Hal itu berarti ibu membuat RPP dalam bahasa Kami dilatih untuk membuat RPP, kami Lalu bagaimana cara mengajar peserta didik? G: Pelajaran sudah ditulis dalam bahasa Portugis, Pelajaran tidak dijelaskan dalam bahasa Bagaimanakah cara yang haru

340 Pendidik tersebut pun mengyakan permintaan peneliti maka pada jam 11:00 – 11:30 peneliti mewawancarai guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan hasil sebagai berikut. 1. Peneliti P: Ibu menyiapkan pelajaran dengan bahasa apa? Guru G: Saya menyiapkan pelajaran dengan bahasa Tetum walau pun buku ditulis dalam bahasa Portugis. 2.

P: Hal itu berarti ibu membuat RPP dalam bahasa

Tétum?

G: Kami dilatih untuk membuat RPP, kami

mempunyai rencana untuk membuat RPP tetapi kami belum membuat RPP. 3. P: Lalu bagaimana cara mengajar peserta didik? G: Untuk mengajar peserta didik, kami berdasarkan pada buku mata pelajaran. Kami menentukan topik, menggarisbawahi bagian- bagian yang dianggap penting kemudian diajarkan kepada peserta didik. 4.

P: Pelajaran sudah ditulis dalam bahasa Portugis,

mengapa tidak dijelaskan dengan bahasa Portugis?

G: Pelajaran tidak dijelaskan dalam bahasa

Portugis karena peserta didik tidak mengerti bahasa Portugis, kami juga baru mengikuti kursus bahasa Portugis maka untuk berbicara kami pun 341 belum bisa. Kami juga belum fasih berbicara walau pun kami memahami teks pelajaran. Benar sekali kami memahami pelajaran tetapi kata-kata kerja bahasa Portugis banyak sekali sehingga menyulitkan kami. Maka dikatakan bahasa Portugis masih sulit untuk kami. Karena bahasa Portugis masih sulit maka buku mata pelajaran ditulis dengan dwi bahasa yaitu bahasa Portugis dan bahasa Tétum agar bisa mempermudah guru apabila guru tidak memahami pelajaran dalam bahasa Portugis. 5.

P: Bagaimanakah cara yang harus ditempuh agar

suatu saat nanti ibu dan semua guru lain bisa fasih berbahasa Portugis?

G: Caranya adalah dengan terus melatih bibir kita

untuk berbahasa Portugis dengan teman sesama guru dan dengan siswa tetapi kebiasaan kami selalu berbahasa Tétum sehingga sudah membiasakan untuk menggunakan bahasa Tétum. 6.

P: Untuk melatih bibir ini, apakah perlu motivasi

dari orang lain ataukah bisa dari pribadi kita sendiri?

G: Kita membutuhkan bantuan orang lain untuk

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Problematika Pembentukan Institusi Kepolisian Nasional Timor Leste

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Adaptasi Budaya Para Ekspatriat di Timor Leste

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Adaptasi Budaya Para Ekspatriat di Timor Leste

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Program Bahasa Portugis sebagai Bahasa Pengantar dalam PBM pada SMP di Timor Leste Tahun Ajaran 2016

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Program Bahasa Portugis sebagai Bahasa Pengantar dalam PBM pada SMP di Timor Leste Tahun Ajaran 2016 T2 942015901 BAB V

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Program Bahasa Portugis sebagai Bahasa Pengantar dalam PBM pada SMP di Timor Leste Tahun Ajaran 2016 T2 942015901 BAB IV

0 0 177

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Program Bahasa Portugis sebagai Bahasa Pengantar dalam PBM pada SMP di Timor Leste Tahun Ajaran 2016 T2 942015901 BAB II

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Program Bahasa Portugis sebagai Bahasa Pengantar dalam PBM pada SMP di Timor Leste Tahun Ajaran 2016 T2 942015901 BAB I

0 0 9

T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Kerjasama Bilateral Indonesia dan Timor Leste dalam Pembangunan Ekonomi di Timor Leste

0 0 10

T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Kerjasama Bilateral Indonesia dan Timor Leste dalam Pembangunan Ekonomi di Timor Leste

0 0 10