IDENTIFIKASI MASALAH PERUMUSAN MASALAH

8

BAB II ORANGTUA, PERANAN ORANG TUA DAN PENDIDIKAN

A. Pengertian Orangtua

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Pengertian Orang tua adalah “Ibu kandung dan Ayah, orang tua-tua yang dianggap tua cerdik, pandai, para ahli dan sebagainya.” 1 “Orang tua adalah perantara bagi kehadiran kita di muka bumi ini. Yang pertama kali mengasuh, mengajar dan mendidik kita ”. 2 Orang tua mempunyai pengaruh dalam menggariskan alam masa depan yang dinanti-nantikan oleh anak, baik pengaruh tersebut menuju arah kebahagiaan atau arah kesengsaraan. Tetapi upaya orang tua dalam mendidik anak merupakan muqtadha tuntutan bagi dibangunnya lahan yang layak untuk masa depan anak pada berbagai jenjang kehidupannya. karena, biasanya perilaku orang tua yang taat dan ikut campur tangan dalam mendidik anak, membawa hasil yang positif dan baik yang mempengaruhi masa depannya. Hal itu merupakan sebaliknya bagi orang tua yang tidak taat, yang mengabaikan pendidikan dan perhatian terhadap anaknya. Sebab, biasanya prilaku ini akan membawa hasil negative terhadap masa depannya. Perhatian orang tua terhadap anak merupakan kewajiban yang ditekankan kepada mereka. Adapun masa depan dan perjalanan nasib anak selanjutnya, kita serahkan kepada kehendak Allah dan taufiq-Nya dengan kata lain orang tua seharusnya memperhatikan tuntutan-tuntutan kewajiban mereka terhadap anak, 1 Depdikbud, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 202, h. 629 2 A.Mudjad Mahali, “Hubungan Timbal balik Orang tua dan Anak”Solo: Ramadhani.1994 h. 19 dan menyebarkan benih yang baik serta memeliharanya hingga mengantarnya sampai matang dan berbuah, tanpa dirundung rasa putus asa menyangkut masa depan anak. 3 “Apabila orang tua sudah berprilaku dan berakhlak baik, taat kepada Allah, menjalankan syariat Islam, dan berjuang sepenuhnya di jalan Allah serta memiliki jiwa sosial, maka dalam diri anak pun akan mulai terbentuk dan tumbuh dalam ketaatan pula yang mengikuti apa yang telah dicontohkan orang tuanya dalam perilaku mereka sehari-hari ”. 4 Secara fitrah orang tua akan mencintai, mengasihi, menyayangi, dan memperhatikannya. Al- Qur’an telah menggambarkan perasaan orang tua terhadap anak ini dengan gambaran yang indah, antara lain: a. Anak-anak digambarkan sebagai perhiasan kehidupan        “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia..” Al-kahfi: 46 b. Di ungkapkan sebagai nikmat yang besar yang patut disyukuri.        “Dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. ” c. Diungkapkan sebagai “pendingin mata” penyejuk hati jika anak-anak itu menjalani jalannya orang-orang yang bertaqwa:               3 Husain Mazhahiri, Pintar Mendidik Anak,Terj. Dari Tarbiyah Ath-Thifl fi Ar- Ru’yah, oleh Segaf Abdillah Asseghaf dan Miqdad Turkan, Jakarta: PT Lentera Basritama.1999 h.1-3 4 Hafizh, op, cit., h.