3.8. Business Process Reengineering BPR
10
Otomatisasi aliran kerja berkaitan erat dengan BPR karena otomatisasi merupakan jenis khusus sistem komputer yang berusaha mengkoordinasikan
berbagai aktivitas. Aliran kerja dimulai dengan memeriksa dokumen, formulir bisnis, dan informasi lain yang melewati jalannya menuju organisasi. Prosedur ini
Sebelum melakukan perancangan sistem informasi manajemen, perlu dilakukan perbaikan prosedur dan proses bisnis yang diterapkan perusahaan
dengan menggunakan BPR. BPR merupakan filosofi perbaikanpenyempurnaan. BPR bertujuan mencapai perbaikan-perbaikan langkah dalam kinerja dengan
mendesain ulang proses-proses dimana organisasi beroperasi, memaksimumkan kandungan nilai tambahnya dan meminimumkan kandungan tak bernilai
tambah.Pendekatan ini dapat diterapkan untuk level proses individual maupun untuk organisasi secara keseluruhan.
Gagasan BPR lebih dipopulerkan oleh Michael Hammer dalam artikelnya “Reengineering Work: Don’t Automate-Obliterate”. Ia menyarankan bahwa
organisasi perlu memikirkan ulang bisnisnya dengan mempergunakan kesempatan yang ditimbulkan oleh teknologi informasi baru. Ia memperkuat kembali pesan
bahwa sebelum menerapkan teknologi informasi, pertama kali organisasi harus yakin bahwa prosesnya sudah benar. Hammer membantu mempromosikan pesan
BPR ke seluruh dunia dan telah melakukan banyak hal untuk menjadikan topic tersebut sebagai perhatian semua level manajemen sampai level yang paling
senior dalam bisnis.
10
Joe Peppard Philip Rowland, The Essence of Business Process Reengineering, Penerbit Andi, Yogyakarta, 1994, hal 22, 169-172.
memperlambat aktivitas perusahaan dan menambah biaya. Rute baru dibangun dan satu sistem aliran kerja diinstal untuk membawa informasi dengan segera ke
bagian yang tepat baik dalam bentuk gambar digital faktur atau surat elektronik dari pelanggan.
Perangkat lunak aliran kerja membuat pergerakan dokumen menjadi otomatis, mengeliminasi kebutuhan orang untuk menetapkan siapa yang harus
mendapatkan informasi berikutnya, mempersingkat waktu perjalanan, dan menghindari rute yang salah. Sistem tersebut dapat juga deprogram untuk
mengirim dokumen sepanjang jalur berbeda, tergantung pada isinya. Sebagai salah satu contoh otomatisasi aliran kerja yaitu proses pengapalan
dari suatu perusahaan. Pesanan diterima oleh wakil penjualan dari pelanggan, kemudian berlanjut melalui proses verifikasi, perakitanpersiapan pesanan, dan
pengepakan kemudian pengiriman ke pelanggan. Operasi pra-aliran kerja dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Sumber : Joe Peppard Philip Rowland, The Essence of Business Process Reengineering, 1994.
Gambar 3.1. Operasi Pra-Aliran Kerja