Mekanisme Pengelolaan Program Simpan Pinjam Perempuan.

2.7.3 Mekanisme Pengelolaan

Mekanisme tetap mengacu pada alur kegiatan PNPM-MP akan tetapi perlu memberikan beberapa penjelasan dalam tahapan sebagai berikut : a. Musyawarah Antar Desa Sosialisasi Dalam musyawarah antar desa Sosialisasi dilakukan sosialisasi Ketentuan dan Persyaratan untuk kegiatan SPP sehingga pelaku-pelaku tingkat desa memahami adanya kegiatan SPP dan dapat memanfaatakan. b. Musyawarah Desa Sosialisasi Musyawarah desa sosialisasi dilakukan sosialisasi Ketentuan dan Persyaratan untuk kegiatan SPP ditingkat desa sehingga pelaku-pelaku tingkat desa memahami adanya kegiatan SPP dan melakukan proses lanjutan. c. Musyawarah Dusun Identifikasi kelompok sesuai dengan ketentuan tersebut termasuk kondisi anggota. Kader melakukan identifikasi perkembangan kelompok SPP dan melakukan kategorisasi kelompok yang terdiri dari kelompok pemula, kelompok berkembang dan kelompok siap. Proses kategoriasi kelompok mengacu pada ketentuan kategori perkembangan kelompok, rumah tangga miskin yang belum menjadi anggota kelompok agar dilakukan tawaran dan fasilitasi untuk menjadi anggota kelompok sehingga dapat menjadi pemanfaat, proses yang terakhir adalah hasil musyawarah dusun dituangkan dalam berita acara dengan dilampiri daftar kelompok yang diidentifikasi, kelompok SPP dengan daftar pemanfaat yang diusulkan, peta sosial dan peta rumah tangga miskin, rekap kebutuhan pemanfaat. d. Musyawarah desa dan Musyawarah Khusus Perempuan Merupakan tahapan seleksi di tingkat desa adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Penentuan usulan desa adalah proses penentuan keputusan usulan desa yang akan dikompetisikan di tingkat kecamatan. Penentuan usulan ini melalui keputusan musyawarah kusus perempuan. 2. Hasil keputusan ini melalui musyawarah khusus perempuan merupakan usulan desa untuk kegiatan SPP. Hasil keputusan diajukan berdasarkan kelompok-kelompok yang diajukan dalam paket usulan desa. 3. Dalam penulisan usulan kelompok adalah tahapan yang menghasilkan proposal kelompok yang akan dikompetisikan di tingkat kecamatan. Dalam penulisan usulan SPP paling tidak harus memuat hal sebagai berikut : Sekilas kondisi kelompok SPP, gambaran usaha dan daftar calon pemanfaat. e. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses verifikasi kegiatan SPP adalah : 1. Penetapan Formulir Verifikasi Penetapan formulir verifikasi merupakan proses penyesuaian dengan contoh format formulir yang telah tersedia. 2. Proses Pelaksanaan Verifikasi Verifikasi kelompok SPP mencakup pengalaman Kegiatan Simpan Pinjam, persyaratan Kelompok, kondisi Kegiatan Simpan Pinjam, penilaian khusus, jumlah RTM, dan penilaian kelompok. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Kategorisasi Tingkat Perkembangan Kelompok Tabel Indikator Perkembangan Kelompok SPP Indikator Nilai =1 Nilai=2 Nilai=3 Nilai=4 Ikatan Pemersatu Ikatan pemersatu adalah domisili atau geografis atau keluarga Ikatan pemersatu kegiatan simpan pinjam kurang dari satu tahun Ikatan pemersatu kegiatan simpan pinjam antara satu tahun sampai tiga tahun Ikatan pemersatu kegiatan simpan pinjam lebih dari tiga tahun Kegiatan anggota untuk kegiatan bersama Belum mempunyai kegiatan secara rutin Mempunyai kegiatan tetapi belum terencana dengan baik Mempunyai kegiatan simpan pinjam yang masih berjalan dengan baik Mempunyai kegiatan simpan pinjam yang terus berkembang dengan baik Pengurus Belum mempunyai pengurus yang disepakati oleh anggota Pengurus belum mempunyai pertemuan tetapi belum secara rutin Pengurus mempunyai pertemuan rutin tetapi belum mempunyai agenda pertemuan pertemuan terencana Pengurus mempunyai pertemuan rutin dan mempunyai agenda pertemuan yang terencana dengan baik Aturan kelompok Belum ada kesepakatan untuk tujuan bersama Mempunyai kesepakatan untuk mencapai tujuan bersama tetapi tidak secara tertulis Mempunyai aturan tertulis tetapi belum seluruhnya dilaksanakan Mempunyai ADADRT yang telah dilaksanakan dengan baik Iuran anggota Belum mempunyai iuran anggota secara wajib Mempunyai iuran, tetapi belum mencukupi unuk operasional kelompok Mempunyai iuran wajib dan sukarela untuk operasional kelompok Mempunyai iuran wajib, sukarela dan simpanan sebagai modal kelompok Administr asi kelompok Belum mempunyai administrasi secara tertulis Mempunyai administrasi tertulis tetapi belum mempunyai laporan tertulis Mempunyai administrasi dan laporan tertulis tetapi belum secara rutin dipertanggungja wabkan Mempunyai administrasi dan laporan tertulis dan rutin dipertanggungj awabkan Universitas Sumatera Utara f. Musyawarah Antar Desa Prioritas Usulan Evaluasi akhir dengan model prioritas kebutuhan dengan mempertimbangkan hasil verifikasi yang mengutamakan calon pemanfaat Rumah Tangga Miskin lalu dilakkan perengkingan. Hasil perankingan SPP sudah dapat menunjukkan kebutuhan pendanaan BLM untuk SPP sehingga sudah dapat ditentukan kelompok-kelompok layak yang akan didanai dari BLM. Untuk kelompok yang layak dan akan didanai BLM tahap selanjutnya adalah melakukan penyempurnaan dokumen usulan misalnya Kartu Tanda Penduduk, Perjanjian Pinjaman, dan sebagainya. Kompetisi kelompok SPP lebih mempertimbangkan pengurangan Rumah Tangga Miskin, kategori kelompok, kelayakan kelompok pengusul. g. Musyawarah Antar Desa Penetapan Usulan Pada tahapan ini keputusan pendanaan mencakup Penentuan pendanaan usulan dengan menentukan kelompok-kelompok yang telah memenuhi syarat perankingan dapat didanai dengan dana BLM PNPM. Dalam MAD penetapan usulan ini dimungkinkan adanya mundurnya kelompok yang akan didanai sesuai dengan MAD Prioritas Usulan sehingga ranking selanjutnya yang akan menerima, jika terjadi tidak sama jumlah kebutuhan pada kelomok terakhir maka agar diputuskan melalui musyawarah. Bagi kecamatan yang telah mengelola dana bergulir PNPM-MP maka pada MAD dapat juga dilakukan proses MAD perguliran. h. Penetapan Persyaratan Penetapan persyaratan pinjaman yang tertuang dalam Perjanjian Pinjaman paling tidak mencakup hal-hal sebagai berikut : Penentuan jasa pinjaman dengan ketentuan, jangka waktu pinjaman sumber dana BLM PNPM-MP Universitas Sumatera Utara maksimal 12 bulan, angsuran langsung dari kelompok ke Unit Pengelola Kegiatan. i. Pencairan Dana Ketentuan pencairan dana bantuan langsung masyarakat adalah pencairan melalui desa yang dan dilakukan 100 persen pada setiap kelompok, bersamaan ketua TPK memberikan dana SPP setelah dikurangi Operasional UPK dua persen dan operasional desa tiga persen,setelah itu kelompok membuat perjanjian pinjaman dengan UPK sebagai lampiran kuitansi serta menyerahkan kuitansi permanfaat kepada UPK. Setelah itu dilanjutkan dengan pengelolaan dokumen dan administrasi di UPK maupun di kelompok. j. Penetapan Daftar Tunggu Daftar tunggu ditetapkan diberita acara. Selain menetapkan daftar tunggu juga menetapkan mekanisme, dan persyaratan dalam pendanaan kelompok yang termasuk daftar tunggu. k. Pelestarian dan Pengembangan Kegiatan Dasar-dasar dalam rangka mewujudkan pelestarian kegiatan adalah : 1. Adanya dana program simpan pinjam perempuan yang produktif dan bertambah jumlahnya untuk penyediaan kebutuhan pendanaan masyarakat miskin. 2. Adanya pelestarian prinsip PNPM-MP terutama keberpihakan kepada orang miskin dan transparansi. 3. Penguatan kelembagaan baik dalam aspek permodalan ataupun kelembagaan kelompok. 4. Pengembangan layanan kepada masyarakat dan permodalan. Universitas Sumatera Utara Sedangkan Pengembangan kelompok simpan pinjam perempuan diarahkan sebagai lembaga pengelola simpanan dan pinjaman yang professional, akuntabel sehingga mampu menarik masyarakat untuk berpartisipasi dalam program tersebut Departemen Dalam Negeri RI, 2008: 59-64.

2.8 Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Efektivitas Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Tigalingga Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi

8 81 118

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi

2 64 128

Efektivitas Pelaksanaan Program Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

0 0 11

Efektivitas Pelaksanaan Program Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

0 0 40

Efektivitas Pelaksanaan Program Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

0 0 15

Efektivitas Pelaksanaan Program Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Efektivitas Pelaksanaan Program Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

0 0 14