Salah satu kelebihan desain kasus tunggal atau kelompok kecil adalah dapat dimodifikasi di tengah penelitian tanpa mempengaruhi integritas penelitian
Gravetter Forzano 2009. Disamping itu, treatment tidak perlu distandarisasi untuk partisipan dalam jumlah besar, sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi
partisipan secara khusus. Penelitian ini menggunakan one group pretest-posttest design dimana
menurut Christensen Seniati; Yulianto; Setiadi, 2005 pada desain ini diawal penelitian dilakukan pengukuran terhadap variabel tergantung yang telah dimiliki
subjek. Setelah diberikan manipulasi, dilakukan pengukuran kembali terhadap variabel tergantung dengan alat ukur yang sama. Simbol dari desain ini adalah:
Pengukuran O
1
Perlakuan X Pengukuran O
2
Efektifitas atau pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat dilihat dari perbedaan antara pretest O
1
dengan posttest O
2
atau agar lebih meyakinkan dalam kesimpulannya, dapat digunakan analisis statistik dengan chi
squared maka apabila ada perbedaan antara skor pretest dan skor posttest dimana skor posttest lebih tinggi secara signifikan, dapat disimpulkan bahwa perlakuan
memberikan pengaruh terhadap variabel terikat.
III. E. Alat Bantu Penelitian
1.
Dokumentasi Data Demografi Sosial
Dokumentasi data demografi sosial adalah pencatatan idenditas subjek yang bertujuan untuk mengungkap data tentang jenis
kelamin, usia, pendidikan, dan sisa pendengaran anak.
Universitas Sumatera Utara
2. Wawancara orangtua
Wawancara mengenai gambaran emosi anak dan bagaimana cara orangtua menghadapinya. Hal ini dilakukan juga untuk
memberikan informasi mengenai lembar kerja dan tugas rumah yang sudah dikerjakan.
3. Skala penelitian
Skala penelitian yang dipakai adalah adaptasi Coping with Chidren’s Negative Emotions Scale CCNES oleh Fabes,
Eisenberg, dan Bernzweig 1990. Peneliti akan membandingkan skor pretest dan posttest.
III. F. Pengukuran Variabel Penelitian III. F. 1. Variabel Tergantung
Pengukuran variabel tergantung dalam penelitian ini menggunakan skala
Coping With Chidren’s Negative Emotion Scale CCNES :
a Adaptasi Coping With Chidren’s Negative Emotion Scale CCNES
Adaptasi dilakukan dengan melakukan penerjemahan skala ke Bahasa Indonesia. Pelaksanaan adaptasi skala ini didampingi oleh para
profesional di bidang metodologi penelitian. b
Uji coba Coping With Chidren’s Negative Emotion Scale CCNES secara kualitatif.
Uji coba skala secara kualitatif dilakukan kepada 5 orang orangtua yang memiliki anak tunarungu. Sebanyak 1 orang di Eartech dan 4 orang di
SLB Karya Murni. Berdasarkan hasil uji coba diketahui bahwa pemberian
Universitas Sumatera Utara
instruksi pada skala ini agak rancu antara memilih salah satu pilihan saja atau menandai pada setiap pilihan a-f. Berdasarkan hal ini peneliti
merevisi kembali instruksi pengisian skala dan memberikan contoh langsung kepada subjek saat akan mengisi skala.
Selain itu, orangtua terlihat sulit menjawab beberapa pernyataan jika mereka belum pernah mengalaminya sendiri sehingga dalam pengisian
memang perlu arahan dan bimbingan langsung kepada orangtua secara sendiri-sendiri.
Hal ini
membuat peneliti
meminta orangtua
membayangkan seandainya itu terjadi atau menganti kalimat dengan situasi yang berbeda namun menimbulkan emosi negatif yang sama.
Dari segi penyajian skala terdapat beberapa kata yang diketik salah sehingga peneliti langsung menyadari dan mengubahnya, begitu juga
dengan kalimat yang tidak selesai dalam satu kolom. Proses uji coba skala ini dilakukan dengan meminta ijin terlebih dahulu
kepada instansi yang bersangkut, setelah itu, peneliti menunggui orangtua yang datang dan bersedia meluangkan waktu mereka untuk mengisi skala.
Ada 2 orangtua yang meminta langsung peneliti membacakannya dengan alasan akan lebih mudah jika dibacakan langsung karena usia mereka yang
sudah cukup tua.
III. F.2. Variabel Bebas