Semua permulaan pasti ada kesulitan. Apakah Dikatakan bahwa para guru telah mengikuti Tetapi seperti yang dikatakan bapak itu untuk

269 Wakil kepala sekolah WKS: Instruksi kementerian pendidikan kepada semua guru untuk berbahasa Portugis sudah diberikan tetapi guru yang bermasalah maka para guru tidak berbahasa Portugis selama PBM. Pada umumnya guru memahami bahasa Portugis namun belum fasih berbahasa Portugis maka mereka tidak menjelaskan pelajaran dalam bahasa Portugis. 2.

P: Semua permulaan pasti ada kesulitan. Apakah

memang tidak bisa dimulai hanya karena ada kesulitan berbahasa? WKS: Mereka belum memulai karena menjaga harga diri sebagai guru, masak seorang guru kok tidak bisa berbahasa Portugis tetapi mau mengajar dalam bahasa Portugis. Tetapi nanti bapak coba observasi siklus pertama dan kedua yaitu kelas I hingga kelas VI, mereka sudah bagus bahasa Portugisnya tetapi SMP belum. Masalah ilmu pengetahuan sudah tidak diragukan tetapi bahasa Portugisnya bermasalah. 3.

P: Dikatakan bahwa para guru telah mengikuti

pemberdayaan mulai dari Livel I, II, III hingga Komplementer, sudah selesai. Tetapi mereka tetap tidak bisa berbahasa Portugis, mengapa? WKS: Waktu untuk mengikuti pemberdayaan sangat minim untuk memperdalam tata bahasa 270 Portugis mereka. Maka masih perlu kursus intensif tetapi bukan dalam waktu sedikit, tidak cuma dua tiga bulan atau satu dua minggu kemudian menerima sertifikat. Di sana guru hanya membaca dan berbicara tentang apa yang dibaca. Mereka hanya belajar misalnya; eu sou …, eu chamo- me…, eu moro em …, onde que moras …, para onde que vai …, ini sesuatu yang sangat dasar. 4.

P: Tetapi seperti yang dikatakan bapak itu untuk

kursus level I, II, III. Mereka sudah sampai pada level komplementer, dan pada level ini mereka sudah mengambil jurusan. Di sini mereka sudah bisa presentasikan pelajaran dengan bahasa Portugis WKS: Komplementer tidak cukup untuk belajar tata bahasa. Kecuali sebagai kepala sekolah atau semua individu penanggung jawab pendidikan memberi perhatian, kalau sudah masuk lingkungan sekolah diwajibkan berbahasa Portugis, maka kita pasti cepat maju. Tetapi ketetapan hanya di atas kertas saja maka tetap menjadi sulit karena kebiasaan kita tidak membawa suatu perubahan. Para lider pendidikan dari atas pun tidak berbahasa Portugis sewaktu berkunjung ke sekolah. Sebenarnya pertemuan 271 dengan para lider diwajibkan berbahasa Portugis, kepala sekolah mau berbicara dengan bawahannya pun harus berbahasa Portugis, guru mau berbicara dengan sesama harus berbahasa Portugis, tetapi realitas tidak demikian. 5.

P: Bapak mengatakan bahwa lider pendidikan dari

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Problematika Pembentukan Institusi Kepolisian Nasional Timor Leste

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Adaptasi Budaya Para Ekspatriat di Timor Leste

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Adaptasi Budaya Para Ekspatriat di Timor Leste

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Program Bahasa Portugis sebagai Bahasa Pengantar dalam PBM pada SMP di Timor Leste Tahun Ajaran 2016

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Program Bahasa Portugis sebagai Bahasa Pengantar dalam PBM pada SMP di Timor Leste Tahun Ajaran 2016 T2 942015901 BAB V

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Program Bahasa Portugis sebagai Bahasa Pengantar dalam PBM pada SMP di Timor Leste Tahun Ajaran 2016 T2 942015901 BAB IV

0 0 177

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Program Bahasa Portugis sebagai Bahasa Pengantar dalam PBM pada SMP di Timor Leste Tahun Ajaran 2016 T2 942015901 BAB II

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Program Bahasa Portugis sebagai Bahasa Pengantar dalam PBM pada SMP di Timor Leste Tahun Ajaran 2016 T2 942015901 BAB I

0 0 9

T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Kerjasama Bilateral Indonesia dan Timor Leste dalam Pembangunan Ekonomi di Timor Leste

0 0 10

T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Kerjasama Bilateral Indonesia dan Timor Leste dalam Pembangunan Ekonomi di Timor Leste

0 0 10