BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Lokasi Penelitian
Lokasi untuk melaksanakan penelitian ini adalah stasiun pengepresan di Dept. PKS PT Multimas Nabati Asahan. Alamat perusahaan adalah Jl. Acces
Road, Dusun IV, Tj. Permai, Desa Kuala Tanjung, Kec. Sei Suka, Kab. Batubara.
4.2. Jenis Penelitian
Penelitian ini digolongkan dalam penelitian terapan applied research karena penelitian ini memilih masalah yang ada hubungannya dengan keinginan
perusahaan serta untuk memperbaiki praktek-praktek yang ada dengan tujuan untuk digunakan segera. Bila ditinjau berdasarkan metode yang digunakan dalam
melakukan penelitian maka jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah metode
eksperimental dengan aplikasi desain eksperimen on-line seperti metode Evolutionary Operation EVOP.
4.3. Variabel Penelitian
Penentuan variabel penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah penelitian dan kajian-kajian terhadap penelitian terdahulu yang dilakukan peneliti.
Dalam penelitian ini, ada empat variabel yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Variabel Dependen
Variabel dependen yang dipilih dalam penelitian ini adalah oil loss di fiber Y1 dan broken nut Y2.
2. Variabel Independen
Variabel independen yang dipilih dalam penelitian ini adalah tekanan konus X1 dan kecepatan screw X2.
Hubungan antar variabel akan ditunjukkan pada Gambar 4.1.
Kondisi Operasi :
- Tekanan konus X1 - Kecepatan screw X2
Losses yang terjadi :
- Oil loss di fiber Y1 - Broken nut Y2
Gambar 4.1. Hubungan Antar Variabel
4.4. Defenisi Operasional dan Teknik Pengukuran
Cara yang digunakan peneliti dalam memberikan definisi operasional terhadap variabel-variabel yang telah ditentukan sebelumnya adalah dengan
memberikan gambaran bagaimana variabel-variabel tersebut diukur dan bagaimana mengatur kondisi-kondisi eksperimen yang akan digunakan terhadap
unit eksperimen dalam ruang lingkup desain yang dipilih.
Definisi operasional untuk masing-masing variabel penelitian adalah: 1.
Oil loss di fiber Didefinisikan sebagai kadar minyak yang masih terkandung pada
kategori fiber di dalam press cake yang dihasilkan oleh mesin screw press pada proses pengepresan. Pengukuran dilakukan dengan cara memanaskan sampel fiber
pada temperatur 105
o
C hingga sampel kering lalu melakukan ekstraksi padat cair secara sokletasi dengan pelarut N-Heksana. Oil loss diekspresikan dalam ukuran
rasio seperti persen . 2.
Broken nut Didefinisikan sebagai proporsi berat kategori broken nut terhadap total
nut di dalam press cake yang dihasilkan oleh mesin screw press pada proses pengepresan. Yang termasuk dalam kategori broken nut adalah biji pecah, kernel
bulat, kernel pecah dan cangkang lepas. Pengukuran dilakukan dengan cara memisahkan kategori biji bulat dan broken nut. Lalu dilakukan penimbangan
hingga diperoleh berat broken nut. Broken nut diekspresikan dalam ukuran rasio seperti persen .
3. Tekanan konus
Didefenisikan sebagai gaya dorong yang diberikan pada cone guide dengan kecepatan tertentu yang berasal dari sistem hidrolik untuk menahan aliran
massa pressing digester. Tekanan konus yang ditunjukkan oleh gauge pressure pada power pack diekspresikan dalam ukuran nominal bar. Mesin screw press
pada umumnya telah dilengkapi fungsi dalam pengaturan tekanan konus.
4. Kecepatan screw
Didefenisikan sebagai kecepatan putaran dari dua unit worm screw yang berlawanan arah akibat dari energi mekanik yang dihasilkan oleh motor induksi di
mesin screw press pada proses pengepresan. Pengaturan kecepatan screw dilakukan dengan cara mengganti rasio antara diameter drive pulley dan diameter
speed reducer pulley hingga diperoleh kecepatan putaran yang diinginkan. Kecepatan screw diekspresikan dalam ukuran nominal seperti rpm revmin.
4.5. Desain Penelitian