Desain Penelitian Alur Pengumpulan Data Manajemen Data

48

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional, yaitu data yang menyangkut variabel dependen dan variabel independen dikumpulkan dan diamati dalam waktu yang bersamaan. Variabel dependen yang diteliti adalah dehidrasi jangka pendek, sedangkan variabel independen yang diteliti adalah obesitas, jenis kelamin, aktivitas fisik, konsumsi cairan, dan pengetahuan air dan dehidrasi. Desain studi cross sectional digunakan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui status dehidrasi jangka pendek berdasarkan hasil pengukuran PURI Periksa Urin Sendiri menggunakan grafik warna urin pada remaja kelas 1 dan 2 di SMAN 63 Jakarta tahun 2015.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitan

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2015 – Juni 2015. 2. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMAN 63 Jakarta.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini merupakan seluruh siswa siswi kelas 1 dan kelas 2 di SMAN 63 Jakarta tahun 2015.

2. Sampel

Untuk jumlah sampel menggunakan uji hipotesis beda proporsi Ariawan, 1998: Keterangan: n = besar sampel yang diharapkan Z 1 - α 2 = tingkat kemaknaan pada α = 5 Z score = 1,96 Z 1 - β = kekuatan uji pada β = 80 P = P 1 +P 2 2 P 1 = proporsi dehidrasi jangka pendek dengan aktivitas fisik tinggi yaitu 8,7 P 2 = proporsi dehidrasi jangka pendek dengan aktivitas fisik rendah yaitu 57,6 Nilai P1 dan P2 diperoleh dari penelitian Riance, 2012. Tabel 4.1 Besar Minimal Sampel Berdasarkan Penelitian Sebelumnya Variabel independen P 1 P 2 Jumlah sampel Sumber Obesitas 0,84 0,52 33 Prayitno dkk 2012 Jenis Kelamin 0,70 0,31 25 Nursita, 2013 Aktivitas Fisik 0,87 0,57 Riance, 2012 Konsumsi Cairan 0,37 17 Ratnasari dkk, 2012 Pengetahuan air dan dehidrasi. 0,91 0,33 10 Riance, 2012               2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 P P P P P P Z P P Z n            34 Dengan menggunakan rumus tersebut didapatkan besar sampel minimal yaitu sebesar 34 responden. Berhubung rumus sampel yang digunakan adalah proporsi untuk 2 kelompok, maka hasil besar sampel minimal tersebut dikalikan dua menjadi 68 responden untuk mewakili masing-masing kelompok. Sebagai antipasi jika terdapat kesalahan ataupun tidak lengkapnya data yang diinginkan baik pengukuran berat badan, tinggi badan, status dehidrasi dan pengisian kuesioner, maka peneliti menambahkan jumlah sampel sebesar 10 sehingga diperoleh total sampel sebanyak 75 responden.

D. Teknik Sampling

Pengambilan sampel pada penelitian dengan menggunakan metode simple random sampling sehingga semua responden mendapatkan kesempatan yang sama. Dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menyusun frame sampling yang berisi daftar nama seluruh siswa siswi SMAN 63 Jakarta. 2. Melakukan pengambilan secara acakpengundian terhadap beberapa siswa siswi sebagaimana terdaftar dalam kerangka sampel sampai terambil 75 orang responden. Nama-nama yang terambil merupakan sampel dalam penelitian ini. E. Pengumpulan Data 1. Jenis data Pengumpulan data menggunakan data primer dengan melakukan pengisian kuesioner oleh responden yang telah dipilih sebelumnya, dan akan dimintai ketersediannya dalam mengisi kuesioner. Data primer terdiri dari beberapa hal terkait variabel- variabel yang diteliti seperti dehidrasi jangka pendek, obesitas, jenis kelamin, aktivitas fisik, konsumsi cairan, dan pengetahuan air dan dehidrasi. Selain kuesioner terkait data-data mengenai variabel tersebut, pengumpulan data juga dilakukan dengan melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan untuk mendapatkan data indeks massa tubuh IMT sehingga dapat mengetahui status obesitas serta dilakukannya pemeriksaan warna urin untuk melihat status dehidrasi.

2. Metode Pengumpulan Data

a. Variabel Dehidrasi Jangka Pendek

1. Instrumenalat ukur : Alat pemeriksaan warna urin

yaitu dengan menggunakan Kartu PURI Periksa Urin Sendiri dengan grafik warna urin. Warna urin telah teruji keakuratannya oleh PDGMI Persatuan Dokter Medik Indonesia pada tahun 2011 dan memiliki nilai sensitifitas sampai 80 sebagai indikasi adanya dehidrasi jangka pendek, warna urin berkorelasi kuat dengan berat jenis urin r 2 =0.80 maupun osmolalitas urin r 2 =0.82. Pada penelitian ini, metode warna urin tidak dipengaruhi oleh obat-obatan karena siswa yang mengonsumsi suplemen multivitamin tidak diteliti dan hanya meneliti siswa yang sehat tidak mengkonsumsi obat-obatan serta siswa yang mengkonsumsi sirup, jumlahnya tidak sampai menimbulkan perubahan warna urin. 2. Cara Ukur : Dilakukan dengan cara pemeriksaan warna urin. Pengambilan sampel menggunakan botol kaca bening pot urin, pemeriksaan warna urin dilakukan dengan menggunakan PURI Periksa Urin Sendiri dengan grafik warna urin. 3. Hasil Ukur : Hasil pengukuran warna urin berasal dari pemeriksaan warna urin, dikatakan dehidrasi jika skala warna urin 4-8 dan dikatakan tidak dehidrasi jika skala warna urin 1-3 PT. Tirta investana dan PDGMI, 2011. b. Variabel Obesitas 1. Instrumenalat ukur: Penimbangan berat badan dengan timbangan berat badan electrik merk Seca buatan jerman dengan ketelitian 0,1 Kg Weta dkk, 2009 dan pengukuran tinggi badan dengan menggunakan Microtoise dengan ketelitian 0,1 Cm Weta dkk, 2009.

2. Cara Ukur : responden melakukan penimbangan dengan

menggunakan timbangan berat badan kemudian responden melakukan pengukuran tinggi badan yang dapat diukur dalam keadaan berdiri tegak lurus, tanpa alas kaki, kedua tangan merapat ke badan, punggung dan pantat menempel pada dinding dan pandangan diarahkan ke depan. Kedua tangan bergantung relaks disamping badan. Potongan kayu atau logam, bagian dari alat pengukur tinggi badan digeser, kemudian diturunkan hingga menyentuh bagian atas verteks kepala. Sentuhan harus diperkuat jika subjek berambut tebal Arisman, 2007. Setelah hasil antropometri berupa berat badan dan tinggi badan didapatkan, kemudian digunakan penentuan indeks massa tubuh terhadap umur IMTU dengan obesitas jika di dapatkan Z score 2 SD. 3. Hasil Ukur: ya, obesitas dan tidak obesitas. c. Variabel Jenis kelamin 1. Instrumenalat ukur : kuesioner 2. Cara ukur : responden mengisi kuesioner pada kolom identitas responden dan dilihat dari identitas biologis responden dari penampilan fisik

3. Hasil ukur : jenis kelamin dikategorikan menjadikan

laki-laki dan perempuan. d. Variabel Aktivitas Fisik 1. Instrumenalat ukur: kuesioner variabel aktivitas fisik yang diukur dengan menggunakan standar kuesioner Physical Activity level PAL metode recall 1x24 jam yang di recall pada hari sekolah dinyatakan dengan nilai PAL dengan nilai r = 0,07 dan 0,13 untuk korelasi 24 jam aktivitas fisik recall tetapi untuk semua pemeriksaan usia korelasi disesuaikan dengan r = 0,17 Bandmann, 2008.

2. Cara Ukur : mencatat seluruh kegiatan yang melibatkan

fisik dan diperoleh melalui metode recall aktivitas fisik 1x24 jam kemudian aktivitas fisik yang dilakukan seseorang dalam 24 jam dinyatakan dalam Physical Activity level PAL dengan menggunakan rumus Physical Activity level PAL. 3. Hasil Ukur: aktivitas ringan, apabila 1,40 ≤ PAL ≤ 1,69, aktivitas Sedang, apabila 1,70 ≤ PAL ≤ 1,99 dan aktivitas berat, apabila 2,00 ≤ PAL ≤ 2,40 FAOWHOUNU, 2001.

e. Variabel Konsumsi Cairan

1. Instrumenalat ukur: sumber Form 1x24 jam Food

Recall berasal dari kuesioner Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 untuk melihat konsumsi cairan yang dilakukan 1 kali. Untuk validitas dan reliabilitas kuesioner konsumsi makan Food Recall ini telah diuji oleh kementerian kesehatan sehingga dapat digunakan. 2. Cara Ukur : food recall dilakukan sebanyak 1 kali pengukuran untuk melihat semua asupan dari jenis makanan dan minuman. Dalam membantu responden mengingat apa yang dimakan dan diminum di luar rumah, pewawancara melakukan konversi dari URT kedalam ukuran berat gram. Dalam menaksir atau memperkirakan ke dalam ukuran berat pewawancara menggunakan berbagai alat bantu seperti piring, gelas, sendok dan food model, makanan yang dikonsumsi dapat dihitung dengan alat bantu ini. Menganalisa bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan DKBM, kemudian membandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi AKG. 3. Hasil Ukur : konsumsi cairan kurang apabila laki-laki 2200 ml, Perempuan 2100 ml dan konsumsi cairan cukup apabila Laki- laki ≥2200 ml, Perempuan ≥2100 ml Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi WNPG Tahun 2014.

f. Variabel Pengetahuan air dan dehidrasi

1. Instrumenalat ukur: Kuesioner berasal dari penelitian

Diyani 2012 dan telah diuji validitas dan reliabilitasnya.

2. Cara Ukur : Dilakukan dengan cara mengisi kuesioner

tentang pengetahuan yang mana soal pengetahuan pada kuesioner berjumlah 12 pertanyaan. Setiap pertanyaan yang benar akan diberikan skor 1 dan yang salah akan diberi skor 0. Dari total skor jawaban yang benar akan dijumlahkan dan kemudian akan dibagi total soal yaitu 12 kemudian dikalikan 100 sehingga akan didapatkan nilai total pengetahuan. 3. Hasil Ukur: Apabila skor pengetahuan rendah apa bila ≤ 80 dari semua jawaban yang benar dan tinggi apabila 80 dari semua jawaban yang benar Khomsan, 2003 dalam Diyani, 2012.

F. Alur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini terlebih dilakukan seperti sebagai berikut: 1. Mengurus perizinan ke program studi yang dipilih sebagai tempat penelitian Perizinan pengambilan data di sekolah yang akan dituju. 2. Menyusun frame sampling berdasarkan absen sekolah untuk mendapatkan sampel. Sedangkan pengumpulan data primer dalam penelitian ini, yaitu: 1. Berdasarkan jumlah sampel yang diperlukan, kemudian dipilih secara acak dari masing-masing kelas sesuai dengan jumlah yang diperlukan. 2. Nama-nama dari absen tersebut yang telah terpilih kemudian akan dipanggil dan diminta kesediaannya untuk ikut serta dalam penelitian yang akan dilakukan. 3. Dilakukannya pengumpulan data berupa pengisian kuesioner, wawancara untuk food recall, pengukuran antropometri, recall aktivitas fisik dan pengambilan urine. 4. Data yang telah diperoleh dan hasil pengukuran yang telah dikumpulkan kemudian di cek kembali dan kemudian akan di analisis.

G. Manajemen Data

Manajemen atau pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan manual maupun dengan menggunakan bantuan software komputer guna memudahkan prosesnya. Tahapan pengolahan data terdiri dari: 1. Editing data Editing dalam penelitian ini yaitu kuesioner yang telah diisi dilihat dan dikoreksi kelengkapan jawaban, sebelum dilakukan proses pemasukan data. 2. Coding data Coding data dilakukan untuk membuat kelompok jawaban dan memberi kode jawaban dari setiap pertanyaan dalam kuesioner sebelum di masukkan data ke dalam komputer. Fungsi coding data dalam penelitian ini agar memudahkan pengolahan data setelah data tersebut sudah masuk ke komputer. Variabel dehidrasi jangka pendek diukur berdasarkan pemeriksaan warna urin dilakukan dengan menggunakan PURI Periksa Urin Sendiri dengan grafik warna urin. Diberikan coding 1 yang artinya dehidrasi jika skala warna urin 4-8 dan diberikan coding 2 yang artinya tidak dehidrasi jika skala warna urin 1-3 PT. Tirta investana dan PDGMI, 2011. Variabel obesitas di ukur berdasarkan data antropometri responden terkait berat badan dan tinggi badan dengan menggunakan program software WHO anthroplus sebagai alat penghitung IMTU dengan kategori obesitas jika di dapatkan Z score 2 SD sehingga data lebih akurat yang hasilnya akan di coding dengan 1 yang artinya Ya obesitas, sedangkan Coding dengan 2 yang artinya tidak obesitas. Variabel Jenis Kelamin diukur dari identitas biologis responden yang dapat dilihat dari penampilan fisik diberikan coding 1 yaitu laki- laki dan coding 2 yaitu perempuan. Variabel Aktivitas Fisik di Coding 1 Ringan, apabila 1,40 ≤ PAL ≤ 1,69 diberikan coding 2 berarti Sedang, apabila 1,70 ≤ PAL ≤ 1,99 dan diberikan coding 3 yang berarti Berat, apabila 2,00 ≤ PAL ≤ 2,40. Variabel konsumsi cairan diukur dengan cara melakukan wawancara terhadap responden tersebut dengan menggunakan form Food Recall yang hasilnya akan di coding dengan 1 yang artinya kurang laki-laki 2200 ml, Perempuan 2100 ml dan coding dengan 2 yang artinya Cukup laki-laki 2200 ml, Perempuan 2100 ml. Variabel pengetahuan air dan dehidrasi didapatkan dari hasil kuesioner skor didapatkan dari jumlah soal yang dijawab benar dibagi jumlah soal dikali dengan seratus persen, kemudian di coding 1 yaitu skor pengetahuan rendah apa bila ≤ 80 dari semua jawaban yang benar dan coding 2 yaitu skor pengetahuan tinggi apabila 80 dari semua jawaban yang benar. 3. Data struktur dan data file Data file berupa membuat template sesuai dengan format yang digunakan. 4. Entry data Dalam penelitian ini, peneliti memasukkan data ke dalam template yang telah disediakan. Agar mudah disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis. 5. Cleaning data Peneliti melakukan kegiatan pengecekkan kembali data yang telah di entry untuk memastikan bahwa data tersebut tidak ada kesalahan baik dalam pengcodingan maupun membaca kode sehingga jika ditemukan kesalahan dapat langsung dilakukan perbaikan dan penyesuaian dengan data yang telah dikumpulkan.

H. Analisis Data