dan hipotesis meyakinkan. e.
Guru membuat jurnal untuk mencatat perubahan. f.
Guru memiliki kemampuan reflektif. g.
PTK sesuai dengan langkah-langkah.
5. Rencana Kegiatan PTK Heris Hendriana, 2014: 41-43
Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui proses yang dinamis siklus, diantaranya:
a. Penyusunan rencana
Planning
Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Perencanaan
disusun pada masalah dan hipotesis tindakan sehingga perubahan yang diharapkan dapat mengidentifikasi hasil proses belajar mengajar
sekaligus mengungkap faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan tindakan. Penyusunan rencana siklus I diantaranya:
1 Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan.
2 Menentukan pokok bahasan yang digunakan dalam penelitian.
3 Mengembangkan skenario pembelajaran.
4 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
5 Menyiapkan sumber belajar.
6 Mengembangkan format evaluasi dan observasi pembelajaran.
11
b. Pelaksanaan tindakan
acting
Pelaksanaan tindakan adalah hal yang dilakukan dengan sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana.
Pelaksanaan tindakan yang berlangsung di dalam kelas adalah realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang telah
dipersiapkan sebelumnya.
Pelaksanaan tindakan
yang telah
direncanakan hendaknya cukup fleksibel untuk mencapai perbaikan dan peningkatan yang diinginkan. Tindakan dapat berupa menerapkan hal
yang mengacu pada skenario dan RPP. c.
Pengamatan atau observasi tindakan
Observing
Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh terkait tindakan. Observasi dalam PTK berupa pengumpulan data perubahan
kinerja Proses Belajar Mengajar PBM. Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada
tahap ini berisi tentang pelaksanaan dan tindakan yang telah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil instruksional yang
dikumpulkan dengan alat bantu instrumen format observasi dan menilai hasil tindakan format evaluasi yang dikembangkan oleh peneliti.
d. Refleksi terhadap tindakan
reflecting
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha
memahami proses, masalah, persoalan dan kendala yang nyata dalam tindakan strategis. Dalam suatu refleksi yang tajam dan terpercaya akan
12
didapat suatu masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentu langkah tindakan selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan dalam refleksi
diantaranya sebagai berikut: 1
Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap kegiatan tindakan.
2 Merenungkan kembali mengenai kekuatan dan kelemahan dari
tindakan yang direncanakan. 3
Memperkirakan implikasi dari tindakan yang direncanakan. 4
Menjawab penyebab kondisi yang terjadi selama pelaksanaan. 5
Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario, Lembar Kerja Siswa LKS, dan sebagainya.
6 Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk
digunakan pada siklus berikutnya. Secara keseluruhan keempat tahapan dalam PTK ini membentuk
suatu siklus. Siklus ini kemudian diikuti oleh siklus-siklus lain secara berkesinambungan seperti bentuk sebuah spiral. Untuk mempermudah
siklus yang dimaksud dalam penelitian ini dan melakukan perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi. Model
siklus ini dikembangkan oleh Direktorat Ketenagaan Ditjen Dikti Depdinas yang diberi nama model gabungan Sanford dan Kemmis,
akan digambarkan sebagai berikut:
13
Gambar 2.1 Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas PTK Gabungan Sanford dan Kemmis
Sumber: Modifikasi Depdiknas, 2010 Saur, 2011
6. Tujuan PTK Kunandar, 2008: 63-64