6
Sedangkan prediksi jumlah produksi sawah GKG dalam ton di Kecamatan Bojong tahun 2014 sebesar 14.584,84 ton.
b. Dari sisi Ketersediaan supply
1. Untuk menghitung produksi padi dan produksi beras
digunakan rumus sebagai berikut: Total produksi padi ton = Luas lahan padi sawah Ha
x IP x produktivitas padi tonha.
Total produksi beras Ton = Total Produksi Padi GKG Ton x Indeks konversi padi ke Beras.
Tabel 4.13 Produksi Beras di Kecamatan Bojong Tahun 2011-2014
Sumber: Hasil analisa 2016
Produksi padi di Kecamatan Bojong pada tahun 2014 dalam mencapai 12.920,50 ton, sedangkan produksi berasnya
akan mencapai 8.398,32 ton, dimana faktor konversi lahan dihitung 0,65 persen dengan luas lahan dianggap tetap yaitu
2.244,00 ha. Pertambahan penduduk merupakam suatu hal yang sulit
untuk dihindari. Jumlah penduduk yang semakin meningkat telah berakibat pada peningkatan kebutuhan sehari-hari
termasuk kebutuhan pangan, begitupun dengan perubahan penggunaan
lahan pertanian
ke non-pertanian
dapat menyebabkan berkurangnya ketersediaan lahan pertanian
pangan. Ini terlihat jelas pada kedua tabel 4.13
Tahun Luas
Lahan Sawah
Ha Produksi
Padi GKG Ton
Faktor Konversi
Beras Kg
Produksi Beras
Ton Keterangan
2011 2.246,00
12.947,20 0,65
8.415,68
Berdasarka n Data BPS
Tahun 2011- 2014
2012 2.244,00
12.928,30 0,65
8.403,39 2013
2.244,00 12.904,70
0,65 8.388,05
2014 2.244,00
12.920,50 0,65
8.398,32
77
Perbandingan supply dan demand beras Kecamatan Bojong dari tahun 2011 sampai 2014 dimana laju pertumbuhan
penduduk dari tahun 2011-2014 yaitu 0,89 dan luas lahan sawah mengalami perubahan atau terjadi konversi lahan sawah
begitu juga dengan tingkat konsumsi beras per kapita yang tetap yaitu 342 grorgperhari atau setara dengan 124,89 kgtahun
diketahui bahwa Kecamatan Bojong sampai dengan tahun 2014, ketersediaan pangan dalam hal ini beras megalami defisit
sebanyak 1.081,83 ton, hal ini berarti Kecamatan Bojong belum bisa memenuhi kebutuhan beras penduduknya.
Kecenderungan selisih supply dan demand beras di Kecamatan Bojong yang semakin mengecil yang diperlihatkan
oleh tabel 4.12 dan 4.13 kebutuhan pangan dalam hal ini beras yang mengindikasikan bahwa Kecamatan Bojong memiliki
kerentanan terhadap ketahanan pangannya, untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan strategi untuk menjaga dan mengatasi
masalah ketahanan pangan yang ada di Kecamatan Bojong.
2. Menunjukan tingkat produktivitas lahan sawah dalam pemenuhan kebutuhan beras penduduk.
Untuk menghitung produktivitas lahan sawah digunakan rumus: Supply Beras =
Dengan asumsi bahwa: a. Jika total supply 0,124 tonorgtahun atau setara dengan 342
grorghari, maka dapat dikatakan Kecamatan Bojong mengalami defisit dalam pemenuhan kebutuhan pangan beras penduduk.
b. Jika total supply = 0,124 tonorgtahun atau setara dengan 342 grorghari, maka dapat dikatakan Kecamatan Bojong mengalami
optimal dalam pemenuhan kebutuhan pangan beras penduduk. c. Jika total supply 0,124 tonorgtahun atau setara dengan 342
grorghari, maka dapat dikatakan Kecamatan Bojong mengalami surplus dalam pemenuhan kebutuhan pangan beras penduduk.