Variabel dan Definisi Operasional

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

Adapun variabel dan definisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Uraian tugas adalah Uraian tertulis dari apa yang diperlakukan perawat jiwa dalam melakukan asuhan keperawatan b. Otonomi adalah Kebebasan perawat jiwa untuk mengatur dan mengontrol kerja mereka dalam melaksanakan asuhan keperawatan. c. Target Kerja adalah mereka dalam melaksanakan asuhan keperawatan dengan sasaran yang ditetapkan dalam melaksanakan asuhan d. Komunikasi adalah keperawatan jiwa untuk dicapai oleh perawat Pertukaran pikiran, perasaan, pendapat dan pemberian pendapat dalam melaksanakan asuhan keperawatan jiwa yang terjadi antara dua orang perawat atau lebih. e. Hubungan Kerja adalah terjadi antara dua orang perawat atau lebih hubungan yang terjadi antara perawat jiwa dengan pelayan kesehatan dan penerima pelayanan kesehatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan jiwa. f. Iklim kerja adalah situasi dan kondisi yang terjadi dalam melaksanakan asuhan keperawatan jiwa di dalam organisasi rumah sakit. g. Peluang Berkarier Kesempatan bagi perawat jiwa untuk meningkatkan kemampuan melalui pelatihan, kursus dan melanjutkan jenjang pendidikan serta menduduki jabatan di bidang keperawatan jiwa. h. Fasilitas Kerja adalah sarana, prasarana dan peralatan keperawatan yang memudahkan perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Universitas Sumatera Utara i. Pengkajian adalah upaya yang dilakukan perawat untuk mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan. j. Diagnosis adalah pernyataan masalah keperawatan pasien yang mencakup respon sehat adaptif atau maladaptif serta stresor yang menunjang. k. Rencana tindakan adalah perumusan tindakan yang harus dilakukan oleh perawat berdasar diagnosis keperawatan. l. Pelaksanaan tindakan adalah tindakan yang dilakukan oleh perawat sesuai dengan rencana yang ditetapkan secara jelas. m. Evaluasi adalah suatu proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan pada pasien 3.6. Metode Pengukuran 3.6.1. Pengukuran Variabel Bebas Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja organisasi diukur melalui 30 pernyataan dengan menggunakan skala ordinal dengan alternatif pilihan jawaban sebagai berikut : Skor 3 = Setuju Skor 2 = Netral Skor 1 = Tidak setuju Masing-masing pernyataan mempunyai nilai tertinggi 3 dan nilai terendah 1. Penilaian variabel lingkungan kerja organisasi didasarkan pada penghitungan mean Universitas Sumatera Utara rerata dan standard deviasi SD. Dari hasil penghitungan diperoleh kriteria penilaian pada aspek Lingkungan Kerja Organisasi sebagai berikut dapat dilihat pada Tabel 3.2. berikut: Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel Bebas Kriteria Penilaian No Aspek Kurang Cukup Baik 1 Uraian Tugas 5.0 – 7.2 7.3 – 9.5 9.6 – 12.0 2 Otonomi 5.0 – 7.1 7.2 – 9.3 9.4 – 12.0 3 Target Kerja 5.0 – 7.4 7.5 – 9.9 10.0 – 12.0 4 Komunikasi 5.0 – 7.6 7.7 – 10.3 10.4 – 12.0 5 Hubungan Kerja 5.0 – 7.7 7.8 – 10.5 10.6 – 12.0 6 Iklim Kerja 5.0 – 7.7 7.8 – 10.5 10.6 – 12.0 7 Peluang Berkarier 5.0 – 7.6 7.7 – 10.3 10.4 – 12.0 8 Fasiltas Kerja 7.0 – 9.5 9.6 – 12.0 12.0 – 12.0 9 Lingkungan Kerja Organisasi 50.0 – 62.4 62.5 – 74.9 75.0 – 95.0

3.6.2. Metode Pengukuran Variabel Terikat

Untuk mengetahui tingkat kinerja perawat diukur melalui 20 pertanyaan dengan menggunakan skala ordinal dan dengan alternatif pilihan jawaban sebagai berikut : Skor 3 = Setuju Skor 2 = Netral Skor 1 = Tidak setuju Masing-masing pernyataan mempunyai nilai tertinggi 3 dan nilai terendah 1, Penilaian variabel kinerja didasarkan pada penghitungan mean rerata dan standard deviasi SD. Dari hasil penghitungan diperoleh kriteria penilaian pada aspek kinerja sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3. Aspek Pengukuran Variabel Terikat Kriteria Penilaian No Aspek Kurang Cukup Baik 1 Pengkajian 4.0 – 7.0 7.1 – 10.1 10.2 – 12.0 2 Diagnosis 4.0 – 7.0 7.1 – 10.1 10.2 – 12.0 3 Rencana Tindakan 4.0 – 7.1 7.2 – 10.3 10.4 – 12.0 4 Pelaksanaan 4.0 – 7.0 7.1 – 10.1 10.2 – 12.0 5 Evaluasi 4.0 – 6.6 6.7 – 9.2 9.3 – 12.0 6 Kinerja 20.0 – 34.3 34.4 – 48.7 48.8 – 60.0

3.7. Metode Analisis data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara

2 83 101

PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASI ASET RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

3 55 9

Kemampuan Sosialisasi Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara 2013

0 39 64

Perilaku Caring Perawat dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan

17 144 75

Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Perawat dalam Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, Medan

0 39 6

Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

1 57 131

Pengaruh Program Psikoedukasi Keluarga Terhadap Keberfungsian Sosial Pasien Gangguan Jiwa Akibat Ketergantungan Narkoba Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 10

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara

0 0 37

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Budaya Organisasi 1.1. Pengertian Budaya Organisasi - Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara

0 1 19

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara

0 0 9