77
Perbandingan supply dan demand beras Kecamatan Bojong dari tahun 2011 sampai 2014 dimana laju pertumbuhan
penduduk dari tahun 2011-2014 yaitu 0,89 dan luas lahan sawah mengalami perubahan atau terjadi konversi lahan sawah
begitu juga dengan tingkat konsumsi beras per kapita yang tetap yaitu 342 grorgperhari atau setara dengan 124,89 kgtahun
diketahui bahwa Kecamatan Bojong sampai dengan tahun 2014, ketersediaan pangan dalam hal ini beras megalami defisit
sebanyak 1.081,83 ton, hal ini berarti Kecamatan Bojong belum bisa memenuhi kebutuhan beras penduduknya.
Kecenderungan selisih supply dan demand beras di Kecamatan Bojong yang semakin mengecil yang diperlihatkan
oleh tabel 4.12 dan 4.13 kebutuhan pangan dalam hal ini beras yang mengindikasikan bahwa Kecamatan Bojong memiliki
kerentanan terhadap ketahanan pangannya, untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan strategi untuk menjaga dan mengatasi
masalah ketahanan pangan yang ada di Kecamatan Bojong.
2. Menunjukan tingkat produktivitas lahan sawah dalam pemenuhan kebutuhan beras penduduk.
Untuk menghitung produktivitas lahan sawah digunakan rumus: Supply Beras =
Dengan asumsi bahwa: a. Jika total supply 0,124 tonorgtahun atau setara dengan 342
grorghari, maka dapat dikatakan Kecamatan Bojong mengalami defisit dalam pemenuhan kebutuhan pangan beras penduduk.
b. Jika total supply = 0,124 tonorgtahun atau setara dengan 342 grorghari, maka dapat dikatakan Kecamatan Bojong mengalami
optimal dalam pemenuhan kebutuhan pangan beras penduduk. c. Jika total supply 0,124 tonorgtahun atau setara dengan 342
grorghari, maka dapat dikatakan Kecamatan Bojong mengalami surplus dalam pemenuhan kebutuhan pangan beras penduduk.
8
Tabel 4.14 Produktivitas Lahan Sawah
Tahun X
Y YX
Keterangan Jumlah
Penduduk Produksi
Beras supply
Ton Konsumsi
fisik beras minimun
tahun Ton Supply
beras Ton
2011 72.773
8.415,68 0,124
0,115 Defisit
2012 74.780
8.403,39 0,124
0,112 Defisit
2013 75.287
8.388,05 0,124
0,111 Defisit
2014 75.908
8.398,32 0,124
0,110 Defisit
Sumber: Hasil Analisa 2016
Berdasarkan tabel 4.15, terlihat bahwa ketersediaan beras di Kecamata Bojong berada dibawah angka konsumsi beras
minimum, sehingga
dapat dikatakan
Kecamatan Bojong
mengalami defisit
dalam Pemenuhan
Kebutuhan Beras
Pendudukya, hal ini terjadi karena meningkatnya jumlah penduduk yang berdampak pada konversi lahan pertanian, selain itu
perubahan lahan sawah padi menjadi lahan budidaya sayuran juga berdampak pada produktivitas lahan sawah. Selain data diatas
produktivitas lahan sawah juga dapat dilihat berdasarkan daya dukung lahan pertanian, dengan rumus sebagai berikut:
α = Keterangan :
α = daya dukung lahan
X = luas lahan yang tersedia untuk budidaya tanaman panganpadi X dicari dengan menggunakan rumus
X = k = luas lahan yang diperlukan untuk swasembada pangan.
k dicari dengan rumus k =