diterima. Tindakan korektif yang harus dilakukan dengan menghilangkan penyebab variasi tak alamiah dan mengurangi variasi alamiah.
3.1.4.2. Kriteria Perbaikan Proses
Kriteria perbaikan proses dapat diartikan sebagai ukuran yang menjadi dasar penetapan perbaikan proses. Ukuran yang dimaksud disini adalah nilai-nilai
karakteristik kualitas yang menggambarkan keadaan dari suatu proses. Atau dengan kata lain, apakah yang menyatakan suatu proses harus diperbaiki melalui
nilai-nilai karakteristik kualitas yang menggambarkan keadaan dari proses tersebut. Ada dua kriteria perbaikan proses yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Stabilitas proses
Dalam menentukan apakah suatu proses dikatakan stabil sangat ditentukan oleh sumber variasi dari proses. Peta kontrol merupakan suatu metode
untuk mengetahui sumber variasi dari proses. Pada dasarnya peta kontrol memiliki mean proses atau sering disebut juga garis tengah, sepasang garis
peringatan yang ditempatkan diatas garis tengah yang dikenal sebagai garis peringatan atas Upper Warning Line dan yang satu lagi ditempatkan dibawah
garis tengah yang dikenal sebagai garis peringatan bawah Lower Warning Line, sepasang garis tindakan yang ditempakan diatas garis peringatan atas yang dikenal
sebagai garis tindakan atas Upper Action Line dan satu lagi ditempatkan dibawah garis tindakan bawah Lower Action Line, dan tebaran nilai-nilai
karakteristik kualitas yang menggambarkan keadaan dari proses.
Suatu proses dikatakan dalam keadaan stabil atau pengendalian statistik ketika semua variasi telah terbukti timbul dari penyebab acak atau umum. Aturan
untuk menyatakan hal tersebut adalah:
7
- Tidak ada nilai-nilai karakeristik kualitas yang berada diluar batas tindakan;
- Tidak lebih dari 1 dalam 40 nilai berada diantara batas peringatan dan
tindakan; -
Tidak ada kejadian dua nilai berturut-turut yang berada di luar batas peringatan yang sama;
- Tidak ada tren dari lima atau lebih nilai yang juga melanggar suatu batas
peringatan atau tindakan; -
Tidak ada tren lebih dari enam nilai yang terletak baik diatas atau dibawah mean proses;
- Tidak ada tren lebih dari enam nilai yang naik atau turun.
2. Indeks kapabilitas proses Indeks kapabilitas proses adalah suatu ukuran yang menghubungkan
performansi aktual dari suatu proses terhadap performansi yang telah ditentukan. Tetapi perlu diingat bahwa kapabilitas proses baru layak dihitung bilamana suatu
proses berada di dalam pengendalian secara statistik. Ada dua indeks yang sering digunakan dalam studi kapabilitas proses yaitu Cp, dan Cpk. Cp menyediakan
cara yang cepat dan sederhana untuk menghitung kapabilitas proses tetapi tidak ada membahas berkenaan dengan pemusatan proses dan tidak mengukur dari segi
7
Jhon S. Oakland, Op. cit., hlm. 118
nominal atau target dan hanya setuju pada penyebaran dan variasi relatif. Sedangkan Cpk sebaliknya. Berikut adalah interpretasi dari nilai-nilai Cpk, yaitu:
8
- Cpk 1,00; situasi dimana produsen tidak mampu dan pasti ada output yang
tidak sesuai dari proses. -
Cpk = 1,00; situasi dimana produsen tidak benar-benar mampu, karena sedikit perubahan pada proses akan menghasilkan beberapa output yang tidak sesuai.
- Cpk = 1,33; masih jauh dari situasi diterima karena ketidaksesuaian tidak
mungkin lagi terdeteksi oleh peta kontrol. -
Cpk = 1,5; belum memuaskan karena ketidaksesuaian output akan terjadi dan kemungkinan mendeteksi itu masih belum cukup baik.
- Cpk = 1,67; menjanjikan, ketidaksesuaian output akan terjadi tetapi ada
kemungkinan ia akan terdeteksi. -
Cpk = 2; tingkat kecepercayaan produsen tinggi, asalkan peta kontrol tetap digunakan.
3.1.5. Desain Eksperimen dalam Konteks Perbaikan Proses