Iklim Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Lahan Sawah 1. Luas Lahan

Menurut Setijati D.Sastrapradja, “Jenis padi pada umumnya ditanam disawah yang pada mulanya di genangi air. Tetapi ada pula kelompok padi yang di tanam di lahan kering”. 39 Kalau buah padi sudah menghuning, buah-buah tersebut akan dipanen dan dirontokan dari malainya, kemudian di jemur beberapa hari dan digiling sehingga dapat dihasilkan beras yang kemudian diolah menjadi nasi sebagai pangan pokok masyarakat.

2. Penggunaan Pupuk

Pupuk adalah material yang di tambahkan pada tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman dalam kelangsungan hidupnya, pupuk bisa berupa bahan organik maupun non-organik. Menurut Hasan Basri, “Pupuk adalah senyawa yang mengandung unsur hara yang terdapat pada tanaman.” Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat diperoleh melalui pupuk, Suatu pupuk umumnya terdiri atas komponen-komponen yang mengandung unsur hara, pengatur konsistensi, kotoran makhluk hidup dan lain-lain. Bagian yang tidak mengandung unsur hara tersebut akan menurunkan kadar hara dalam pupuk tersebut. 40 Pengelompokan pupuk dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu 41 : a. Pupuk alam dan pupuk buatan, pupuk alam adalah puuk yang dihasilkan secara alami tanpa campur tangan dengan manusia, pupuk alam disebut juga sebagai pupuk organik, karena kebanyakan pupuk alam berasal dari bahan organik, sebaliknya pupuk buatan adalah pupuk yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik dengan kandungan hara tertentu, pupuk ini mudah larut dalam air dan cepat iserap oleh akar tumbuhan. b. Pupuk menurut unsur-unsur yang dikandungnya, unsur-unsur yang terdapat dalam pupuk merupakan unsur K, P Mg, KCl dan TSP. 39 Ibid., hal 37 40 Hasan Basri Jumin, op. cit., hal 98-100 41 Ibid., c. Pupuk organik dan pupun non-organik Pupuk yang digolongkan kedalam kelompok pupuk alam antara lain adalah, night soil kotoran manusia, pupuk kandang kotoran ternak, pupuk hijau dan kompos. Menurut Poole dalam Ali Munawar, Pupuk hijau adalah jenis- jenis tanaman yang ditanam karena kemampuannya memperbaiki tanah dan tanaman yang akan ditanam berikutnya. Pupuk hijau adalah pupuk yang paling mudah untuk dicari karena langsung dihasilkan dari alam seperti tanaman penutup, pupuk hijau mampu menahan erosi ataupun sedimentasi, membantu mengikat hara dalam tanah, menekan gulma, mendaur hara dan juga menyediakan hara. 42 Selanjutnya kompos menurut Girma dalam Ali Munawar merupakan semua jenis bahan organik yang telah mengalami dekomposisi atau pengurai pada kondisi lingkungan yang terkendali. Dalam siklus biogeokimia tumbuhan yang telah mati menjadi dekomposer yang kemudian akan kembali diserap oleh tumbuhan sebagai pupuk. Semua bahan organik dapat dirubah menjadi kompos, tetapi ada ketentuan bahan yang dapat atau yang tidak dapat di konversi. 43 Pupuk kandang menurut Tati Nurmala merupakan sumber penting bahan organik, peternakan menjadi bisnis yang sedang berkembang di Indonesia, oleh karena itu pupuk kandang relatif mudah di dapatkan dari peternak, selain mudah didapatkan pupuk kandang juga lebih kaya akan unsur hara jika dibandingkan dengan pupuk lain. 44

3. Penggunaan pestisida

Menurut Martin dan Woodcock dalam Triharso, pestisida adalah substansi kimia yang digunakan untuk membunuh atau mengendalikan berbagai hama tanaman atau jazat pengganggu. Jadi 42 Ali Munawar, op. cit., hal 175 43 Ibid hal, 176 44 ibid dapat disimpulkan bahwa pestisida merupakan zat kimia yang digunakan petani untuk melindungi tanaman dari hama yang kerap mengganggu pertanian. Kata pestisida bersasal dari kata pest yang berarti hama jazat pengganggu dan cida yang artinya pembunuh, jadi pestisida artinya pembunuh hama dengan cara meracuni. 45 Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia No.7 tahnun 1973 dalam Triharso, definisi pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jazad renik dan virus yang dipergunakan untuk. 46 : a. Memberantas atau mencegah hama danpenyakit yang merusak tanaman, bagian tanaman atau hasil pertanian. hama penyakit pada tanaman dapat merusak struktur tanaman yang menyebabkan menurunnya tingkat produktivitas tanaman. b. Membrantas rerumputan, rerumputan yang mengganggu pertumbuhan padi akan menjadi penghalang tanaman untuk memproduksi buah. c. Mengatur atau merangsang tumbuhan yang tidak diinginkan. Tumbuhan-tumbuhan yang tidak diinginkan yang tumbuh pada lahan pertanian seperti rerumputan dibunuh menggunakan pestisida karena akan membuat ketidakseimbangan unsur hara dalam tanah akibat tumbuhan yang tidak diinginkan.. d. Membrantas atau mencegah hama luar pada hewan peliaharaan dan ternak. e. Membrantas atau mencegah hama air. f. Membrantas atau mencegah binatang dan jazad renik dalam bangunan rumah tangga, alat angkutan, dan alat pertanian. buhan hanya pada pertanian saja dalam rumah tangga yang dimaksud hama adalah kecoa, nyamuk dan lalat ataupun tumbuhan pengganggu yang menempel pada dinding rumah. g. Membrantas atau mencegah binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman tanah dan air. MG Catur Yuamatri berpendapat bahwa Pestisida merupakan zat, senyawa kimia zat pengatur tumbuh dan perangsang tumbuh, organisme renik, virus dan zat lain-lain yang digunakan untuk 45 Triharso, Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman, Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 2010. hal,244 46 Ibid., melakukan perlindungan tanaman atau bagian tanaman. Pemikiran petani menggunakan pestisida karena jika hama dibiarkan tumbuh atau menyerang tanaman hal ini akan menurunkan produksi tanaman pada lahan, Penggunaan pestisida yang dilakukan oleh para petani bertujuan untuk membunuh zat pengganggu berupa hama dan gulma dengan tujuan untuk meningkatkan produksi tanaman. 47 Disamping dapat meningkatkan hasil produk pertanian, penggunaan pestisida juga memberikan dampak negatif apabila digunakan secara berlebihan, karena dapat membunuh makhluk hidup yang lainnya yang tidak merugikan tanaman seperti cacing, serangga penyerbuk dan serangga bangkai. Penggunaan pestisida juga akan berdampak pada kualitas hasil pertanian, jika penggunaan pestisida dilakukan secara terus menerus tanpa memperhatikan aspek lingkungan maka hal tersebut akan berdampak pencemaran lingkungan akibat bahan kimia yang secara berlebihan, bahan-bahan kimia tersebut akan mencemari hasil pertanian dan juga kondisi irigasi disekitar lahan, sehingga hal ini dapat membahayakan kelangsungan hidup manusia karena bahan kimia. Menurut definisi dari The United States Federal Environmental Pesticide Control Act dalam MG Catur Yuamatri pestisida adalah semua zat yang digunakan petani khusus untuk memberantas, mencegah dan membunuh zat penganggu seperti serangga, binatang pengerat, nematoda, jamur, gilma, virus, bakteri, dan jazad renik yang dianggap hama, kecuali virus, bakteri dan jazad renik yang terdapat pada manusia dan binatang lainnya. 48

4. Modal

Menurut Tati Nurmala dkk, selain tanah dan tenaga kerja maka modal uang termasuk faktor produksi pertanian, karena apabila petani tidak mempunyai modal uang maka petani tidak dapat mengolah lahan pertaniannya karena ia tidak akan dapat membeli pupuk, membayar tenaga kerja buruh tani yang ia pergunakan dalam 47 MG Catur Yuamtari, dkk. “Tingkat Pengetahuan Petani dalam Menggunakan Pestisida Studi Kasus di Desa Curut Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan , Knowledge level of farmers in the Use of Pesticides Case Study in Village Curut Penawangan District, Grobogan,” Jurnal, 2013 hal.1-2 48 Ibid.,