7. Suhu tubuh
Kehilangan cairan melalui penguapan bergantung pada suhu serta kelembaban lingkungan atau wilayah ekologi. Makin tinggi suhu dan
makin rendah kelembaban akan meningkatkan kehilangan cairan, sedangkan makin rendah suhu dan makin tinggi kelembaban akan
menurunkan jumlah kehilangan cairan. Tingkat kelembaban yang tinggi pada suhu yang sama atau hampir sama dengan suhu tubuh
dapat menyebabkan pengeluaran air melalui paru Santoso dkk, 2012. Suhu tubuh dapat berubah pada waktu kerja dan pada suhu
lingkungan ekstrem, karena mekanisme pengaturan suhu tidak 100 efektif. Bila dihasilkan panas yang berlebihan pada tubuh akibat kerja
yang berat suhu rektum dapat meningkat sampai setinggi 101-104
o
F, tubuh akan mengeluarkan keringat sehingga tubuh memerlukan air
dalam jumlah yang banyak. Sebaliknya pada keadaan sangat dingin dapat turun sampai 98
o
F Gibson, 2002. Air membantu mendinginkan tubuh melalui penguapan dan permukaan kulit, membawa kelebihan
panas keluar tubuh Santoso dkk, 2012. Suhu tubuh yaitu antara 36-37,5
o
C. Dalam sehari dapat terjadi perubahan suhu tubuh dalam beberapa jam dan maksimum pada sore
hari. Pola ini bervariasi pada setiap orang, namun hal ini tidak berubah jika seseorang bekerja pada malam hari Gibson, 2002. Menurut hasil
penelitian dari Hardinsyah dkk 2012 di Indonesia menggunakan desain cross sectional study didapatkan bahwa pada remaja tidak
terdapat hubungan antara status dehidrasi dengan suhu tubuh p0,05.
Pengukuran suhu tubuh dapat dengan menggunakan termometer suhu badan yang merupakan termometer yang digunakan untuk
mengukur suhu tubuh manusia. Termometer ini mempunyai skala ukur mulai dari 35
o
C - 42
o
C. Tiap skala dibagi lagi atas skala yang lebih kecil sehingga kenaikan dan penurunan suhu dapat diketahui secara
teliti. Termometer suhu badan ada juga yang berbentuk penunjuk digital sehingga suhu badan dapat dibaca lebih mudah Umar, 2008.
8. Wilayah Ekologi