G. 2. Tahap perlaksanaan penelitian

Selain itu, juga menjelaskan mengenai hal-hal yang perlu diobservasi pada saat proses program parental emotional coaching berlangsung yaitu jalannya pelatihan dan observasi terhadap peserta. i. Rancangan eksperimen Penelitian ini menggunakan one group pretest-posttest design dimana menurut Christensen Seniati; Yulianto; Setiadi, 2005 pada desain ini diawal penelitian dilakukan pengukuran terhadap variabel tergantung yang telah dimiliki subjek. Setelah diberikan manipulasi, dilakukan pengukuran kembali terhadap variabel tergantung dengan alat ukur yang sama. Penggunaan desain ini bertujuan untuk menguji keefektifan parental emotional coaching. Bila ada perbedaan antara skor pretest dan skor posttest dimana skor posttest lebih tinggi secara signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh terhadap untuk bisa meningkatkan kemampuan orangtua dalam menghadapi emosi negatif anak. Adapun rancangan eksperimennya sebagai berikut : Pengukuran O 1  Perlakuan X  Pengukuran O 2

III. G. 2. Tahap perlaksanaan penelitian

Penelitian ini dimulai tanggal 28 Oktober 2013 dengan mengumpulkan orangtua TK 1 dan TK 2 untuk melakukan sosialisasi bahwa akan dilakukan parental emotional coaching dan meminta kesediaan orangtua untuk bisa melakukan pre-test pada tanggal 4 November 2013 yang bertujuan untuk mengukur gaya pengasuhan orangtua dalam menghadapi emosi negatif anak. Universitas Sumatera Utara Namun, pada saat peneliti datang kembali pada hari Kamis tanggal 31 Oktober 2013 para peserta mengajukan pelaksanaan pelatihan pada hari Senin tanggal 14 November 2013. Hal ini dikarenakan pada hari Selasa tanggal 5 November 2013 merupakan hari libur sehingga orangtua ada yang memang sudah berencana tidak datang ke sekolah pada hari Senin tersebut. Pre-test dilakukan dengan memberikan coping with children’s negative emotion scale CCNES. Orangtua yang mengikuti pretest ini berjumlah 12 orangtua. Berdasarkan hasil seleksi pretest diketahui bahwa orangtua yang belum melakukan problem focused reaction terhadap emosi negatif anak sebanyak 11 orang. Setelah itu, peneliti meminta kesediaan orangtua untuk mengikuti program parental emotional coaching dari 11 orang maka yang bersedia mengikuti pelatihan sebanyak 9 orang. Namun yang menjadi subjek penelitian hanya sebanyak 5 orang dan satu orang yang juga diikutsertakan walaupun anaknya tidak memiliki masalah regulasi emosi dan sudah melakukan problem focused reaction untuk mengatasi emosi negatif anaknya. Jadwal pelatihan pertama pada hari Kamis tanggal 14 November 2013 dan direncanakan dimulai pukul 08.30 WIB. Pelatihan hari pertama ini direncanakan akan dibuka oleh kepala sekolah SLB E PEMBINA, namun karena ruangan dan LCD proyektor yang belum disiapkan maka pembukaan baru dilaksanakan pukul 08.55 WIB. Kata sambutan yang disampaikan oleh Bapak kepala sekolah antara lainnya adalah kepala sekolah menyambut kedatangan peneliti di sekolah mereka dan berharap kepada para peserta untuk bisa mengikuti jalannya pelatihan dengan baik. Orangtua diharapkan dapat berperan aktif dan bertanya mengenai kondisi anak mereka karena mungkin ada yang salah atau yang tidak sesuai dengan teori Universitas Sumatera Utara psikologi. Selain kepala sekolah, acara pembukaan ini juga dihadiri dua orang guru dari yang mengajar anak tunarungu. Salah seorang guru meminta ijin kepada peneliti agar bisa orangtua yang berminat untuk mengikuti parental emotional coaching bisa ikut serta agar mereka juga bisa memperoleh ilmu. Peneliti memberi ijin kepada mereka dengan mengatakan bahwa seminar kit yang dipersiapkan oleh peneliti tidak ada berlebih sehingga mereka tidak memperoleh seminar kitnya sehingga pelatihan hari pertama ini diikuti oleh 11 orang. Gambaran yang lebih jelas mengenai sesi-sesi pelatihan pada hari pertama ada di tabel. 3. Setelah pelatihan hari pertama selesai maka para peserta diberi tugas rumah yang harus mereka kerjakan bersama anak mereka. Parental emotional coaching yang kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 18 November 2013 dan juga direncanakan pada pukul 08.30 namun ternyata aula yang biasa dipakai untuk pelatihan ini sedang disewa pihak luar sehingga terjadi keterlambatan karena mencari ruangan yang bisa dipakai untuk melakukan parental emotional coaching. Ruangan yang dipakai adalah aula yang lebih kecil namun saat ini difungsikan sebagai ruang guru, karena pelatihan di waktu jam istirahat juga berhenti maka tidak menimbulkan masalah. Setelah mendapatkan ruangan ternyata hanya empat orang peserta yang baru datang setelah menunggu sebentar sehingga pelatihan di hari kedua ini dimulai pada pukul 08.55 dengan peserta sebanyak 13 orang. Kondisi kelas cukup terang tetapi mati lampu sehingga tidak dapat menggunakan proyektor. Pertemuan ini dibuka dengan meminta ibu-ibu mengumpulkan tugas rumah mereka namun ada 2 orang dari mereka yang tidak membawa PR dan seminar kit dengan alasan lupa. Hal ini Universitas Sumatera Utara membuat peneliti setiap satu hari sebelum pelatihan memberi kabar kepada para peserta untuk menghadiri pelatihan di esok hari dan membawa tugas mereka. Pada pertemuan ketiga semua peserta membawa tugas rumah mereka dan seminar kit. Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 November 2013 pada pukul 08.40 dengan jumlah peserta sebanyak 10 orang. Pada pertemuan ini juga dimulai dengan membahas tugas rumah yang sudah mereka kerjakan. Pada saat menjelang jam istirahat adanya sesi sharing yang dibawakan oleh ibu dari anak tunarungu yang saat ini sudah tingkat SMP dan hal ini membuat para peserta antusias untuk bertanya. Pelatihan ditutup dengan memberikan informasi kepada peserta bahwa minggu depan akan diadakan pertemuan selanjutnya yang sudah tidak diisi lagi dengan materi karena sudah merupakan proses penutupan dan evaluasi akan jalannya pelatihan. Pertemuan keempat diadakan pada hari Rabu tanggal 27 November 2013 dimulai pada pukul 08.50 WIB. Pertemuan ini dimulai dengan mengucapkan terima kasih atas kerjasama ibu-ibu yang sudah mengikuti parental emotional coaching hingga selesai. Pada hari ini peserta yang hadir sebanyak 7 orang dan mereka diminta untuk mengisi lembar evaluasi pelatihan. Setelah selesai mengisi lembar evaluasi mereka diberikan kembali coping wit h children’s negative emotion scale CCNES. Namun, pengisian skala ini dilakukan di rumah dan akan dikumpul pada hari Rabu tanggal 3 Desember 2013 untuk perubahan pada anak yang terjadi selama 1 minggu sebelum dan 1 minggu kedepan. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Parental Emotional Coaching Tanggal Waktu Pelaksanaan Sesi Kegiatan Tujuan Kegiatan Keterangan Kamis, 14 November 2013 ; 08.15-08.30 Sesi I Pembukaan Persiapan dan pembukaan dari pihak sekolah Persiapan pelatihan agar lebih lancar dan dukungan dari pihak sekolah Meminta pihak sekolah seperti guru untuk membuka acara 08.30 – 08.45 WIB Sesi II Perkenalan Masing-masing peserta menyebutkan nama Sebagai sarana untuk perkenalan dan mengakrabkan antar peserta 08.45 – 09.00 WIB Sesi III Komitmen Penjelasan tujuan pelatihan Membuat kontrak pelatihan Sebagai penguat komitmen para peserta pelatihan Kontrak pelatihan Universitas Sumatera Utara pelatihan untuk mengikuti prosedur pelatihan. 09.00 – 09.30 WIB Sesi IV Siapakah anakku? Presentasi materi mengenai anak tunarungu dan klasifikasi anak tunarungu, dan sejarah perkembangan tunarungu Pemutaran video Hellen Keller Sharing bersama orangtua mengenai kondisi anak mereka masing-masing Peserta pelatihan menyadari sejauh mana kondisi anak mereka Peserta mengenali ada seorang tokoh terkenal Power point mengenai anak tunarungu Handout untuk orangtua Laptop dan LCD proyektor Video rekaman Hellen Keller Universitas Sumatera Utara yang juga tunarungu Para peserta dapat berbagi cerita dengan peserta lainnya. 09.00 – 09.30 WIB ISTIRAHAT 09.30 – 10.00 Sesi V Apakah emosi itu? Games Aksara tanpa kata Peserta berpasang-pasangan, salah satu dari pasangannya memperagakan berbagai emosi seperti sedih, senang, takut, cemburu, dan marah kemudian pasangannya menebak emosi apa yang sedang diperagakan Presentasi mengenai pengertian emosi, bagian- bagian emosi, jenis- jenis emosi dan ekpresi emosi, perkembangan emosi anak tunarungu Peserta mengetahui bahwa ada perbedaan antara emosi yang bisa diungkapkan dengan kata dan tidak Universitas Sumatera Utara Tanya jawab dan kesimpulan Peserta pelatihan mengenali definisi emosi yang sebenarnya Peserta bisa memahami materi yang telah disampaikan Power point mengenai emosi Handout untuk orangtua Laptop dan LCD proyektor Universitas Sumatera Utara 10.40 – 11.00 WIB Sesi VI Bisakah kita mengatur emosi? Presentasi materi mengenai pengertian regulasi emosi, ciri-ciri utama regulasi emosi, model proses regulasi emosi, dan peranan orangtua terhadap regulasi emosi anak. Pemberian LK-1 berupa studi kasus Tanya jawab dan kesimpulan Peserta pelatihan mengenali bagaimanakah regulasi emosi itu bisa dilakukan Peserta bisa mencoba memberikan pendapat atas suatu kejadian Peserta bisa memahami materi yang telah disampaikan. Power point mengenai regulasi emosi Handout untuk orangtua Laptop dan LCD proyektor LK-1 Universitas Sumatera Utara 11.00 – 11.05 WIB Sesi VII Pemberian tugas rumah Penjelasan mengenai tugas rumah yang harus dikerjakan dengan anak danatau orangtua Peserta pelatihan bisa mengajarkan tugas di rumah dan juga mengajarkan anak mengerjakannya. Tugas Rumah I Senin, 18 November 2013 08.15 – 08.30 WIB Sesi VIII Pembahasan tugas rumah Pembahasan dan pemberian feedback mengenai tugas rumah yang sudah dikerjakan Para peserta bisa mengetahui apa yang masih kurang dipahami dan memberikan insight berdasarkan dari pendapat peserta lainnya Tugas Rumah I 08.30 -09.15 WIB Sesi IX Bagaimana gaya Presentasi materi mengenai gaya pengasuhan orangtua menurut Gottman DeClaire 1998. Para peserta mengetahui gaya pengasuhan yang mereka gunakan selama ini Power point mengenai gaya pengasuhan Universitas Sumatera Utara pengasuhan saya selama ini ? Sharing dan diskusi bersama orangtua mengenai reaksi yang pernahbiasa dilakukan saat dihadapkan dengan emosi anak yang muncul apakah sudah benar dan bagaimana gaya pengasuhan yang sebaiknya mereka gunakan Para peserta saling berbagi pendapat dan pengalaman Handout untuk orangtua Laptop dan LCD proyektor 09.15 – 09.30 WIB Sesi X Apa itu parental emotional coaching ? Pengantar materi mengenai parental emotional coaching Para peserta dapat mengetahui sejarah dan manfaat dari parental emotional coaching Power point mengenai gaya pengasuhan Handout untuk orangtua Laptop dan LCD proyektor Universitas Sumatera Utara 09.30-10.00 WIB ISTIRAHAT 10.00-10.15 WIB Sesi X Apa itu parental emotional coaching ? Pembahasan dan sharing mengenai skala parental emotional coaching yang pernah diisi para orangtua Para peserta dapat mengetahui hasil dan mendapatkan feedback dari gaya pengasuhan mereka terhadap anak Lembar skala parental emotional coaching 10.15-10.35 WIB Sesi XI Menyadari ada yang salah Presentasi materi mengenai kesadaran emosional Pemberian LK-2 Para peserta menyadari bahwa dengan adanya kesadaran emosional akan berpengaruh terhadap reaksi emosi anak dan mengetahui bagaimana cara melakukannya. Power point mengenai kesadaran emosional Handout untuk orangtua Laptop dan LCD proyektor Universitas Sumatera Utara LK-2 10.35-11.00 WIB Sesi XII Penjelasan mengenai tugas rumah Penjelasan mengenai tugas rumah yang harus dikerjakan dengan anak danatau orangtua Orangtua mengetahui cara mengajarkan dan juga bisa mengerjakan tugas rumah dengan anak Tugas Rumah 2 Rabu, 20 November 2013 08.15-08.30 Sesi XIII Pembahasan tugas rumah Pembahasan dan pemberian feedback mengenai tugas rumah yang sudah dikerjakan. Para peserta bisa mengetahui apa yang masih kurang dipahami dan memberikan insight berdasarkan dari pendapat peserta lainnya. Tugas Rumah 2 Universitas Sumatera Utara 08.30-09.00 WIB Sesi XIV Emosi juga bisa sebagai sarana pendekatan dengan anak Pemberian LK-3 Presentasi materi mengenai emosi sebagai sarana pendekatan dengan anak dan bagaimana cara melakukannya. Para peserta mengetahui dan mempraktekan perilaku mereka selama ini terhadap emosi-emosi anak mereka Para peserta memahami bahwa emosi bisa sebagai sarana membangun hubungan dengan anak dan mengetahui bagaimana cara melakukannya. LK-3 Power point mengenai emosi sebagai sarana pendekatan dengan anak Handout untuk orangtua Universitas Sumatera Utara Laptop dan LCD proyektor 09.00-09.30 WIB Sesi XV Apa itu empati ? Pemberian LK-4 Presentasi materi mengenai empati dan bagaimana cara melakukannya Sharing bersama berdasarkan role playing yang sudah dilakukan Mengetahui apa yang biasanya peserta lakukan terhadap anaknya yang menangis. Para peserta dapat lebih memahami dengan melihat contoh dan diharapkan mengetahui bagaimana cara yang benar Para peserta berdiskusi untuk berbagi pendapat mengenai materi dan role LK-4 Power point mengenai empati Handout untuk orangtua Laptop dan LCD proyektor Universitas Sumatera Utara playing yang sudah dilakukan. 09.30-10.00 WIB ISTIRAHAT 10.00 -10.20 WIB Sesi XVI apa yang sedang saya rasakan? Presentasi materi mengenai bagaimana cara membantu anak menamai emosi mereka Diskusi berkelompok dan mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas berdasarkan LK-5 Para peserta mengetahui cara membantu anak mengenali apa yang sedang mereka rasakan. Para peserta dapat berkerjasama dan lebih mengetahui cara mengenali emosi anak mereka Power point mengenai cara menamai emosi Handout untuk orangtua Laptop dan LCD proyektor LK-5 Universitas Sumatera Utara 10.20-10.40 WIB Sesi XVII bagaimana cara menemukan solusi? Presentasi materi mengenai pentingnya mengetahui batas dan membantu anak menemukan solusi Pemberian LK-6 Sharing bersama berdasarkan LK-6 Para peserta dapat mengetahui batas-batas apa yang dapat diterapkan dan bagaimana membantu anak menemukan solusi. Power point Handout untuk orangtua Laptop dan LCD proyektor LK-6 10.40-11.00 WIB Sesi XVIII Sharing bersama orangtua SMP Sharing bersama mengenai kendala untuk menerapkan gaya asuh, pengalaman, suka duka memiliki anak tunarungu Para peserta dapat membagi cerita dan mengetahui situasi yang tepat - Rabu, 27 November 2013 08.30-09.00 WIB Sesi XIX Penutupan Penutupan Mengucapkan terima kasih dan pembahasan follow up berikutnya. Universitas Sumatera Utara Sharing bersama mengenai pelatihan yang telah berlangsung. Memperoleh masukan dari orangtua. Lembar evaluasi 09.00-09.30 WIB Pemberian Coping With Chidren’s Negative Emotion Scale CCNES. Pemberian skala ini dibawa pulang untuk diisi sesuai dengan 3 minggu sekarang Mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan orangtua dalam menghadapi emosi negatif anak. Coping With Chidren’s Negative Emotion Scale CCNES Senin, 9 Desember 2013 Follow up Menanyakan kepada orangtua perkembangan yang telah terjadi dan bagaimana penerapan hasil pelatihan kepada anak Mengetahui apakah ada perbedaan pada perilaku orangtua dalam menghadapi emosi negatif anak dan penerapan parental emotional coaching wawancara Universitas Sumatera Utara

III. H. Analis Data