Pengertian Orangtua ORANGTUA, PERANAN ORANG TUA DAN PENDIDIKAN

“ Dan orang orang yang berkata: Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati Kami, dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” Al-Furqan: 74 5 Tidak diragukan lagi bagi tiap muslim bahwa Al- Qur’an-karim menghormati kedua orang tua dan mewajibkan ketaattan kepada mereka sesudah ketaatan kepada Allah SWT. Sampai-sampai bila kedua orang tua dari seorang muslim adalah kafir, maka dia tidak boleh memutuskan hubungannya dengan mereka selama mereka tidak memaksanya kembali kepada kekufuran.                         “ Dan Kami wajibkan manusia berbuat kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya. hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.Al-Ankabut:8                   “dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Q.S. Luqman: 14 Bersyukur kepada Allah dikaitkan dengan berterimakaih kepada ibu-bapak. Allah tidak akan menerima syukurnya kepada-Nya apabila tidak berterimakasih kepada ibu-bapaknya. Ini satu bukti bahwa ridho Allah bergantung kepada ridho bapak ibu. Sabda Rosulullah Saw, 5 Dr.abdullah Nashih Ulwan, Ringkasan Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, Terj. Dari Tarbiyatul Aulad fil Islam, oleh Isa Abdurrahman, Solo:Pustaka Amanah.1998 h. 23-24 نْي ل ل طخس ىف رل طخس نْي ل ل ىضر ىف رل ىضر “keridoan Allah terkait dengan keridhaan kedua orang tua dan murka Allah terkait kepada murka kedua orang tua”. HR.Al-Hakim 6 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua adalah ayah dan ibu kandung atau orang yang dianggap tua yang harus diseganai dan dihormati, yang memberikan kasih sayang, bimbingan, latihan dan pendidikan serta memenuhi setiap kebutuhan baik sandang, pangan maupun papan bagi anaknya.

B. PERAN DAN TANGGUNGJAWAB SEORANG AYAH DAN IBU

Seorang pria dan wanita yang berjanji dihadapan tuhan untuk hidup sebagai suami istri, berarti juga bersedia memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu dari anak-anak yang bakal dilahirkan. Ini berarti bahwa pria dan wanita yang terikat dalam perkawinan siap sedia menjadi orang tua. Salah satu kewajiban dan hak utama dari orang tua yang tidak dapat dipindahkan adalah: mendidik anak- anaknya. Sebab orang tua memberikan hidup kepada anak; maka mereka mempunyai kewajiban yang teramat penting untuk mendidik anak mereka. Jadi tugas sebagai orang tua tidak hanya sekedar menjadi perantara adanya makhluk baru dengan kelahiran, tetapi juga memelihara dan mendidiknya. 7 Orang tua adalah orang dewasa pertama yang memikul tanggung jawab pendidikan, sebab secara alami anak pada masa-masa awal kehidupannya berada di tengah-tengah ibu dan ayahnya. Dari merekalah anak mulai mengenal pendidikannya. Dasar-dasar pandanga hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup banyak tertanam sejak anak berada di tengah-tengah orang tuanya mereka dapat mengenalkan kepada anak segala hal yang mereka ingin beri tahukan kepada anak atau yang anak sendiri ingin mengetahuinya. “Anak biasanya kepada kedua orang tuanya “apa ini” dan “apa itu”, lalu orang tua memberitahukan kepada anaknya bahwa ini adalah mukena ibu, dan itu adalah kopiah ayah. Begitulah seterusnya, mulai dari hal yang baik sampai kepada 6 Ahmad Abdul Hadi,Al- Qur’an Berbicara Tentang Ibu Terj. Dari Al-Ummu Fil-Qur’anil Karim, oleh Abdul Azis Salim Basyarahil, Jakarta: Gema Insani.1999 h.34-35 7 Kartini kartono. “Peranan Keluarga Memandu anak”, Jakarta: CV Rajawali.1992 cet.2 h.37-38 hal yang buruk, “bahasa cinta” sampai kepada “bahasa benci”, dan mulai hal yang konkrit sampai kepada hal yang abstrak ”. 8 Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan dan pengajaran bagi anak- anak mereka berarti telah melakukan kekeliruan. Orang tua semacam ini mestinya ditanya apakah anak mereka ingin lahir di Dunia ini untuk diabaikan seperti domba dan hewan ternak. Anda telah menjadi penyebab keberadaannya, sehingga berdasarkan kewajiban agama dan nilai-nilai kemanusiaan, pendidikan dan pengajaran menjadi tanggung jawab anda. “Orang tua mesti membentuk anak-anak mereka sedemikian rupa sehingga mereka berhasil di Dunia dan akhirat. Hanya orang-orang seperti itulah yang diberkahi dengan kedudukan mulia orang tua. Bukan mereka yang memproduksi anak kemudia membiarkannya menjaga dirinya sendiri, dan membawanya kejurang kejahatan ”. 9 Orang tua memiliki peranan yang sangat besar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Ayah dan ibu masing-masing mempunyai peranan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. 1. Peran dan Tanggungjawab Ayah Menurut syari’at Islam ayah memiliki kedudukam yang penting dan mulia. Ayah adalah kepala keluarga yang memimpin ibu, anak-anak dan pelayan. Ayah bertanggung jawab terhadap mereka dan akan di minta pertanggung jawabannya oleh Allah sebagai mana sabda Rasulullah Saw: تْيب ْ أ ىٰ ع ع ر جَرل تيعر ْنع ْ ْس ْ ك ع ر ْ ك ْ ْع ْ ْس “setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu dimintai pertanggung jawabanterhadap apa yang kamu pimpin. Seorang suami ayah adalah pemimpin bagi anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggung jawaban terhadap apa yang telah dipimpinnya atas mereka. “ HR.Muslim 8 Heri Noer Aly . “Ilmu Pendidikan Islam”,Jakarta: Logos.1999 h. 87 9 Ibrahim Amini, Anakmu Amanat-Nya Terj. Dari Principles of Upbringing Children, oleh M. Anis Maulachela, Jakarta: Al-Huda.2006 h. 6-7 Dengan demikian jelaslah bahwa menjalankan tugas dan kewajibannya merawat anak secara syar’i layak untuk dijadikan perhiasan bagi para ayah. 10 Peran ayah muslim dalam kehidupan anaknya adalah hal yang paling penting. Al- Qur’an dan hadis menyebut ayah sebagai kepala keluarga, penanggung jawab pemenuhan kebutuhan ekonomi, pendidik, dan penguasa. Mungkin peran ayah terlihat secara lebih jelas daripada peran ibu karena lebih banyak terlihar dalam aktifitas sosial dari pada wanita. Seperti yang telah kita lihat, al- Qur’an menunjukan beberapa contoh dari ayah yang menjadi Nabi, seperti Lukman menuntun anaknya dan melaksanakan fungsi kebapakannya dengan keadilan, kebijaksanaan dan kebenaran. Ayah seharusnya menyisihkan sebagian waktunya untuk anak-anaknya seperti anak yang tertua yang harus selalu berada di sisi ibunya. Di manapun seorang wanita tidak pernah berkata “Mengasuh” anak-anaknya sendiri, tetapi seorang ayah akan menggunakan istilah ini untuk menunjukan waktu yang telah ia habiskan untuk mengurus anaknya. Dia pikir peran yang dia jalankan adalah sebatas sebagai peganti ibu, bukan sebagai ayah yang sesungguhnya. 11 2. Peran dan Tanggungjawab Ibu “IBU” dalam kamus, kata “ibu” al-Ummu berarti sumber sesuatu. Makkah disebut Ummul qura ibu negara dan amat untuk hewan. Kata pokok umumah, dan bila dikecilkan umaimah. Ibu dipanggil dengan sebutan “ummah”, “ya ummi”, “ya ammati”. Kepala atau pemimpin suatu disebut ummuhum ibu mereka ”. 12 “Peran ibu dalam pendidikan lebih dominan daripada peranan bapak. Sebab Ibu lebih banyak menyertai anak, ia merupakan dari dirinya dan perasaan belas kasihannya terhadap anak lebih kuat daripada perasaan belas kasihan bapak. Maka tidak heran jika ibu lebih dekat dengan hati anak ”. 13 Seorang ibu pada umumnya mengemban tanggung jawab lebih besar dalam mengasuh anak. Anak-anak umumnya menghabiskan sebagian besar waktu kanak-kanak mereka bersama ibu. Fondasi dari arah masa depan mereka terletak di sana. Oleh karena itu, kunci dari sikap buruk baik seseorang, dan kemajuan 10 Adnan Hasan Shalih Baharits.Tanggung Jawab Ayah Terhadap Anak Laki-laki, Terj. Dari Mas’uuliyyatul Abilmuslimi fi Tarbiyatil Waladi Fi Marhalati aththufuulah, oleh Sihabuddin, Jakarta: Gema Insani Press. 1991 h 29. 11 Norma Tarazi, Wahai Ibu Kenali Anakmu, Terj. Dari The Child in Islam, oleh Nawang Sri Wahyu ningsih, Yogyakarta: Mitra Pustaka.2001 h. 83-85 12 Hadi, op, cit., h.9. 13 Khalid Ahmad Asy-Syantuh, Pendidikan anak Putri dalam Keluarga Muslim, Terj. Dari Tarbiyatul-Bainat fi Usrotil-Muslim, oleh Kathur Suhardi, jakarta: Pustaka al-Kautsar.1993 h.48