Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Orang tua memiliki status sosial ekonomi tinggi akan berpeluang atau berkesempatan lebih luas dalam memperoeh segala kebutuhan yang mungkin
tidak didapatkan oleh orang tua berstatus sosial ekonomi rendah. Dengan terpenuhinya segala kebutuhan terkait pendidikan, memudahkan dalam
mengembangkan bakat dan kemampuan menjadi lebih baik. Dalam kondisi tersebut, kesempatan untuk meningkatkan prestasi belajar lebih besar
didapatkan oleh individu yang memiliki orang tua dengan status sosial ekonomi tinggi.
Ada beberapa indikator yang mempengaruhi status sosial ekonomi orang tua, seperti tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan,
jabatan atau golongan orang tua. Status sosial ekonomi orang tua sangat berpengaruh dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Orang tua yang
berstatus sosial ekonomi cukup memadai cenderung lebih mudah mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Dalam hal pendidikan dapat terpenuhi,
mengembangkannya secara optimal sebagai upaya memperoleh pengetahuan, penghargaan dan aktualisasi diri.
Sekolah Menengah Kejuruan SMK merupakan sekolah kejuruan yang mempersiapkan sumber daya manusia yang siap kerja dengan memiliki
keahlian dibidang tertentu. Pada era sekarang ini, lulusan SMK sangat dibutuhkan dalam dunia kerja sehingga SMK harus dapat mempersiapkan
lulusan yang berkualitas dan berkompeten. Sekolah Menengah Kejuruan SMK Muhammadiyah 2 Bantul
merupakan salah satu sekolah kejuruan dengan bidang keahlian Bisnis dan
Manajemen dan Teknik. Bidang keahlian Bisnis dan Manajemen terdiri dari Administrasi Perkantoran dan Pemasaran. Kompetensi Keahlian Administrasi
Perkantoran memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari setiap satu semester sekali mempunyai Kriteria Kelulusan Minimal KKM yang
harus dicapai setiap siswa sebesar 7,60. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, bahwa siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Bantul memiliki prestasi belajar yang tergolong kurang. Menurut guru
Administrasi Perkantoran, hanya 20 dari siswa AP di SMK Muhammadiyah 2 Bantul yang memiliki prestasi belajar cenderung baik, dan 80nya prestasi
belajar cenderung kurang. Masih ada beberapa siswa yang prestasi belajarnya kurang dari KKM yang sudah ditetapkan, sehingga perlu diadakan program
remedial atau perbaikan sampai batas nilai KKM. Beberapa faktor diantaranya anggapan bahwa status sosial ekonomi orang tua yang menjadi penyebab
prestasi belajar siswa kurang. SMK Muhammadiyah 2 Bantul tergolong sekolah swasta dengan tingkat ekonomi orang tua yang menengah ke bawah.
Sehingga ada beberapa siswa yang kurang diperhatikan oleh orang tuanya dan dibiarkan saja. Oleh karena itu, di SMK Muhammadiyah 2 Bantul ini
memberikan jalan agar siswanya tetap bisa bersekolah walaupun dengan keadaan ekonomi orang tua yang pas-pasan. Selain itu, masih banyak orang
tua yang hanya bekerja sebagai buruh. Dalam hal perekonomian sehari-hari masih merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Terbukti bahwa
masih banyak siswa yang belum dapat melunasi biaya pendidikan di SMK
Muhammadiyah 2 Bantul sehingga ijazah tidak dapat diambil. Dengan demikian dapat berpengaruh dalam prestasi belajar siswa itu sendiri.
Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran adalah motivasi berprestasi.
Motivasi berprestasi adalah proses internal yang mengaktifkan, memandu dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu. Seorang siswa akan
termotivasi karena berbagai hal. Motivasi berprestasi merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Motivasi berprestasi
mendorong siswa untuk meningkatkan dan mempertahankan prestasi belajarnya.
Siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Bantul dituntut untuk memiliki prestasi belajar yang baik
pada setiap mata pelajarannya. Akan tetapi, menurut dari beberapa guru disana bahwa motivasi berprestasi di SMK Muhammadiyah 2 Bantul masih kurang
bahkan tidak ada 50 yang memiliki motivasi berprestasi. Siswa disana sulit untuk memiliki motivasi berprestasi yang tinggi seperti pada sekolah negeri.
Guru-gurunya pun sudah berusaha untuk meningkatkan motivasi berprestasi akan tetapi hanya ada beberapa anak saja yang bisa memiliki motivasi
berprestasi. Motivasi berprestasi siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi
Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Bantul dapat dilihat dari banyaknya siswa yang tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan pelajaran. Justru
waktu mereka digunakan untuk mengobrol dengan teman sebelah, melamun
bahkan ada juga yang memilih untuk keluar kelas pergi ke kantin. Bahkan mereka juga jarang mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan berbagai
alasan. Selain itu, pada saat jam pelajaran kosong atau guru yang terlambat masuk kelas siswa bukannya menggunakan waktu untuk belajar tetapi
membuat kegaduhan sehingga mengganggu kelas lain yang sedang melakukan kegiatan pembelajaran. Selain itu, siswa juga sering mencontek pada saat ujian
berlangsung. Hal tersebut akan berakibat tidak baik pada perilaku siswa itu sendiri.
Berdasarkan uraian diatas, dapat diperoleh gambaran bahwa status sosial ekonomi orang tua yang merupakan faktor ekstern dan motivasi
berprestasi yang merupakan faktor intern mempunyai peran penting dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Dengan demikian, peneliti tertarik untuk
meneliti tentang status sosial ekonomi orang tua dan motivasi berprestasi dalam kaitannya dengan prestasi belajar, selain itu, peneliti juga ingin
mengetahui apakah status sosial ekonomi orang tua dan motivasi berprestasi akan memiliki hubungan dengan prestasi belajar siswa kelas XI Kompetensi
Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Bantul. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai
“Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian
Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Bantul Tahun Ajaran 20142015”.