14 Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
menulis merupakan kegiatan aktif manusia dalam mengkonversi ide atau gagasannya menjadi lambang simbol kemudian mengubahnya menjadi
suatu karya tulisan yang dapat dibaca, dipahami, dan dinikmati dan oleh orang lain. Pengubahan ide manusia yang abstrak menjadi suatu bentuk
tulisan nyata yang dapat dipahami oleh orang lain adalah suatu proses yang tidak mudah. Sehingga menulis harus dilakukan secara kontinu dan
membutuhkan proses yang panjang.
2. Keterampilan Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia difokuskan dalam penguasaan empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, membaca,
berbicara, dan menulis. Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa tulis yang bersifat produktif; artinya keterampilan
menulis ini merupakan keterampilan yang menghasilkan; dalam hal ini, menghasilkan tulisan Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 1996: 62. Dalam
upaya menghasilkan tulisan itu diperlukan suatu keterampilan menulis yang baik agar tulisan yang dihasilkan dapat memiliki kualitas yang baik
pula. Tulisan yang dihasilkan bukan hanya sekedar tulisan, namun, tulisan itu harus bisa menangkap ide-ide dari penulis.
Syafei dalam Rima Rikmasari, 2013: 23 menyebutkan bahwa keterampilan menulis writing skills adalah kemampuan dalam
mendeskripsikan atau mengungkapkan isi pikiran, mulai dari aspek yang sederhana seperti menulis kata sampai kepada aspek yang lebih kompleks
yaitu wacana. Jadi, keterampilan menulis seseorang tidak hanya
15 tergantung dari kuantitas karya tulisan yang dimiliki, namun, tergantung
dengan singkronisasi antara karya yang ditulis dengan ide penulis. Ide atau gagasan yang muncul diungkapkan menjadi kata-kata kemudian kata-kata
itu bisa dirangkai lagi menjadi suatu kalimat atau wacana yang menggambarkan ide asli dari penulis.
Sejalan dengan pendapat Syafei, Fahma Sukmaniar, dkk. 2013: 32 menyatakan bahwa keterampilan menulis merupakan kecakapan,
kemampuan maupun kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mengungkapkan apa yang dipikirkan, dilihat dan didengarnya melalui
media tulisan yang dirangkaikan secara runtut. Dengan kata lain, keterampilan
menulis merupakan
kemampuan manusia
untuk menerjemahkan dan mengkodekan lingkungannya ke dalam suatu tulisan.
Henry Guntur Tarigan 2008: 3 menyebutkan bahwa keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan
ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain. Menulis merupakan
pengungkapan ekspresi manusia kepada manusia lainnya melalui bahasa tulis. Menulis merupakan suatu alat atau media dalam berkomunikasi
dengan orang lain selain berbicara dan juga bahasa isyarat. Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan
menulis adalah kemampuan seseorang untuk mengungkapkan hasil pemikirannya atau idenya ke dalam suatu tulisan sebagai suatu media
komunikasi dengan manusia lainnya. Keterampilan menulis setiap orang akan berbeda tergantung dengan ide dan lingkungannya. Untuk mengasah
16 keterampilan menulis diperlukan banyak latihan yang kontinu dan juga
pengalaman. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Semerset Maugham Muchlisoh, dkk., 1993: 431 yang menyatakan bahwa untuk
mengembangkan keterampilan menulis seseorang harus rajin membaca, berlatih secara kontinu berkesinambungan, rajin mengisi buku harian,
merantau jauh, berlatih jujur dan disiplin. Keterampilan menulis sangat penting peranannya sehingga perlu diajarkan sejak dini karena dalam
penafsiran ide menjadi suatu bentuk karya tulisan diperlukan suatu proses yang panjang.
3. Keterampilan Menulis Permulaan