peningkatan modal dasar Perseroan, modal dasar kembali ditingkatkan menjadi Rp. 1.500 milyar dan perubahan nama Perseroan menjadi PT. Bank Aceh.
Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-44411.AH.01.02 Tahun 2009 pada tanggal 9
September 2009. Perubahan nama menjadi PT. Bank Aceh telah disahkan oleh Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 1261KEP.GBI2010 tanggal 29
September 2010. Bank juga memulai aktivitas perbankan syariah dengan diterimanya surat
Bank Indonesia Nomor 64DpbBNA tanggal 19 Oktober 2004 mengenai pembukaan Kantor Cabang Syariah Bank dalam aktivitas komersial Bank. Bank
mulai melakukan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah tersebut pada tanggal 5 November 2004.
Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan Tgk. H.M Daud Beureueh No. 24 Banda Aceh, sampai dengan tanggal 31 Desember 2010. Bank memiliki 1 Kantor
Pusat Operasional, 24 Kantor Cabang, Serta 77 Kantor Cabang Pembantu.
4.1.2. Struktur Organisasi KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh
Struktur organisasi Kantor Pusat Operasional KPO PT. Bank Aceh di Banda Aceh dapat dilihat seperti pada Gambar IV.1 dibawah ini :
Wapim Bidang
Pemasaran Pemimpin
Operasional
Wapim Bidang
Operasional
Kabag Kredit
Konsumtif Kabag
Kredit Komersil
Kabag Operasional
Kabag Jasa
Nasabah Kabag
Umum SDM
Kabag MIS
Kabag Kredit
Legal Support
Kabag Penyelesaian
Kredit Bermasalah
Universitas Sumatera Utara
Gambar IV.1. Struktur Organisasi Kantor Pusat Operasional KPO PT. Bank Aceh
4.1.3. Karakteristik Responden
Setelah dilakukan penelitian awal dan didapati bahwa konstruk yang telah diuji dinyatakan memenuhi syarat reliabilitas dan validitas, maka selanjtunya
kuesioner tersebut dapat digunakan untuk penelitian sesungguhnya. Berdasarkan sampel jenuh yang dijelaskan dalam bab metodologi, maka dalam penelitian
sesungguhnya telah didistribusikan sebanyak 80 kuesioner pada Kantor Pusat Operasional KPO PT. Bank Aceh di Banda Aceh. Kuesioner yang diedarkan
sebanyak 80 kepada responden kesemuanya dikembalikan secara lengkap dan dapat mewakili responden untuk dianalisis lebih lanjut.
4.1.3.1. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dan Umur Karyawan
Data tabulasi silang berdasarkan karakteristik jenis kelamin dan umur karyawan KPO PT. Bank Aceh di Banda Aceh terdapat pada Tabel IV.1 sebagai
berikut :
Tabel IV.1. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dan Umur Responden
Jenis Kelamin Umur Crosstabulation
Umur Total
20-30 Tahun
30-40 Tahun
40-50 Tahun
Jenis Kelamin Laki-Laki
Count 20
22 10
52 within Jenis Kelamin
38.5 42.3
19.2 100.0
within Umur 60.6
59.5 100.0
65.0 of Total
25.0 27.5
12.5 65.0
Perempuan Count
13 15
28
Universitas Sumatera Utara
within Jenis Kelamin 46.4
53.6 .0
100.0 within Umur
39.4 40.5
.0 35.0
of Total 16.3
18.8 .0
35.0 Total
Count 33
37 10
80 within Jenis Kelamin
41.3 46.3
12.4 100.0
within Umur 100.0
100.0 100.0
100.0 of Total
41.3 46.3
12.4 100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 data diolah
Dari hasil tabel IV.1 frekuensi data yang diamati bahwa terdapat 20 karyawan berumur 20 – 30 tahun 38,5 dan 22 karyawan berumur 30 – 40
tahun 42,3 serta 10 karyawan berumur 40 – 50 tahun 19,2 yang memiliki jenis kelamin laki-laki sehingga total karyawan berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 52 karyawan 65. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah karyawan laki- laki masih begitu tampak jelas mendominasi. Ini terlihat pada KPO PT. Bank
Aceh di Banda Aceh pada level atas karyawan laki-laki menjadi bagian dari seluruh kinerja organisasi, sehingga minimnya jumlah karyawan wanita sebagai
top management karena keadaan ego laki-laki masih mendominasi dengan asumsi pemimpin umumnya laki-laki. Mereka biasanya bebas untuk berekspresi, namun
tetap dengan standar yang telah ditentukan oleh perusahaan atau organisasi. Disamping itu juga, frekuensi data yang diamati terdapat juga 13 karyawan
berumur 20 – 30 tahun 46,4 dan 15 karyawan berumur 30 – 40 tahun 53,6 yang memiliki jenis kelamin perempuan sehingga total karyawan berjenis kelamin
perempuan sebanyak 28 karyawan 35. Ini menunjukkan bahwa karyawan wanita akan dibatasi bekerja oleh hak-hak istimewa seperti cuti hamil, cuti
melahirkan dan sebagainya dan itu dianggap mengurangi kinerja karyawan wanita dibanding karyawan laki-laki. Kalaupun ada, hanya karyawan wanita yang
umumnya hanya mampu mencapai posisi kepala cabang.
Universitas Sumatera Utara
Namun demikian dari total yang menyangkut umur karyawan diantaranya 33 karyawan atau 41,3 diantaranya adalah mereka yang berumur 20 – 30 tahun
dan 37 karyawan atau 46,3 yang berumur 30 – 40 tahun merupakan umur karyawan yang ada sekarang ini dalam kategori produktif sehingga lebih teliti dan
bertanggung jawab dalam pekerjaannya serta bijaksana dalam bertindak sesuai dengan aturan yang ditetapkan organisasi. Disamping itu juga terlihat dari tingkat
perbaikan pekerjaan yang terus menerus dilakukan oleh karyawan guna meningkatkan kualitas hasil pekerjaan sehingga efektivitas dan efisiensi juga
dapat dicapai perusahaan. Karyawan juga mempunyai kemampuan yang baik dan semangat tinggi terhadap pekerjaan yang ditugaskan kepadanya dan mempunyai
keinginan untuk terus memperdalam pengetahuan dalam bidang pekerjaannya dan mempunyai motivasi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan produktivitas
perusahaan. Sedangkan sisanya 10 karyawan 12,5 yang berumur 40 – 50 tahun merupakan keputusan dari pimpinan disebabkan adanya pengangkatan status
karyawan kontrak yang sudah lama bekerja menjadi karyawan tetap.
4.1.3.2. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dan Status Pernikahan
Data tabulasi silang berdasarkan karateristik jenis kelamin dan status pernikahan terdapat pada Tabel IV.2 berikut ini :
Tabel IV.2. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dan Status Pernikahan
Jenis Kelamin Status Pernikahan Crosstabulation
Status Pernikahan Total
Belum Nikah Nikah
Jenis Kelamin
Laki-Laki Count
12 40
52 within Jenis Kelamin
23.1 76.9
100.0 within Status Pernikahan
70.6 63.5
65.0 of Total
15.0 50.0
65.0 Perempuan
Count 5
23 28
Universitas Sumatera Utara
within Jenis Kelamin 17.9
82.1 100.0
within Status Pernikahan 29.4
36.5 35.0
of Total 6.3
28.8 35.0
Total Count
17 63
80 within Jenis Kelamin
21.3 78.7
100.0 within Status Pernikahan
100.0 100.0
100.0 of Total
21.3 78.7
100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 data diolah
Dari hasil tabel IV.2 frekuensi data yang diamati bahwa terdapat 12 karyawan 23,1 berstatus belum menikah yang mempunyai jenis kelamin laki-
laki dan 40 karyawan 76,9 berstatus menikah mempunyai jenis kelamin laki- laki sehingga total karyawan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 52 karyawan
65. Disamping itu terdapat 5 karyawan 17,9 berstatus belum nikah yang mempunyai jenis kelamin perempuan dan 23 karyawan 82,1 berstatus
menikah mempunyai jenis kelamin perempuan. Ini menunjukkan karyawan perempuan KPO PT. Bank Aceh di Banda Aceh lebih bersedia untuk mematuhi
wewenang, dan pria lebih agresif dan lebih besar kemungkinannya daripada wanita dalam memiliki ekspektasi untuk sukses, walaupun kecil. Satu masalah
yang nampak membedakan jenis kelamin dalam pekerjaan adalah pilihan atas jadwal kerja bagi perempuan yang mempunyai anak-anak prasekolah. Perempuan
yang bekerja lebih mungkin memilih pekerjaan paruh waktu, jadwal kerja lentur, dan telekomuniting mengerjakan pekerjaan kantor di rumah agar dapat
menampung tanggung jawab keluarga. Secara historis tanggung jawab rumah tangga dan keluarga pada wanita lebih tinggi. Peran historis wanita dalam
perawatan anak dan sebagai pencari nafkah sekunder memperkuat argumentasi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Dari total karyawan yang mempunyai jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan, maka karyawan KPO PT. Bank Aceh di Banda Aceh status yang
belum menikah sebanyak 17 karyawan 21,3 dan selebihnya 63 karyawan 78,7 yang berstatus menikah. Ini menunjukkan bahwa karyawan yang
menikah lebih sedikit absensinya, mengalami pergantian yang lebih rendah, dan lebih puas dengan pekerjaan mereka daripada rekan sekerjanya yang masih belum
menikah bujangan. Pernikahan meningkatkan rasa tanggung jawab yang dapat membuat suatu pekerjaan yang tetap menjadi lebih berharga dan penting. Sangat
mungkin bahwa karyawan yang tekun dan puas lebih besar kemungkinannya diperoleh oleh karyawan yang sudah menikah, sehingga karyawan memiliki
motivasi kerja yang tinggi dengan harapan dapat memberikan kontribusi yang besar untuk keberhasilan organisasi.
4.1.3.3. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan
Data tabulasi silang berdasarkan karakteristik jenis kelamin dan tingkat pendidikan terdapat pada Tabel IV.3 berikut ini :
Tabel IV.3. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan
Jenis Kelamin Pendidikan Crosstabulation
Pendidikan Total
SMA Diploma-III
Sarjana Jenis
Kelamin Laki-Laki
Count 16
15 21
52 within Jenis Kelamin
30.8 28.8
40.4 100.0 within Pendidikan
47.1 100.0
67.7 65.0
of Total 20.0
18.8 26.3
65.0 Perempuan
Count 18
10 28
within Jenis Kelamin 64.3
.0 35.7 100.0
within Pendidikan 52.9
.0 32.3
35.0 of Total
22.5 .0
12.5 35.0
Total Count
34 15
31 80
within Jenis Kelamin 42.5
18.8 38.8 100.0
within Pendidikan 100.0
100.0 100.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
Jenis Kelamin Pendidikan Crosstabulation
Pendidikan Total
SMA Diploma-III
Sarjana Jenis
Kelamin Laki-Laki
Count 16
15 21
52 within Jenis Kelamin
30.8 28.8
40.4 100.0 within Pendidikan
47.1 100.0
67.7 65.0
of Total 20.0
18.8 26.3
65.0 Perempuan
Count 18
10 28
within Jenis Kelamin 64.3
.0 35.7 100.0
within Pendidikan 52.9
.0 32.3
35.0 of Total
22.5 .0
12.5 35.0
Total Count
34 15
31 80
within Jenis Kelamin 42.5
18.8 38.8 100.0
within Pendidikan 100.0
100.0 100.0 100.0
of Total 42.5
18.8 38.8 100.0
Sumber: Hasil Penelitian data diolah, 2012
Dari hasil tabel IV.3 frekuensi data yang diamati bahwa terdapat 16
karyawan 30,8 yang berpendidikan Sekolah Menengah Atas SMA mempunyai jenis kelamin laki-laki dan 15 karyawan 28,8 dengan pendidikan
Diploma-III serta 21 karyawan 40,4 dengan tingkat pendidikan Sarjana mempunyai jenis kelamin laki-laki sehingga total karyawan berjenis kelamin laki-
laki sebanyak 52 karyawan 65. Disamping itu terdapat 18 karyawan 64,3 dengan pendidikan Sekolah Menengah Atas SMA yang mempunyai jenis
kelamin perempuan dan 10 karyawan 35,7 dengan tingkat pendidikan Sarjana mempunyai jenis kelamin perempuan.
Berdasarkan tingkat pendidikan pula dapat dilihat bahwa karyawan KPO PT. Bank Aceh di Banda Aceh, sebagian besar berpendidikan Sekolah Menengah
Atas SMA, yaitu berjumlah 34 karyawan atau sekitar 42,5. Hal ini dikarenakan karyawan yang direkrut KPO PT. Bank Aceh di Banda Aceh banyak yang berasal
dari formasi SMA dengan tujuan untuk tetap menjaga efesiensi aset perusahaan
Universitas Sumatera Utara
dari disisi keuangan. Begitu juga dengan kondisi fisik yang dimiliki oleh setiap karyawan masih memungkinkan untuk melakukan pekerjaan sepenuh waktu
sehingga setiap karyawan mampu mengembangkan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai prestasi kerja yang lebih baik.
Namun demikian, tingkat pendidikan sarjana S1 berjumlah 31 karyawan atau 38,7 mengalami peningkatan disebabkan adanya karyawan yang melanjutkan
pendidikan dari jenjang Diploma-III ke jenjang Sarjana S1, sehingga karyawan yang berpendidikan Diploma 3 semakin berkurang sebanyak 15 karyawan atau
18,8. Oleh sebab itu, latar belakang pendidikan sarjana berpengaruh pada pengharapan karyawan atas pemenuhan terhadap faktor-faktor kepuasan kerja yang
cukup tinggi, sehingga apabila mereka merasakan tidak terpenuhinya sebagian atau keseluruhan dari faktor-faktor kepuasan kerja akan berpengaruh terhadap adanya
keinginan tertentu untuk keluar dari organisasi. Oleh karena itu dalam penelitian ini, untuk mengukur kesesuaian penempatan kerja kayawan berdasarkan tingkat
pendidikan sarjana pada KPO PT. Bank Aceh di Banda Aceh digunakan beberapa indikator yaitu penempatan karyawan disesuaikan dengan latar belakang
pendidikan karyawan, penempatan karyawan disesuaikan dengan wawasan pengetahuan tentang pekerjaan, dan pengetahuan yang mendukung pelaksanaan
pekerjaan.
4.1.3.4. Tabulasi Silang Umur dan Status Pernikahan Tabel IV.4. Tabulasi Silang Umur dan Status Pernikahan
Umur Status Pernikahan Crosstabulation
Status Pernikahan Total
Belum Menikah
Menikah Umur
20-30 Tahun Count
5 28
33 within Umur
15.2 84.8
100.0
Universitas Sumatera Utara
within Status Pernikahan 29.4
44.4 41.3
of Total 6.3
35.0 41.3
30-40 Tahun Count
12 25
37 within Umur
32.4 67.6
100.0 within Status Pernikahan
70.6 39.7
46.3 of Total
15.0 31.3
46.3 40-50 Tahun
Count 10
10 within Umur
.0 100.0
100.0 within Status Pernikahan
.0 15.9
12.5 of Total
.0 12.5
12.5 Total
Count 17
63 80
within Umur 21.3
78.8 100.0
within Status Pernikahan 100.0
100.0 100.0
of Total 21.3
78.8 100.0
Sumber: Hasil Penelitian data diolah, 2012
Dari hasil tabel IV.4 frekuensi data yang diamati bahwa terdapat 5
karyawan 15,2 dengan status belum menikah yang berumur antara 20 – 30 tahun. Ini mengindikasikan bahwa karyawan yang baru direkrut masih dalam
tahap percobaan dan karyawan outsourcing yang tidak diperkenankan menikah lebih awal karena masih dalam pembinaan pihak manajemen bank. Sedangkan 28
karyawan 84,8 dengan status menikah yang berumur antara 20 – 30 tahun menunjukkan bahwa mereka adalah karyawan tetap yang telah melewati masa
percobaan dan sudah memenuhi kelayakan untuk melakukan pernikahan. Dari total karyawan yang berumur 20 – 30 tahun sebanyak 33 karyawan 41,3
dengan status pernikahan yang berbeda baik yang menikah maupun belum menikah dapat disimpulkan bahwa suatu kondisi atau keadaan yang
menggambarkan ukuran tingkat produktif karena usia yang masih muda dan kondisi kesehatan dan fisik yang masih baik sehingga tidak mengakibatkan
tingkat absensi yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Status karyawan yang belum menikah sebanyak 12 karyawan 32,4 dan yang berstatus menikah sebanyak 25 karyawan 67,6 yang berumur antara 30 –
40 tahun. Ini menunjukkan karyawan yang memiliki sikap dengan kepribadian yang baik dapat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya serta memiliki
produktivitas yang baik sehingga berpengaruh terhadap tanggapan karyawan yang baik pula terhadap pekerjaannya. Inilah tujuan yang ingin dicapai dengan
menempatkan diri terhadap situasi dan kondisi akan tanggung jawab pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kinerjanya.
Begitu juga yang berumur antara 40 – 50 tahun mempunyai status menikah sebanyak 10 karyawan 100. Ini dapat dilihat bahwa adanya kualitas
positif dari para karyawan yang berusia lanjut dari pengalaman, pertimbagan, etika kerja yang kuat dan komitmen terhadap mutu, komitmen terhadap pekerjaan
dan organisasi. Karyawan yang berusia lanjut akan memiliki kemungkinan yang sangat kecil keluar atau berhenti dari pekerjaannya. Usia memiliki hubungan yang
terbalik dengan kemangkiran. Hubungan antara usia dan kepuasan kerja memiliki hubungan yang positif pada karyawan yang profesional, sedangkan pada non-
profesional kepuasan itu merosot dengan bertambahnya usia mereka. Dengan demikian secara keseluruhan karyawan yang mempunyai status
belum menikah sebanyak 17 karyawan 21,3 dan status menikah sebanyak 63 karyawan 78,8 dapat disimpulkan bahwa hubungan antara umur dan status
pernikahan memiliki kontribusi yang positif dalam meningkatkan kinerja organisasi.
4.1.3.5. Tabulasi Silang Umur dan Tingkat Pendidikan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel IV.5 data frekuensi yang diamati menunjukkan bahwa tabulasi silang karakteristik umur dengan tingkat pendidikan sebagai berikut :
Tabel IV.5 Tabulasi Silang Umur dan Tingkat Pendidikan
Umur Pendidikan Crosstabulation
Pendidikan Total
SMA Diploma-III
Sarjana Umur
20-30 Tahun Count
18 5
10 33
within Umur 54.5
15.2 30.3
100.0 within Pendidikan
52.9 33.3
32.3 41.3
of Total 22.5
6.3 12.5
41.3 30-40 Tahun
Count 15
6 16
37 within Umur
40.5 16.2
43.2 100.0
within Pendidikan 44.1
40.0 51.6
46.3 of Total
18.8 7.5
20.0 46.3
40-50 Tahun Count
1 4
5 10
within Umur 10.0
40.0 50.0
100.0 within Pendidikan
2.9 26.7
16.1 12.5
of Total 1.3
5.0 6.3
12.5 Total
Count 34
15 31
80 within Umur
42.5 18.8
38.8 100.0
within Pendidikan 100.0
100.0 100.0
100.0 of Total
42.5 18.8
38.8 100.0
Sumber: Hasil Penelitian data diolah, 2012
Berdasarkan tabel IV.5 terdapat 18 karyawan dengan pendidikan SMA atau 54,5 dan 5 karyawan dengan pendidikan diploma-III atau 15,2 serta 10
karyawan dengan pendidikan sarjana atau 30,3 yang berumur berumur 20 – 30 tahun. Dari total responden sebanyak 33 karyawan 41,3 yang berumur 20 – 30
tahun. Selanjutnya, sebanyak 37 karyawan 46,3 yang berumur 30 – 40 tahun, dan sebanyak 10 karyawan 12,5 yang berumur 40 – 50 tahun dilihat
berdasarkan tingkat pendidikan SMA, Diploma-III dan Sarjana. Secara keseluruhan total karyawan berdasarkan kategori umur yang mempunyai tingkat
pendidikan SMA sebanyak 34 karyawan 42,5 dan sebanyak 15 karyawan
Universitas Sumatera Utara
18,8 mempunyai tingkat pendidikan diploma-III serta sebanyak 31 karyawan 38,8 yang mempunyai tingkat pendidikan sarjana.
Ini menunjukkan bahwa karyawan yang banyak bekerja di KPO PT. Bank Aceh dengan latar pendidikan SMA menurut klasifikasi umur yang direkrut untuk
pemenuhan kebutuhan tenaga kerja outsourcing dalam rangka untuk meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga. Oleh sebab itu, karyawan tersebut dirasakan
masih sanggup untuk melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab yang didukung oleh kondisi fisik dan kesehatan yang masih baik. Para karyawan muda pada
umumnya mempunyai tingkat harapan dan ambisi yang tingi. Mereka mempunyai tantangan dalam pekerjaan dan menjadi bosan dengan tugas-tugas rutin. Mereka
tidak puas dengan kedudukan yang kurang berarti. Hal ini juga terjadi pada karyawan usia menengah. Status menjadi sesuatu yang penting. Pada usia inilah
mereka akan ditentukan apakah sukses atau tidak. Sebaliknya, di usia lanjut, kompetisi biasanya dielakkan karena menurunnya stamina.
4.1.3.6. Tabulasi Silang Status Pernikahan dan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan Tabel IV.6 data frekuensi berdasarkan tabulasi silang menurut karakteristik status pernikahan dengan tingkat pendidikan sebagai
berikut:
Tabel IV.6 Tabulasi Silang Status Pernikahan dan Tingkat Pendidikan
Status Pernikahan Pendidikan Crosstabulation
Pendidikan Total
SMA Diploma-III
Sarjana Status
Belum Count
7 2
8 17
Universitas Sumatera Utara
Pernikahan Menikah
within Status Pernikahan
41.2 11.8
47.1 100.0
within Pendidikan 20.6
13.3 25.8
21.3 of Total
8.8 2.5
10.0 21.3
Menikah Count
27 13
23 63
within Status Pernikahan
42.9 20.6
36.5 100.0
within Pendidikan 79.4
86.7 74.2
78.8 of Total
33.8 16.3
28.8 78.8
Total Count
34 15
31 80
within Status Pernikahan
42.5 18.8
38.8 100.0
within Pendidikan 100.0
100.0 100.0
100.0 of Total
42.5 18.8
38.8 100.0
Sumber: Hasil Penelitian data diolah, 2012
Berdasarkan tabel IV.6 terdapat 7 karyawan 41,2 dengan pendidikan SMA yang memiliki status belum menikah dan 2 karyawan 11,8 dengan
pendidikan diploma-III yang memiliki status belum menikah serta 8 karyawan 47,1 dengan pendidikan sarjana yang memiliki status belum menikah.
Manakala, terdapat 27 karyawan 42,9 dengan tingkat pendidikan SMA mempunyai status menikah. Begitu juga dengan 13 karyawan 20,6 dengan
tingkat pendidikan diploma-III yang memiliki status menikah serta 23 karyawan 36,5 dengan tingkat pendidikan sarjana yang memiliki status menikah.
Dari total responden sebanyak 34 karyawan 42,5 dengan tingkat pendidikan SMA menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki tingkat
pendidikan SMA menjadi perhatian pihak manajemen KPO PT. Bank Aceh melalui kebijaksanaan menerima sumber daya manusia yang belum mempunyai
pengalaman akan tetapi mempunyai rasa tanggungjawab sosial yang besar. Hal ini dirasakan selama mengikuti pendidikan menjadi acuan pemberian beban kerja dan
tanggungjawab dilihat dari segi prestasi nilai yang diperolehnya semasa sekolah. Namun total responden sebanyak 15 karyawan 18,8 dengan tingkat pendidikan
Universitas Sumatera Utara
diploma-III dan 31 karyawan 38,8 dengan tingkat pendidikan sarjana menunjukkan karyawan yang memiliki tingkat pendidikan diploma-III dan sarjana
melalui kebijaksanaan manajemen KPO PT. Bank Aceh menerima sumber daya manusia yang belum mempunyai pengalaman justru mempunyai rasa
tanggungjawab sosial yang besar dan pengetahuan akademik sehingga akan lebih memperhatikan nasib dan membantu rekan sekerja yang masih kurang
pengetahuan menyangkut tugas pokok dan fungsi pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan.
4.1.4. Penjelasan Responden Atas Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah kepuasan kerja X
1
, komitmen organisasi X
2
dan kecerdasan emosional X
3
, sedangkan variabel terikat adalah kinerja karyawan Y. Berdasarkan data yang telah
dikumpulkan, maka diperoleh deskripsi data penelitian untuk 80 responden dapat disajikan sebagai berikut:
4.1.4.1. Analisis Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan Y adalah hasil kerja karyawan selama kurun waktu tertentu yang diukur dari 1 kualitas dan 2 kuantitas output yang dihasilkan.
Penjelasan responden atas variabel kinerja karyawan dapat dilihat pada tabel IV.7.
Tabel IV.7. Penjelasan Responden Atas Kinerja Karyawan
No. Indikator
Kategori Jawaban Responden Total
STS TS
N S
SS 1
Berusaha datang ke tempat kerja tepat waktu dari yang telah ditentukan
3 12
61 4
80 0,0
3,8 15,0 76,2
5,0 100
2 Berusaha memberikan hasil yang terbaik atas
10 11
50 9
80
Universitas Sumatera Utara
tugas dan tanggung jawab yang diberikan 0,0
12,5 13,8 62,5 11,2 100
3 Mampu menyesuaikan diri untuk
menciptakan interaksi yang positif dengan rekan kerja
10 2
21 47
80 0,0
12,5 2,5
26,2 58,8 100
4 Terampil dalam menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan harapan organisasi 4
1 33
42 80
0,0 5,0
1,3 41,2 52,5
100 5
Selalu menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya bahkan sebelumnya
5 6
13 56
80 0,0
6,3 7,5
16,2 70,0 100
6 Memiliki kemampuan untuk menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan target yang ditetapkan
4 18
58 80
0,0 0,0
5,0 22,5 72,5
100 7
Pulang kerja setelah segala pekerjaan diselesaikan dari waktu yang telah ditentukan
4 19
57 80
0,0 0,0
5,0 23,7 71,3
100 8
Berupaya mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi dalam pekerjaan
7 19
46 8
80 0,0
8,8 23,7 57,5 10,0
100 9
Suka melakukan hal-hal diluar kepentingan pekerjaan pada saat jam kerja seperti
membantu aktivitas rekan sekerja 3
9 30
38 80
0,0 3,8
11,2 37,5 47,5 100
10 Prosedur kerja yang berlaku dalam organisasi
memudahkan dalam pencapaian target 5
12 9
10 44
80 6,3
15,0 11,2 12,5 55,0 100
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2012
Penjelasan karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh yang berusaha datang ke tempat kerja tepat waktu dari yang telah ditetapkan menujukkan bahwa
4 orang 5,0 responden yang menyatakan sangat setuju dan 61 orang 76,3 menyatakan setuju serta 12 orang 15,0 responden yang menyatakan netral.
Data ini menunjukkan bahwa hampir seluruh karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh sangat menyadari bahwa berusaha datang ke tempat kerja tepat waktu
dari waktu yang ditentukan menunjukkan bahwa pribadi yang berkuasa dan kompeten, dapat diandalkan, berintegritas, serta menghargai orang lain maupun
diri sendiri. Dengan demikian karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh dapat membangun kepercayaan atas komitmen yang telah diatur dalam organisasi.
Selanjutnya, penjelasan responden dalam berusaha memberikan hasil yang terbaik atas tugas dam tanggung jawab yang diberikan menunjukkan bahwa 9
Universitas Sumatera Utara
orang 11,2 responden yang menyatakan sangat setuju, 50 orang 62,5 responden menyatakan setuju dan 11 orang 13,8 responde menyatakan netral.
Ini menunjukkan sebagian besar karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh dalam bekerja lebih fokus pada hal-hal yang kecil daripada harus berlebihan
sehingga tidak membuang waktu dan energi. Disamping itu juga, merasa bertanggung jawab atas kesalahan dalam pekerjaan sehingga jangan khawatir
untuk bangkit dan belajar kembali dari kesalahan yang semua itu akan membawa hasil yang lebih baik kedepannya.
Penjelasan responden mampu menyesuaikan diri untuk menciptakan interaksi yang positif dengan rekan sekerja menunjukkan bahwa 47 orang 58,8
responden menyatakan sangat setuju dan 21 orang 26,3 responden menyatakan setuju serta 2 orang 2,5 responden menyatakan netral. Hal ini dapat terjadi
hampir secara keseluruhan karyawan KPO PT. Bank Aceh dengan memperhatikan budaya organisasi seperti perilaku rekan sekerja, hubungan teman sekerja dengan
atasan dan begitu juga sebaliknya. Disamping itu memiliki kepribadian positif yang membutuhkan bantuan rekan kerja dengan sapaan dan senyuman sehingga
hubungan dengan rekan kerja dapat tumbuh secara alami melalui proses interaksi sehari-hari. Berikutnya penjelasan responden terampil menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan harapan perusahan menunjukkan bahwa 42 orang 52,5 responden menyatakan sangat setuju dan 33 orang 41,3 responden menyatakan
setuju serta 1 orang 1,3 responden menyatakan netral. Sebahagian besar karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh memiliki keterampilan dalam
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan inisiatif juga diperlukan bukan sekedar akan menyelesaikan pekerjaan, melainkan datang
Universitas Sumatera Utara
kepada atasannya dengan gagasan demi gagasan agar harapan yang diinginkan organisasi tercapai.
Berikutnya penjelasan responden selalu menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya bahkan sebelumnya menunjukkan 56 orang 70 responden
menyatakan sangat setuju, 13 orang 16,3 responden setuju dan 6 orang 7,5 responden netral. Hal ini disebabkan sebagian besar karyawan KPO PT. Bank
Aceh Banda Aceh dalam menyelesaikan pekerjaan memisahkan antara pekerjaan yang sulit dan mudah serta jangan menunda untuk mengerjakannya. Penjelasan
responden yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang ditetapkan menunjukkan 58 orang 72,5 responden
menyatakan sangat setuju, 18 orang 22,5 responden setuju dan 4 orang 5,0 responden netral. Ini menunjukkan secara dominan karyawan KPO PT. Bank
Aceh Banda Aceh memberikan tanggapan positif dalam penyelesaian pekerjaan dengan memahami prosedur operasional standar SOP dan lebih mengutamakan
kerja tim daripada bekerja sendiri. Penjelasan responden mengenai pulang setelah segala pekerjaan
diselesaikan dari waktu yang ditentukan oleh 57 orang 71,3 responden menyatakan sangat setuju, 19 orang 23,8 responden setuju dan 4 orang 5,0
responden netral. Indikasinya mayoritas karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh memilah-milah prioritas pekerjaan mana yang harus diselesaikan terlebih
dahulu dan membuat daftar pekerjaan secara sistematis serta mengurutkan prioritas kerja agar pekerjaan tidak menumpuk untuk keesokan harinya.
Selanjutnya, penjelasan responden berupaya mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi dalam pekerjaan terlihat bahwa 8 orang 10,0 responden sangat
Universitas Sumatera Utara
setuju dan 46 orang 57,5 responden setuju serta 19 orang 23,8 responden netral yang secara dominan karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh
mempelajari masalah dengan mengidentifikasi kesulitan, merumuskan masalah secara baik dan benar dan memilih salah satu cara yang terbaik diantara berbagai
kemungkinan. Selanjutnya penjelasan responden suka melakukan hal-hal diluar
kepentingan pekerjaan pada saat jam kerja seperti halnya membantu aktivitas rekan sekerja. 38 orang 47,5 responden yang menyatakan sangat setuju dan 30
orang 37,5 responden setuju serta 9 orang 11,3 responden netral. Hal ini dilakukan dengan memperlakukan setiap orang di tempat kerja dengan kesopanan,
keramahan dan kebaikan. Menerima ide dan saran dari rekan kerja yang lebih senior untuk meningkatkan pekerjaan rekan sekerja dan jangan pernah
meremehkan atau melecehkan orang lain dari ide-ide yang diungkapkannya. Terakhir, penjelasan responden dalam hal prosedur kerja yang berlaku dalam
perusahaan untuk memudahkan dalam pencapaian target menunjukkan 44 orang 55 responden menyatakan sangat setuju, 10 orang 12,5 responden setuju
dan 9 orang 11,3 responden netral. Hal ini menujukkan bahwa karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh perlu membuat r
Berdasarkan penjelasan dan uraian data diatas, dapat disimpulkan bahwa karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh secara keseluruhan sudah memiliki
kinerja yang baik terlihat dari masing-masing indikator. Artinya karyawan telah memperlihatkan kemampuan yang ada melalui pelaksanaan beban kerja yang
angkaian tata kerja yang saling berkaitan sehingga menunjukkan adanya suatu urutan tahap demi tahap yang
harus dikerjakan dalam rangka penyelesaian suatu pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
diselesaikan sebaik mungkin sesuai dengan tujuan organisasi. Dengan demikian, untuk meningkatkan kinerja karyawan dapat dilakukan dengan cara memberikan
motivasi, meningkatkan kemampuan dalam melakukan tugasnya, memberikan kesempatan-kesempatan dalam pengembangan diri, memberikan peran yang jelas
sehingga tidak terjadi konflik kebingunan dan memperbaik lingkungan kerja. 4.1.4.2. Analisis Statistik Deskriptif Variabel Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja karyawan tidak bisa diukur dengan imbal jasa yang diterimanya. Tidak sedikit karyawan cemerlang yang meninggalkan perusahaan
yang telah membesarkan nama, ilmu dan keterampilannya bukan karena imbal jasa yang tidak seimbang tetapi karyawan tidak mendapatkan tantangan lagi
ditempatnya bekerja. Dengan demikian dapat dipahami bahwa kepuasan kerja menunjukkan sikap atau keadaan menyenangkan yang dirasakan oleh karyawan
dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.8. Penjelasan Responden Atas Kepuasan Kerja
No. Indikator
Kategori Jawaban Responden Total
STS TS
N S
SS 1
Gajipenghasilan yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan kinerja
1 14
45 20
80 0,0
1,3 17,5 56,2 25,0
100 2
Setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk dipromosikan
1 13
47 19
80 1,3
0,0 16,3 58,8 23,8
100 3
Sapaan atasan memberikan perasaan puas pada diri karyawan
1 5
28 32
14 80
1,3 6,3
35,0 40,0 17,5 100
4 Penghargaan yang didapat atas prestasi kerja
2 4
18 42
14 80
2,5 5,0
22,5 52,5 17,5 100
5 Dengan senang hati akan membantu rekan
sekerja yang membutuhkan bantuan 1
3 60
16 80
1,3 0,0
3,8 75,0 20,0
100 6
Pekerjaan yang dipercayakan, dilaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab
3 7
56 14
80 0,0
3,8 8,8
70,0 17,5 100
7 Pelatihan yang diikuti sangat didukung oleh
sarana yang lengkap 1
4 49
26 80
0,0 1,3
5,0 61,3 32,5
100 8
Tata ruang perkantoran yang sesuai dengan kebutuhan karyawan
2 1
71 6
80 2,5
0,0 1,3
88,8 7,5
100 9
Berhak membuat laporan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diatur
perusahaan 4
59 17
80 0,0
0,0 5,0
73,8 21,3 100
10 Merasa nyaman bekerja disini karena
banyaknya peluang untuk maju atau mengembangkan potensi
3 4
49 24
80 0,0
3,8 5,0
61,3 30,0 100
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2012
Berdasarkan tabel IV.8 penjelasan responden mengenai gaji atau
penghasilan yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan kinerja terlihat sebanyak 20 orang 25,0 responden yang menyatakan sangat setuju dan 45
orang 56,3 menyatakan setuju serta 14 orang 17,5 responden yang menyatakan netral. Data ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan KPO PT.
Bank Aceh Banda Aceh dengan penghasilan yang baik akan membuat karyawan yang bersangkutan menjadi semangat untuk memberikan yang terbaik bagi
perusahaan. Namun penghasilan yang layak akan diperoleh jika karyawan tersebut
Universitas Sumatera Utara
telah memberikan prestasi yang berarti bagi perusahaan. Untuk itulah diperlukan keseimbangan antara kontribusi karyawan yang diberikan perusahaan. Pada
akhirnya keseimbangan ini akan menciptakan kepuasan kerja bagi karyawan yang bersangkutan.
Penjelasan responden yang menunjukkan setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk dipromosikan menyatakan 19 orang 23,8
responden sangat setuju, dan 47 orang 58,8 responden setuju serta 13 orang 16,3 responden member tanggapan netral. Hal ini menunjukkan bagi setiap
karyawan KPO PT. Bank Aceh dengan adanya promosi dapat memberikan status sosial, wewenang, tanggung jawab, serta penghasilan yang semakin besar bagi
karyawan yang didasarkan dari hasil penilaian kecakapan secara tertulis dan juga berdasarkan senioritas. Selanjutnya penjelasan responden berkaitang dengan
sapaan atasan memberikan perasaan puas pada diri karyawan dimana 14 orang 17,5 responden menyatakan sangat setuju dan 32 orang 40,0 responden
setuju serta 28 orang 35,0 responden berpendapat netral. Indikasinya pujian atasan yang diberikan kepada karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh dengan
prestasi tertentu akan memberikan daya dorong yang lebih besar lagi kepada karyawan tersebut untuk berbuat lebih lagi untuk perusahaan. Dengan demikian
kemajuan karyawan tersebut akan memberikan dampak positif bagi karyawan lainnya yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi perkembangan
perusahaan. Berikutnya, penjelasan responden menyangkut penghargaan yang didapat
atas prestasi kerja memberikan tanggapan 14 orang 17,5 responden sangat setuju, 42 orang 52,5 responden setuju dan 18 orang 22,5 responden
Universitas Sumatera Utara
berpendapat netral. Alasannya sebagian besar karyawan KPO PT. Bank Aceh memberikan penghargaan kepada karyawan karena masa kerja dan pengabdiannya
dapat dijadikan teladan bagi karyawan lainnya. Pemberian penghargaan juga disebabkan masa kerja karyawan yang bertujuan untuk memotivasi gairah dan
loyalitas perusahaan serta memberikan balas jasa atas hasil kerja karyawan, sehingga dapat mendorongnya bekerja lebih giat dan berpotensi. Karyawan
diberikan penghargaan pada saat hasil kerjanya telah memenuhi atau bahkan melebihi standar yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Penjelasan responden dengan senang hati akan membantu rekan sekerja yang membutuhkan bantuan sebanyak 16 orang 20,0 responden menyatakan
sangat setuju, 60 orang 75 responden setuju dan 3 orang 3,8 responden netral. Hal ini hampir kesemua karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh
mudah disukai di tempat kerja dan senang membantu serta berinisiatif. Jika pekerjaan sudah selesai, karyawan tidak berdiam diri dan menunggu penugasan
selanjutnya akan tetapi bertanya kepada atasan atau rekan kerja apa yang bisa dilakukan atau siapa yang bisa dibantu. Selanjutnya, penjelasan responden
pekerjaan yang dipercayakan, dilaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab 14 orang 17,5 responden sangat setuju dan 56 orang 70 responden setuju serta
7 orang 8,8 responden netral. Data ini menunjukkan bahwa secara dominan karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh bertanggung jawab dan dapat
dipercaya serta kemampuan untuk memberi jawaban mengenai bagaimana dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menempuh suatu pekerjaan. Oleh
karena itu bekerja dengan sepenuh hati dan tangung jawab adalah bagian dari pekerjaan secara profesional.
Universitas Sumatera Utara
Penjelasan responden pelatihan yang diikuti sangat didukung oleh sarana yang lengkap menyatakan 26 orang 32,5 responden sangat setuju, 49 orang
61,3 responden setuju dan 4 orang 5,0 responden dengan jawaban netral. Indikasinya karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh untuk meningkatkan
pengetahuan dan skill dari karyawan melalui pelatihan. Dengan demikian, ketersediaan sarana yang lengkap memungkinkan karyawan memiliki berbagai
pilihan yang dapat digunakan untuk melaksanakan fungsinya. Kelengkapan sarana dan prasarana pelatihan akan memudahkan karyawan mendapatkan pengetahuan
sehingga menciptakan kepuasan kerja. Begitu juga dengan penjelasan tata ruang perkantoran yang sesuai dengan kebutuhan karyawan bahwa 6 orang 7,5
responden sangat setuju, 71 orang 88,8 responden setuju dan 1 orang 1,3 responden member tanggapan netral. Data ini menunjukkan sebagian besar
karyawan KPO PT. Bank Aceh sangat nyaman dengan optimalnya penggunaan ruang secara efektif, keberadaan peralatan maupun furnitur yang akan digunakan
oleh organisasi memberikan kemudahan yang tinggi kepada setiap gerakan karyawan.
Demikian juga dengan penjelasan responden berhak membuat laporan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diatur perusahaan 17 orang
21,3 responden menyatakan sangat setuju dan 59 orang 73,8 responden setuju serta 4 orang 5,0 responden netral. Ini artinya hampir semua karyawan
KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh merasa puas dan dihargai dalam menyiapkan laporan dari hasil kegiatan atau acara yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan
baik internal maupun eksternal. Laporan yang sudah disiapkan dengan baik oleh karyawan berfungsi sebagai sebuah acuan pimpinan dalam pengambilan
Universitas Sumatera Utara
keputusan organisasi. Terakhir, penjelasan responden merasa nyaman bekerja di bank karena banyaknya peluang untuk maju atau mengembangkan potensi
memberi tanggapan 24 orang 30,0 responden sangat setuju, 49 orang 61,3 responden setuju dan 4 orang 5,0 responden netral. Hal ini menunjukkan
mayoritas karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh merasakan penampilan yang menarik. Disisi lain karyawan selalu memberikan pelayanan yang terbaik
dalam kondisi apapun, baik secara pribadi maupun yang berkaitan langsung dengan persoalan pekerjaan yang dihadapi kepada setiap nasabah dan
Berdasarkan penjelasan dan uraian diatas, maka dengan adanya kepuasan kerja dapat memunculkan semangat kerja sehingga mampu dan memberikan hasil
kerja optimal. Kepuasan kerja karyawan cenderung mengutamakan kepuasan batin intangible yang tercermin dari sikap kerja positif. Karyawan merasa
nyaman bekerja dengan rekan kerja yang bertanggungjawab dan dengan atasan yang sering memberi dukungan dalam bekerja. Begitu juga dengan karyawan
yang memilih untuk aktif dalam organisasi diluar meskipun penghargaan yang diterimanya sudah memadai. Hal ini disebabkan karena tidak ada lagi tantangan
dalam pekerjaannya, sehingga penghargaan tidak lagi menjadi kepuasannya dalam bekerja melainkan keaktifan dan tantangan baru merupakan hal dirasakan sebagai
suatu kepuasan. jaringan
bisnis yang luas.
4.1.4.3. Analisis Statistik Deskriptif Variabel Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi X
2
Tabel IV.9. Penjelasan Responden Atas Komitmen Organisasi
adalah sikap karyawan yang merefleksikan loyalitasnya terhadap organisasi.
Universitas Sumatera Utara
No. Indikator
Kategori Jawaban Responden Total
STS TS
N S
SS 1
Selalu ingin dilibatkan dalam setiap kegiatan perusahaan
7 3
5 51
14 80
8,8 3,8
6,3 63,8 17,5
100 2
Bangga mengatakan bagian dari organisasi 1
10 15
40 14
80 1,3
12,5 18,8 50,0 17,5 100
3 Dengan penuh perhatian menerima
perlakuan yang baik dari atasan 1
13 8
45 13
80 1,3
16,3 10,0 56,3 16,3 100
4 Kebijakan yang dijalankan oleh pimpinan
cukup adil 15
5 45
15 80
0,0 18,8
6,3 56,3 18,8
100 5
Organisasi di tempat bekerja sangat berarti 5
9 17
41 8
80 6,3
11,3 21,3 51,3 10,0 100
6 Bersedia ditempatkan pada posisi apapun
walaupun tidak sesuai dengan disiplin ilmu 20
34 6
20 80
25,0 42,5
7,5 25,0
0,0 100
7 Merasa rugi meninggalkan organisasi ini
untuk memilih pekerjaan lain yang belum jelas masa depannya
5 14
55 6
80 0,0
6,3 17,5 68,8
7,5 100
8 Mempunyai keinginan kuat untuk tetap
bertahan sebagai anggota organisasi 6
4 15
36 19
80 7,5
5,0 18,8 45,0 23,8
100 9
Hasil kerja yang baik menghasilkan adanya promosi jabatan
9 11
11 31
18 80
11,3 13,8 13,8 38,8 22,5
100 10
Beban kerja yang diberikan memacu untuk terus bisa menyelesaikannya dan menjadi
tantangan tersendiri 12
1 13
44 10
80 15,0
1,3 16,3 55,0 12,5
100 Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2012
Penjelasan karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh yang selalu ingin
dilibatkan dalam setiap kegiatan perusahaan menyatakan sangat setuju 14 responden 17,5, setuju 51 responden 63,8 dan netral 5 responden 6,3.
Dari pernyataan menunjukkan bawa hampir seluruh karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh setiap ada kegiatan yang berkaitan dengan organisasi selalu
dilibatkan. Artinya keterlibatan kerja sangat dipengaruhi dan bisa didapat sebagai bentuk pengalaman kerja. Semakin positif pengalaman tersebut semakin tinggi
keterlibatan kerjanya. Selanjutnya untuk penjelasan responden mengenai bangga mengatakan bagian dari organisasi dengan tanggapan sangat setuju 14 orang
Universitas Sumatera Utara
17,5, setuju 40 orang 50,0 dan netral 15 orang 18,8. Dari pernyataan ini mayoritas karyawan merasa bangga bekerja di KPO PT. Bank Aceh karena
satu-satunya bank pemerintah Aceh yang operasionalnya untuk kepentingan pembangunan sector riil. Selain itu manajemen KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh
juga berhasil menurunkan angka kredit macet atau non perfoming loan NPL berkat kerja keras karyawan antara satu sama lain dan semua pihak yang terlibat
sesuai dengan komitmen yang telah disepakati untuk kemajuan organisasi. Penjelasan karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda dengan penuh perhatian
menerima perlakuan yang baik dari atasan 13 orang 16,3 sangat setuju, 45 orang 56,3 setuju dan netral 8 orang 10,0. Data ini memberi makna bahwa
secara spesifik ketertarikan atasan kepada bawahan mungkin mempengaruhi observasi atasan serta informasi berkaitan yang dikumpulkan tentang bawahan
tersebut, di mana hal itu secara otomatis akan diingat kembali pada waktu atasan menilai bawahan. Dan untuk pernyataan kebijakan yang dijalankan oleh pimpinan
cukup adil terlihat bahwa terdapat 15 orang 18,8 sangat setuju, 45 orang 56,3 setuju dan 5 orang 6,3 netral. Dari pernyataan tersebut hampir seluruh
karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh menerima perlakuan yang cukup adil menyangkut pelaksanaan kebijakan yang dikeluarkan oleh pimipinan dalam
menilai tugas-tugas yang dapat dilakukan dengan baik, tepat sasaran, tepat waktu dan mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Penjelasan karyawan mengenai organisasi tempatnya bekerja sangat berarti bahwa terdapat 8 orang 10 member tanggapan sangat setuju, 41 orang
51,3 setuju dan 17 orang 21,3 netral. Ini bermakna KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh merupakan organisasi tempat karyawan bekerja yang memberikan
Universitas Sumatera Utara
arti hidup yang membuat karyawan menerima kondisi apapun atau memiliki keberanian dalam menghadapi segala situasi. Karyawan KPO PT. Bank Aceh
Banda Aceh tersebut akan lebih peduli terhadap pekerjaannya. Mereka meningkatkan kompetensi yang mereka miliki, bekerja lebih keras dan lebih
produktif, bertahan lebih lama dan lebih positif dalam menjalani pekerjaannya. Hasilnya adalah komitmen karyawan yang tinggi sehingga mendorong pencapaian
organisasi yang lebih baik. Dan penjelasan karyawan bersedia ditempatkan pada posisi apapun walaupun tidak sesuai dengan disiplin ilmu didapati 20 orang 25
setuju dan 6 orang 7,5 netral, manakala 34 orang 42,5 tidak setuju dan 20 orang 25 sangat tidak setuju. Dari pernyataan tersebut sebagian besar
karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh tidak bersedia karena apabila penempatan karyawan tidak sesuai dengan disiplin ilmu, maka akan menghambat
kelancaran kegiatan perusahaan. Oleh sebab itu, masalah ketentuan dalam menempatkan karyawan pada posisi yang tepat adalah merupakan salah satu
faktor yang penting dalam usaha meningkatkan semangat kerja yang pada hakekatnya adalah merupakan perwujudan dari komitmen kerja yang tinggi.
Penjelasan karyawan merasa rugi meninggalkan organisasi untuk memilih pekerjaan lain yang belum jelas masa depannya terdapat 6 orang 7,5 sangat
setuju dan 55 orang 68,8 setuju dan 14 orang 17,5 netral. Hal ini menunjukkan hampir keseluruhan karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh
yang merasa telah berkorban ataupun mengeluarkan investasi yang besar terhadap organisasi akan merasa rugi jika meninggalkan organisasi karena akan kehilangan
apa yang telah diberikan selama ini. Sebaliknya, karyawan yang merasa tidak memiliki pilihan kerja lain yang lebih menarik akan merasa rugi jika
Universitas Sumatera Utara
meninggalkan organisasi karena belum tentu memperoleh sesuatu yang lebih baik dari apa yang telah diperolehnya selama ini. Begitu juga dengan penjelasan yang
mempunyai keinginan kuat untuk tetap bertahan sebagai anggota organisasi. Penjelasan responden yang mempunyai keinginan kuat untuk tetap
bertahan sebagai anggota organisasi 19 orang 23,8 menyatakan sangat setuju, 36 orang 45,0 setuju, dan 15 orang 18,8 netral. Data ini menjelaskan faktor
inisial dimana hampir semua komitmen awal karyawan KPO PT. Bank Aceh yang timbul pada saat baru saja mulai masuk sebagai anggota organisasi. Karyawan
yang mempunyai komitmen tinggi, pada saat mulai bekerja mempunyai kecenderungan untuk tidak berpindah pekerjaan atau tetap bertahan sebagai
anggota organisasi untuk jangka waktu relatif lama. Sedangkan penjelasan karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh yang mempunyai keinginan kuat
untuk tetap bertahan sebagai anggota organisasi menyatakan tidak setuju 4 orang 5,0 dan sangat tidak setuju 6 orang 7,5. Hal ini terjadi karena dipengaruhi
oleh alternatif kesempatan kerja yang dimiliki pekerja faktor non-organisasi. Semakin besar peluang untuk berpindah kerja dan semakin besar hasratnya
terhadap alternatif pekerjaan di tempat lain, komitmen pekerja pada organisasinya cenderung semakin rendah.
Selanjutnya penjelasan karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh mengenai hasil kerja yang baik menghasilkan adanya promosi jabatan dimana 10
orang 22,5 sangat setuju, 31 orang 38,8 setuju dan 11 orang 13,8 netral. Data ini menunjukkan sebagian besar karyawan KPO PT. Bank Aceh
Banda Aceh dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik yang merupakan wujud dari perhatian atasan kepada bawahannya dengan melaksanakan promosi jabatan
Universitas Sumatera Utara
yang objektif dan adil serta penempatan yang tepat. Oleh karena itu, promosi diarahkan kepada peningkatan dari ketetapan perusahaan dalam mencapai sasaran
melalui pelaksanaan promosi jabatan sehingga memungkinkan karyawan untuk memberikan hasil kerja yang terbaik kepada perusahaan. Sedangkan penjelasan
responden yang tidak setuju 11 orang 13,8 dan sangat tidak setuju 9 orang 11,3 tidak selamanya promosi jabatan dapat memberikan arti positif karena
didapati ada karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh yang tidak berprestasi dari hasil kerjanya bahkan kurang kompeten serta tidak cakap ternyata
mendapatkan promosi jabatan. Indikasinya karena kadang-kadang perbedaan kecakapan itu sulit mengukurnya, maka karyawan yang tidak dipromosikan
merasa bahwa pimpinan mengadakan pilih kasih dalam melakukan promosi. Penjelasan berikutnya mengenai menjunjung nilai-nilai dari visi dan misi
organisasi tempat karyawan bekerja dimana 10 orang 12,5 sangat setuju dan 44 orang 55 setuju serta 13 orang netral. Hal ini memperlihatkan mayoritas
karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh sangat menjunjung nilai-nilai dari visi dan misi yang menjadi sumber inspirasi sesuai dengan komitmen karyawan.
Pencapaian visi dan misi tersebut sangat didukung oleh nilai-nilai yang tertanam dan ditumbuhkembangkan oleh karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh serta
positioning perusahaan sebagai lembaga keuangan bank melalui penekanan pada semangat kerja, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang inovatif
untuk memaksimalkan nilai kepada stakeholder. Sedangkan tanggapan karyawan tidak setuju 1 orang 1,3 dan sangat tidak setuju 12 orang 15 disebabkan
banyak perusahaan yang telah merumuskan visi, misi, dan nilainya, namun gagal sehingga mengalami kebangkrutan. Hal itu disebabkan nilai-nilai dari visi dan
Universitas Sumatera Utara
misi hanya ada pada tataran konsep tanpa implementasi serta menjadi pajangan dan tidak keluar menjadi perilaku.
Berdasarkan penjelasan dan uraian diatas untuk keseluruhan pernyataan variabel komitmen organisasi menunjukkan bahwa karyawan KPO PT. Bank
Aceh Banda Aceh menginterprestasikan tindakan organisasi seperti praktek- praktek sumber daya manusia dan kepercayaan pihak manajemen. Dengan
demikian indikasi dari perwujudan komitmen yang mereka miliki pada organisasi menjadikan karyawan bagian dari organisasi disebabkan adanya ikatan emosional
dan tetap bertahan pada suatu organisasi yang timbul dari nilai-nilai dalam diri karyawan karena adanya kesadaran bahwa komitmen terhadap organisasi
merupakan hal yang seharusnya dilakukan.
4.1.4.4. Analisis Statistik Deskriptif Variabel Kecerdasan Emosional
Kemampuan perusahaan untuk mengembangkan prestasi kerja dan karakter kerja yang cerdas secara emosional, akan menjadi kekuatan untuk
memfokuskan pikiran dan perasaan setiap karyawan di dalam perusahaan, untuk melakukan tugas dan tanggung jawab dengan sepenuh hati, serta memiliki
loyalitas yang lebih tinggi untuk perkerjaan yang berkualitas. Kecerdasan emosional X
3
adalah kemampuan karyawan mengenali dan mengatur perasaan diri sendiri maupun perasaan orang lain peduli terhadap orang
lain, memotivasi diri sendiri, dan mengelola emosi pada diri sendiri dan dalam berhubungan dengan orang lain.
Tabel IV.10. Penjelasan Responden Atas Kecerdasan Emosional
No. Indikator
Kategori Jawaban Responden Total
Universitas Sumatera Utara
STS TS
N S
SS 1
Dapat merasakan dengan baik saat sifat emosional timbul
4 12
53 11
80 5,0
15,0 66,3 13,8 100
2 Dapat menetralisir perasaan emosional
2 31
41 6
80 2,5
38,8 51,3 7,5
100 3
Dengan cepat dapat menenangkan diri pada saat kondisi tidak stabil
2 7
22 45
4 80
2,5 8,8
27,5 56,3 5,0
100 4
Segala perkataan yang dikemukakan dapat dipercaya
1 5
16 55
3 80
1,3 6,3
20,0 68,8 3,8
100 5
Mau berusaha diatas batas normal untuk menjadikan perusahaan di tempat bekerja
lebih maju 4
19 31
26 80
5,0 23,8 38,8 32,5
100 6
Pemberian penghargaan bagi karyawan yang berprestasi akan memberikan motivasi
kerja karyawan 6
10 55
9 80
7,5 12,5 68,8 11,3
100 7
Mudah memahami perasaan orang lain tanpa terlarut hanyut dalam kesedihan yang
berkepanjangan 1
15 58
6 80
1,3 18,8 72,5
7,5 100
8 Mengajak rekan sekerja untuk dapat
meningkatkan kemampuan pengembangan karir
7 16
50 7
80 8,8
20,0 62,5 8,8
100 9
Mampu mempengaruhi orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung
3 13
54 10
80 3,8
16,3 67,5 12,5 100
10 Dapat menjalin komunikasi dengan baik
apabila terjadi persepsi yang keliru dalam pekerjaan
5 4
14 51
6 80
6,3 5,0
17,5 63,8 7,5
100 Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2012
Penjelasan karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh dapat merasakan dengan baik saat sifat emosional timbul menyatakan sangat setuju 11 responden
13,8, setuju 53 responden 66,3 dan netral 12 responden 15,0. Dari pernyataan menunjukkan bawa hampir seluruh karyawan KPO PT. Bank Aceh
Banda Aceh dapat mengontrol dari tekanan dan beban kerja sehingga berpengaruh terhadap kejiwaan yang berakibat pada perkembangan dan pembentukan pribadi
karyawan. Begitu juga dengan penjelasan karyawan dapat menetralisir perasaan emosional terdapat 6 orang 7,5 sangat setuju dan 41 orang 51,3 setuju serta
31 orang 38,8 netral. Data ini menunjukkan mayoritas karyawan KPO PT.
Universitas Sumatera Utara
Bank Aceh dapat mengelola dan tidak mengekspresikan rasa amarah kepada orang lain dalam menghadapi setiap tugas atau pekerjaan yang diterima.
Selanjutnya penjelasan karyawan dengan cepat dapat menenangkan diri pada saat kondisi tidak stabil 4 orang 5,0 sangat setuju, 45 orang 56,3 setuju
dan 22 orang 27,5 netral. Indikasinya hampir semua karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh saat dilanda emosi segera meninggalkan tempat kerja dan
berdiam diri agar tidak terjadi pertengkaran yang mengarah kepada hasil kerja yang kurang memuaskan. Begitu juga dengan penjelasan karyawan mengenai
segala perkataan yang dikemukakan dapat dipercaya 3 orang 3,8 sangat setuju, 55 orang 68,8 setuju dan 16 orang 20 netral. Data tanggapan sebagian
besar karyawan KPO PT. Bank Aceh Banda Aceh ini memberikan makna bahwa setiap karyawan dipercaya dan dianggap penting oleh perusahaan, maka hal ini
akan memotivasi karyawan untuk bertindak sebagai orang kepercayaan, yang akan melakukan banyak hal, buat keunggulan perusahaan, melalui loyalitas dan
integritas diri tertinggi. Penjelasan karyawan mau berusaha diatas batas normal untuk menjadikan
perusahaan di tempat bekerja lebih maju 26 orang 32,5 setuju dan 31 orang 38,8 netral. Data ini memperlihatkan hampir keseluruhan karyawan KPO PT.
Bank Aceh Banda Aceh dalam menyelesaikan pekerjaan secara rata-rata berada diatas standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Namun demikian, banyak
karyawan bekerja sampai melebihi batas waktu demi pencapaian target karena inisiati dan sikap optimis karyawan demi kemajuan organisasi. Kemudian
penjelasan karyawan mengenai pemberian penghargaan bagi karyawan yang berprestasi akan memberikan motivasi kerja karyawan 9 orang 11,3 sangat
Universitas Sumatera Utara
setuju, 55 orang 68,8 setuju dan 10 orang 12,5 netral. Hal ini menunjukkan hampir semua karyawan KPO PT. Bank Aceh diberi penghargaan sebagai
dorongan agar karyawan mau bekerja dengan lebih baik dan membangkitkan motivasi kerja dengan maksud untuk meningkatkan kinerja organiasi.
Selain itu juga penjelasan karyawan mudah memahami perasaan orang lain tanpa terlarut hanyut dalam kesedihan yang berkepanjangan 6 orang 7,5 setuju
dan 58 orang 72,5 netral. Hampir secara dominan karyawan KPO PT. Bank Aceh sanggup mengendalikan dorongan hati dan emosi orang lain serta
menggunakan perasaan untuk memadu pikiran dan tindakan. Penjelasan karyawan yang mengajak rekan sekerja untuk dapat meningkatkan kemampuan
pengembangan karir 7 orang 8,8 sangat setuju, 50 orang 62,5 setuju dan 16 orang 20 netral. Ini terihat jelas sebagian besar pengembangan karir ditujukan
agar karyawan KPO PT. Bank Aceh mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dari kemampuan yang dimiliki sebelumnya sehingga dapat mengetahui fungsi dan
peranan serta tanggung jawabnya didalam lingkungan kerja. Kemudian penjelasan karyawan mampu mempengaruhi orang lain baik secara langsung maupun tidak
langsung 10 orang 12,5 sangat setuju, 54 orang 67,5 setuju dan 13 orang 16,3 netral. Ini terlihat hampir mayoritas karyawan KPO PT. Bank Aceh
mampu membujuk orang lain agar mengikut kehendaknya sehingga mempengaruhi orang lain dapat dilakukan dengan banyak cara positif. Bersikap
ramah, menjadi pendengar setia, serta ringan tangan akan membuat orang lain merasa nyaman berada di lingkungan tempat bekerja. Terakhir penjelasan
karyawan dapat menjalin komunikasi dengan baik apabila terjadi persepsi yang keliru dalam pekerjaan 6 orang 7,5 sangat setuju, 51 orang 63,8 setuju dan
Universitas Sumatera Utara
14 orang 17,5 netral. Berdasarkan data tersebut menunjukkan karyawan KPO PT. Bank Aceh melakukan komunikasi yang efektif ditempat kerja dengan cara
yang ramah, profesional serta terbuka, terutama bagi para kolega bisnis dan bahasa yang digunakan mudah dimengerti oleh lingkungan tempat bekerja agar
tidak menimbulkan persepsi yang keliru. Berdasarkan penjelasan dan uraian diatas untuk keseluruhan pernyataan
variabel kecerdasan emosional secara teoritis dari hasil penelitian Cherniss 2000 yang menyatakan bahwa kompetensi emotional merupakan dasar kecerdasan
emosional. Suatu tingkatan dalam kecerdasan emosional perlu mempelajari kompetensi emosional. Misalnya kemampuan untuk mengakui secara akurat apa
yang dirasakan orang lain memungkinkan karyawan mengembangkan kompetensi spesifik yang disebut sebagai pengaruh. Sedangkan karyawan yang bisa mengatur
emosi dengan baik akan lebih mudah mengembangkan kompetensi inisiatif atau dorongan berprestasi.
4.1.5. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik, pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya
asumsi-asumsi dalam model regresi berganda dan untuk menginterpretasikan data agar lebih relevan dalam menganalisis. Pengujian asumsi klasik meliputi :
4.1.5.1. Pengujian Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi antara variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal
atau tidak yang dapat dilihat dengan menggunakan normal histogram dan p_plot. Data dalam keadaan normal apabila distribusi data menyebar disekitar garis
Universitas Sumatera Utara
diagonal serta dapat dilihat dari kurva normal yang tidak condong kekiri dan kanan histogram.
Tampilan grafik histogram seperti yang terdapat pada Gambar IV.2 dibawah ini memberikan pola distribusi normal karena data menyebar secara
merata ke kiri dan ke kanan maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini normal dan dapat digunakan untuk penelitian. Dalam hal ini berarti H
Uji normalitas data pada hipotesis dapat dilihat pada grafik histogram sebagai berikut:
diterima yang berarti data residual berdistribusi normal.
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2012
Gambar IV.2. Grafik Histogram Hasil Uji Normalitas
Pendeteksian normalitas data dapat juga dilihat melalui grafik Normal
Probablility Plot berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2012
Gambar IV.3. Grafik Normal Probablility Plot
Berdasarkan Gambar IV.3. dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal, maka nilai residual
terstandarisasi. Dengan demikian maka model regresi tersebut memenuhi standar asumsi normalitas.
4.1.5.2. Pengujian Multikolinieritas
Uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Multikolinieritas
merupakan fenomena adanya korelasi yang sempurna antara satu variabel bebas dengan variabel bebas lain. Jika terjadi multikolinieritas, akan mengakibatkan
timbulnya kesalahan standard penaksir dan probabilitas untuk menerima hipotesis yang salah semakin besar. Alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur ada
tidaknya variabel yang berkolerasi, maka digunakan alat uji atau deteksi Variance
Universitas Sumatera Utara
Inflation Factor VIF. Dimana nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Hasil pengujian multikoliniaritas pada penelitian ini dapat
dilihat pada Tabel IV.11.
Tabel. IV.11. Hasil Uji Multikolinieritas
Model Constant
Collinearitas Statistics Tolerance
VIF Kepuasan KerjaX1
Komitmen OrganisasiX2 Kecerdasan EmosionalX3
0,506 0,472
0,448 1,977
2,117 2,230
a. Dependent Variabel : KinerjaY
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2012
Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel bebas
yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95 . Hasil perhitungan nilai
VIF juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas
antar variabel bebas dalam model regresi.
4.1.5.3. Pengujian Heteroskedastisitas
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu
ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan Sumbu X adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya yang telah di
standardized. Dasar analisisnya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian
Universitas Sumatera Utara
menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Heteroskedastisitas dapat dilihat dalam Gambar IV.4. sebagai berikut :
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2012
Gambar IV.4. Grafik Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik scaterplott terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Sehingga
model regresi layak untuk dipakai memprediksi kinerja karyawan berdasarkan masukan variabel bebas.
4.1.6. Hasil Regresi Berganda
Untuk mencari persamaan regresi linier berganda terlebih dahulu menghitung koefisien-koefisien regresi dengan mencari penggandaan suatu
Universitas Sumatera Utara
variabel dengan variabel yang lain. Berdasarkan hasil regresi data yang telah diolah maka diperoleh hasil pada Tabel IV.10. sebagai berikut:
Tabel IV.12. Hasil Koefisien Persamaan Regresi Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
13.486 3.082
4.376 .000
PuasX1 .158
.104 .142 1.517
.133 KomitX2
.358 .070
.495 5.127 .000
CerdasX3 .260
.094 .273 2.754
.007 a. Dependent Variable: KinerjaY
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2012
Berdasarkan tabel IV.10, maka persamaan regresi linier berganda adalah: Y = 13,486 + 0,158X
1
+ 0,358X
2
+ 0,260X
3
Persamaan tersebut dapat dilihat dari nilai konstanta 13,486 yang menyatakan bahwa jika variabel bebasnya yaitu kepuasan kerja, komitmen organisasi dan
kecerdasan emosional tidak ada, maka kondisi kinerja karyawan Kantor Pusat Operasional KPO PT. Bank Aceh di Banda Aceh sebesar 13,486.
Besaran nilai koefisien regresi
1
ˆ
β sebesar 0,158 dapat diartikan bahwa apa bila ada upaya meningkatkan kepuasan kerja karyawan sebesar satu point, maka
kinerja karyawan juga mengalami peningkatan 0,158 point ditambah konstanta sebesar 13,486. Besaran nilai koefisien regresi
2
ˆ
β sebesar 0,358 dapat diartikan bahwa apa bila ada upaya meningkatkan komitmen organisasi sebesar satu point,
maka kinerja karyawan juga mengalami peningkatan 0,358 point ditambah konstanta sebesar 13,486. Besaran nilai koefisien regresi
3
ˆ β sebesar 0,260 dapat
Universitas Sumatera Utara
diartikan bahwa apa bila ada upaya meningkatkan kecerdasan emosional karyawan sebesar satu point, maka kinerja karyawan juga mengalami peningkatan
0,260 point ditambah konstanta sebesar 13,486.
4.1.7. Koefisien Determinasi R