6 Tidak tergugah untuk sekadar mendapatkan uang, status, atau keuntungan lainnya, ia akan mencarinya apabila hal-hal
tersebut merupakan lambang prestasi, suatu ukuran keberhasilan.
Secara umum karakteristik individu yang memiliki motivasi berprestasi dikemukakan para ahli memiliki persamaan. Individu
bermotivasi berprestasi selalu berorientasi terhadap tugas dan masa depan, mempunyai keinginan yang kuat, bertanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas, tidak membuang-buang waktu. Dengan demikian, individu yang menginginkan prestasi tinggi cenderung
memiliki motivasi berprestasi yang tinggi untuk meraih prestasi yang diharapkan.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa individu yang memiliki motivasi berprestasi rendah memiliki ciri-ciri antara lain,
bersikap pesimis, orientasi pada masa lalu, menganggap keberhasilan sebagai nasib mujur, menghindari kegagalan, suka memakai cara yang
lama, tidak menyenangi pekerjaan yang menuntut tanggung jawab serta tidak berusaha untuk mencari umpan balik dari pekerjaannya.
d. Fungsi Motivasi Berprestasi
Fungsi motivasi berprestasi menurut Oemar Hamalik 2002: 175 terdiri dari tiga fungsi yaitu:
1 Mendorong timbulnya suatu perbuatan 2 Sebagai pengarah perbuatan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan
3 Sebagai penggerak artinya berfungsi sebagai mesin pada mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya
suatu pekerjaan. Selain itu, menurut Ngalim Purwanto M 2010: 70 fungsi motivasi
berprestasi yaitu: 1 Mendorong manusia untuk bertindakberbuat. Motivasi berfungsi
sebagai penggerak atau motor yang memberikan energikekuatan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu
2 Menentukan arah perbuatan. Yakni kearah perwujudan tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengaan dari jalan
yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula jalan yang harus ditempuh
3 Menyeleksi perbuatan. Artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan
itu dengan menyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan.
Beberapa fungsi motivasi dapat disimpulkan bahwa begitu banyak fungsi dari danya motivasi. Motivasi tidak hanya berfungsi sebagai
dorongan, melainkan juga sebagai penentu arah dari cita-cita yang diinginkan. Dengan adanya motivasi makan terhindar dari penyelewengan
dalam mencapai tujuannya. Tidak hanya motivasi juga sebagai penyeleksi perbuatan. Dalam proses pencapaian tujuan kita bisa memilah-milah mana
yang berguna untuk pencapaian tujuan dan mana yang tidak berguna untuk mencapai tujuan. Dengan demikian pencapaian tujuan akan berjalan
dengan lancar.
3. Prestasi Belajar
a. Pengertian Belajar dan Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Untuk memahami lebih jauh tentang
pengertian prestasi belajar, peneliti akan menjabarkan makna dari kedua kata tersebut. Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan
unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti bahwa keberhasilan atau
kegagalan pencapaian tujuan pendidikan amat bergantung pada proses belajar yang dialami oleh seseorang di dalam lembaga pendidikan.
Secara umum, pengertian belajar adalah setiap perubahan perilaku yang diakibatkan oleh pengalaman atau sebagai hasil interaksi
individu dengan lingkungannya. Oleh karena itu, manusia bersifat dinamis dan terbuka terhadap berbagai bentuk perubahan yang dapat
terjadi pada dirinya dan pada lingkungannya. Sehingga proses belajar akanselalu terjadi tanpa henti di dalam kehidupan manusia. Disamping
itu, belajar juga dapat diartikan sebagai akuisisi atau perolehan pengetahuan dan kecakapan baru. Selain itu, ada juga pengertian
belajar menurut Slameto 2010: 2 belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Sedangkan menurut
Skinner, dalam bukunya Psikologi Belajar bahwa belajar adalah “suatu proses adaptasi penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara
progresif” Muhibbin Syah, 2011: 64.