19
3. Merek menandakan tingkat kualitas tertentu sehingga pembeli yang
puas dapat dengan mudah memilih produk kembali.
2.1.3.3 Manfaat Brand
Menurut Fandi Tjiptono 2011:43, merek bermanfaat bagi produsen dan konsumen. Bagi produsen, merek berperan penting sebagai :
1. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau
pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian sediaan dan pencetakan akuntansi.
2. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang
unik. Merek bisa mendapatkan perlindungan properti intelektual. Nama merek bisa diproteksi melalui merek dagang terdaftar
registered trademarks, proses pemanufakturan bisa dilindungi melalui hak paten, dan kemasan bisa diproteksi melalui hak cipta
copyrights dan desain. 3.
Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi dilain
waktu. Loyalitas merek seperti ini menghasilkan predictability dan security permintaan bagi perusahaan dan menciptakan
hambatan masuk yang menyulitkan perusahaan lain untuk memasuki pasar.
4. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan
produk dari pesaing.
20
5. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan
hukum, loyalitas pelanggan dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen.
6. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa
mendatang. Bagi konsumen, merek bisa memberikan beraneka macam nilai
melalui sejumlah fungsi dan manfaat potensial. Ada tujuh manfaat pokok merek bagi konsumen yaitu:
1. Sebagai identifikasi sumber produk.
2. Penetapan tanggung jawab pada pemanufaktur atau distributor
tertentu. 3.
Pengurang resiko. 4.
Penekan biaya pencarian search costs internal dan eksternal. 5.
Janji atau ikatan khusus dengan produsen. 6.
Alat simbol yang memproyeksikan citra diri dan 7.
Signal Kualitas.
2.1.3.4 Tipe-Tipe Brand
Menurut Fandy Tjiptono 2011:45, pemahaman mengenai peran strategik merek tidak bisa dipisahkan dari tipe-tipe utama merek, karena
masing-masing merek memiliki citra merek yang berbeda. Ketiga tipe tersebut meliputi:
1. Atribute brands, yakni merek-merek yang memiliki citra yang
mampu mengkomunikasikan keyakinankepercayaan terhadap
21
atribut fungsional produk. Kerapkali sangat sukar bagi konsumen untuk menilai kualitas dan fitur secara objektif atas begitu banyak
tipe produk, sehingga mereka cenderung memilih merek-merek yang dipersepsikan sesuai dengan kualitasnya.
2. Aspirational brands, yaitu merek-merek yang menyampaikan citra
tentang tipe orang yang membeli merek yang bersangkutan. Citra tersebut tidak banyak menyangkut produknya, tetapi justru lebih
banyak berkaitan dengan gaya hidup yang didambakan. Keyakinan yang dipegang konsumen adalah bahwa dengan memiliki merek
semacam ini, akan tercipta asosiasi yang kuat antara dirinya dengan kelompok aspirasi tertentu misalnya, golongan kaya, prestisius,
populer. 3.
Experience brands, mencerminkan merek-merek yang
menyampaikan citra asosiasi dan emosi bersama shared associations and emotions. Tipe ini memiliki citra melebihi
sekedar aspirasi dan lebih berkenan dengan kesamaan filosofi antara merek dan konsumen individual.
2.1.4 Brand Image