bermakna terhadap kinerja perawat dengan nilai p=0,048p0,05. Kontribusi komunikasi terhadap peningkatan kinerja Nilai B sebesar 0.940. Hal ini berarti
bahwa semakin baik target kerja maka semakin baik tingkat kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Koza dan Dant 2006 tentang pengaruh komunikasi, hubungan kerja dan iklim organisasi terhadap kinerja
karyawan pengecer di Amerika Utara yang menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna antara komunikasi pekerja dengan kinerja.
5.5. Pengaruh Lingkungan Kerja Organisasi Hubungan Kerja terhadap
Kinerja Perawat dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara
Hubungan kerja perawat dengan sesama perawat dan dengan profesi lain
adalah ciri praktek profesional keperawatan Ali, 2002. Kerjasama yang baik sesama perawat dengan pasien, keluarga pasien dan masyarakat sangat diperlukan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan Keliat, 2002. Hubungan kerja yang harmonis dalam profesi keperawatan mencakup adanya saling menghargai dan saling
mempercayai, pengambilan keputusan yang bijaksana, mencegah konflik, interaksi yang positif dengan gaya komunikasi yang hangat Blais, 2002.
Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan aspek hubungan kerja, 24 40.0 perawat dapat melakukan hubungan kerja dengan baik, 7 11.7 melakukan
hubungan kerja dengan cukup, dan 29 48.3 hubungan kerja dengan perawat lain kurang. Secara umumdapat dikatakan bahwa hubungan kerja perawat pelaksana
adalah cukup, hal ini terlihat dari mean rata-rata hitung sebesar 8.45 berada diantara
Universitas Sumatera Utara
range 7.8-10.5. Selanjutnya dari hasil analisis statistik dengan uji regresi berganda menunjukkan bahwa variabel hubungan kerja tidak mempunyai pengaruh yang
bermakna terhadap kinerja perawat dengan nilai p= 0,480 p0,05. Penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Prabowo
dan Prawitasari 2005 tentang kinerja pegawai kantor Dinas Kesehatan Kota Tanjung Balai Provinsi Sumatera Utara yang menunjukkan adanya hubungan yang
bermakna antara hubungan kerja pegawai dengan kinerja pegawai. Fenomena yang terjadi adalah pihak manajemen menghargai apa yang
dikerjakan oleh perawat, jarang menyudutkan dan menyalahkan perawat karena pihak manajemen bersifat toleransi terhadap kesalahan perawat akibat beban kerja perawat
terlalu berat tidak sesuai standart. Demikian juga hubungan kerja terhadap sesama perawat dan profesi lain jarang terjadi konflik karena saling menutupi kesalahan
akibat beban kerja yang berat. Hubungan kerja yang tidak sebenarnya , tentunya bisa tidak mempengaruhi kinerjanya.
5.6. Pengaruh Lingkungan Kerja Organisasi Iklim Kerja terhadap Kinerja