B. Identifikasi Masalah
1. Luas Lahan pertanian di Kecamatan Bojong Menurun 2. Kurangnya stok beras di Kecamatan Bojong
3. Pertumbuhan Penduduk di Kecamatan Bojong Semakin Meningkat
C. Batasan Masalah
1. Produksi beras Kg pada Lahan Pertanian di Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal pada rentan waktu 2011-2014.
2. Tingkat Produktivitas Lahan Sawah dalam Pemenuhan kebutuhan beras bagi penduduk Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal tahun 2011
– 2014.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Berapa Jumlah Produksi beras Kg pada Lahan Pertanian di Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal pada tahun 2011 – 2014?
2. Bagaimana Tingkat Produktivitas Lahan Sawah dalam Pemenuhan kebutuhan beras bagi penduduk Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal
pada tahun 2011-2014?
E. Tujuan penelitian
Adapun Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk Mengetahui Jumlah produksi beras Kg pada Lahan Pertanian
di Kecamatan Bojong dalam Rentan Waktu 2011-2014 2. Untuk Mengetahui Tingkat Produktivitas Lahan Sawah dalam
Pemenuhan Kebutuhan Beras bagi Penduduk Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu rujukan atau panduan dalam penelitian selanjutnya khususnya terkait masalah
tentang produktivitas
lahan sawah
dan faktor-faktor
yang
mempengaruhi produktivitas lahan sawah dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan beras.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti
1 Sebagai sarana untuk menambah ilmu pengetahuan
2 Sebagai sarana untuk mengimplikasikan teori-teori yang telah
dipelajari dibangku kuliah
3 Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
S.Pd
b. Bagi Petani 1
Memberikan rekomendasi kepada petani tentang penggunaan dan pemanfaatan lahan sawah yang tepat untuk digunakan
pada lahan sawah yang ada di Kecamatan Bojong.
2 Meningkatkan pendapatan petani dengan memanfaatkan
sumberdaya yang tersedia.
3 Dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
produktivitas lahan sawah di Kecamatan Bojong.
c. Bagi instansi terkait 1
Dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah setempat tentang penggunaan dan pemanfaatan lahan sawah yang tepat
untuk digunakan pada lahan sawah yang ada di kecamatan bojong.
2
Meningkatkan pendapatan petani dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia dan meningkatkan kepedulian
masyarakat terhadap upaya peningkatan kesejahteraan keluarga di lingkungan guna pemantapan ketahanan pangan
masyarakat di Kecamatan Bojong.
9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Produktivitas
Pertanian merupakan suatu proses produksi khusus yang di dasarkan atas proses pertumbuhan tanaman
1
. Produksi hasil pertanian dalam arti luas bergantung pada faktor-faktor fisik dan genetik yang
ditanam seperti kondisi lungkungan dan jenis tanahnya. Sedangkan dalam arti sempit terdiri dari faktor-faktor non teknis seperti keterampilan petani
dalam mengolah lahan dan biaya atau sarana produksi. Produktivitas dan kesuburan tanah menunjukan kemampuan tanah
untuk memproduksi tanaman yang tumbuh di atas tanah tersebut. Produktivitas merupakan kemampuan atau daya dukung lahan
pertanian dalam memperoduksi tanaman. Produktivitas dalam Pandangan Tati Nurmala merupakan
kemampuan tanah untuk menghasilkan produksi tanaman tertentu. Tanah yang produktif
ialah tanah yang dapat menghasilkan produksi tanaman dengan baik dan menguntungkan bagi petani yang mengolahnya. Jika hasil
pertanian tidak sesuai dengan apa yang diinginkann berarti lahan tersebut tidak produktif dan perlu pengolahan yang lebih optimum
lagi.
2
Produktivtas merupakan perwujudan dari seluruh faktor-faktor tanah dan non-tanah yang akan berpengaruh terhadap hasil tanaman yang
lebih berdasarkan pada pertimbangan ekonomi. Karena itu Tati Nurmala mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
tanah ialah masukan sistem pengelolaan; keluaran hasil tanaman; tanah jenis dan luasnya. Jadi tanah produktif harus subur dan
menguntungkan. Tanah subur akan produktif jika dikelola dengan baik, menggunakan teknik pengelolaan dan jenis tanah yang sesuai.
Menurut Tisdale, Nelson, dan Beaton dalam Tati Nur Mala, Kesuburan tanah ialah kemampuan tanah dalam menyediakan unsur hara
yang cukup
yang dibutuhkan
oleh tanaman
dan
1
Tati Nur Mala, dkk, Pengantar Ilmu Pertanian, Yogyakarta; Graha ilmu, 2012, h 19
2
Ibid., h. 24-25.
perbandingan yang sesuai untuk pertumbuhannya, sehingga dapat meghasilkan produksi yang tinggi.
3
Menurut Foth dan Ellis dalam Aji Munawar, Produktivitas tanah adalah kapasitas tanah untuk memproduksi hasil yield tertentu dengan
pengelolaan yang optimum
4
. Produktivitas tanah bukan hanya dipengaruhi oleh jenis tanah maupun luas lahan saja, tetapi diperlukan juga
keterampilan petani dalam mengolah lahan tersebut. Istilah ini memiliki arti yang lebih luas jika dibandingkan dengan kesuburan tanah, karena
telah mecakup dua aspek sekaligus, yaitu aspek kesuburan tanah dan juga aspek keterampilan dalam mengolah lahan tersebut.
Tanah dapat saja mengandung unsur hara dalam jumlah yang cukup dan seimbang serta mempunyai sifat-sifat baik lainnya. Tetapi jika
tanah tersebut dibiarkan tidak dikelola atau tidak digarap ia tidak akan mampu menghasilkan tanaman sesuai
dengan yang di inginkan
produktif. Tanah harus di kelola dengan baik agar hasil pertanian bisa diperoleh dengan baik atau dengan jumlah yang memadai, jika tanah tidak
dikelola dengan baik atau tidak digunakan sebagaimana mestinya maka akan berdampak pada produksi tanaman. Sebagai contoh, pada saat musim
kemarau sebaik apapun sifat-sifat fisik tanah, kimia, dan biologi tanah serta ketersediaan haranya tanah tidak akan menghasilkan apa apa jika
tidak mendapatkan pasokan air atau irigasi yang cukup. Pada musim kering atau kemarau pasokan air sangat dibutuhkan agar tanah mampu
berproduksi tanaman dengan baik. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semua tanah yang
produktif itu subur, karena tanah yang subur akan menghasilkan hasil pertanian yang baik dan berkualitas jika dibarengi dengan pengolahan
yang baik pula, sebaliknya banyak tanah subur yang tidak produktif akibat kekeringan atau karena tidak dikelola dengan cara yang tepat. Maka
dibutuhkan keterampilan petani agar tanah dapat dikelola dengan baik.
3
Ibid., h. 25
4
Ali Munawar, Kesuburan Tanaman dan Nutrisi Tanaman, Bogor : IPB Press, 2011. h. 5.
Untuk membuat tanah yang subur dan produktif perlu diketahui faktor- faktor lain yang mendukung atau menghambat produktivitas dan cara
mengubahnya untuk menjamin tanah tersebut produktif.
5
Jadi produktivitas merupakan pembagian nilai dari output produksi terhadap biaya input produksi.
6
Rendahnya output atau hasil pertanian karena banyaknya produk yang tidak sesuai dengan hasil
yang diinginkan mengakibatkan produktivitas pertanian menjadi rendah. Namun produktivitas masih dapat
ditingkatkan dengan cara menurunkan input dan meningkatkan output. Menurut Soetriono, “usaha tani tidak pernah terlepas dari hasil
produksi pertanian. Produksi pertanian secara teknis mempergunakan input berupa masukan-masukan dalam kegiatan pertanian dan output
berupa hasil pertanian.” Dalam usaha tani dibutuhkan lahan, modal, tenaga kerja ataupun manajemen yang baik supaya hasil pertanian dapat sesuai
dengan apa yang di inginkan. Jika tidak ada modal ataupun tenaga kerja maka kegiatan pertanian tidak akan sesuai dengan apa yang diinginkan.
Input adalah semua yang dimasukan kedalam proses produksi pertanian seperti tanah, pupuk, pestisida dan obat-obatan lain yang
dipergunakan dalam kegiatan pertanian, tenaga kerja petani dan
keluarganya serta setiap pekerja yang diberi upah atau bayaran dalam pengolahan lahan. Input dalam kegiatan pertanian sangatlah penting dalam
menunjang kegiatan pertanian maka dari itu dibutuhkan pengolahan yang baik agar output dapat dihasilkan dengan sempurna, sedangkan output
adalah hasil tanaman yang dihasilkan oleh usahatani tersebut yaitu berupa
5
Ibid, h.6
6
Sutra Mandasari, “Hubungan Peran Kelompok Tani Dengan Produktivitas Usahatani Benih Padi”, Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi, Uin Jakarta, 2014 hal,11.
bahan makanan. Bahan makanan yang berkualitas dihasilkan dari kegiatan input yang baik.
7
INPUT : Biaya OUTPUT :
Penerimaan
1. Tanah 1. Bahan Makanan
2. Modal 3. Tenaga Kerja
4. Manajemen
B. Lahan Pertanian
I Made Mahadi berpendapat bahwa “Lahan merupakan salah satu faktor produksi yang menghasilkan bahan makanan yang menjadi tempat
proses produksi dan hasil produksi yang diperoleh”.
8
Lahan menjadi faktor utama dalam produksi pertanian, karena jika jenis tanah pada lahan yang
dikelola untuk budidaya tanamam baik begitupun dengan pengolahan lahan yang baik maka produksi pertanian akan baik pula. Dalam pertanian
terutama di negara berkembang seperti Indonesia, faktor produksi lahan mempunyai kedudukan yang sangat penting. Hal ini terbukti dari besarnya
balas jasa yang diterima dari lahan dibandingkan dengan faktor-faktor produksi lainnya. Lahan sangat berperan penting dalam kehidupan
manusia, selain sebagai sarana untuk bertempat tinggal lahan juga dijadikan sebagai tempat kegiatan ekonomi.
Lahan bagi petani mempunyai arti yang sangat penting karena dari lahan mereka dan keluarganya dapat mempertahankan hidupnya
melalui kegiatan pertanian, perkebunan dan berternak karena lahan merupakan faktor produksi utama dalam berusaha tani, maka status
kepemilikan dan penguasaan lahan sangat penting untuk menentukan jenis komoditas apa yang akan ditanam pada lahan
7
Soetriono, dkk, Pengantar Ilmu Pertanian, Malang,: Banyu Media Publishing, 2003 , hal.62
8
I Made Mahadi, “Faktor-faktor yang mempengaruhi konversi lahan pertanian serta dampaknya terhadap kesejahteraan petani studi kasus di subak jadi, kecamatan kediri, tabanan
,” Tesis Universitas Udayana, Bali, 2014. Hal.25
Usahatani Perusahaan
tersebut dan berapa besaran bagian yang diperoleh dalam usaha tani yang dikelola.
9
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa lahan merupakan suatu ruang
atau spasial yang digunakan sebagai sarana untuk
dimanfaatkan oleh manusia, hewan, maupun tumbuhan dan benda benda yang lainnya untuk membantu dalam kelangsungan hidup manusia dan
makhluk hidup yang lainnya seperti digunakan sebagai tempat tinggal atau habitat dan juga sebagai kegiatan untuk mencari bahan makanan.
Manurut Tati Nurmala, dkk “Lahan pertanian jika dilihat dari aspek ekosistemnya dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu:
1 lahan pertanian basah dan 2 lahan pertanian kering.” Lahan pertanian basah adalah lahan pertanian yang selalu digenangi air, sehingga petani
tidak perlu mengandalkan air hujan sebagai pasokan utama irigasi pertanian, dan sebaliknya lahan kering adalah lahan yang mengandalkan
air hujan sebagai pasokan irigasi, pada lahan kering jika musim kemarau panjang biasanya digunakan untuk tanaman jagung. Antara kedua
kelompok lahan pertanian tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda sehingga pengolahan dalam lahan tersebut harus berbeda pula agar
memberikan hasil pertanian yang tinggi. Pada lahan pertanian basah kondisi irigasi sudah terjamin sehingga petani tidak perlu memperbaiki
tekstur tanah untuk kegiatan pertanian, sebaliknya pada lahan kering kondisi irigasi susah diperoleh, maka dari itu perlu ada pengolahan tanah
terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan pertanian, tujuannya agar tanah memiliki tekstur yang lumat atau halus.
10
Arti pertanian menurut Anwas Adiwilaga dalam Tati Nur Mala yang mendefinisikan pertanian sebagai suatu kegiatan untuk memelihara
suatu tanaman tertentu pada sebidang lahan tanpa menyebabkan kerusakan lahan tersebut untuk berproduksi lagi dimasa yang akan datang. Lahan
9
Ibid.,
10
Tati Nur Mala, op.cit., hal. 101