Multimas Nabati Asahan mendirikan pabrik kelapa sawit PKS yang berlokasi di areal perusahaan itu sendiri.
Pabrik Kelapa Sawit PKS PT. Multimas Nabati Asahan didirikan tahun 2004. Pembangunan pabrik dimulai tahun 2004 dengan kapasitas 60 mt. ffbhr
dan selesai pembangunan tahun 2005. Oktober 2005 pabrik mulai beroperasi sebagai langkah awal, dilakukan trial run, pemanasan perlahan-lahan, individual
tes, dan pembersihan.
3.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PKS PT. Multimas Nabati Asahan bergerak dalam bidang pengolahan kelapa sawit menjadi minyak sawit kasar Crude Palm Oil dan inti sawit Palm
Kernel. Kelapa sawit yang diolah termasuk dalam varietas dura dan tenera berasal dari perkebunan rakyat. Hasil sampingan proses pengolahan kelapa sawit
seperti serat, cangkang dan serat tandan kosong digunakan untuk bahan bakar boiler. PKS PT. Multimas Nabati Asahan memiliki kapasitas olah 1200 mt.
ffbdays. Konsep pengolahan kelapa sawit yang diterapkan masih tetap pada tahapan proses seperti perebusan, pembantingan, pengepresan, pemurnian minyak
dan pemisahaan inti sawit. Pemasaran hasil produksi PKS PT. Multimas Nabati Asahan dikelola
oleh Kantor Pusat Main Office yang berada di kawasan PT. Multimas Nabati Asahan. Hasil produksi dikirimkan langsung ke unit pengolahan Crude Palm Oil
CPO dan unit pengolahan inti sawit palm kernel. Jadi CPO dan inti sawit yang
dihasilkan, diolah kembali oleh perusahaan itu sendiri menjadi minyak goreng dan minyak inti pada unit pengolahan yang berbeda.
3.3. Organisasi dan Manajemen 2.3.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi PKS PT. Multimas Nabati Asahan akan ditunjukkan pada Gambar 2.1. Jenis struktur organisasi yang digunakan adalah struktur
organisasi campuran antara struktur organisasi lini dan fungsional. Struktur organisasi lini adalah suatu struktur organisasi di mana wewenang dan kebijakan
pimpinan atau atasan dilimpahkan pada satuan-satuan organisasi di bawahnya menurut garis vertikal. Sedangkan struktur organisasi fungsional adalah struktur
organisasi di mana organisasi diatur berdasarkan pengelompokan aktivitas dan tugas yang sama untuk membentuk unit-unit kerja seperti produksi, operasi,
pemasaran, keuangan, personalia, dan sebagainya yang memiliki fungsi yang terspesialisasi. Spesialisasi di sini akan memberikan efisiensi kerja yang lebih
tinggi lagi. Disebut juga fungsional karena suatu bagian dapat berhubungan dengan anggota maupun kepala bagian secara langsung.
Dari Gambar 2.1 dapat dilihat bahwa struktur organisasi perusahaan ini mengharuskan kebijakan pimpinan atau atasan dilimpahkan pada satuan-satuan
organisasi di bawahnya menurut garis vertikal. Selain itu, dilakukan juga pengelompokan secara terpisah yang didasarkan pada fungsi yang berbeda dari
masing-masing aktivitas. Sebagai contoh, bagian maintenance dibuat terpisah dengan bagian laboratorium. Atau bagian proses tidak disatukan dengan bagian
logistik. Hal ini menunjukkan bahwa tiap-tiap bagian dibuat terpisah berdasarkan fungsinya masing-masing, karena urusan proses berbeda dengan urusan logistik
dan ruang lingkup maintenance berbeda dengan ruang lingkup yang ada pada laboratorium.
Factory Coordinator
Mills Head Dept. PKS
Mill Head Mill Head
Ass. Mills Spv. Proses
Spv. Maintenace
Spv. Logistik Spv. Sortasi
Ass Spv Ass Spv.
Mekanik Ass Spv.
Teknis Ass Spv.
Shift I Ass Spv.
Shift II Ass Spv
Foreman Foreman
Foreman Foreman
Foreman Foreman
Foreman QC Foreman
Effluent Operator
Operator Operator
Operator Operator
Operator - Sample boy
- Analis - Sample boy
- Analis Ass Spv
Keterangan : Hubungan lini
Hubungan Fungsional
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PKS PT. Multimas Nabati Asahan
Dari sisi kebijakan, kebijakan yang berasal pimpinan atau atasan
dilimpahkan pada satuan-satuan organisasi di bawahnya menurut garis vertikal. Sebagai contoh, supervisi Maintenance akan bertanggung jawab dalam
melaksanakan segala kebijakan yang berasal dari asisten milling. Atau asisten supervisi mekanik dan asisten supervisi teknis yang melaksanakan tugas yang
diberikan oleh supervisi maintenance. Begitu pula, supervisi proses yang berhak untuk melimpahkan kebijakan-kebijakan yang ditetapkannya untuk dilaksanakan
oleh asisten supervisi proses.
2.3.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Tenaga kerja yang berkerja di PKS PT. Multimas Nabati Asahan berjumlah 113 orang yang terdiri dari staff, non staff karyawan SKU B,
Karyawan SKU H ditambahkan dengan karyawan kontraktor yang berasal dari pusat jasa tenaga kerja swasta yang ada di sekitar lokasi perusahaan. Adapun
rincian jumlah keseluruhan tenaga kerja di PKS PT. Multimas Nabati Asahan pada saat ini dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Jam kerja yang diberlakukan bagi setiap karyawan adalah dengan pembagian jam kerja menjadi 2 shift selama 7 hari kerja dalam seminggu kecuali
hari minggu yaitu sebagai berikut: 1.
Shift I : Pukul 08.00 WIB – 16.00 WIB
2. Shift II
: Pukul 16.00 WIB – 00.00 WIB 3.
Minggu : Pukul 16.00 WIB – 00.00 WIB
Karyawan di bagian kantor masa kerja selama 6 hari kerja dalam seminggu kecuali hari minggu dengan jam kerja kantor adalah sebagai berikut :
1. Senin - Kamis
Pukul 08.00 WIB – 12.00 WIB : Jam Kerja
Pukul 12.00 WIB – 14.00 WIB : Jam Istirahat
Pukul 14.00 WIB – 16.30 WIB : Jam Kerja setelah Istirahat
2. Sabtu
Pukul 08.00 WIB – 13.00 WIB : Jam Kerja
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PKS PT. Multimas Nabati Asahan No
Jabatan Jumlah Orang
1 Mills Head
1 2
Asisten Mills 1
3 Supervisor
4 4
Asisten Supervisor 6
5 Foreman
8 6
Operator 47
7 Teknisi
14 8
Analis 4
9 Sampel Boy
5 10
Kontraktor 23
Total 113
Sumber : PKS PT. Multimas Nabati Asahan
2.3.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Upah yang diberikan oleh PT. Multimas Nabati Asahan kepada karyawan adalah di atas Upah Minimum Regional UMR sesuai dengan peraturan
pemerintah. Tenaga kerja yang berkerja di PT. Multimas Nabati Asahan terdiri dari 90 orang karyawan yang berasal dari rekrutmen perusahaan dan 23 orang
yang berasal dari kontraktor. Pemberian upah pada setiap pekerja kontrak dilakukan oleh pihak perusahaan kontraktor sendiri.
Sistem pengupahan yang berlaku untuk karyawan PT. Multimas Nabati Asahan, yaitu:
1. Pekerja dapat menerima langsung seluruh upah selama satu bulan bekerja
secara langsung dalam sekali pembayaran.
2. Pekerja dapat manerima seluruh upah selama satu bulan kerja dalam dua tahap
pembayaran, yaitu pada minggu ke dua dalam setiap bulannya, pekerja dapat menerima setengah dari upah pokok ditambah dengan overtime dan dikurangi
dengan pajak penghasilan. PT. Multimas Nabati Asahan menyediakan beberapa fasilitas yang
dibutuhkan guna meningkatkan kesejahteraan dari karyawan. Fasilitas-fasilitas yang diberikan berupa:
1. Pemberian tunjangan hari raya, bonus tahunan.
2. Pendaftaran asuransi seperti Jamsostek dan asuransi lainnya.
3. Pelayanan kesehatan di rumah sakit yang telah ditunjuk oleh perusahaaan.
4. Tersedianya sarana transportasi untuk para karyawan.
3.4. Standar Mutu Produk dan Bahan Baku
Standar mutu produk yang dihasilkan PKS PT. Multimas Nabati Asahan, yaitu:
FFA CPO : 3,00
Kadar air CPO : 0,18
Kadar kotoran CPO : 0,015
FFA Kernel : 1,00
Kadar air Kernel : 7,00
Kadar kotoran Kernel : 7,00
Broken Kernel : 14,00
Bahan baku yang digunakan di PKS PT. Multimas Nabati Asahan adalah kelapa sawit yang berasal dari perkebunan rakyat. Kelapa sawit milik perkebunan
rakyat termasuk dalam varietas dura dan tenera. Tenera merupakan hasil persilangan antara dura dengan pesifera. Berdasarkan ketebalan cangkang dan
daging buah varietas dura dan tenera dapat dibedakan. Dura memiliki tebal cangkang 2-8 mm, tidak terdapat lingkaran serabut pada bagian luar cangkang,
daging buah realtif tipis 35-50 terhadap buah, inti besar dan rendemen minyak 16-18 . Sedangkan tenera memiliki tebal cangkang sangat tipis 0,5-4 mm,
daging buah sangat tebal 60-96 , terdapat lingkaran serabut disekeliling cangkang, dan rendemen minyak 22-24 .
Bahan penolong yang digunakan di PKS PT. Multimas Nabati Asahan adalah air dan Kalsium Karbonat CaCO
3
. Penggunaan air yang tinggi menyebabkan pemilihan lokasi pembangunan pabrik selalu dicari yang potensi
airnya cukup memadai. Air sangat diperlukan untuk proses pengolahan sebagai sumber uap dan air panas. Fungsi utama uap yang dihasilkan di boiler digunakan
sebagai pembangkit listrik, proses perebusan, dan proses pelumatan. Fungsi utama air panas adalah memudahkan proses pemurnian minyak sawit. Sedangkan
Kalsium Karbonat digunakan untuk memisahkan inti sawit dari cangkang dengan memanfaatkan perbedaan berat jenis di claybath.
3.5. Proses Produksi