Tujuan Buku Harian Buku Harian

38

2. Tujuan Buku Harian

Buku harian atau buku diari adalah buku khusus yang ditulis berdasarkan pengalaman dan perasaan dari penulisnya selama satu hari. Buku harian ini memiliki bermacam macam tujuan, bukan hanya sebagai media penyaluran emosi manusia lewat tulisan, namun, buku harian juga bisa ditulis dengan tujuan yang lain sesuai keinginan dan kebutuhan penulisnya. Buku harian sangat bersifat bebas, di mana bebas di sini adalah bebas dalam penulisan isi, tata bahasa, format, bahkan tujuan. Buku harian juga bebas di tulis oleh siapapun, termasuk anak-anak. Buku harian telah diajarkan dan diperkenalkan sejak dini kepada anak sebagai latihan untuk membiasakan anak menulis dan mengungkapkan perasaan dan gagasannya. Hal tersebut sesuai pendapat Euis Sunarti Rulli Purwani 2005: 102 yang menyatakan bahwa kegiatan menulis buku harian anak bertujuan sebagai berikut: a. Melatih anak untuk efisiensi dalam berbahasa melalui kegiatan menulis, memilih kata membuat kalimat, dan mengembangkan cerita, b. Melatih anak mengekspresikan perasaan, pikiran, pandangan, rencana, harapan dan keinginannya, dan c. Melatih anak untuk mendokumentasikan berbagai ide dan pikiran-pikirannya, agar suatu ketika bisa dinilai dan dipertimbangkan kembali. Menulis buku harian untuk anak bertujuan bukan hanya sebagai media untuk latihan menguasai keterampilan berbahasa, terkhususnya menulis, tetapi juga sebagai suatu wadah untuk mengekspresikan perasaan anak, serta untuk melatih anak mengungkapkan idenya ke dalam bentuk tulisan. Buku harian bertujuan untuk melatih anak mengungkapkan ide dan 39 perasaannya yang tidak bisa anak ungkapkan secara verbal maupun isyarat ke dalam bahasa tulis. Lucas Formiatno 2010: 32 mengemukakan manfaat dari menulis buku harian untuk anak, yaitu: a. Disamping anak berlatih menulis, anak belajar mengungkapkan perasaannya atau “uneg uneg”-nya. Ada anak yang sulit mengungkapkan perasaannya dalam bentuk verbal atau lisan, tetapi dengan menulis orang tuan dan guru dapat membaca isi perasaan anak. Apakah anak sedang senang, marah, sedih, kecewa, bingung dan lain-lain. b. Dengan menulis di buku harian, anak belajar mengungkapkan tentang pendapat, ide ata gagasan. Ada anak yang sulit mengungkapkan pendapatnya secara verbal, tetapi dengan menulis, ia begitu lancar mengungkapkan pendapatnya. Bahkan lebih rinci dan logis. c. Dengan menulis di buku harian, anak belajar mengungkapkan konsep dirinya. Ada anak yang pendiam dan sulit diajak bicara atau omong-omong, karena ia merasa rendah diri, tidak percaya diri atau merasa tak berguna. Tetapi dengan menulis, anak bisa berekspresi dan mencoba membangun tentang konsep dirinya. Dengan cara ini pula orang tua dan guru akan tahu kepribadian anaknya. Buku harian memiliki banyak tujuan dan manfaat bagi penulisnya terkhusus untuk berlatih mengungkapkan segala gagasan terpendamnya ke dalam tulisan. Pengungkapan gagasan terpendam tersebut diharapkan dapat mengurangi tekanan dan sress yang dirasakan penulis. Oleh karena itu, mengajarkan anak untuk menulis buku harian sejak dini sangat dianjurkan agar anak dapat berlatih menulis juga berlatih mengungkapkan ide dan gagasannya secara tertulis.

3. Langkah Menulis Buku Harian