dikemukakan oleh Ralph Barra 1983, kualitas adalah memberikan kepada konsumen atau orang berikutnya dalam suatu proses yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu produk atau jasa yang sesuai untuk digunakan. Semua ini dikerjakan satu kali saja tanpa ada pekerjaan berulang. Dasar pertimbangan
penggunaan pengertian kualitas ini sebagai acuan dalam penelitian adalah karena adanya pendapat yang dikemukakan oleh John Bank 1992 bahwa konsumen
tidak hanya orang-orang di luar atau konsumen eksternal perusahaan yang merupakan pengguna akhir dari produk atau jasa tetapi ada juga konsumen
internal yang merupakan orang di dalam perusahaan yang menerima pekerjaan lain dan kemudian menambahkan kontribusinya pada produk atau jasa sebelum
diteruskan pada seseorang. Jika persyaratan konsumen internal disepakati dan terpenuhi, rantai kualitas yang dibuat kepada konsumen eksternal akan tercapai.
Dalam hal meningkatkan efisiensi dengan peningkatan kualitas produk memerlukan pengawasan dan pengendalian terhadap aktivitas manufaktur,
Dengan meningkatnya efisiensi diharapkan produktivitas naik dan akhirnya profit perusahaan pun meningkat.
3.1.2. Definisi Proses dan Manajemen Proses
Suatu proses dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari orang, material, metode, dan mesin atau peralatan, dalam suatu lingkungan guna
menghasilkan nilai tambah output untuk konsumen.
2
2
Vincent Gaspersz, Ibid., hlm. 6
Suatu proses mengkonversi input terukur ke dalam output terukur melalui sejumlah langkah sekuensial yang
terorganisasi. Terdapat empat kelompok orang yang terlibat dalam operasi proses, yaitu :
1. Konsumen customers, yaitu orang yang akan menggunakan output secara langsung disebut sebagai konsumen eksternal atau orang yang akan
menggunakan output itu sebagai input dalam proses kerja mereka disebut sebagai konsumen internal.
2. Kelompok kerja work group, yaitu orang-orang yang bekerja dalam proses untuk menghasilkan dan menyerahkan output yang diinginkan itu.
3. Pemasok supplier, yaitu orang yang memberikan input ke proses kerja. Orang-orang yang bekerja dalam proses pada kenyataannya merupakan
konsumen dari pemasok. 4. Pemilik proses process owner, yaitu orang yang bertanggung jawab untuk
operasi dari proses dan untuk perbaikan proses itu. Seperti yang diketahui, konsumen adalah orang yang mendefinisikan
output yang diinginkan dari proses. Hal ini diperoleh melalui dua kategori informasi yang mengalir dari konsumen ke kelompok kerja. Kategori pertama
adalah kebutuhan konsumen, yang merupakan suatu deskripsi dari apa yang diinginkan, dibutuhkan, atau diharapkan oleh konsumen. Kebutuhan konsumen ini
akan mendikte proses kepada apa yang harus dihasilkan dan serahkan. Kategori kedua adalah umpan balik, yaitu suatu keterangan tentang bagaimana baik atau
buruknya suatu output yang diserahkan dalam perbandingannya terhadap ekspektasi konsumen. Umpan balik ini merupakan signal utama untuk perbaikan
proses pada operasi yang akan datang. Aliran informasi dan produk dengan
pemasok kelihatan sebagai suatu cerminan dari proses yang digunakan untuk menghubungkan kelompok kerja dengan konsumen.
Konsep dari manajemen proses sangat berkaitan dengan peningkatan kualitas. Gabriel Pall 1987 mengidentifikasi enam komponen yang penting
untuk manajemen proses, yaitu : 1. Kepemilikan ownership, menugaskan tanggung jawab untuk desain,
operasi, dan perbaikan proses. 2. Perencanaan planning, menetapkan suatu pendekatan secara terstruktur dan
terdisiplin untuk mengerti, mendefenisikan, dan mendokumentasikan semua komponen utama dalam proses dan hubungan antar komponen utama itu.
3. Pengendalian control, menjamin efektivitas di mana suatu output dapat diperkirakan dan konsisten dengan ekspektasi konsumen.
4. Pengukuran measurement, memetakan performansi atribut dan variabel dari produk terhadap kebutuhan konsumen dan menetapkan kriteria untuk akurasi,
presisi, dan frekuensi perolehan data. 5. Perbaikan atau peningkatan improvement, meningkatkan efektivitas dari
proses melalui perbaikan-perbaikan yang diidentifikasi secara tetap. 6. Optimisasi optimization, meningkatkan efisiensi dan produktivitas melalui
perbaikan-perbaikan yang diidentifikasi secara tetap. Keenam komponen diatas dapat dijadikan sebagai dasar untuk
keberhasilan manajemen dari suatu proses. Komponen-komponen itu dibutuhkan untuk proses kerja yang menghasilkan dan menyerahkan produk ke konsumen,
untuk proses yang menspesifikasikan kebutuhan dan kepuasan sepanjang rantai
konsumen-pemasok, dan untuk proses yang mendukung pekerja dalam pekerjaan mereka.
3.1.3. Definisi Variasi di dalam Proses