4.2.2. Analisis Pengaruh Variabel Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa meningkatnya komitmen organisasi akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan KPO PT. Bank Aceh di Banda Aceh.
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa mayoritas responden KPO PT. Bank Aceh di Banda Aceh menyatakan bangga menjadi bagian dari organisasi dan senang
memilih organisasi tersebut sebagai tempat bekerja terbaik yang memberikan inspirasi dalam kinerjanya serta merasa rugi jika meninggalkan organisasi. Hal ini
dapat dilihat dari rendahnya tingkat turnover karyawan KPO PT. Bank Aceh di Banda Aceh. Ini sejalan dengan hasil kajian McNeese-Smith 1996 dan Suliman
2002, yang menyatakan bahwa komitmen organisasi berhubungan positif dengan kinerja karyawan.
Ini menunjukkan bahwa karyawan dengan komponen afektif tinggi, masih bergabung dengan organisasi karena keinginan untuk tetap menjadi anggota
organisasi. Sementara itu karyawan dengan komponen continuance tinggi, tetap bergabung dengan organisasi tersebut karena mereka membutuhkan organisasi.
Karyawan yang memiliki komponen normatif yang tinggi, tetap menjadi anggota organisasi karena mereka harus melakukannya. Oleh karena itu, setiap karyawan
memiliki dasar dan tingkah laku yang berbeda berdasarkan komitmen organisasi yang dimilikinya. Karyawan yang memiliki komitmen organisasi dengan dasar
afektif memiliki tingkah laku berbeda dengan karyawan yang berdasarkan continuance. Karyawan yang ingin menjadi anggota akan memiliki
keinginan untuk menggunakan usaha yang sesuai dengan tujuan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Sebaliknya, mereka yang terpaksa sebagai anggota akan menghindari kerugian finansial dan kerugian lain, mungkin hanya melakukan usaha yang tidak
maksimal. Sementara itu, komponen normatif yang berkembang sebagai hasil dari pengalaman sosialisasi, tergantung dari sejauh apa perasaan kewajiban yang
dimiliki karyawan. Komponen normatif yang menimbulkan perasaan kewajiban pada karyawan untuk memberi balasan atas apa yang telah diterimanya dari
organisasi. Komitmen organisasi yang diberlakukan KPO PT. Bank Aceh di Banda
Aceh pada dasarnya berkaitan dengan kedekatan para karyawan terhadap organisasi. Komitmen organisasi dapat merefleksikan kekuatan mengenai
keterlibatan dan kesetiaan karyawan terhadap KPO PT. Bank Aceh di Banda Aceh. Keterlibatan dan kesetiaan tersebut biasanya dipengaruhi oleh berapa besar
pekerjaan yang dibebankan pada karyawan atau bawahan sesuai dengan harapan mereka. Sebagaimana dukungan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mitra 2009
bahwa komitmen organisasi berpengaruh sangat signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank BNI 46 di Medan. Secara parsial bahwa variabel
komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank BNI 46 di Medan. Berdasarkan uji serentak diketahui
bahwa dukungan perusahaan berpengaruh sangat signifikan terhadap komitmen organisasi pada PT. BNI 46 di Medan.
Berdasarkan hasil penelitian dari indikator komitmen organisasi pada KPO PT. Bank Aceh di Banda Aceh seperti kedekatan emosional, bekerja lebih
keras, merasa merugi meninggalkan organisasi, mendukung kebijakan organisasi, perilaku dalam organisasi dan menjunjung nilai-nilai serta tetap bertahan dalam
Universitas Sumatera Utara
organisasi adalah faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi.
Selanjutnya berdasarkan konsep pikir, komitmen organisasi memegang peranan penting bagi peningkatan kinerja karyawan KPO PT. Bank Aceh di
Banda Aceh yang lebih baik. Oleh karenanya dikatakan bahwa pengabaian terhadap komitmen organisasi akan menimbulkan suatu kerugian. Sarwoto 2000
menyatakan bahwa komitmen organisasi sebagai suatu kondisi yang dirasakan oleh karyawan yang dapat menimbulkan perilaku positif yang kuat terhadap
organisasi kerja yang dimilikinya, dengan membagi tiga komponen, yaitu affective commitment, yaitu seberapa jauh seorang karyawan secara emosi terikat,
mengenal dan terlibat dalam organisasi. Continuence commitment, yaitu penilaian terhadap kerugian yang terkait dengan meninggalkan organisasi. Normative
commitment, yaitu perasaan karyawan tentang kewajiban yang harus diberikan kepada organisasi.
Sebagaimana yang dikemukan oleh Cheng and Jaaeberg 1996 bahwa komitmen organisasi ditentukan oleh tiga sifat, yaitu kepercayaan dan penerimaan yang kuat
terhadap tujuan dan nilai organisasi, kemauan untuk melakukan usaha yang bermanfaat bagi kepentingan organisasi dan keinginan yang kuat untuk
mempertahankan keanggotaan dalam organisasi.
Suliman 2002 dari hasil kajianya dengan menggunakan data primer berupa kuisioner yang distribusikan kepada 1000 karyawan dengan teknik random
sampling terhadap 20 perusahaan di Timur Tengah yang menguji pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. Komitmen organisasi diukur
melalui dua dimensi yaitu komitmen yang timbul secara langsung affective commitment maupun komitmen yang berkelanjutan continuance commitment,
Universitas Sumatera Utara
hasil kajiannya menunjukkan bahwa komitmen yang kuat melalui komitmen yang timbul secara langsung affective commitment dan komitmen yang berkelanjutan
continuance commitment memberikan
kontribusi yang besar dalam
meningkatkan kinerja karyawan. Dengan adanya komitmen yang kuat, karyawan akan terdorong untuk bekerja keras demi kemajuan sehingga tercapainya kinerja
sesuai harapan yang diinginkan organisasi.
4.2.3. Analisis Pengaruh Variabel Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan