18,8 mempunyai tingkat pendidikan diploma-III serta sebanyak 31 karyawan 38,8 yang mempunyai tingkat pendidikan sarjana.
Ini menunjukkan bahwa karyawan yang banyak bekerja di KPO PT. Bank Aceh dengan latar pendidikan SMA menurut klasifikasi umur yang direkrut untuk
pemenuhan kebutuhan tenaga kerja outsourcing dalam rangka untuk meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga. Oleh sebab itu, karyawan tersebut dirasakan
masih sanggup untuk melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab yang didukung oleh kondisi fisik dan kesehatan yang masih baik. Para karyawan muda pada
umumnya mempunyai tingkat harapan dan ambisi yang tingi. Mereka mempunyai tantangan dalam pekerjaan dan menjadi bosan dengan tugas-tugas rutin. Mereka
tidak puas dengan kedudukan yang kurang berarti. Hal ini juga terjadi pada karyawan usia menengah. Status menjadi sesuatu yang penting. Pada usia inilah
mereka akan ditentukan apakah sukses atau tidak. Sebaliknya, di usia lanjut, kompetisi biasanya dielakkan karena menurunnya stamina.
4.1.3.6. Tabulasi Silang Status Pernikahan dan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan Tabel IV.6 data frekuensi berdasarkan tabulasi silang menurut karakteristik status pernikahan dengan tingkat pendidikan sebagai
berikut:
Tabel IV.6 Tabulasi Silang Status Pernikahan dan Tingkat Pendidikan
Status Pernikahan Pendidikan Crosstabulation
Pendidikan Total
SMA Diploma-III
Sarjana Status
Belum Count
7 2
8 17
Universitas Sumatera Utara
Pernikahan Menikah
within Status Pernikahan
41.2 11.8
47.1 100.0
within Pendidikan 20.6
13.3 25.8
21.3 of Total
8.8 2.5
10.0 21.3
Menikah Count
27 13
23 63
within Status Pernikahan
42.9 20.6
36.5 100.0
within Pendidikan 79.4
86.7 74.2
78.8 of Total
33.8 16.3
28.8 78.8
Total Count
34 15
31 80
within Status Pernikahan
42.5 18.8
38.8 100.0
within Pendidikan 100.0
100.0 100.0
100.0 of Total
42.5 18.8
38.8 100.0
Sumber: Hasil Penelitian data diolah, 2012
Berdasarkan tabel IV.6 terdapat 7 karyawan 41,2 dengan pendidikan SMA yang memiliki status belum menikah dan 2 karyawan 11,8 dengan
pendidikan diploma-III yang memiliki status belum menikah serta 8 karyawan 47,1 dengan pendidikan sarjana yang memiliki status belum menikah.
Manakala, terdapat 27 karyawan 42,9 dengan tingkat pendidikan SMA mempunyai status menikah. Begitu juga dengan 13 karyawan 20,6 dengan
tingkat pendidikan diploma-III yang memiliki status menikah serta 23 karyawan 36,5 dengan tingkat pendidikan sarjana yang memiliki status menikah.
Dari total responden sebanyak 34 karyawan 42,5 dengan tingkat pendidikan SMA menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki tingkat
pendidikan SMA menjadi perhatian pihak manajemen KPO PT. Bank Aceh melalui kebijaksanaan menerima sumber daya manusia yang belum mempunyai
pengalaman akan tetapi mempunyai rasa tanggungjawab sosial yang besar. Hal ini dirasakan selama mengikuti pendidikan menjadi acuan pemberian beban kerja dan
tanggungjawab dilihat dari segi prestasi nilai yang diperolehnya semasa sekolah. Namun total responden sebanyak 15 karyawan 18,8 dengan tingkat pendidikan
Universitas Sumatera Utara
diploma-III dan 31 karyawan 38,8 dengan tingkat pendidikan sarjana menunjukkan karyawan yang memiliki tingkat pendidikan diploma-III dan sarjana
melalui kebijaksanaan manajemen KPO PT. Bank Aceh menerima sumber daya manusia yang belum mempunyai pengalaman justru mempunyai rasa
tanggungjawab sosial yang besar dan pengetahuan akademik sehingga akan lebih memperhatikan nasib dan membantu rekan sekerja yang masih kurang
pengetahuan menyangkut tugas pokok dan fungsi pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan.
4.1.4. Penjelasan Responden Atas Variabel Penelitian