Kondisi Irigasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Lahan Sawah 1. Luas Lahan

Ali Munawar dalam pandangannya menyatakan bahwa “Pasokan hara bagi tanaman juga dapat berasal dari atmosfer seperti deposisi dan fiksasi. Deposisi unsur hara dari atmosfer hanya penting dalam jangka panjang, misalnya bagi tanaman tahunan atau hutan vegetasi.” Unsur hara yang didapat dari atmosfer melalui siklus biogeokimia dimana pada siklus biogeokimia unsur-unsur penting mengalami sirkulasi dari komponen abiotik ke dalam komponen biotik. 33

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi Sawah 1. Varietas Padi

Oryza sativa Menurut Febry Indriyani dalam Penelitianya “Padi diklasifikasikan sebagai family Gramineae Poaceae. Berdasarkan klasifikasi Gould padi termasuk kedalam sub family Oryzeideae, suku Oryzeae. Spesies yang paling sering dibudidayakan di Asia adalah Oryzae sativa.” 34 Menurut Kartasapoetra dalam Rika Meiliza tanaman padi merupakan tanaman semusim, yang hanya dapat ditanam pada musim tertentu saja, padi termasuk golongan rumput-rumputan dengan klasifikasi sebagai berikut: 35 Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoenae Ord : Grameniales Keluarga : Gramineae Poaceae Genus : Oryza 33 Ali Munawar, op. cit., hal.21 34 Febry Indriyani, “Hubungan Partisipasi Petani dalam Kelompok Tani dengan Produktivitas Usaha Tani Padi Sawah Studi Kasus di Kelompok Tani Saluyu, Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor”, Skripsi FMIPA UIN Jakarta, Jakarta, 2014. Hal.40 tidak diterbitkan 35 Rika Meiliza, “Pengaruh Pupuk terhadap Optimasi Produksi Padi Sawah di Kabupaten Deli Serdang,” Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, 2006, hal.13 Spesies : Oryza spp. Menurut Suparyono dalam Rika Meiliza, Padi oryza sativa tumbuh baik di daerah tropis maupun sub-tropis. Untuk padi sawah ketersediaan irigasi yang mampu menggenangi lahan tempat penanaman sangatlah penting karena padi dalam pertumbuhanya sangatlan mengandalkan air. Oleh karena itu, tanaman yang digenangi air secara terus-menerus kemampuan tanah dalam menahan air harus tinggi seperti tanah lempung agar air tidak cepat habis. Untuk kebutuhan air tersebut diperlukan sumber mata air yang besar kemudian ditampung dalam bentuk waduk danau, dari waduk inilah sewaktu- waktu air dapat dialirkan selama periode pertumbuhan padi sawah, selain mengandalkan waduk buatan air juga dapat diperoleh dari sungai. 36 Menurut Tim Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat dalam Setijati D.Sastrapradja Padi sawah dibudidayakan pada kondisi tanah tergenang air, tanah yang tergenang air akan berubah menjadi halus dan lumat. Penggenangan tersebut akan membuat perubahan unsur kimia dalam tanah yang akan mempengaruhi kondisi pertumbuhan tanaman. Perubahan-perubahan kimia tanah sawah yang terjadi setelah penggenangan antara lain : kadar oksigen yang ada didalam tanah menuru yang juga dapat menurunkan reaksi reduksi-oksidasi redoks, perubahan pH tanah, reduksi besi Fe dan mangan Mn, peningkatan suplai dan ketersediaan nitrogen dalam tanah, serta peningkatan ketersediaan fosfor. 37 Menurut Setijati D.Sastrapradja “Tanaman padi dapat tumbuh di daerah beriklim panas yang lembab. Tanaman padi memerlukan curah hujan rata-rata 200 mmbulan dengan distribusi selama 4 bulan, sedangkan pertahun sekitar 1500- 2000 mm.” Suhu yang panas merupakan temperatur yang sesuai bagi tanaman padi yaitu pada suhu 23°C dimana pengaruhnya adalah kosongnya buah pada gabah. Daerah yang cocok untuk budidaya padi adalah daerah dengan dengan ketinggian 0-1500 mdpl. 38 36 Ibid., hal 14 37 Setijati D.Sastrapradja, Perjalanan Panjang Tanaman Indonesia, Jakarta : Yayasan pustaka obot indonesia, 2012. hal.36 38 Ibid., Menurut Setijati D.Sastrapradja, “Jenis padi pada umumnya ditanam disawah yang pada mulanya di genangi air. Tetapi ada pula kelompok padi yang di tanam di lahan kering”. 39 Kalau buah padi sudah menghuning, buah-buah tersebut akan dipanen dan dirontokan dari malainya, kemudian di jemur beberapa hari dan digiling sehingga dapat dihasilkan beras yang kemudian diolah menjadi nasi sebagai pangan pokok masyarakat.

2. Penggunaan Pupuk

Pupuk adalah material yang di tambahkan pada tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman dalam kelangsungan hidupnya, pupuk bisa berupa bahan organik maupun non-organik. Menurut Hasan Basri, “Pupuk adalah senyawa yang mengandung unsur hara yang terdapat pada tanaman.” Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat diperoleh melalui pupuk, Suatu pupuk umumnya terdiri atas komponen-komponen yang mengandung unsur hara, pengatur konsistensi, kotoran makhluk hidup dan lain-lain. Bagian yang tidak mengandung unsur hara tersebut akan menurunkan kadar hara dalam pupuk tersebut. 40 Pengelompokan pupuk dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu 41 : a. Pupuk alam dan pupuk buatan, pupuk alam adalah puuk yang dihasilkan secara alami tanpa campur tangan dengan manusia, pupuk alam disebut juga sebagai pupuk organik, karena kebanyakan pupuk alam berasal dari bahan organik, sebaliknya pupuk buatan adalah pupuk yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik dengan kandungan hara tertentu, pupuk ini mudah larut dalam air dan cepat iserap oleh akar tumbuhan. b. Pupuk menurut unsur-unsur yang dikandungnya, unsur-unsur yang terdapat dalam pupuk merupakan unsur K, P Mg, KCl dan TSP. 39 Ibid., hal 37 40 Hasan Basri Jumin, op. cit., hal 98-100 41 Ibid.,