tahapan produksi, yaitu: penerimaan buah, perebusan, pembantingan, pelumatan dan pengepresan, pengolahan biji dan pemurnian minyak sawit.
2.5.1. Penerimaan Buah
Hasil pemanenan tandan buah sawit TBS dari perkebunan rakyat diangkut ke pabrik dengan menggunakan truk. Lalu dilakukan penimbangan untuk
mengetahui jumlah TBS yang diterima. Penimbangan dilakukan dengan menggunakan jembatan timbang. Berat bersih TBS yang diterima didapat dengan
menghitung selisih antara berat truk beserta isinya dengan berat truk dalam keadaan kosong. Kemudian TBS dibawa ke stasiun sortasi. TBS disortir untuk
mengetahui kematangan buah. Hal ini dilakukan karena buah milik perkebunan rakyat memiliki varietas dan tingkat kematangan yang berbeda-beda. Tingkat
kematangan TBS yang diterima di pabrik seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.2. Selesai disortir, TBS kemudian dimasukkan ke dalam loading ramp
dengan menggunakan loader untuk memudahkan pengisian ke dalam lori. Lantai loading ramp dibuat dari plate baja dengan kemiringan 27
dan mempunyai 52 pintu. Pintu dari setiap ruangan dibuka secara mekanis dengan menggunakan
tenaga hidrolik. Adapun cara kerja pengisian lori adalah: 1.
Pintu loading ramp dibuka satu persatu supaya TBS dapat masuk ke dalam lori. Satu unit lori berkapasitas sekitar 10,5 mt TBS.
2. Lori yang sudah penuh ditarik dan diposisikan dengan menggunakan capstan,
sling belt, transfer carriage, canti lever dan loader ke dalam sterilizer.
Tabel 2.2. Derajat Kematangan Tandan Buah Sawit Fraksi
Derajat Kematangan Jumlah Brondolan
00 Sangat Mentah
Tidak ada brondolan lepas Mentah
12,5 dari permukaan luar 1
Kurang Matang 12,5-25 dari permukaan luar
2 Matang I
25-50 dari permukaan luar 3
Matang II 50-75 dari permukaan luar
4 Lewat Matang
75-100 dari permukaan luar 5
Sangat Matang Buah dalam ikut membrondol
Sumber: PKS PT. Multimas Nabati Asahan
2.5.2. Perebusan Sterilizing
Perebusan dilakukan dengan menggunakan Sterilizer. Sterilizer adalah bejana uap tekan untuk merebus TBS dengan menggunakan uap dari BPV Back
Pressure Vessel. Kapasitas tiap Sterilizer adalah 6 lori dengan tekanan kerja 3,5 kgcm
2
dan temperatur 120 – 140 C. Proses perebusan berlangsung 76 menit.
Sistem perebusan yang digunakan sistem perebusan tiga puncak.
Grafik perebusan dengan menggunakan sistem tiga puncak adalah seperti pada Gambar 2.2.
0,5 1
1,5 2
2,5 3
5 16
18 32
34 45
70 76
Tekanan bar
Menit 2
3 1
4 5
6 7
8
Gambar 2.2. Grafik Sistem Perebusan Tiga Puncak
Keterangan gambar:
1. Buang udara : 5 menit
2. Menaikkan tekanan sampai 1,5 bar : 11 menit
3. Buang steam : 2 menit
4. Menaikkan tekanan sampai 2,2 bar : 14 menit
5. Buang steam : 2 menit
6. Menaikkan tekanan sampai 2,8 bar : 11 menit
7. Merebus pada tekanan 2,8 bar : 25 menit
8. Buang steam : 6 menit
Tujuan dari proses perebusan adalah: 1.
Merusak enzim lipase yang menstimulir pembentukan FFA. 2.
Menguraikan kadar air dalam buah. 3.
Mengkoagulasikan protein sehingga memudahkan pemisahan minyak.
4. Menghidrolisa zat-zat karbohidrat yang berada sebagai koloid di dalam
protoplasma menjadi glukosa yang dapat larut dan menghasilkan tekanan osmotis yang membantu memecahkan dinding sel sehingga minyaknya dapat
keluar. 5.
Memperlunak daging buah sehingga memudahkan proses pelumatan digesting.
6. Mempermudah proses pembantingan threshing.
2.5.3. Pembantingan Threshing