3. Topografi
Ditinjau dari segi toporgafi wilayah Kecamatan Bojong jika dilihat dari ketinggiannya dari permukaan laut dengan
ketinggian antara 500 – 1103 mdpl. Tipologi geografis tanah di Kecamatan Bojong adalah berbukit-bukti curam hingga 15-
40, karena letaknya di bawah lereng perbukitan Gunung Slamet.
5
4. Iklim
Kecamatan Bojong beriklim tropis, dengan rata-rata curah hujan sepanjang tahun 2014 sebesar 148,00 mm,
banyaknya curah hujan bergantung pada kelembapan udara yang tingggi, tetapi tekanan udara rendah dengan kecepatan
angin, suhu udara dan lama penyinaran matahari serta penguapan sedang-sedang saja. Curah hujan tertinggi terjadi
pada bulan januari sebanyak 650 mm dengan kelembapan 85, tekanan udara 1.011,3 mb, kecepatan angin 6 knots, suhu udara
rata-rata 29,6◦C dan lama penyinaran matahari 85,0 jam serta penguapan air sebesar 4,4 mm.
6
Kondisi iklim tersebut akan mempengaruhi vegetasi yang ada di Kecamatan Bojong. Berkurangnya intensitas hujan
merupakan faktor penyebab utama penurunan hasil panen, Perubahan iklim akan berdampak terhadap Hasil Pertanian
karena dapat menurunkan luas lahan panen. Selain itu kondisi iklim yang tidak menentu juga menjadi faktor utama terhadap
menurunnya produktivitas lahan sawah. Jika sedang musim kemarau para petani di Kecamatan Bojong menggunakan lahan
untuk budidaya jagung, sedangkan pada musim penghujan masyarakat memanfaatkan lahan untuk budidaya padi atau
Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Tegal Kecamatan Bojong dalam Angka 2015,
hal.1
6
Ibid, hal.4
sayuran, banyaknya hari hujan, curah hujan dan kelembapan udara di Kecamatan Bojong dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Banyaknya Hari Hujan, Curah Hujan dan Kelembapan
Udara menurut DesaKelurahan di Kecamatan Bojong Tahun 2014
No DesaKelurahan
Hari Hujan
Hari Curah
Hujan mm
Kelembapan Udara
1 Rembul
- -
- 2
Dukuhtengah -
- -
3 Kedawung
- -
- 4
Suniarsih -
- -
5 Karangmulya
- -
- 6
Tuwel 215
2.103 0,85
7 Bojong
- -
- 8
Buniwah -
- -
9 Lengkong
- -
- 10
Batunyana -
- -
11 Sangkanayu
- -
- 12
Gunungjati -
- -
13 Pucangluwuk
- -
- 14
Kajenengan -
- -
15 Kalijambu
- -
- 16
Danasari -
- -
17 Cikura
- -
-
Jumlah 215
2.103 0,85
Sumber: Statisik Kecamatan ”Bojong dalam angka 2014” Pada tabel 4.3 , kondisi iklim di Kecamatan Bojong pada
tahun 2014 terlihat dari banyaknya hari hujan sebanyak 215 hari, dengan curah hujan sebesar 2.103 mmtahun dan
kelembapan udara sebesar 0,85. Ini menunjukan bahwa Kecamatan Bojong beriklim basah.
5. Jenis Tanah
Kecamatan Bojong memiliki jenis tanah yang bervariasi, yang terdiri atas tanah alivial, litosol, regosol dan
grumosol, tanah-tanah tersebut dimanfaatkan oleh para petani untuk bercocok tanam, baik padi maupun sayuran.
7
6. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kecamatan Bojong di dominasi oleh lahan pertanian basah seperti sayuran dan padi, selain itu
juga di dominasi oleh hutan mengingat lokasinya yang berada di lereng Gunung Slamet. Dua jalur regional utama jalur
Guci-Tegal dan jalur alternatif Tegal-Pemalang menjadi generator utama pertumbuhan wilayah. kawasan terbangun
mulai bertumbuhan pada kedua jaringan jalan tersebut.
8
Luasan lahan sawah terus mengalami penurunan, sedangkan luasan permukiman mengalami kenaikan. Hal ini
perlu menjadi perhatian, mengingat kecenderungan yang terjadi adalah maraknya konversi dari lahan pertanian subur
beririgasi teknis menjadi lahan permukiman dengan adanya kebijakan lahan sawah berkelanjutan dan prioritas untuk
meningkatkan ketahanan pangan, konversi lahan pertanian ini sepatutnya menjadi hal yang diperioritaskan penanganannya.
Penggunaan lahan di Kecamatan Bojong sebagian besar digunakan untuk sayuran dan padi karena letaknya yang
berada di lereng gunung slamet, sedangkan sisanya jadikan sebagai kawasan permukiman dan hutan lindung. Kecamatan
bojong memiliki objek wisata yang sangan terkenal yaitu objek wisata pemandian air panas guci sehingga banyak masyarakat
sekitas wisata yang memanfaatkan lahan untuk fasilitas- fasilitas penginapan seperti hotel, villa dll.
www.tegalkab.go.id “ Gambaran Umum Kondisi Daerah, hal 3
8
Ibid,