Jenis-jenis Menulis Permulaan Keterampilan Menulis Permulaan

26 Indikator : 4.1.1 Menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf. 4.2.1 Menebalkan titik-titik, garis lengkung, dan lingkaran pembentuk huruf. 4.3.1 Menulis huruf, kata, dan kalimat sederhana dengan huruf lepas dan tegak bersambung. 4.3.2 Membuat kalimat berdasarkan kata. 4.3.3 Menuliskan kembali kalimat sederhana yang didiktekan guru. 4.3.4 Menulis kalimat sederhana dengan huruf tegak bersambung. 4.3.5 Menulis huruf Kapital dengan benar. 4.3.6 Menggunakan huruf Kapital dalam kalimat. 4.3.7 Menulis slogan. 4.4.1 Melengkapi kata dengan huruf yang tepat. 4.4.2 Melengkapi kalimat dengan kata yang sesuai. 4.4.3 Melengkapi kalimat berdasarkan gambar. 4.4.4 Melengkapi kalimat dengan persamaan kata. 4.4.5 Menulis surat cinta sederhana untuk orang tua, guru, dan teman. 4.5.1 Menulis puisi anak dengan huruf lepas. Semester : 2 dua Standar Kompetensi : Menulis 8. Menulis permulaan dengan huruf tegak bersambung melalui kegiatan dikte dan menyalin. Kompetensi Dasar : 8.1 Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan huruf tegak bersambung. 8.2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung. Indikator : 8.1.1 Menulis kalimat sederhana dengan ejaan yang benar. 8.1.2 Menggunakan tanda baca titik dan tanda tanya dalam kalimat. 8.1.3 Menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 8.1.4 Menuliskan kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan huruf tegak bersambung. 8.2.1 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung.

7. Jenis-jenis Menulis Permulaan

Jenis-jenis menulis pemulaan menurut Muchlisoh, dkk 1993: 243- 250 adalah sebagai berikut: 27 a. Menulis huruf kecil Menulis permulaan dengan huruf kecil pada dasarnya merupakan proses peniruan dari apa yang dituliskan guru di papan tulis oleh siswa. Menulis permulaan lebih diutamakan kepada pengenalan huruf melalui kata-kata dan kalimat fungsional. Menulis permulaan biasanya juga dilengkapi dengan ilustrasi gambar yang sesuai dengan isi cerita atau kalimat yang ditulis siswa. Pada saat menulis huruf kecil, materi yang diajarkan kepada siswa SD adalah huruf tegak berangkai atau huruf lepas, artinya huruf yang ditulis siswa harus dilukiskan dengan huruf tulis yang tegak dan huruf-huruf pada setiap kata ditulis secara berangkai tidak terputus. b. Menulis huruf besar pada awal kalimat Penulisan huruf kapital bukan hanya digunakan pada huruf awal kata permulaan kalimat, tetapi juga untuk menulis sebutan seperti “ Pak”, “Bu”, serta huruf awal nama orang. Siswa kelas I banyak yang kesulitan dalam menulis huruf kapital pada nama tempat maupun orang, namun, siswa kelas I sudah mulai memahami penulisan huruf kapital pada awal kalimat. c. Menulis ejaan Menurut Tarigan Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 1996: 246, ejaan adalah cara atau aturan menulis kata-kata dengan huruf menurut disiplin ilmu bahasa. Oleh karena itu, bagian-bagian ejaan yang perlu diperhatikan dalam menulis permulaan adalah sebagai berikut. 28 1 Menulis huruf kapital atau huruf besar Huruf kapital atau huruf besar digunakan untuk: a menulis huruf pertama awal kalimat, b menulis huruf pertama kataungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, dan nama tuhan, termasuk kata gantinya, c menulis huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang, d menulis huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, e menulis huruf pertama nama orang, f menulis huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa, g menulis huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah, dan h menulis huruf pertama nama khas dalam geografi. 2 Menulis tanda baca Tanda baca yang dipelajari pada kelas I SD adalah tanda baca titik. Adapun tanda titik yang dijelaskan pada siswa kelas I SD adalah penggunaan pada akhir kalimat yang bukan seruan atau pertanyaan, misalnya pada kalimat, Adi punya ayam. d. Menulis tegak bersambung Siswa kelas I SD diharapkan dapat menulis kata dan kalimat sederhana dengan menggunakan huruf bersambung yang tegak dan rapi 29 Depdiknas, 2005: 79. Dalam pembelajaran menulis tegak bersambung, siswa dibantu dengan menggunakan garis bantu. Adapun menurut H. Suyanto, dkk 2008: 97 contoh penulisan huruf tegak bersambung adalah sebagai berikut: Gambar 1. Contoh Penulisan Huruf Tegak Bersambung Menurut Darmiyati Zuchdi dan Budiasih 1996: 22, kesalahann siswa saat menulis tegak bersambung adalah pada penulisan ejaan dan juga struktur kalimat banyak yang salah. Dalam menulis tegak bersambung siswa banyak ditemukan kesalahan dalam penulisan huruf kapital karena penulisan huruf kapital pada tulisan tegak bersambung banyak yang berbeda dengan penulisan huruf lepas yang sudah biasa ditulis siswa.

8. Evaluasi Menulis Permulaan