139
pra penerapan 3 siswa atau 17, siklus I tidak ada siswa atau 0, siklus II ada 2 siswa atau 12. Siswa yang memiliki kategori motivasi sangat
rendah pada pra penerapan ada 1 siswa atau 5, siklus I tidak ada siswa atau 0, dan siklus II tidak ada siswa atau 0.
2. Analisis Komparatif Sikap Kritis
Tabel 5.24 Tabel Komparasi Sikap Kritis
No Nama Siswa
Pra a
Siklus 1 b
Siklus 2 c
Peningkatan a→b b→c a→c
1
Agatha Mentari Octaviana 40
40 40
- -
-
2
Ani Novitasari 50
40 38
20 5 24
3
Ester Gunarsih 38
39 43
3 10
13
4
Ika Setyaningrum 38
40 40
5 -
5
5
Irene Renny Ericka 41
40 42
2 15
2
6
Ivana Diah Kusuma 42
39 30
7 23 28
7
Karin Nirmala Saputri 33
40 38
21 5
15
8
Maria Wulantika Nurmaheni 35
40 40
17 -
14
9
Maria Meisa Diansari 35
34 40
3 18
14
10
Monica Cahya Dewi 42
39 41
7 5
2
11
Odelia Deva Sandyasari 35
37 44
6 19
26
12
Pancratia Hangit Titi Rosari 31
50 39
61 22
26
13
Putri Dina Lorensa 42
43 36
2 16 14
14
Rimbi Sari 35
39 45
11 15
28
15
Veronika Venanda Boy Duli 42
40 43
5 17
2
16
Vincensius Fajar Oktaviani 41
40 40
2 -
2
17
Tri Ratna Kumala Dewi 40
43 41
7 5
2
18
Yosep Catur Cendi Setiawan 41
39 41
5 5
- Jumlah
701 722
721 82
28 77
Rata-rata pembulatan 38,9 40,1
40,1 3
- 3
Nilai terbesar 50 Dari tabel di atas menunjukkan perubahan sikap kritis siswa dalam
mengerjakan dan melaksanakan kegiatan melalui strategi pembelajaran
Project Based Learning
. Dalam pelaksanaannya peneliti mengamati proses
140
siswa melalui pengamatan fisik dan kuisioner sebelum dan sesudah penelitian. Peningkatan sikap kritis siswi sangat bervariasi. Pada tabel
komparasi sikap kritis siswa saat pra sebelum penelitian menuju siklus 1 mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 2. Pada tabel
komparasi sikap kritis siswa saat siklus 1 menuju siklus 2 mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 0. Pada tabel komparasi sikap kritis
siswa saat pra sebelum penerapan menuju siklus 2 mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesarn3. Dari hasil perhitungan di atas
telihat bahwa dengan menggunakan strategi pembelajaran
Project Based Learning
sikap kritis siswa mengalami peningkatan. Berikut ini disajikan rincian skor klasifikasi dari PAP tipe II yang
menunjukkan perbandingan pencapaian motivasi belajar siswa diantaranya sebagai berikut:
Tabel 5.25 Rangkuman Distribusi Frekuensi Sikap Kritis
No Interval
Skor Sebelum
Sesudah Persentase
Kategori Siklus I Siklus II Sebelum Siklus I Siklus II
1 42-50
5 3
5 28
17 28 Sangat Tinggi
2 36-41
7 14
12 39
78 67 Tinggi
3 32-35
5 1
1 28
5 5
Cukup Tinggi 4
28-31 1
5 Rendah
5 0-27
Sangat Jumlah
18 18
18 100
100 100
Dari tabel di atas Dapat dilihat bahwa pra penerapan strategi pembelajaran terdapat 5 siswa atau 28 , siklus I ada 3 siswa atau 17
dan siklus II ada 5 siswa atau 28 dengan kategori sikap kritis sangat tinggi. Siswi memiliki kategori sikap kritis tinggi pada pra penerapan ada 7
141
siswa atau 39, siklus I ada 14 siswa atau 78, dan siklus II ada 12 siswa atau 67. Siswa memiliki kategori sikap kritis cukup tinggi pada pra
penerapan ada 5 siswa atau 28, siklus I ada 1 siswa atau 5, siklus II ada 1 siswa atau 5. Siswa memiliki kategori sikap kritis rendah pada pra
penerapan 1 siswa atau 5, siklus I tidak ada siswa atau 0, siklus II tidak ada siswa atau 0. Siswa memiliki kategori sikap kritis sangat rendah
pada pra penerapan tidak ada siswa atau 0, siklus 1 tidak ada siswa atau 0, dan siklus II tidak ada siswa atau 0.
3. Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa