Keterampilan Menulis Permulaan Keterampilan Menulis Permulaan

16 keterampilan menulis diperlukan banyak latihan yang kontinu dan juga pengalaman. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Semerset Maugham Muchlisoh, dkk., 1993: 431 yang menyatakan bahwa untuk mengembangkan keterampilan menulis seseorang harus rajin membaca, berlatih secara kontinu berkesinambungan, rajin mengisi buku harian, merantau jauh, berlatih jujur dan disiplin. Keterampilan menulis sangat penting peranannya sehingga perlu diajarkan sejak dini karena dalam penafsiran ide menjadi suatu bentuk karya tulisan diperlukan suatu proses yang panjang.

3. Keterampilan Menulis Permulaan

Menulis merupakan kegiatan mengungkapkan ide menjadi suatu tulisan yang dapat dibaca dan dinikmati oleh orang lain. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang wajib dikuasai oleh siswa. Penguasaan keterampilan menulis sangatlah penting bagi siswa karena akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya. Oleh karena itu, pembelajaran menulis telah dilaksanakan sejak dini agar siswa dapat berhasil dalam kegiatan belajarnya di sekolah maupun di lingkungannya. Keterampilan menulis mulai diajarkan di sekolah dasar sejak kelas I sampai dengan kelas VI. Keterampilan yang diajarkan di kelas I dan kelas II menurut Darmiyati Zuchdi dan Budiasih 1996: 62 merupakan kemampuan tahap awal atau tahap permulaan. Oleh karena itu, pembelajaran menulis di kelas I dan II disebut pembelajaran menulis permulaan; sedang di kelas II, IV, V, dan VI disebut pembelajaran menulis lanjut. 17 Supriyadi, dkk. 1992: 217-218 juga menyatakan bahwa menulis permulaan diajarkan di kelas I dan II SD. Pembelajaran menulis pada kelas I difokuskan dengan penggunaan huruf kecil, sedangkan pembelajaran pada kelas II difokuskan dengan penggunaan huruf besar pada awal kalimat. Pembelajaran menulis permulaan pada umumnya difokuskan pada penulisan menggunakan huruf-huruf menjadi suatu kata ataupun kalimat sederhana. Hal tersebut didukung dengan pendapat Yeti Mulyati 2007: 6 yang menyatakan bahwa: Pada tingkat dasarpermulaan, pembelajaran menulis lebih diorientasikan pada kemampuan yang bersifat mekanik. Anak-anak dilatih untuk dapat menuliskan mirip dengan kemampuan melukis atau menggambar lambang-lambang tulis yang jika dirangkaikan dalam sebuah struktur, lambang-lambang itu menjadi bermakna. Pembelajaran menulis permulaan memfokuskan pada pembimbingan penulisan huruf-huruf menjadi kata- kata atau kalimat yang lebih bermakna. Oleh karena itu, dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis permulaan merupakan keterampilan menulis dasar yang dibelajarkan pada kelas I dan kelas II sekolah dasar. Keterampilan menulis yang diajarkan pada kelas I dan II sekolah dasar mencangkup penulisan kata dan kalimat dengan menggunakan huruf kecil sampai belajar menggunakan huruf besar atau huruf kapital. Pembelajaran menulis permulaan di kelas awal tidak mudah sebab, siswa pada tingkat tersebut belum memiliki bekal pengetahuan yang cukup Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 1996: 62. Pengetahuan yang dimaksud adalah kemampuan menulis itu sendiri. Siswa kelas rendah belum 18 mengenal menulis terlebih dahulu apalagi siswa yang tidak mengikuti Taman Kanak-Kanak sebelumnya. Dengan kata lain, pembelajaran keterampilan menulis permulaan di sekolah dasar merupakan pembelajaran dasar serta pengenalan siswa kepada kegiatan menulis itu sendiri. Pembelajaran menulis permulaan di mulai dari pengenalan lambang-lambang bunyi baru mengenal huruf, melengkapi kata, dan membuat kalimat. Pembelajaran menulis permulaan akan menjadi dasar peningkatan dan pengembangan kemampuan siswa selanjutnya. Apabila dasar baik, maka dapat diharapkan hasil pembelajarannya pun akan baik pula dan apabila dasar itu kurang baik, maka dapat diperkirakan hasil pembelajarannya akan kurang baik juga.

4. Tujuan Menulis Permulaan