Business Process Diagram Business Process Reengineering BPR
1. Perancangan model
Perancangan model terdiri dari: a.
Physical System
14
Sketsa physical system dapat menunjukkan kepada user bagaiman nantinya sistem secara fisik akan diterapkan. Bagan alir sistem system
flowchart merupakan alat berbentuk grafik yang dapat digunakn untuk menunjukkan urut-urutan kegiatan dari sistem informasi berbasis
komputer ini. Adapun simbol-simbol pada systems flowchart adalah:
Tabel 3.2. Simbol Sistem Flowchart No.
Simbol Fungsi
1. Terminal, untuk memulai atau mengakhiri suatu
program.
2. Process, suatu simbol yang menunjukan setiap
pengolahan yang dilakukan oleh computer dan digunakan untuk mewakili suatu proses.
3. Input-output, untuk mewakili data inputoutput.
4. Decision, suatu penyeleksian kondisi dalam program.
5. Document, merupakan simbol untuk data yang berbentuk
kertas maupun untuk informasi.
6. Conector, digunakan untuk menunjukan sambungan dari
bagan alir yang terputus di halaman yang masih sama atau di halaman lainnya.
Sumber : Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, 2000.
14
Ibid, hal. 211, 802-803.
Tabel 3.2. Simbol Sistem Flowchart Lanjutan No.
Simbol Fungsi
8. Flow Lines Symbol, digunakan untuk menunjukkan
arus dari proses.
9. Media penyimpanan berupa hardisk
10. Predifined process symbol, digunakan untuk
menunjukan suatu operasi yang rinciannya ditunjukan di tempa lain.
11. FileStorage, tempat penyimpanan data file
Sumber : Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, 2000.
b. Logical model
15
Logical model dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan
bekerja. Logical model dapat digambarkan dengan DFD Data Flow Diagram. Diagram Arus Data atau Data Flow Diagram DFD sering
digunakan untuk menggambarkan sistem yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut
mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem
yang terstruktur dan merupakan dokumentasi sistem yang baik.
15
Ibid, h. 700.
Pedoman untuk menggambar DFD adalah sebagai berikut: 1.
Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan di luar sistem yang terlibat di sistem.
2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat ke dalam kesatuan
luar. 3.
Gambarkan terlebih dahulu diagram konteks. Pendekatan terstruktur
menggambarkan sistem secara garis besar top level dan memecahnya menjadi bagian yang lebih terinci lower level. DFD yang pertama
kali digambar adalah diagram konteks. Dalam diagram konteks hanya terdapat satu proses dan tidak boleh ada store di dalamnya. Dari
diagram ini digambar dengan lebih terinci lagi yang disebut overview diagram level 0. Tiap proses di overview diagram akan digambar
lebih terinci lagi dan disebut level 1 dan seterusnya sampai tiap proses tidak dapat digambar lebih rinci lagi.
Adapun simbol dari DFD dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Simbol Sistem Data Flow Diagram DFD Simbol
Keterangan
Process Mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data ke luar
dan berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan.
Arus Data Menunjukan arus data yang berupa masukkan untuk sistem atau
hasil dari proses sistem
External Entity Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke
dalam sistem atau memberikan data dari sistem.
Sumber: Al-Bahra Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 2005.
Tabel 3.3. Simbol Sistem Data Flow Diagram DFD Lanjutan Simbol
Keterangan
Penyimpanan Data
Data Store atau penyimpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat data yang ada dalam sistem
Sumber: Al-Bahra Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 2005.
2. Perancangan Output
16
Output keluaran adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Output dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe, yaitu output intern
internal output. Output intern adalah dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajemen yang tetap tinggal di dalam perusahaan dan akan
disimpan atau dimusnahkan bila sudah tidak digunakan lagi. Output ektern adalah output yang akan didistribusikan kepada pihak luar yang
membutuhkannya
.
Perancangan output secara umum meliputi: a.
Menentukan kebutuhan output sistem baru Output ditunjukkan oleh arus data dari suatu proses ke satuan luar atau
dari satu proses ke proses yang lainnya. b.
Menentukan parameter output Parameter output meliputi tipe output intern atau ekstern, format, dan
media yang digunakan, distribusi, dan periode output.
16
Ibid, h. 213-214.