Tabel 3.3. Aspek Pengukuran Variabel Terikat
Kriteria Penilaian No Aspek
Kurang Cukup Baik
1 Pengkajian
4.0 – 7.0 7.1 – 10.1
10.2 – 12.0 2
Diagnosis 4.0 – 7.0
7.1 – 10.1 10.2 – 12.0
3 Rencana Tindakan
4.0 – 7.1 7.2 – 10.3
10.4 – 12.0 4
Pelaksanaan 4.0 – 7.0
7.1 – 10.1 10.2 – 12.0
5 Evaluasi
4.0 – 6.6 6.7 – 9.2
9.3 – 12.0 6
Kinerja 20.0 – 34.3
34.4 – 48.7 48.8 – 60.0
3.7. Metode Analisis data
Setelah dikumpulkan, data akan dianalisis dengan mengumpulkan teknik analisa sebagai berikut :
1. Analisis Univariat.
Merupakan analisis yang menitikberatkan pada penggambaran atau deskripsi data yang telah diperoleh. Menggambarkan distribusi frekuensi dari masing-masing
independent variabel dan dependent variabel, sehingga diperoleh gambaran lingkungan kerja organisasi dan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan
keperawatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara. 2.
Analisis Multivariat. Analisis multivariat bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan
menggunakan analisis regresi linier berganda yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja organisasi terhadap kinerja perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa
Universitas Sumatera Utara
Daerah Provinsi Sumatera Utara pada α= 5 dengan persamaan regresi yang
digunakan adalah :
Y = β0+β
1
X1+ β
2
X2+ β
3
X3+ β
4
X4+ β
5
X5+ β
6
X6+ β
7
X7+ β
8
X8+ ε
Dimana : Y
= Dependent Variabel kinerja β
= Konstanta ε
β
1
- β
8
= Koefisien Regresi X
1
= Uraian Tugas X
2
= Otonomi X
3
= Target Kerja X
4
= Komunikasi X
5
= Hubungan Kerja X
6
= Iklim Kerja X
7
= Peluang Berkarier X
8
= Fasilitas Kerja ε =
Error tingkat kesalahan yaitu 0,05 5
3.7.1. Uji Asumsi Klasik 3.7.1. Uji Asumsi Klasik
Agar diperoleh nilai perkiraan yang tidak bias dan efisiensi persamaan regresi linier berganda dengan metode kuadrat terkecil atau OLS Ordinary Least Square
terhadap tiga atau lebih variabel yang diamati, maka dalam pelaksanaan analisis data harus memenuhi beberapa asumsi klasik berikut Artawan, 1996.
Universitas Sumatera Utara
52 a.
Uji Normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng bell shaped. Data yang ”baik” adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Salah satu uji kenormalan yang sering digunakan adalah Uji
Kolmogorov Smirnov. Bila nilai p signifikansi 0.05, maka distribusi normal. Sebaliknya, bila nilai p signifikansi 0.05, maka distribusi tidak normal. Dari
hasil analisis data diperoleh nilai p 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian terdistribusi normal. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 3.4. Hasil Uji Normalitas Sebaran Variabel Penelitian
One-Sample Kolmogorov Smirnov Test
Uraian Tugas
Otonomi Target
Kerja Komuni
kasi Hubungan
Kerja Iklim
Kerja Peluang
Berkarier Fasilitas
Kerja Lingk
Kerja
Organ Kinerja
.054 .069 .074 .059 .060 .064 .053
.055 .294 .067 a.
Test distribution is normal b.
Calculated from data
b. Uji Linieritas bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen. Prinsip uji linieritas adalah ingin melihat apakah penyimpangan garis hubungan antar data mendekati garis linier. Data yang baik
adalah data yang mempunyai hubungan yang linier antara variabel independen dengan variabel dependen. Salah satu uji linieritas hubungan yang sering
digunakan adalah dengan menggunakan uji Anova. Jika nilai p signifikansi 0.05, maka hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
Universitas Sumatera Utara
dikatakan linier. Sebaliknya jika niali p signifikansi 0.05, maka hubungan tidak linier. Dari analisis data yang dilakukan diperoleh hasil bahwa nilai p
0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian memiliki hubungan yang linier. Hasil Uji Linieritas selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.5. Hasil Uji Linieritas Hubungan antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen
ANOVA Table Kinerja
Uraian Tugas Kinerja
Otonomi Kinerja
Target Kerja Kinerja
Komunikasi .489
.682 .466
.623 Kinerja
Hubungan Kerja Kinerja
Iklim Kerja Kinerja
Peluang Berkarier Kinerja
Fasilitas Kerja Kinerja
Lingk. Kerja Org. .720
.597 .483
.307 .876
Dari tabel 3.5. dapat dilihat bahwa hubungan antar variabel independent dengan variabel dependen masing-masing memiliki nilai p 0.05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel independent dan variabel dependen memiliki hubungan yang linier.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel ortogonal
adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan
Universitas Sumatera Utara
nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multicollinearity dilihat dari value inflation factor VIF variabel bebas terhadap variabel terikat Santoso, 2005.
Apabila nilai VIF tidak melebihi 5, maka mengindikasikan bahwa dalam model tidak terdapat multicollinearity. Hasil uji multicollinearity selengkapnya dapat dilihat pada
tabel selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.6. Hasil Uji Multicollinearity Antar Variabel Independen
Excluded Variables
b
Collinearity Statistics Model
Tolerance VIF Minimun
Tolerance 1.
Uraian Tugas Otonomi
Target Kerja
Komunikasi Hubungan
Kerja Iklim
Kerja Peluang
Berkarier Fasilitas
Kerja .765
.438 .844
.526 .341
.587 .757
.909 1.307
2.281 1.184
1.900 2.936
1.705 1.320
1.100 765
.438 .844
.526 .341
.587 .757
.909
a. Predictors in the Model : Constant, Lingkungan Kerja Organisasi b. dependent Variabel : Kinerja
Dari tabel 3.6. dapat dilihat bahwa nilai VIF value inflation factor untuk variabel independent uraian tugas, otonomi, target kerja, komunikasi, hubungan
kerja, iklim kerja, peluang berkarier dan fasilitas kerja tidak ada memiliki nilai lebih besar dari 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multicollinearity.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN