PERAN DAN TANGGUNGJAWAB SEORANG AYAH DAN IBU
Dengan demikian jelaslah bahwa menjalankan tugas dan kewajibannya merawat anak secara syar’i layak untuk dijadikan perhiasan bagi para ayah.
10
Peran ayah muslim dalam kehidupan anaknya adalah hal yang paling penting. Al-
Qur’an dan hadis menyebut ayah sebagai kepala keluarga, penanggung jawab pemenuhan kebutuhan ekonomi, pendidik, dan penguasa.
Mungkin peran ayah terlihat secara lebih jelas daripada peran ibu karena lebih banyak terlihar dalam aktifitas sosial dari pada wanita. Seperti yang telah
kita lihat, al- Qur’an menunjukan beberapa contoh dari ayah yang menjadi Nabi,
seperti Lukman menuntun anaknya dan melaksanakan fungsi kebapakannya dengan keadilan, kebijaksanaan dan kebenaran.
Ayah seharusnya menyisihkan sebagian waktunya untuk anak-anaknya seperti anak yang tertua yang harus selalu berada di sisi ibunya. Di manapun
seorang wanita tidak pernah berkata “Mengasuh” anak-anaknya sendiri, tetapi seorang ayah akan menggunakan istilah ini untuk menunjukan waktu yang telah ia
habiskan untuk mengurus anaknya. Dia pikir peran yang dia jalankan adalah sebatas sebagai peganti ibu, bukan sebagai ayah yang sesungguhnya.
11
2. Peran dan Tanggungjawab Ibu
“IBU” dalam kamus, kata “ibu” al-Ummu berarti sumber sesuatu. Makkah disebut Ummul qura ibu negara dan amat untuk hewan.
Kata pokok umumah, dan bila dikecilkan umaimah. Ibu dipanggil dengan sebutan
“ummah”, “ya ummi”, “ya ammati”. Kepala atau pemimpin suatu disebut ummuhum ibu mereka
”.
12
“Peran ibu dalam pendidikan lebih dominan daripada peranan bapak. Sebab Ibu lebih banyak menyertai anak, ia merupakan dari dirinya dan perasaan
belas kasihannya terhadap anak lebih kuat daripada perasaan belas kasihan bapak. Maka tidak heran jika ibu lebih dekat dengan hati anak
”.
13
Seorang ibu pada umumnya mengemban tanggung jawab lebih besar dalam mengasuh anak. Anak-anak umumnya menghabiskan sebagian besar waktu
kanak-kanak mereka bersama ibu. Fondasi dari arah masa depan mereka terletak di sana. Oleh karena itu, kunci dari sikap buruk baik seseorang, dan kemajuan
10
Adnan Hasan Shalih Baharits.Tanggung Jawab Ayah Terhadap Anak Laki-laki, Terj. Dari
Mas’uuliyyatul Abilmuslimi fi Tarbiyatil Waladi Fi Marhalati aththufuulah, oleh Sihabuddin, Jakarta: Gema Insani Press. 1991 h 29.
11
Norma Tarazi, Wahai Ibu Kenali Anakmu, Terj. Dari The Child in Islam, oleh Nawang Sri Wahyu ningsih, Yogyakarta: Mitra Pustaka.2001 h. 83-85
12
Hadi, op, cit., h.9.
13
Khalid Ahmad Asy-Syantuh, Pendidikan anak Putri dalam Keluarga Muslim, Terj. Dari Tarbiyatul-Bainat fi Usrotil-Muslim, oleh Kathur Suhardi, jakarta: Pustaka al-Kautsar.1993
h.48
ataupun kemunduran masyarakat, terletak pada para ibu. Kedudukan kaum wanita tidak terletak di pasar-pasar ataupun di posisi-posisi administratif. Fungsi-fugsi ini
tidak mencerminkan pentingnya seorang wanita sebagai seorang ibu. Kaum ibu semestinya adalah penghasil manusia-manusia sempurna. Para menteri,
pengacara, dan profesor yang soleh berutang budi pada cinta kasih ibu mereka selama masa pertumbuhan mereka.
14
Ibu adalah sumber mata air terpenting yang mengalirkan ketenangan, kebahagiaan, dan kecintaan dalam keluarga. Sosok seorang ibu sangat berperan
penting dalam melahirkan ketentraman, kedamaian, kemampuan, kekuatan, dan kebebasan dalam jiwa anak-anak. Aspek keilmuan seorang anak terbentuk dari
gen ayah maupun ibunya. Seorang ibu adalah penjelmaan cinta yang sungguh agung. Di dalam
rumah, ia ingin menjadi figur yang dicintai. Berkat belaian kasih sayangnya, sebuah rumah akan menjadi surga. Berkat kata-katanya yang merdu dan indah,
segenap anggota keluarga akan diliputi kebahagiaan dan kedamaian dan berkat tindakan-tindakannya, sebuah rumah akan menjadi kota impian utopia.
Sosok ibu adalah sekolah untuk mencetak generasi. Dengan kata lain, seorang ibu adalah yang menumbuhkan sifat-sifat baik dalam diri sang anak.
Sekaligus memberikan bimbingan agar dimasa depan, sang anak tersebut menjadi tokoh penting dalam masyarakat. Orang-orang sukses dan para ilmuan termasyhur
tentu merasa berutang budi kepada ibunya masing-masing. Kalu bukan lantaran ibu, tentu mereka tidak akan bisa menggapai prestasi seperti yang disandangnya
itu. “Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa merupakan sesuatu yang
agung dan mulia apabila seorang ibu mendidik anaknya berdasarkan kriteria- kriteria Islam dengan kemanusiaan, serta timbangan ketakwaan dan keutamaan.
Tak ada sosok yang lebih agung dan lebih mulia di muka bumi dari pada sosok seorang ibu
”.
15
Ibu adalah sosok pejuang, bukan hanya dalam perjuangan hidup dan mati
saat mengandung, namun ibu juga adalah pelopor madrasah pertama bagi anak-
14
Amini, op, cit., h.8.
15
Ali Qaimi, Buaian Ibu antara Surga dan Neraka, Terj. Dari Dawr al-Umm fi al- Tarbiyyah, oleh M. Azhar, dkk., bogor: Cahaya.2002 h.5-7
anaknya Ibu dalam pandangan Islam adalah telaga suci dengan air yang mengalir tanpa henti untuk anak-anaknya baik anak-anaknya ada didekapannya maupun
telah memiliki naungan lain, kecemasan-kecemasan dan perihal tentang kegelisahan membuat telapak kaki seorang ibu menjadi syurga bagi anak-
anaknya. Allah berfirman :
Katakanlah: Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat
baiklah terhadap kedua orang ibu bapak, dan janganlah kamu membunuh anak- anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan
kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu
membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya melainkan dengan sesuatu sebab yang benar. Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya
kamu memahaminyaQS. Al Anam 6:151
Seperti apa kemuliaan seorang ibu dapat digambarkan dalam hadits-hadits berikut yang dikumpulkan dan dipilih dari sumber-sumber di internet.
س ْي ع ل ى ص ي ل ىلإ ء ج ج أ ي سل
ج نْب ي ع ْنع ل ْ : قف . رْيشتْسأ تْج ْ ق ، ْغأ ْ أ ْ رأ ل سر ي : قف
؟ أ ْن ْي ْجر تْح جْل إف ، ْ ْل ف : ق .ْ ع : ق
Dari Mu’wiyah bin Jahimah as-Salami bahwasanya Jahimah pernah datang menemui Nabi shallallahu alaihi wasallam lalu berkata: Wahai Rasulullah, aku
ingin pergi jihad, dan sungguh aku datang kepadamu untuk meminta pendapatmu.
Beliau berkata: “Apakah engkau masih mempunyai ibu?” Ia menjawab: Ya, masih. Beliau bersabda: “Hendaklah engkau tetap berbakti kepadanya, karena
sesungguhnya surga itu di bawah kedua kakinya.”
Dari ayat di atas terselip makna ibu dan ayah
yang selalu mendapat peran yang penting setelah Allah subhanahu wataala, perannya dan perihal untuk selalu
mengasihi buah hati, makna ibu lainnya juga dijelaskan dalam hadist yakni : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir berkata, telah
mengabarkan kepada kami Sufyan dari Bahz bin hakim dari Bapaknya dari Kakeknya ia berkata, Aku bertanya, Wahai Rasulullah, siapa yang paling aku
perlakukan dengan baik? beliau menjawab: Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian bapakmu, kemudian yang terdekat, kemudian yang terdekat.
Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidaklah seseorang minta seatu kelebihan nikmat kepada tuannya, namun ia menolak
meskipun yang diminta ada, maka pada hari kiamat kelak nikmat yang ia tahan tadi akan dipanggilkan untuknya dalam wujud seekor ular Aqra ganas. Abu
Dawud berkata, Kata Al Aqra adalah yang botak kepalanya disebabkan oleh racun. HR. Abu Dawud No. 4473 dan Tarmidzi NO. 1819
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ketika ditanya oleh seorang sahabatnya:
. أ ق .؟ن ث : ق . أ : ق .؟يتب حص نسحب ل حأ ن ه سر ي
بأ : ق .؟ن ث : ق . أ : ق .؟ن ث : ق
Abu Hurairah radhiallahu anh berkata: Seorang lelaki datang menemui Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan
bertanya:
“Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku layani dengan sebaik- baiknya?”
Baginda menjawab: “Ibu kamu.” Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?”
Baginda menjawab: “Ibu kamu.” Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?”
Baginda menjawab: “Ibu kamu.” Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?”
Baginda menjawab: “Ayah kamu.” Dikeluarkan oleh al-Bukhari dalam Shahihnya
– hadis no: 5971 Aisyah Radhiyallahuanha berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah,
siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?” Jawab Rasulullah Shalallahu
A laihi Wasallam“Suaminya.” ” Siapa pula berhak terhadap lelaki?” Jawab
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, “Ibunya.”
أ ْ قع ْ ْي ع رح ه إ …
“Sesungguhnya Allah mengharamkan bagi kalian berbuat durhaka kepada para ibu ….” HR. Al-Bukhari no. 5975 dan Muslim no. 4457
Seorang ibu sejati adalah seorang yang dimuliakan oleh Allah swt. Peran menjadi seorang ibu sejati begitu berat dan melelahkan, namun semua itu tidak
dirasakannya karena cintanya yang tulus kepada anaknya. Sejak mulai mengandung, ibu sejati harus bersusah payah saat beraktivitas, sampai proses
melahirkan, kemudian saat si anak lahir di dunia ibu sejati rela merawatnya hingga tumbuh besar tanpa mengharap imbalan dan cinta tulus kepada anaknya
tidak pernah pudar sampai dia meninggal. Maka sungguh pantaslah jika seorang ibu dimuliakan oleh Allah.
Dari serangkaian keterangan di atas semakin jelaslah bahwa posisi ibu dalam keluarga terhadap anak adalah posisi yang paling penting, baik buruknya
pendidikan ibu terhadap anak akan berpengaruh besar terhadap perkembangan anak selanjutnya.
Sesuai dengan fungsi dan tanggungjawabnya sebagai anggotakeluarga, dapat disimpulkan bahwa peranan ibu dalam pendidikan anak adalah sebagai
berikut : 1
Sumber dan pemberi rasa kasih sayang 2
Pengasuh dan pemelihara 3
Tempat mencurahkan isi hati 4
Pengatur kehidupan rumah tangga 5
Pembimbing hubungan pribadi 6
Pendidikan dalam segi emosional