BAB V ANALISIS DATA
5.1 Pengantar
Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dengan menggunakan analisis tabel tunggal, dimana data tersebut diperoleh dari hasil penelitian melalui
observasi, dan kuesioner. Kuesioner berisikan daftar pertanyaan yang sudah dibuat yang kemudian disebarkan kepada anggota kelompok simpan pinjam perempuan dan
data hasil penelitian ini diperoleh langsung dari kelompok simpan pinajm perempuan di kecamatan Bangun Purba kabupaten Deli Serdang.
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah teknik analisa data dengan pendekatan deskriptif kuantitif dengan menggunakan skala likert.
Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran angketkuesioner diperoleh data mengenai identitas responden melalui nama, umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan,
suku bangsa dan pendidikan terakhir. Selain itu, diperoleh juga bagaimana efektivitas pelaksanaan program simpan
pinjam perempuan program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan di kecamatan Bangun Purba kabupaten Deli Serdang. Baik dari segi pemahaman
program, ketepatan sasaran, ketepatan waktu, tercapainya tujuan, dan perubahan nyata dari anggota kelompok Simpan Pinjam Perempuan.
Agar pembahasan tersebut tersusun secara sistematis dan jelas, maka pembahasan data penelitian ini dilakukan dengan membagi dua sub bab berikut ini
yaitu: A. Analisis identitas responden
Universitas Sumatera Utara
B. Efektivitas pelaksanaan simpan pinjam perempuan program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan di kecamatan Bangun Purba
kabupate Deli Serdang.
5.2 Analisis Identitas Responden 5.2.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur merupakan faktor yang menentukan apakah kegiatan usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera ataupun jenis usaha yang dilakukan untuk
mengembangkan program SPP tersebut berhasil atau tidak. Kegiatan pemberdayaan yang dibawakan haruslah sesuai dengan usia dari responden ataupun anggota
kelompok sehingga mudah dipahami dan dipraktekkan.
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur No
Kategori Frekuensi
F Persentase
1 2
23-42 43-62
45 35
56,25 43,75
Jumlah 80
100 Sumber : Data Primer 2013
Berdasarkan data pada tabel 5.1 dapat diketahui bahwa anggota simpan pinjam perempuan yang menjadi responden seluruhnya adalah mereka yang berusia 23-62
tahun. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh responden tergolong ke dalam usia produktif kerja. Artinya, mereka masih memiliki daya dan semangat kerja tinggi
dalam usaha mengembangkan usaha mereka. Dalam usia produktif kerja tersebut, mereka lebih memiliki kemampuan dalam bekerja, baik dalam inovasi produksi,
perputaran hasil produksi serta dalam usaha pengembangan-pengembangan hasil produksi mereka.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan di lapangan oleh peneliti mengenai jenis kelamin responden yang menjadi anggota
kelompok Simpan Pinjam Perempuan keseluruhan respondennya berjumlah 80 orang atau sebesar 100 merupakan perempuan. Hal ini sesuai dengan ketentuan
kelompok simpan pinjam perempuan yang salah satunya adalah kelompok yang dikelola anggotanya perempuan
5.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Agama No
Agama Jiwa
Persentase 1
2 3
Islam Katolik
Protestan 53
8 19
66,3 10
23,7 Jumlah
80 100
Sumber : Data Primer 2013 Indonesia menjamin kemerdekaan dari setiap penduduknya untuk dapat
memeluk agama sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Undang-undang Dasar 1945 pasal 29 ayat 1 dan 2 menyebutkan secara jelas bahwa kebebasan untuk
memeluk agama adalah mutlak. Data mengenai distribusi responden berdasarkan agama yang diteliti melalui kuesioner adalah terdiri dari tiga klasifikasi. Adapun
klasifikasi agama tersebut adalah Agama Islam, Protestan, Katolik. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.2 dapat diketahui bahwa mayoritas agama yang dianut
oleh responden adalah Islam sebanyak 53 orang 66,3, agama Katolik 8 orang
Universitas Sumatera Utara
10 dan agama Protestan 19 orang 23,7. Hal ini bukan berarti tidak adanya peluang bagi mereka yang memeluk agama lain seperti Budha dan Hindu untuk
mengikuti program simpan pinjam perempuan. Perbedaan agama yang ada tersebut tidak memecahkan persatuan dan tali
silaturahmi yang telah terjalin antara responden. Bahkan mereka tetap menjalin sikap saling menghargai dan menghormati antara sesama umat beragama seperti
pada saat perayaan hari-hari besar beragama, mereka terlihat saling mendukung kegiatan tersebut dengan tetap saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan, bahwa program simpan pinjam perempuan membuka peluang bagi siapa saja yang ingin menjadi anggota SPP dalam
usaha mengembangkan hasil produksi mereka, tidak tertutup usia, agama, ras, suku atau apa saja yang dianggap menjadi pemecah dalam keharmonisan kehidupan
bangsa Indonesia. Tujuan utama dari adanya program SPP adalah untuk mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam di perdesaan, kemudahan akses
pendanaan usaha skala mikro, pemenuhan kebutuhan pendanaan sosial dasar, dan memperkuat kelembagaan kegiatan kaum perempuan serta mendorong pengurangan
rumah tangga miskin dan penciptaan lapangan kerja.
5.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan No
Kategori Frekuensi F
Persentase 1
2 3
4 PNSkaryawan tetap
Petani Wiraswasta
Lain-lain 2
20 51
7 2,5
25 63,8
8,7 Jumlah
80 100
Sumber: Data primer 2012
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data pada tabel 5.3 dapat diketahui bahwa pekerjaan responden yakni sebanyak 2 orang 2,5 responden menyatakan bekerja sebagai PNS,
sebanyak 20 orang 25 responden menyatakan bekerja sebagai petani, Pekerjaan mayoritas responden adalah bekerja sebagai wiraswasta. Sebanyak 51 63,8
responden menyatakan bekerja sebagai wiraswasta, hal ini sesuai dengan syarat pengajuan proposal untuk mengikuti program simpan pinjam perempuan membuat
gambaran usaha, dan pekerjaan lain-lain sebanyak 7 orang 8,7. Perlu diketahui bahwa pekerjaan lain-lain berjumlah 7 orang tersebut adalah responden yang
memiliki pekerjaan sebagai PNS, Guru Honor. Meskipun memiliki perbedaan pekerjaan responden tetap dapat hidup rukun dan tidak membeda-bedakan kelas
sosial dan dapat saling meminjam uang dikala mereka membutuhkan pinjaman.
5.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Suku bangsa
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa No
Kategori Frekuensi F
Persentase 1
2 3
4 Jawa
Simalungun Toba
Karo 41
30 3
6 51,3
37,5 3,7
7,5 Jumlah
80 100
Sumber : Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.4 dapat diketahui bahwa
mayoritas responden adalah suku jawa yang berjumlah 41 orang 51,3, suku simalungun 30 orang 37,5, suku toba 3 orang3,7 dan suku karo 6 orang
Universitas Sumatera Utara
7,5. Walaupun anggota simpan pinjam perempuan di kecamatan Bangun Purba memiliki aneka ragam suku bangsa dan budaya yang berbeda. Hal itu tidak menjadi
penghalang bagi siapa saja yang ingin berusaha dalam kehidupannya dan mengikuti Program simpan pinjam perempuan. Meskipun memiliki suku-suku yang berbeda
responden tetap dapat hidup rukun dan tidak membeda-bedakan satu dengan yang lain. Hal ini terlihat dari adanya rasa saling menghargai dan terciptanya kehidupan
yang rukun.
5.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
3 4
SD SMP
SMA SarjanaDiploma
25 13
34 8
31,3 16,2
42,5 10
Jumlah 80
100 Sumber : Data Primer 2013
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.5 dapat diketahui bahwa pendidikan terakhir responden yakni sebanyak 25 orang31,3 yang menyatakan
berpendidikan terakhir SD, sebanyak 13 orang 16,2 menyatakan berpendidikan terakhir SMP, sebanyak 34 orang 42,5 menyatakan berpendidikan terakhir SMA
dan 8 orang 10 yang menyatakan berpendidikan terakhir sarjana atau Diploma. Responden yang berpendidikan terakhir SMA lebih besar dibandingkan
responden berpendidikan terakhir sarjana atau Diploma. Hal ini menunjukkan walaupun responden tidak mencapai pendidikan perguruan tinggi, hal itu tidak
Universitas Sumatera Utara
menjadi penghalang bagi mereka untuk menjadi masyarakat mandiri dengan mengembangkan usaha. Mereka mampu memasarkan hasil produksi mereka menjadi
suatu usaha yang tangguh serta mandiri, dan mereka justru dapat membuka lapangan usahapeluang kerja bagi masyarakat lainnya yang ingin berusaha di dalam bekerja.
5.3 Efektivitas Pelaksanaan Program Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan
Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang.
Uraian tentang efektivitas pelaksanaan simpan pinjam perempuan program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan di kecamatan Bangun Purba
kabupaten Deli Serdang disajikan dalam bentuk indikator meliputi pemahaman program, ketepatan sasaran, ketepatan waktu, dan perubahan nyata dari program
simpan pinjam perempuan yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program simpan pinjam perempuan program nasional pemberdayaan masyarakat
mandiri perdesaan di kecamatan Bangun Purba kabupaten Deli Serdang
5.3.1 Pemahaman Program 1. Sumber Pengetahuan Program
Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Pengetahuan Program No
Kategori Frekuensi F
Persentase 1
2 3
Pejabat desa kecamatan Tetangga
Teman 25
11 44
31,3 13,7
55
Jumlah 80
100 Sumber : Data Primer 2013
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.6 dapat diketahui bahwa teman responden merupakan
sumber utama responden untuk mendapatkan informasi tentang program simpan pinjam perempuan yakni sebanyak 44 orang 55. Teman
tersebut merupakan teman responden yang telah mengetahui terlebih dahulu syarat untuk mendapatkan program simpan pinjam dari program nasional pemberdayaan
masyarakat mandiri perdesaan. Teman tersebut juga telah mengetahui bahwa responden memiliki usaha dan sebagian responden tersebut sudah lebih awal
mengikuti program simpan pinjam perempuan. Sebanyak 25 orang 31,3 yang menyatakan mengetahui program simpan pinjam perempuan dari pejabat
desakecamatan dan sebanyak 11 orang 13,7 yang menyatakan mengetahui program simpan pinjam perempuan dari tetangga.
Tabel 5.6 menggambarkan bahwa pejabat desakecamatan kurang memberikan sosialisasi mengenai program simpan pinjam perempuan ke masyarakat
luas, kebanyakan responden mengetahui adanya program tersebut dari mulut ke mulut antara teman yang satu ke teman yang lainnya. Kuantifikasi skala likert
tentang sumber pengetahuan responden adalah dengan jumlah nilai dari jawaban responden yakni -19, nilai tersebut dibagi dengan jumlah responden yang berjumlah
80 orang. Nilai skala likert tentang sumber pengetahuan responden mengenai adanya program simpan pinjam perempuan PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan bangun
purba adalah -0,24
Universitas Sumatera Utara
2. Pihak Pemberi Informasi
Tabel 5.7
Distribusi Responden Berdasarkan Pihak Pemberi Informasi No
Kategori Frekuensi F
Persentase 1
2 3
Fasilitator Unit Pengelola Kegiatan
Kader Desa 16
24 40
20 30
50 Jumlah
80 100
Sumber :Data primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.7 dapat diketahui bahwa kader
desa merupakam pihak kecamatan yang dominan dalam memberikan penjelasan kepada responden tentang program simpan pinjam perempuan yakni sebanyak 40
orang 50, hal tersebut mengacu pada alur kegiatan PNPM Mandiri perdesaan untuk melakukan sosialisasi ketentuan dan persyaratan untuk kegiatan simpan pinjam
perempuan sehingga masyarakat desa memahami adanya kegiatan simpan pinjam perempuan agar dimanfaatkan dan melakukan proses lanjutan. sebanyak 16 orang
20 mendapatkan penjelasan melalui fasilitator dan sebanyak 24 orang 30 mendapatkan penjelasan melalui unit pengelola kegiatan. Hal tersebut dikarenakan
untuk melakukan proses lanjutan harus menyerahkan proposal usulan kegiatan simpan pinjam perempuan kepada unit pengelola kegiatan untuk pemeriksaan
dokumen usulan, setelah memenuhi persyaratan maka maka unit pengelola kegiatan akan menyetujui hasil verifikasi. Kuantifikasi skala likert berdasarkan pihak yang
memberikan penjelasan mengenai Program Simpan Pinjam Perempuan yakni -24, nilai tersebut dibagi dengan jumlah responden yang berjumlah 80 orang. Nilai skala
Universitas Sumatera Utara
likert berdasarkan pihak yang memberikan penjelasan mengenai Program Simpan Pinjam Perempuan adalah -0,3
3. Pengenalan Terhadap Sesama Anggota Kelompok Responden
Distribusi responden berdasarkan pengenalan terhadap sesama anggota kelompok responden saling mengenal yakni sebanyak 80 orang 100 menyatakan
mengenali sesama anggota kelompok mereka dengan baik, hal ini sesuai dengan ketentuan pendanaan banntuan langsung masyarakat, dengan ketentuan kelompok
simpan pinjam perempuan adalah kelompok yang dikelola anggotanya perempuan yang satu sama lain saling mengenal, memiliki kegiatan tertentu yang sudah berjalan
sekurang-kurangnya 1 tahun. Kuantifikasi skala likert berdasarkan pengenalan semua anggota kelompok responden dengan baik adalah dengan membagi jumlah nilai
jawaban responden dengan jumlah responden. Nilai skala likert berdasarkan pengenalan semua anggota kelompok dengan baik adalah mengenal dengan jumlah
rata-rata 1.
4. Frekuensi Pertemuan Sesama Anggota Kelompok Responden Tabel 5.8
Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Pertemuan Sesama Anggota Kelompok
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
Rutin Tidak rutin
60 20
75 25
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.8 dapat diketahui bahwa frekuensi pertemuan sesama anggota yakni sebanyak 60 orang 75 menyatakan
rutin, hal ini sesuai dengan ketentuan pendanaan banntuan langsung masyarakat, dengan ketentuan kelompok simpan pinjam perempuan adalah kelompok yang
dikelola anggotanya perempuan yang satu sama lain saling mengenal, memiliki kegiatan tertentu yang sudah berjalan sekurang-kurangnya 1 tahun, sebanyak 20
orang 25 menyatakan tidak rutin, kelompok yang menyatakan tidak rutin ini merupakan kelompok yang terbentuk secara spontan, sehingga mereka tidak
memiliki frekuensi pertemuan rutin. Kuantifikasi skala likert berdasarkan frekuensi pertemuan sesama anggota
kelompok yakni dengan jumlah nilai jawaban responden sebanyak 60 dibagi dengan 80 orang. Nilai skala likert berdasarkan frekuensi pertemuan sesama anggota
kelompok adalah rutin dengan jumlah rata-rata 0,75
5. Topik pembicaraan pertemuan kelompok Tabel 5.9
Distribusi Responden Berdasarkan Topik Pembicaraan Pertemuan Kelompok
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Usaha yang dikembangkan
Simpan pinjam Lainnya
10 50
20 12,5
62,5 25
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.9 dapat diketahui bahwa topik yang dibicarakan dalam pertemuan kelompok sejak mengikuti program simpan
Universitas Sumatera Utara
pinjam perempuan sebanyak 10 orang 12,5 mengatakan bahwa topik yang dibicarakan dalam pertemuan kelompok sejak mengikuti program simpan pinjam
perempuan adalah mengenai usaha yang dikembangkan, hal tersebut dikarenakan menurut responden agar semua anggota kelompok mengetahui bagaimana
perkembangan usaha mereka,seperti kelompok yang mempunyai kegiatan usaha untuk penyewaan keperluan pesta. Sebanyak 40 orang 50 menyatakan bahwa
topik yang dibicarakan dalam pertemuan kelompok sejak mengikuti program simpan pinjam perempuan adalah mengenai simpan pinjam hal ini sesuai dengan prinsip
dasar PNPM Mandiri Perdesaan yaitu transparansi dan Akuntabel. Masyarakat harus memiliki akses yang memadai terhadap segala informasi dan proses pengambilan
keputusan sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dipertanggunggugatkan baik secara moral, teknis, legal, maupun administratif,
sebanyak 20 orang 25 menyatakan bahwa topik yang dibicarakan dalam pertemuan kelompok sejak mengikuti program simpan pinjama adalah lainnya
seperti peraturan dalam kelompok, dan iuran anggota untuk di serahkan kepada unit pengelola kegiatan.
Kuantifikasi skala likert berdasarkan topik yang dibicarakan dalam pertemuan kelompok sejak mengikuti program simpan pinjam perempuan responden sebanyak -
10 dibagi dengan 80 orang. Nilai skala likert berdasarkan bahwa topik yang dibicarakan dalam pertemuan kelompok sejak mengikuti program simpan pinjam
perempuan dengan jumlah rata-rata 0,125
Universitas Sumatera Utara
6. Kondisi Pengelolaan Dana Simpan Pinjam Kelompok Tabel 5.10
Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Pengelolaan Dana Simpan
Pinjam Kelompok
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Baik
Kurang baik Buruk
44 26
10 55
32,5 12,5
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.10 dapat diketahui bahwa kondisi pengelolaan dana simpan pinjam dikelompok sejak mengikuti program simpan
pinjam perempuan yakni sebanyak 44 orang 55 responden yang menyatakan baik, sebanyak 26 orang 32,5 responden menyatakan kurang baik kondisi
pengelolaan dana simpanan dan dana pinjaman dikelompok sejak mengikuti program simpan pinjam perempuan, sebanyak 10 orang 12,5 responden menyatakan buruk
kondisi pengelolaan dana simpanan dan dana pinjaman dikelompok sejak mengikuti program simpan pinjam perempuan.
Kuantifikasi skala likert berdasarkan kondisi aturan pengelolaan dana simpanan dan dana pinjaman dikelompok sejak mengikuti program simpan pinjam
perempuan dengan membagi jumlah nilai jawaban responden dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 34 dibagi dengan keseluruhan jumlah responden
yakni 80 orang, nilai skala likert berdasarkan kondisi aturan pengelolaan dana simpanan dan dana pinjaman dikelompok sejak mengikuti program simpan pinjam
perempuan adalah baik dengan jumlah rata-rata 0,425
Universitas Sumatera Utara
7. Kondisi Kegiatan Simpan Pinjam Responden Tabel 5.11
Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Kegiatan Simpan Pinjam No
Kategori Frekuensi F
Persentase 1
2 3
Baik Kurang baik
Buruk 60
16 4
75 20
5 Jumlah
80 100
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.11 dapat diketahui bahwa kondisi
kegiatan simpan pinjam responden sejak mengikuti program simpan pinjam perempuan yakni sebanyak 60 orang 75 responden mengatakan baik, sebanyak
16 orang 20 responden menyatakan kurang baik, dan sebanyak 4 orang5 menyatakan buruk.
Kuantifikasi skala likert berdasarkan kondisi kegiatan simpan pinjam responden sejak mengikuti program simpan pinjam perempuan adalah dengan
membagi jumlah nilai jawaban responden dengan membagi jumlah nilai jawaban responden dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 56 dibagi dengan
keseluruhan jumlah responden yakni 80 orang, nilai skala likert berdasarkan kondisi kegiatan simpan pinjam responden sejak mengikuti program simpan pinjam
perempuan adalah baik dengan jumlah rata-rata 0,7.
Universitas Sumatera Utara
8. Pengetahuan responden mengenai sumber dana untuk program simpan pinjam perempuan
Tabel 5.12
Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Dana Untuk Program Simpan Pinjam Perempuan
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Mengetahui
Kurang mengetahui Tidak mengetahui
50 25
5 62,5
31,25 6,25
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.12 dapat diketahui bahwa tahu tidaknya sumber dana untuk program simpan pinjam perempuan yakni sebanyak 50
orang 62,5 responden menyatakan mengetahui sumber dana untuk program simpan pinjam perempuan, sebanyak 25 orang 31,25 responden menyatakan
kurang mengetahui sumber dana untuk program simpan pinjam perempuan, sebanyak 5 orang 6,25 menyatakan tidak mengetahui sumber dana untuk program
simpan pinjam perempuan. Kuantifikasi skala likert berdasarkan tahu tidaknya sumber dana untuk program simpan pinjam perempuan yakni dengan jumlah nilai
dari jawaban responden sebanyak 45 dibagi dengan keseluruhan jumlah responden yakni 80 orang, nilai skala likert berdasarkan tahu tidaknya sumber dana untuk
program simpan pinjam perempuan adalah mengetahui dengan jumlah rata-rata 0,56
Universitas Sumatera Utara
9. Pelayanan Fasilitator Program Simpan Pinjam Perempuan Tabel 5.13
Distribusi Responden Berdasarkan Pelayanan Fasilitator Program Simpan Pinjam Perempuan
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
Baik Kurang baik
60 20
75 25
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.13 dapat diketahui bahwa pelayanan fasilitator dalam memberdayakan masyarakat dalam program simpan
pinjam perempuan yakni sebanyak 60 orang 75 responden mengatakan baik pelayanan fasilitator dalam memberdayakan masyarakat dalam program simpan
pinjam perempuan, sebanyak 20 orang 25 mengatakan kurang baik pelayanan fasilitator dalam memberdayakan masyarakat dalam program simpan pinjam
perempuan. Kuantifikasi skala likert berdasarkan pelayanan fasilitator dalam
memberdayakan masyarakat dalam program simpan pinjam perempuan yakni dengan jumlah nilai dari jawaban responden sebanyak 40 dibagi dengan keseluruhan jumlah
responden yakni 80 orang, nilai skala likert berdasarkan tahu tidaknya sumber dana untuk program simpan pinjam perempuan adalah baik dengan jumlah rata-rata 0,5.
Universitas Sumatera Utara
10. Pemahaman Responden Tentang Tujuan Simpan Pinjam Perempuan Setelah penyuluhan sosialisasi
Tabel 5.14
Distribusi Pemahaman Responden Tentang Tujuan Simpan Pinjam Perempuan
Setelah Diberikan Penyuluhan sosialisasi
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
Lebih paham Biasa saja
62 18
77,5 22,5
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.14 dapat diketahui bahwa Pemahaman responden mengenai tujuan simpan pinjam perempuan setelah diberikan
penyuluhan sosialisasi yakni sebanyak 26 orang 77,5 responden mengatakan lebih paham mengenai tujuan simpan pinjam perempuan setelah diberikan
penyuluhan sosialisasi, sebanyak 18 orang 22,5 responden mengatakan biasa saja pemahamannya mengenai tujuan simpan pinjam perempuan setelah diberikan
penyuluhan sosialisasi. Kuantifikasi skala likert berdasarkan pelayanan fasilitator pemahaman
responden mengenai tujuan simpan pinjam perempuan setelah diberikan penyuluhan sosialisasi yakni dengan jumlah nilai dari jawaban responden sebanyak 62 dibagi
dengan keseluruhan jumlah responden yakni 80 orang, nilai skala likert berdasarkan tahu tidaknya sumber dana untuk program simpan pinjam perempuan adalah baik
dengan jumlah rata-rata 0,77
Universitas Sumatera Utara
11. Pemahaman Mengenai Penggunaan Dana Pinjaman Tabel 5.15
Distribusi Responden Megenai Pemahaman Penggunaan Dana Pinjaman
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
Modal usaha Kebutuhann pokok
74 6
93 7
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.15 dapat diketahui bahwa tujuan Kegiatan Simpan Pinjam tidak dipahami semua responden, sebanyak 74 orang
92,5 responden mengatakan bahwa penggunaan dana pinjaman untuk modal usaha, sebanyak 6 orang 7,5 responden mengatakan bahwa penggunaan dana
pinjaman untuk kebutuhan pokok. Responden yang memahami program simpan pinjam perempuan, menggunakannya untuk penambahan modal usaha seperti
berternak babi ataupun ayam, bertani karet ataupun coklat, dan penambahan modal berdagang. Data ini menunjukkan bahwa penggunaan dana yang diberikan untuk
membuat usaha, tetapi ada responden menggunakan pinjaman hanya untuk kebutuhan pribadi. Padahal persyaratan pinjaman diharuskan anggota memiliki usaha
dan modal tersebut digunakan untuk modal usaha. Tetapi ada beberapa responden yang menyalahgunakan pinjaman yang diberikan tersebut.
Kuantifikasi skala likert berdasarkan kesimpulan pemahaman responden mengenai penggunaan dana pinjaman yakni dengan jumlah nilai dari jawaban
responden sebanyak 74 dibagi dengan keseluruhan jumlah responden yakni 80 orang, nilai skala likert kesimpulan pemahaman responden mengenai penggunaan dana
pinjaman adalah untuk modal usaha dengan jumlah rata-rata 0.93
Universitas Sumatera Utara
5.3.2 Ketepatan Sasaran
Sasaran pelaksanaan program simpan pinjam perempuan program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan dengan kelompok sasaran PNPM
Mandiri Perdesaan yaitu rumah tangga miskin di perdesaan, kelembagaan masyarakat di perdesaan, dan kelembagaan pemerintahan lokal untuk menentukan
apakah kelompok tersebut layak atau tidaknya untuk menerima program simpan pinjam perempuan. Apakah upaya tersebut sudah sesuai atau tepat sasaran
1. Ikatan Pemersatu Kelompok Simpan Pinjam Tabel 5.16
Distribusi responden Berdasarkan Ikatan Pemersatu Kelompok Simpan Pinjam No
Kategori Frekuensi F
Persentase 1
2 3
Lebih dari 1 tahun Kurang dari 1 tahun
Domisili atau keluarga 34
14 32
42,5 17,5
40 Jumlah
80 100
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.16 dapat diketahui bahwa ikatan
pemersatu kelompok simpan pinjam perempuan yakni sebanyak 34 orang 42,5 menyatakan kelompok mereka telah memiliki kegiatan simpan pinjam perempuan
selama lebih dari 1 tahun, sebanyak 14 orang 17,5 menyatakan ikatan pemersatu kelompok simpan pinjam perempuan kurang dari 1 tahun, dan sebanyak 32 orang
40 menyatakan kelompok mereka terbentuk karena domisili atau keluarga. Ada kelompok yang sudah berdiri 1 tahun sebelum menjadi Kelompok simpan pinjam
perempuan, tetapi ada juga yang baru terbentuk beberapa minggu sebelum pengajuan
Universitas Sumatera Utara
proposal. Kelompok yang terbentuk beberapa minggu sebelum pengajuan proposal disebut kelompok spontanitas yang menjadi ikatan pemersatunya karena domisili
atau keluarga. Kelompok yang terbentuk secara spontanitas tidak memenuhi ketentuan untuk menjadi Kelompok Simpan Pinjam Perempuan. Ketentuan untuk
menjadi Kelompok Simpan Pinjam Perempuan adalah kelompok memiliki kegiatan tertentu dan pertemuan rutin yang sudah berjalan sekurang-kurangnya satu tahun.
Akan tetapi, akibat ketidaktelitian pengelola, maka kelompok spontanitas tersebut tetap diterima menjadi untuk menjadi Kelompok Simpan Pinjam Perempuan.
2. Eksistensi Kegiatan Responden Bersama Kelompok
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dilapangan, dijelaskan bahwa seluruh anggota kelompok simpan pinjam perempuan yang terdiri dari 8
kelompok berjumlah 80 orang 100 menyatakan memiliki kegiatan bersama kelompok. Hal ini sesuai dengan indikator kategorisasi tingkat perkembangan
kelompok Simpan pinjam perempuaan mempunyai kegiatan anggota untuk kegiatan bersama.
Kuantifikasi jumlah nilai jawaban responden tentang ada tidaknya kegiatan responden untuk kegiatan bersama kelompok adalah dengan jumlah nilai jawaban
responden sebanyak 80 dibagi dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 80 orang. Nilai skala likert berdasarkan ada tidaknya kegiatan responden untuk
kegiatan bersama kelompok adalah efektif dengan jumlah rata-rata 1
Universitas Sumatera Utara
3. Penilaian Perencanaan Kegiatan Bersama Kelompok Tabel 5.17
Distribusi Responden Berdasarkani Penilaian Perencanaan Kegiatan Kelompok
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
Baik Kurang baik
66 14
82,5 17,5
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.17 dapat diketahui bahwa baik tidaknya perencanaan kelompok responden untuk kegiatan bersama yakni sebanyak
66 orang 82,5 responden menyatakan baik, hal ini dikarenakan responden melihat perencanaan yang dilakukan kelompok terlaksana dengan baik. Sebanyak 14 orang
17,5 responden menyatakan kurang baik perencanaan kelompok responden untuk kegiatan bersama. Hal ini dikarenakan responden merasa kurang dilibatkan
didalam kegiatan bersama. Kuantifikasi jumlah nilai jawaban responden tentang baik tidaknya
perencanaan kelompok responden untuk kegiatan bersama adalah dengan jumlah nilai jawaban responden sebanyak 66 dibagi dengan jumlah keseluruhan responden
sebanyak 80 orang. Nilai skala likert berdasarkan baik tidaknya perencanaan kelompok responden untuk kegiatan bersama adalah baik dengan jumlah rata-rata
0,82
Universitas Sumatera Utara
4. Perkembangan Kegiatan Anggota Tabel 5.18
Distribusi Responden Berdasarkan Perkembangan Kegiatan Anggota No
Kategori Frekuensi F
Persentase 1
2 Berkembang dengan Baik
Kurang berkembang 56
24 70
30 Jumlah
80 100
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.18 dapat diketahui bahwa
perkembangan kegiatan anggota untuk kegiatan bersama menyatakan berkembang dengan baik yakni sebanyak 56 orang 70 responden, hal ini dikarenakan
responden merasakan perubahan ketika usaha kelompok ketika mendapatkan bantuan dana dari program SPP sehingga mereka lebih sering melakukan pertemuan untu
membicarakan kegiatan bersama. sebanyak 24 orang 30 menyatakan kurang berkembang. Hal ini dikarenakan responden tidak mengetahui tujuan program
simpan pinjam perempuan untuk kegiatan bersama kelompok, mereka merasa kalau bantuan dana tersebut boleh digunakan untuk apa saja termasuk keperluan pribadi.
Kuantifikasi jumlah nilai jawaban responden tentang perkembangan kegiatan anggota untuk kegiatan bersama adalah dengan jumlah nilai jawaban responden
sebanyak 56 dibagi dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 80 orang. Nilai skala likert berdasarkan perkembangan kegiatan anggota untuk kegiatan bersama
adalah berkembang dengan baik dengan jumlah rata-rata 0,7
Universitas Sumatera Utara
5. Pelaksanaan Aturan Kelompok Tabel 5.19
Distribusi Responden Berdasarkan Pelaksanaan Aturan Kelompok No
Kategori Frekuensi F
Persentase 1
2 3
Baik Biasa saja
Buruk 30
35 15
37,5 43,8
18,7 Jumlah
80 100
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.17 dapat diketahui bahwa
responden yang menyatakan pelaksanaan aturan didalam kelompok responden dilaksanakan dengan baik yakni sebanyak 30 orang 37,5, hal tersebut
dikarenakan menurut responden peraturan apa yang telah diputuskan adalah baik, yakni ketepatan waktu pembayaran angsuran, karena dibeberapa kelompok membuat
aturan jika ada anggota kelompok yang terlambat membayar angsuran kepada bendahara kelompok akan diidenda Rp.500 per hari, kemudian uang denda tersebut
dimasukkan kedalam kas kelompok. Sebanyak 35 orang 43,8 responden menyatakan biasa saja, sebanyak 15 orang 18,7 menyatakan buruk, hal tersebut
dikarenakan responden kurang terlibat aktif didalam perencanaan sehingga mereka kurang mengetahui maksud aturan program tersebut.
Kuantifikasi jumlah nilai jawaban responden tentang pelaksanaan aturan didalam kelompok responden sejak mengikuti program simpan pinjam adalah dengan
jumlah nilai jawaban responden sebanyak 15 dibagi dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 80 orang. Nilai skala likert berdasarkan pelaksanaan aturan
Universitas Sumatera Utara
didalam kelompok responden sejak mengikuti program simpan pinjam adalah baik dengan jumlah rata-rata 0,19
6. Kelancaran Iuran Tabel 5.20
Distribusi Rsponden Berdasarkan Kelancaran Iuran No
Kategori Frekuensi F
Persentase 1
2 3
Lancar Biasa saja
Lambat 45
25 10
56,2 31,3
12,5 Jumlah
80 100
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.20 dapat diketahui bahwa
kelancaran iuran wajib, iuran sukarela sejak mengikuti program simpan pinjam perempuan yakni sebanyak 45 orang 56,2 responden yang mengatakan lancar, hal
tersebut karena responden mengetahui sanksi jikalau kelompok mereka terlambat dalam iuran maka mereka tidak mendapatkan perguliran tahun berikutnya, sebanyak
25 orang 31,3 responden mengatakan biasa saja, dan sebanyak 10 orang 12,5 mengatakan lambat dalam pembayaran iuran wajib, iuran sukarela, hal ini
dikarenakan responden belum memiliki uang untuk angsuran kepada bendahara kelompok, sehingga bendahara kelompok memakai uang kas kelompok untuk
mendahulukan membayarnya kepada unit pengelola kegiatan agar tidak ada keterlambatan.
Kuantifikasi jumlah nilai jawaban responden tentang kelancaran iuran wajib, iuran sukarela sejak mengikuti program simpan pinjam perempuan bersama adalah
Universitas Sumatera Utara
dengan jumlah nilai jawaban responden sebanyak 35 dibagi dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 80 orang. Nilai skala likert berdasarkan kelancaran
iuran wajib, iuran sukarela sejak mengikuti program simpan pinjam perempuan adalah lancar dengan jumlah rata-rata 0,44
7. Pertanggungjawaban Administrasi Kelompok Tabel 5.21
Distribusi Responden Berdasarkan Pertanggungjawaban Administrasi
Kelompok
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Transparan
Kurang transparan Tertutup
40 35
5 50
43,7 6,3
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.21 dapat diketahui bahwa
pertanggungjawaban administrasi kelompok responden sejak mengikuti program
simpan pinjam perempuan yakni sebanyak 40 orang 50, karena setiap diadakan pertemuan anggota kelompok bendahara akan dijelaskan pengeluaran dan
pemasukan kas, serta diingatkan kembali tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran. Hal ini sesuai dengan prinsip PNPM Mandiri Perdesaan yaitu transparansi dan
akuntabel. Sebanyak 35 orang 43,7 responden mengatakan kurang transparan pertanggungjawaban administrasi kelompok responden, sebanyak 5 orang 6,3
mengatakan tertutup, hal ini dikarenakan responden jarang datang di pertemuan kelompok sehingga ia tidak mengetahui pengeluaran dan pemasukan kas. Salah satu
Universitas Sumatera Utara
responden yang merupakan ketua kelompok menyatakan semua pengeluaran dan pemasukan akan dicatat dibuku kas disertai kwitansi, jadi tidak ada yang ditutup-
tutupi dari anggota. Kuantifikasi jumlah nilai jawaban responden tentang pertanggungjawaban
administrasi kelompok responden sejak megikuti program simpan pinjam perempuan adalah dengan jumlah nilai jawaban responden sebanyak 35 dibagi dengan jumlah
keseluruhan responden sebanyak 80 orang. Nilai skala likert berdasarkan pertanggungjawaban administrasi kelompok responden sejak megikuti program
simpan pinjam perempuan adalah transparan dengan jumlah rata-rata 0,44
8. Tipe Rumah Tabel 5.22
Distribusi Responden Berdasarkan Tipe Rumah No
Kategori Frekuensi F
Persentase 1
2 3
Tidak permanen Semi permanen
Permanen 10
48 22
12,5 60
27,5 Jumlah
80 100
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.22 dapat diketahui bahwa
berdasarkan tipe rumah responden yakni sebanyak 10 orang 12,5 memiliki rumah tipe tidak permanen, faktor kemiskinan yang menjadikan beberapa responden tidak
memiliki rumah yang memenuhi standar rumah layak huni dan ada juga beberapa responden yang mengaku belum memiliki rumah sendiri karena rumah yang mereka
tempati masih mengontrak atau menumpang di rumah orang tua. Sebanyak 48 orang
Universitas Sumatera Utara
60 memiliki tipe rumah semi permanen, sebanyak 22 orang 27,5 memiliki tipe rumah permanen, sebagian responden yang usahanya berkembang sudah
memiliki rumah permanen dan memiliki standart rumah layak huni. Kuantifikasi jumlah nilai jawaban responden berdasarkan tipe rumah
responden setelah mengikuti program simpan pinjam perempuan adalah dengan jumlah nilai jawaban responden sebanyak -12 dibagi dengan jumlah keseluruhan
responden sebanyak 80 orang. Nilai skala likert berdasarkan tipe rumah responden setelah mengikuti program simpan pinjam perempuan adalah kurang efektif dengan
jumlah rata-rata -0,15
9. Tempat Berobat Tabel 5.23
Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Berberobat No
Kategori Frekuensi F
Persentase 1
2 3
Dukun Pengobatan tradisional Bidan Desa
Lainnya 30
28 22
37,5 35
27,5 Jumlah
80 100
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.23 dapat diketahui bahwa
distribusi responden berdasarkan kebiasaan responden berobat bila anggota keluarga sakit yakni sebanyak 30 orang 37,5 ke dukunpengobatan tradisional, Tingkat
pendidikan yang rendah merupakan faktor utama dan merupakan hal yang lumrah bagi mereka, karena kepercayaan akan nenek moyang mereka masih kuat. Animisme
yang mereka percayai bahwa sakitnya seseorang karena mereka merupakan orang
Universitas Sumatera Utara
yang sudah mati sehingga mereka lebih suka kedukun untuk mengobatinya. Sebanyak 28 orang 35 mengatakan membawa ke bidan desa untuk berobat bila
anggota keluarga sakit. Responden lebih suka kebidan karena biaya lebih murah dan tidak jauh dari rumah. Sebanyak 22 orang 27,5 mengatakan bahwa membawa ke
lainnya seperti ke rumah sakit bila anggota keluarga sakit, mereka termasuk kedalam keluarga yang sangat mementingkan kesehatan keluarga.Kuantifikasi jumlah nilai
jawaban responden berdasarkan kebiasaan responden berobat bila anggota keluarga sakit sebanyak 8 dibagi dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 80 orang.
Nilai skala likert berdasarkan kebiasaan responden berobat bila anggota keluarga sakit dengan jumlah rata-rata 0,1
10. Status Pencatatan Sebagai Keluarga Miskin Setiap Tahunnya Tabel 5.24
Distribusi Responden Berdasarkan Status Pencatatan Sebagai Keluarga Miskin Setiap Tahunnya
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Tercatat
Kadang tercatat Tidak tercatat
48 22
10 60
27,5 12,5
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.24 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang tercatat sebagai keluarga miskin di kantor desa setiap tahunnya
adalah 48 orang 60, sebanyak 22 orang 27,5 menyatakan kadang tercatat sebagai keluarga miskin di kantor desa setiap tahunnya, sebanyak 10 orang 12,5
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa tidak pernah tercatat sebagai keluarga miskin di kantor desa. Kelompok sasaran program simpan pinjam perempuan tersebut terlaksana yaitu
rumah tangga miskin diperdesaan. Kuantifikasi jumlah nilai jawaban responden berdasarkan status pencatatan
sebagai keluarga miskin setiap tahunnya adalah dengan jumlah nilai jawaban responden sebanyak 38 dibagi dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 80
orang. Nilai skala likert berdasarkan status pencatatan sebagai keluarga miskin setiap tahunnya adalah kurang tepat sasaran dengan jumlah rata-rata 0,475
5.3.3 Ketepatan Waktu 1. Awal Mula Keanggotaan
Tabel 5.25
Distribusi Responden Berdasarkan Awal Mula Keanggotaan No
Kategori Frekuensi F
Persentase 1
2 3
Tahun 2008 Tahun 2010
Tahun 2011 10
20 50
12,5 25
62,5 Jumlah
80 100
Sumber: Data Primer 2013 Data distribusi responden berdasarkan waktu responden awal mulai menjadi
anggota kelompok simpan pinjam perempuan maka kita ketahui bahwa waktu responden pertama kali menjadi anggota simpan pinjam perempuan di kecamatan
Bangun Purba yang masing-masing kelompoknya berjumlah 10 orang, sebanyak 10 orang 12,5 mulai menjadi anggota simpan pinjam perempuan pada tahun 2008
dengan nama kelompok Horja marsiurupan dari desa Bangun Purba, sebanyak 20
Universitas Sumatera Utara
orang 25 responden mulai menjadi anggota simpan pinjam perempuan pada tahun 2010 yang terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok dahlia dan kelompok melati
dari desa Bagerpang. sebanyak 50 orang 62,5 responden mulai banyak menjadi anggota simpan pinjam perempuan pada tahun 2011 yang terdiri dari 5 kelompok
yaitu kelompok mawar I, mawar II dari desa Sialang, kelompok mekar jaya, mawar merah dari desa Bangun Purba, dan kelompok sada arihta dari desa Sibaganding.
2. Frekuensi Pengelolaan Daftar Tunggu .
Tabel 5.26
Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Pengelolaan Daftar Tunggu No
Kategori Frekuensi F
Persentase 1
2 3
Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 bulan
Tidak tentu 60
15 5
75 18,75
6,25 Jumlah
80 100
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.26 dapat diketahui bahwa waktu
pengurusan pendanaan simpan pinjam perempuan yakni sebanyak 60 orang 75 mengatakan frekuensi pengelolaan sampai kepada pencairan dana simpan pinjam
perempuan adalah lebih dari 1 bulan, sebanyak 15 orang 18,75 mengatakan frekuensi pengelolaan sampai kepada pencairan dana simpan pinjam perempuan
adalah kurang dari 1 bulan, sebanyak 5 orang 6,25 mengatakan waktu pengurusan pendanaan simpan pinjam perempuan adalah tidak tentu. Data ini
menunjukkan bahwa waktu pengurusan pendanaan modal simpan pinjam perempuan kurang cepat, melalui wawancara yang dilakukan dengan ketua kelompok
Universitas Sumatera Utara
mengatakan beberapa kelompok harus sama waktu pelunasannya, menunggu pelunasan dari kelompok tiap desa harus bersama-sama mengembalikan pinjaman
daru kelompok-kelompoknya agar bisa mendapatkan perguliran Kuantifikasi skala likert berdasarkan waktu pengurusan pendanaan simpan
pinjam perempuan yakni dengan jumlah nilai dari jawaban responden sebanyak 55 dibagi dengan keseluruhan jumlah responden yakni 80 orang, nilai skala likert
berdasarkan waktu pengurusan pendanaan simpan pinjam perempuan adalah dengan jumlah rata-rata 0,69
3. Frekuensi Pencairan Dana .
Tabel 5.27 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Pencairan Dana
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Tepat waktu
Terlambat tapi tidak lama Sangat terlambat
30 40
10 37,5
50 12,5
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.27 dapat diketahui bahwa
ketepatan waktu pengurusan program simpan pinjam perempuan yakni sebanyak 30
orang 37,5 responden mengatakan tepat waktu dalam pencairan dana program simpan pinjam perempuan, sebanyak 40 orang 50 mengatakan terlambat tapi
tidak lama, sebanyak 10 orang 12,5 mengatakan sangat terlambat. Data ini menunjukkan bahwa waktu pengurusan pendanaan modal simpan pinjam perempuan
terlambat tapi tidak lama, hal ini dikarenakan ketentuan pencairan dana bantuan
Universitas Sumatera Utara
langsung masyarakat adalah pencairan melalui desa yang dilakukan 100 persen pada setiap kelompok, bersamaan tim pengelola kegiatan memberikan dana SPP setelah
dikurangi biaya operasional unit pengelola kegiatan yang ada di kecamatan sebanyak 2 dan operasional tim pengelola kegiatan yang ada di masing-masing desa sebanya
3, setelah itu kelompok membuat perjanjian pinjaman dengan unit pengelola kegiatan sebagai lampiran kuitansi serta menyerahkan kuitansi pemanfaat kepada
unit pengelola kegiatan, setelah itu dilanjutkan dengan pengelolaan dokumen dan administrasi di unit pengelola kegiatan maupun di kelompok
Kuantifikasi jumlah nilai jawaban responden tentang frekuensi pencairan dana
program simpan pinjam perempuan adalah dengan jumlah nilai jawaban responden
sebanyak 20 dibagi dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 80 orang. Nilai skala likert berdasarkan frekuensi pencairan dana program simpan pinjam
perempuan adalah tidak efektif dengan jumlah rata-rata 0,25
4. Frekuensi Mengikuti Penyuluhan Simpan Pinjam Perempuan Tabel 5.28
Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Penyuluhan Simpan Pinjam
Perempuan
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Lebih dari 1 kali
1 kali Tidak pernah
62 14
4 77,5
17,5 5
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.28 dapat diketahui bahwa frekuensi pelaksanaan penyuluhan program simpan pinjam perempuan yakni
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 62 orang 77,5 mengatakan lebih dari 1 kali mereka mengikuti penyuluhan dalam setahun, hal ini menyatakan bahwa responden sering mengikuti
penyulahan yang dilksanakan oleh pengelola, sebanyaak 14 orang 17,5 mengatakan hanya 1 kali pernah mengikuti pelaksanaan penyuluhan program simpan
pinjam perempuan, sebanyak 4 orang 5 mengatakan tidak pernah mengikuti pelaksanaan penyuluhan program simpan pinjam perempuan. Alasan para anggota
tidak menghadiri pertemuan adalah mereka malas menghadiri pertemuan, sibuk karena pekerjaan dan ada juga yang tidak mau tahu atau bersikap skeptis terhadap
pertemuan. Sikap skeptis para anggota didukung dengan hasil pembicaraan dengan pendamping lokal dengan pernyataan “anggota seolah-olah hanya tahu menerima
dana saja dan setelah itu tidak mau tahu lagi”. Prinsip tersebut disebabkan oleh pemikiran anggota yang menurut mereka, kewajiban mereka hanya sebatas melunasi
cicilan tiap bulan tepat pada waktunya agar mendapatkan perguliran di priode berikutnya.
Kuantifikasi jumlah nilai jawaban responden tentang frekuensi pelaksanaan penyuluhan program simpan pinjam perempuan adalah dengan jumlah nilai jawaban
responden sebanyak 58 dibagi dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 80 orang. Nilai skala likert berdasarkan frekuensi pelaksanaan penyuluhan program
simpan pinjam perempuan adalah tidak efektif dengan jumlah rata-rata 0,725
Universitas Sumatera Utara
5. Frekuensi Pertemuan Sesama Anggota Kelompok Tabel 5.29
Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Pertemuan Sesama Anggota
Kelompok
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
Lebih dari 1 kali 1 kali
50 30
62,5 37,5
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.29 dapat diketahui bahwa
frekuensi pertemuan sesama anggota kelompok responden dalam sebulan yakni
sebanyak 50 orang 62,5 responden mengatakan lebih dari 1 kali mengadakan pertemuan sesama anggota kelompok responden dalam sebulan, pertemuan mereka
berupa kelompok perwiritan, sepulang perwirtan mereka menyembatkan membahas mengenai usaha kelompok mereka. Sebanyak 30 orang 37,5 responden
mengatakan 1 kali mengadakan pertemuan sesama anggota kelompok responden dalam sebulan, kelompok mereka berupa kegiatan Sistem Tolong Menolog STM,
ada STM yang merupakan kumpulan marga, dan ada juga untuk kegiatan menyewakan peralatan keperluan pesta. Untuk melakukan pertanggungjawaban
kegiatan mereka mengadakan pertemuan sebulan sekali. Kuantifikasi jumlah nilai jawaban responden tentang frekuensi pertemuan
sesama anggota kelompok responden dalam sebulan adalah dengan jumlah nilai jawaban responden sebanyak 50 dibagi dengan jumlah keseluruhan responden
sebanyak 80 orang. Nilai skala likert berdasarkan frekuensi pertemuan sesama
Universitas Sumatera Utara
anggota kelompok responden dalam sebulan adalah efektif dengan jumlah rata-rata 0,625
6. Ketepatan Waktu Pelunasan Angsuran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dilapangan dinyatakan bahwa ketepatan waktu pelunasan dana simpan pinjam kelompok perempuan yakni
berjumlah 80 orang 100 mengatakan bahwa seluruh responden dapat melunasi pinjaman dana dalam jangka waktu 1 tahun. Semua responden memenuhi penetapan
persyaratan yang tertuang dalam Perjanjian Pinjaman paling tidak mencakup hal-hal sebagai berikut : Penentuan jasa pinjaman dengan ketentuan, jangka waktu pinjaman
sumber dana BLM PNPM mandiri perdesaan maksimal 12 bulan, angsuran langsung dari kelompok ke Unit Pengelola Kegiatan.
Kuantifikasi jumlah nilai jawaban responden tentang ketepatan waktu pelunasan dana simpan pinjam kelompok perempuan adalah dengan jumlah nilai
jawaban responden sebanyak 0 dibagi dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 80 orang. Nilai skala likert berdasarkan ketepatan waktu pelunasan dana
simpan pinjam kelompok perempuan adalah adalah netral dengan jumlah rata-rata 0
5.3.4 Tercapainya Tujuan
Program simpan pinjam perempuan merupakan kegiatan pemberian permodalan untuk kelompok perempuan yang mempunyai kegiatan simpan pinjam.
Adapun yang menjadi tujuan umum program Simpan Pinjam Perempuan adalah untuk mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam di perdesaan, kemudahan
akses pendanaan usaha skala mikro, pemenuhan kebutuhan pendanaan sosial dasar,
Universitas Sumatera Utara
dan memperkuat kelembagaan kegiatan kaum perempuan serta mendorong pengurangan rumah tangga miskin dan penciptaan lapangan kerja.
1. Pembantuan Pengembangaun Usaha Tabel 5.30
Distribusi Responden Berdasarkan Pembantuan Pengembangan Usaha No
Kategori Frekuensi F
Persentase 1
2 Membantu
Kurang membantu 68
12 85
15 Jumlah
80 100
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.30 dapat diketahui bahwa
pembantuan pengembangaun usaha responden sejak pemberian permodalan dari program simpan pinjam perempuan yakni sebanyak 68 orang 85, responden
merasakan perubahan pada usaha mereka dengan selalu menambah barang dagang responden dan dapat memberikan pupuk pada tanaman mereka, hal ini tentu
menambah penghasilan responden. Sebanyak 12 orang 15 mengatakan kurang membantu mempercepat pengembangaun usaha responden sejak pemberian
permodalan dari program simpan pinjam perempuan karena modal sendiri lebih banyak dikeluarkan untuk membuat usaha, modal yang diberikan PNPM MP adalah
sebagai modal tambahan saja. Kuantifikasi jumlah nilai jawaban responden tentang membantu mempercepat
pengembangaun usaha responden sejak pemberian permodalan dari program simpan pinjam perempuan yakni dengan jumlah nilai dari jawaban responden sebanyak 68
dibagi dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 80 orang. Nilai skala likert
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan membantu mempercepat pengembangaun usaha responden sejak pemberian permodalan dari program simpan pinjam perempuan adalah membantu
dengan jumlah rata-rata 0,85
2. Frekuensi Penerimaan Pemberian Permodalan Tabel 5.31
Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Penerimaan Permodalan
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
Lebih dari 3 kali 2 kali
40 40
50 50
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.31 dapat diketahui bahwa responden menerima kegiatan pemeberian permodalan dari program SPP yakni
sebanyak 40 orang 50 mengatakan responden sudah lebih dari 3 kali responden menerima kegiatan pemeberian permodalan dari program SPP, sebanyak 50 orang
50 mengatakan 2 kali responden menerima kegiatan pemeberian permodalan dari program SPP
Universitas Sumatera Utara
3. Kondisi Pendapatan Bersih Tabel 5.32
Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Pendapatan Bersih
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
Bertambah Tetap
62 18
77,5 12,5
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.32 dapat diketahui bahwa kondisi pendapatan bersih responden bertambah setelah mengikuti program simpan pinjam
perempuan yakni sebanyak 62 orang 77,5. Sebanyak 18 orang 12,5
mengatakan tidak ada pertambahan setelah mengikuti program simpan pinjam
perempuan. Data ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan usaha dan
mendapatkan hasil dari penghasilan responden perbulannya. Untuk responden yang memiliki penghasilan lebih besar, dikarenakan modal sendiri untuk membuka usaha
juga cukup besar dan modal dari PNPM MP sebagai tambahan saja, hasil wawancara dengan salah satu responden menyatakan bahwa penghasilan perbulan yang
diperoleh berjumlah sama saja sebelum dan setelah mengikuti kegiatan simpan
pinjam perempuan, hanya saja menambah sedikit untuk modal usaha.
Kuantifikasi skala likert berdasarkan kondisi pendapatan bersih responden
setelah mengikuti program simpan pinjam perempuan yakni dengan jumlah nilai
dari jawaban responden sebanyak 62 dibagi dengan keseluruhan jumlah responden sebanyak 80 orang. Nilai skala likert berdasarkan kondisi pendapatan bersih
responden setelah mengikuti program simpan pinjam perempuan adalah bertambah dengan jumlah rata-rata 0,77
Universitas Sumatera Utara
4. Proses Administrasi Tabel 5.33
Distribusi Responden Berdasarkan Proses Administrasi
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Mudah
Agak sulit Sulit
56 20
4 70
25 5
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.33 dapat diketahui bahwa responden menyatakan mudah dalam mendapatkan dana dari program simpan pinjam
perempuan yakni sebanyak 56 orang 70. Responden yang kelompoknya tidak
kesulitan dalam hal administrasi karena berkas mereka telah terkumpul lengkap dalam waktu yang relatif singkat dan tanpa kesulitan berarti menurut mereka.
Sebanyak 20 orang 25 mengatakan agak sulit mendapatkan dana dari program
simpan pinjam perempuan. Sebanyak 4 orang 5 mengatakan sulit mendapatkan
dana dari program simpan pinjam perempuan. Responden yang menjawab agak sulit dan sulit adalah responden yang kelompoknya banyak terkendala dalam hal
administrasi karena keterlambatan dan kurang lengkapnya berkas. Responden ini berpendapat bahwa berkas yang diurus terlalu banyak dan membuat repot saja,
sehingga mereka berpendapat kurang begitu ataupun tidak mudah dalam pengurusannya. Berkas yang harus dipenuhi seperti : Kartu Tanda Penduduk, Kartu
Tanda Anggota, Rencana Kegiatan Kelompok Simpan Pinjam, Surat Pernyataan Tanggung Renteng Kelompok, Surat Pernyataan Jaminan Kelompok.
Ketentuan dasar dalam pengurusan dana simpan pinjam mengenal prinsip Kemudahan, artinya masyarakat miskin dengan mudah dan cepat mendapatkan
Universitas Sumatera Utara
pelayanan pendanaan kebutuhan tanpa syarat agunan. Fakta di lapangan berbeda dengan ketentuan ini, yang seharusnya tidak ada syarat agunan. Fakta di lapangan ini
sebenarnya tidaklah diminta oleh pihak kecamatan karena telah ada tim verifikasi yang memastikan mereka akan memenuhi kewajibannya. Syarat agunan ini,
diusulkan oleh pengurus kelompok selaku penanggungjawab dengan tujuan agar mereka tidak bermasalah ke depannya.Kuantifikasi skala likert berdasarkan proses
administrasi dalam mendapatkan dana dari program simpan pinjam perempuan
yakni dengan jumlah nilai dari jawaban responden sebanyak 52 dibagi dengan keseluruhan jumlah responden sebanyak 80 orang. Nilai skala likert berdasarkan
proses administrasi dalam mendapatkan dana dari program simpan pinjam perempuan adalah mudah dengan jumlah rata-rata 0,65
5. Kegunaan Pinjaman Tabel 5.34
Distribusi Responden Berdasarkan Kegunaan Pinjaman
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Sepenuhnya untuk modal usaha
Sebagian modal usaha sebagian konsumsi Sepenuhnyauntuk konsumsi
52 24
4 65
30 5
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.34 dapat diketahui bahwa
kegunaan pinjaman yang diperoleh dari program simpan pinjam perempuan
sepenuhnya digunakan untuk modal usaha yakni sebanyak 52 orang 65 responden menggunakannya untuk penambahan modal usaha seperti berternak babi
Universitas Sumatera Utara
ataupun ayam, bertani karet ataupun sawit, dan penambahan modal berdagang. . Sebanyak 24 orang 30 mengatakan menggunakan sebagaian modal usaha
sebagian konsumsi pinjaman yang diperoleh dari program simpan pinjam
perempuan. Sebanyak 4 orang 5 mengatakan sepenuhnya untuk konsumsi pinjaman yang diperoleh dari program simpan pinjam perempuan. Penggunaan dana
pinjaman ini dipengaruhi oleh pengetahuan responden setelah adanya penyuluhan Tabel 5.15. Hasil data menunjukkan ada responden yang tidak konsisten antara
pemahaman sebelumnya dengan implementasinya. Seperti yang dikatakan oleh salah satu responden yakni ibu Nurlela purba
responden yang implementasinya tidak konsisten dengan pemahaman sebelumnya adalah responden tersebut menggunakan dana lebih kepada pemenuhan kebutuhan
pokok atau keperluan lainnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah anak yang banyak dan penghasilan yang tidak memadai, sehingga responden menggunakannya
untuk menutupi pembiayaan kebutuhan pokok. Kuantifikasi skala likert berdasarkan kegunaan pinjaman yang diperoleh dari program simpan pinjam perempuan yakni
dengan jumlah nilai dari jawaban responden sebanyak 48 dibagi dengan keseluruhan jumlah responden sebanyak 80 orang. Nilai skala likert berdasarkan kegunaan
pinjaman yang diperoleh dari program simpan pinjam perempuan adalah sepenuhnya untuk modal usaha dengan jumlah rata-rata 0,6
Universitas Sumatera Utara
6. Sifat Bantuan Dana Usaha Tabel 5.35
Distribusi Responden Berdasarkan Sifat Bantuan Usaha No
Kategori Frekuensi F
Persentase 1
2 3.
Banyak membantu Sedikit membantu
Hanya sedikit membantu 60
16 4
75 20
5 Jumlah
80 100
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.35 dapat diketahui sifat bantuan
usaha banyak membantu jika digunakan untuk modal usaha yakni sebanyak 60
orang 75, sebanyak 16 orang 20 responden mengatakan mampu sedikit membantu usaha responden, jika dana pinjaman digunakan untuk modal usaha,
sebanyak 4 orang 5 responden mengatakan hanya sedikit membantu usaha responden, jika dana pinjaman digunakan untuk modal usaha. Dana yang sedikit
menurut mereka hanya memenuhi sebagian penambahan modal usaha yang seharusnya dapat digunakan untuk penambahan jumlah ternak, pembelian pakan
ternak, dan pembelian bibit tanaman yang mereka butuhkan. Kuantifikasi skala likert berdasarkan sifat bantuan dana SPP jika digunakan
untuk modal usaha yakni dengan jumlah nilai dari jawaban responden sebanyak 56
dibagi dengan keseluruhan jumlah responden sebanyak 80 orang. Nilai skala likert
berdasarkan tingkat partisipasi dana SPP jika digunakan untuk modal usaha adalah positif dengan jumlah rata-rata 0.675
Universitas Sumatera Utara
7. Jumlah Modal Dari Program Simpan Pinjam Perempuan Tabel 5.36
Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Modal No
Kategori Frekuensi F
Persentase 1
2 Cukup
Kurang cukup 64
14 80
20 Jumlah
80 100
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.36 dapat diketahui bahwa
jumlah modal dari program simpan pinjam perempuan sudah mencukupi yakni
sebanyak 64 orang 80, sebanyak 14 orang 20 responden mengatakan kurang mencukupi, jika dana pinjaman digunakan untuk modal usaha. Dana yang sedikit
menurut mereka hanya memenuhi sebagian penambahan modal usaha yang seharusnya dapat digunakan untuk penambahan jumlah ternak, pembelian pakan
ternak, dan pembelian bibit tanaman yang mereka butuhkan. Kuantifikasi skala likert berdasarkan mampu membantu usaha responden, jika
dana pinjaman digunakan untuk modal usaha yakni dengan jumlah nilai dari jawaban responden sebanyak 64 dibagi dengan keseluruhan jumlah responden sebanyak 80
orang. Nilai skala likert berdasarkan mampu membantu usaha responden, jika dana
pinjaman digunakan untuk modal usaha adalah netral dengan jumlah rata-rata 0,8
Universitas Sumatera Utara
8. Kesesuaian Dana Yang Diingikanan Tabel 5.37
Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Dana yang Diinginkan No
Kategori Frekuensi F
Persentase 1
2 Sesuai
Tidak sesuai 74
6 92,5
7,5 Jumlah
80 100
Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.37 dapat diketahui bahwa
berdasarkan dana yang diterima sudah sesuai dengan keinginan yakni sebanyak 74 orang 92,5. Sebanyak 6 orang 7,5 responden mengatakan dana yang diterima
tidak sesuai dengan keinginan. Data ini menunjukkan bahwa tidak semua anggota kelompok merasakan dana yang diterima sudah sesuai, hal ini dikarenakan jenis
usaha yang dilakukan responden bervariasi sesuai dengan kebutuhan dana untuk membuka usaha sendiri.
Kuantifikasi skala likert berdasarkankesesuaian dana yang diinginkan yakni dengan jumlah nilai dari jawaban responden sebanyak -6 dibagi dengan keseluruhan
jumlah responden sebanyak 80 orang. Nilai skala likert berdasarkan dana yang
diterima sudah sesuai dengan keinginan adalah netral dengan jumlah rata-rata -0,08
Universitas Sumatera Utara
9. Penghasilan Rata-rata Perbulan Sebelum Mengikuti Program Simpan Pinjam Perempuan
Tabel 5.38
Distribusi Responden Berdasarkan Penghasilan Rata-rata Perbulan Sebelum Mengikuti Program
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
3. Rp. 2.000.000
Rp1.000.000-Rp. 1.900.000 Rp.1.000.000
4 20
56 5
25 70
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013.
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.38 dapat diketahui bahwa RP.2.000.000 pendapatan bersih dalam sebulan sebelum mengikuti program yakni
sebanyak 4 orang 5 responden. Sebanyak 20 orang 25 responden mengatakan Rp.1.000.000-1.900.000 pendapatan bersih dalam sebulan sebelum mengikuti
program, sebanyak 56 orang 70 responden rata-rata pendapatan bersih dalam sebulan sebelum mengikuti program. responden memiliki pendapatan bersih di
bawah 1 juta setiap bulannya dari usaha yang dikembangkan. Besar atau kecilnya keuntungan dipengaruhi oleh besar atau kecilnya usaha, keseriusan dan keuletan
dalam mengelola usaha yang dikembangkan. Pendapatan bersih di bawah 1 juta yang mendominasi rata-rata pendapatan bersih responden.Adapun yang jumlah
keuntungan lebih dari 2 juta rupiah mempunyai usaha berternak. Perbedaan jumlah keuntungan dipengaruhi oleh perbedaan jumlah produksi. Selain itu, hasil ini
dipengaruhi juga oleh keseriusan dan keuletan responden tersebut dibandingkan dengan responden lainnya.Kuantifikasi skala likert berdasarkan rata-rata pendapatan
Universitas Sumatera Utara
bersih dalam sebulan sebelum mengikuti program yakni dengan jumlah nilai dari jawaban responden sebanyak -52 dibagi dengan keseluruhan jumlah responden
sebanyak 80 orang. Nilai skala likert berdasarkan penghasilan rata-rata perbulan sebelum mengikuti program sebelum mengikuti program adalah dibawah
Rp.1.000.000 dengan jumlah rata-rata -0,65
Tabel 5.39
Distribusi Responden Berdasarkan Penghasilan Rata-rata Perbulan Pendapatan Setelah Mengikuti Program
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
3. Rp. 2.000.000
Rp1.000.000-Rp. 1.900.000 Rp.1.000.000
6 38
36 7,5
47,5 45
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013.
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.39 dapat diketahui bahwa RP.2.000.000 pendapatan bersih dalam sebulan setelah mengikuti program yakni
sebanyak 6 orang 7,5 responden. Sebanyak 38 orang 47,5 responden mengatakan Rp.1.000.000-1.900.000 pendapatan bersih dalam sebulan setelah
mengikuti program, sebanyak 36 orang 45 responden rata-rata pendapatan bersih dalam sebulan sebelum mengikuti program. Kuantifikasi skala likert berdasarkan
rata-rata pendapatan bersih dalam sebulan setelah mengikuti program yakni dengan jumlah nilai dari jawaban responden sebanyak -30 dibagi dengan keseluruhan jumlah
responden sebanyak 80 orang. Nilai skala likert berdasarkan rata-rata pendapatan bersih dalam sebulan sebelum mengikuti program dengan jumlah rata-rata -0,375
Universitas Sumatera Utara
5.3.5 Perubahan Nyata 1. Mata Pencaharian Pokok
Tabel 5.40
Distribusi Responden Berdasarkan Mata Pencaharian Pokok No
Kategori Sebelum Mengikuti Program
Setelah Mengikuti Program Frekuensi F Persentase
Frekuensi F Persentase 1
2 3.
Petani Wiraswasta
Lainnya 21
28 31
26,2 35
38,8 20
51 9
25 63,8
11,2 Jumlah
80 100
80 100
Sumber: Data Primer 2013. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.40 dapat diketahui bahwa latar
belakang mata pencaharian pokok responden sebagai petani sebelum mengikuti program yakni sebanyak 21 orang 26,2 responden, hal ini dikarenakan rendahnya
tingkat pendidikan dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan, sehingga keluarga responden hanya mampu bertani. Sebanyak 28 orang 35 pencaharian pokok
responden adalah wiraswasta sebelum mengikuti program, pekerjaan wiraswasta seperti berdagang menjadi pilihan responden dikarenakan mereka tidak mempunyai
lahan untuk diolah, ada juga yang beternak hewan seperti ternak babi,lembu, kambing dan lainnya yang tidak membutuhkan banyak tempat dan makanan ternak.
dan sebanyak 31 orang 38,8 mata pencaharian pokok responden adalah lainnya seperti menjadi ibu rumah tangga, tukang cuci, buruh harian yang pekerjaannya tidak
bersifat tetap. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.41 dapat diketahui bahwa
adanya perubahan mata pencaharian responden setelah mengikuti program simpan pinnjam perempuan yakni dulunya sebelum mereka menjadi ibu rumah tangga,buruh,
setelah mendapatkan bantuan modal dari program simpan pinjam perempuan mereka beralih menjadi seorang wirausaha seperti berdagang. Perubahan mata pencaharian
Universitas Sumatera Utara
pokok responden sebagai petani setelah mengikuti program yakni sebanyak 20 orang 25 responden. Sebanyak 51 orang 63,8 pencaharian pokok responden adalah
wiraswasta setelah mengikuti program, dan sebanyak 9 orang 11,2 pencaharian pokok responden adalah lainnya seperti menjadi ibu rumah tangga, tukang cuci,
buruh harian yang pekerjaannya tidak bersifat tetap. Data distribusi responden berdasarkan mata pencaharian pokokutama adalah
efektif karena peserta simpan pinjam perempuan masih ada yang sama seperti pekerjaan responden sebelum menjadi anggota simpan pinjam perempuan. Hal yang
menarik, yakni ibu-ibu atau wanita yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan, kini memiliki pekerjaan pokok sebagai penjahit dan ada juga yang mulai berdagang dan
kini mereka mampu untuk membiayai kehidupan sehari-hari.
2. Mata Pencaharian Tambahan Tabel 5.41
Distribusi Responden Berdasarkan Mata Pencaharian Tambahan No
Kategori Sebelum Mengikuti Program
Setelah Mengikuti Program Frekuensi F Persentase
Frekuensi F Persentase
1 2
3. Petani
Wiraswasta Lainnya
16 48
16 7,5
60 20
15 60
5 18,7
75 6,3
Jumlah 80
100 100
80 Sumber: Data Primer 2013.
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.41 dapat diketahui bahwa perubahan mata pencaharian tambahan responden sebelum mengikuti program yakni
sebanyak 16 orang 7,5 responden. Sebanyak 48 orang 60 pencaharian tambahan responden adalah wiraswasta sebelum mengikuti program, dan sebanyak
Universitas Sumatera Utara
16 orang 20 pencaharian tambahan responden adalah lainnya seperti menjadi ibu rumah tangga, tukang cuci, buruh harian yang pekerjaannya tidak bersifat tetap.
Perubahan mata pencaharian tambahan responden setelah mengikuti program yakni sebanyak 15 orang 18,7 responden. Sebanyak 60 orang 75 pencaharian
tambahan responden adalah wiraswasta setelah mengikuti program, dan sebanyak 5 orang 6,3 pencaharian tambahan responden adalah lainnya seperti menjadi ibu
rumah tangga, tukang cuci, buruh harian yang pekerjaannya tidak bersifat tetap. Perubahan mata pencaharian tambahan responden adalah efektif karena setelah
mengikuti program sebagian responden memiliki pekerjaan yang tetap.
3. Sistem Penjualan Usaha Responden Tabel 5.42
Distribusi Berdasarkan Sistem Penjualan Usaha No
Kategori Sebelum Mengikuti Program
Setelah Mengikuti Program Frekuensi F Persentase
Frekuensi F Persentase
1
2
3 Berdasarkan
pesanan Dijual
langsung Lainnya
38
33
9 47,5
41,3
11,2 40
36
4 50
45
5 Jumlah
80 100
80 100
Sumber: Data Primer 2013. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.42 dapat diketahui bahwa
perubahan sistem penjualan usaha responden berdasarkan sebelum mengikuti program simpan pinjam perempuan yakni sebanyak 38 orang 47,5 responden.
Sebanyak 33 orang 41,3 menyatakan sistem penjualan usaha responden dijual
Universitas Sumatera Utara
langsung sebelum mengikuti program, dan sebanyak 9 orang 11,2 sistem penjualan usaha responden setelah mengikuti program adalah dengan sistem lainnya.
Sistem penjualan usaha responden mengalami perubahan,setelah mengikuti program simpan pinjam perempuan hasil usaha dijual berdasarkan pesanan yakni
sebanyak 40 orang 50 responden. Sebanyak 36 orang 45 menyatakan hasil usaha dijual langsung kepada konsumen. Sistem penjualan usaha responden setelah
mengikuti program, dan sebanyak 4 orang 5 sistem penjualan usaha setelah mengikuti program adalah dengan sistem lainnya responden memasarkan hasil usaha
dengan dijual kepada pengecer. Perubahan sistem penjualan usaha responden setelah mengikuti program adalah efektif karena responden dapat menjual hasil usahanya
baik secara dijual secara langsung maupun berdasarkan pesanan.
4. Intensitas Menabung Tabel 5.43
Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Menabung No
Kategori Sebelum Mengikuti Program
Setelah Mengikuti Program Frekuensi F Persentase
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Sering
Kadang- kadang
Tidak pernah
32 40
8 40
50
10 50
30
- 62,5
37,5
- Jumlah
80 100
80 100
Sumber: Data Primer 2013. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.43 dapat diketahui bahwa
responden sering menabung sebelum mengikuti program yakni sebanyak 32 orang 40 responden. Sebanyak 40 orang 50 responden kadang-kadang menabung
sebelum mengikuti program, dan sebanyak 8 orang 10 responden tidak pernah
Universitas Sumatera Utara
menabung sebelum mengikuti program. Kepemilikan akan tabungan merupakan indikator mengenai kondisi keuangan atau kesejahteraan sosial. Indikator ini
menunjukkan dengan adanya kepemilikan tabungan berarti pemiliknya memiliki pendapatan sisa setelah semua kebutuhannya telah terpenuhi.
Mayoritas responden sering menabung sebanyak 50 orang 62,5 karena adanya sisa pendapatan yang terkadang digunakan sebagai modal usaha. Dalam hal
menabung, responden hampir semua menabung tidak di Bank tetapi menyimpannya di rumah. Hal ini disebabkan karena Bank hanya ada di kota, sehingga cukup sulit
bagi mereka apabila memerlukan dana itu kembali suatu waktu. Kepemilikan akan tabungan ini menunjukkan responden ini mempunyai pendapatan sisa. Menurut
Responden yang memiliki tabungan ini, tabungan dapat digunakan sebagai langkah untuk menjamin hidup mereka di masa depan. Responden yang kadang-kadang
menabung, kondisinya dapat disimpulkan bahwa pendapatan mereka jarang ada sisa setelah memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi yang jarang menabung ini,
menunjukkan adanya ketidakmampuan dalam membiayai kebutuhan sehari-hari, walaupun pada akhirnya dapat terbantu dengan penghasilan suami mereka.
Perubahan responden berdasarkan intensitas menabung adalah positif karena mayoritas responden sering menabung setelah mengikuti program simpan pinjam
perempuan.
Universitas Sumatera Utara
5. Tempat Responden Menabung Tabel 5.44
Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Menabung No
Kategori Sebelum Mengikuti Program
Setelah Mengikuti Program Frekuensi F Persentase
Frekuensi F Persentase
1 2
3. Rumah
Koperasi Lainnya
40 35
5 50
43,7 6,3
20 10
50 25
12,5 62,5
Jumlah 80
100 80
100 Sumber: Data Primer 2013.
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.44 dapat diketahui bahwa tempat responden menabung sebelum mengikuti program adalah di rumah sebanyak 40
orang 50, sebanyak 35 orang 43,7 responden mengatakan tempat responden menabung adalah di koperasibank, sebanyak 5 orang 6,3 responden mengatakan
tempat responden menabung di lainnya. Tempat responden menabung setelah mengikuti program adalah di rumah
sebanyak 20 orang 25, sebanyak 10 orang 12,5 responden mengatakan tempat responden menabung adalah di koperasibank, sebanyak 50 orang 62,5 responden
mengatakan tempat responden menabung di lainnya. Perubahan tempat responden menabung ke tempat yang lainnya yaitu responden menabung ke kas kelompok SPP
responden setelah mengikuti program SPP adalah perubahan yang efektif karena kas kelompok mereka bertambah dan dapat dijadikan penilaian ketika dilakukan
perguliran.
Universitas Sumatera Utara
6. Sumber Pinjaman Tabel 5.45
Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Pinjaman No
Kategori Sebelum Mengikuti Program
Frekuensi F Persentase
1 2
3. Saudara
Koperasi Lainnya
40 37
3 50
46,2 3,8
Jumlah 80
100 Sumber: Data Primer 2013.
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.49 dapat diketahui bahwa sumber pinjaman responden sebelum mengikuti program simpan pinjam perempuan
adalah dari saudara dekat yakni sebanyak 40 orang 50, sebanyak 37 orang 46,2 menyatakan mendapatkan pinjaman dari koperasi, dan responden
mendapatkan pinjaman ke lainnya sebanyak 3 orang 3,8. Setelah mengikuti program simpan pinjam perempuan seluruh responden yang
berjulah 80 orang 100 mendapatkan pinjaman dari kelompok simpan pinjam perempuan atau dari kas kelompok masing-masing responden. Seperti yang
diungkapka salah satu responden menyatakan bahwa setelah mendapatkan pinjaman dana dari program SPP kami tidak lagi meminjam keluar untuk memenuhi kebutuhan
usaha karena kelompok kami telah memiliki kas yang dapat dipinjamkan kepada anggota. Perubahan sumber responden mendapatkan pinjaman berubah adalah
perubahan yang efektif Untuk mengetahui hasil pengukuran efektivitas maka dapat dilihat
dengan adanya nilai batasan sebagai berikut : a. Jawaban dengan nilai -1 sampai dengan -0,33 = Tidak efektif
b. Jawaban dengan nilai -0,33 sampai dengan 0,33 = Kurang efektif. c. Jawaban dengan nilai 0,33 sampai dengan 1 = Efektif.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil perhitungan, maka pengukuran terhadap efektivitas program pembinaan dan pendidikan anak tunagrahita adalah sebagai berikut :
1. Dilihat dari pemahaman program simpan pinjam perempuan program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan mendapat nilai 0,45
dan termasuk dalam indikator kurang efektif. 2. Dilihat dari ketepatan sasaran program simpan pinjam perempuan program
nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan mendapat nilai 0,36 dan termasuk dalam indikator efektif.
3. Dilihat dari ketepatan waktu program simpan pinjam perempuan program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan mendapat nilai 0,2 dan
termasuk dalam indikator kurang efektif. 4. Dilihat dari tercapainya tujuan program simpan pinjam perempuan program
nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan mendapat nilai 0,12 dan termasuk dalam indikator kurang efektif
5. Dilihat dari perubahan nyata program simpan pinjam perempuan program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan adalah efektif karena
adanya perubahan Jika kuantifikasi data dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan skala
likert, maka dapat dilihat secara rata-rata efektifitas program simpan pinjam perempuan program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan di
kecamatan Bangun Purba sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
4 pemahaman program+ tepat sasaran+ tepat waktu+ tercapai tujuan
= 4
0,45+ 0,45 + 0,59 + 0,48
= 0,49 Positif. Untuk mengetahui apakah hasil dari efektivitas terhadap program tersebut,
maka ditentukanlah interval kelas sebegai berikut : Interval i =
Jumlah kelas Nilai atas – Nilai bawah
i =
3 1– -1
i =
3 2
= 0,66 negatif netral positif
-1 -0,66 -0,33
0 0,33 0,66 1
Universitas Sumatera Utara
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran, yang didapat dari hasil penelitian. Kesimpulan yang terdapat di bab ini adalah merupakan hasil yang dicapai dari
analisis data dalam penelitian tentang Efektivitas Pelaksanaan Program Simpan
Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang. Responden dalam penelitian
ini adalah 80 orang yang menjadi penerima program simpan pinjam perempuan
program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan pada tahun anggaran 2011
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, melihat masalah, mengamati dan penelitian atas efektivitas pelaksanaan program
simpan pinjam perempuan program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan di
kecamatan Bangun Purba kabupaten Deli Serdang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemahaman responden terhadap program simpan pinjam perempuan program
nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan adalah efektif dengan
jumlah rata-rata 0,45 paham tentang simpan pinjam perempuan
. 2. Ketepatan sasaran dari program ini adalah: masyarakat miskin, dengan
jumlah rata-rata 0,45 efektif 3. Ketepatan waktu program simpan pinjam perempuan program nasional
pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan ini efektif dengan jumlah rata- rata 0,59
Universitas Sumatera Utara
4. Tercapainya tujuan program simpan pinjam perempuan program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan efektif mendapat nilai dengan
jumlah rata-rata 0,48 5. Perubahan nyata program simpan pinjam perempuan program nasional
pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan adalah efektif Berdasarkan hasil dari kelima kategori pemahaman program, ketepatan
sasaran, tercapainya tujuan dan perubahan nyata tersebut dapat dilihat dengan nilai rata-rata pelaksanaan program simpan pinjam perempuan adalah efektif. Berdasarkan
hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program simpan pinjam perempuan program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan di
kecamatan Bangun Purba adalah efektif dengan nilai 0,49
6.2 Saran