Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

segala ukiran dan gambaran. Anak akan selalu menerima segala yang diukirnya, dan akan cenderung terhadap apa saja yang mempengaruhinya. Maka apabila dia dibiasakan dan diajarkan untuk melakukan kebaikan, niscaya akan seperti itulah anak terbentuk. Sehingga kedua orangtuanya akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sang anak akan menjadi orang yang terdidik. Namun apabila si anak dibiasakan untuk melakukan kejahatan dan ditelantarkan bagaikan binatang liar, sengsara dan celakalah ia. Dosanya akan ditanggung langsung oleh kedua orangtuanya sebagai penanggungjawab dari amanat Allah. 2 “Orang tua harus tetap menanamkan nilai kebajikan lebih luas kepada anak-anak seperti yang menjadi ketentuan agama Islam. Orang tua tidak boleh bermalas-malasan dan acuh tak acuh melihat anaknya melakukan tindakan- tindakan buruk yang jelas bertentangan dengan agama ”. 3 Kajian-ayat-ayat Al- Qur’an, hadis-hadis, riwayat-riwayat dari para imam keluarga Nabi saw dan para ulama yang lain, serta kajian-kajian sejarah dan bukti- bukti penelitian menunjukan bahwa orang tua memiliki pengaruh penting dan dampak langsung terhadap perjalanan nasib dan masa depan anak-anak mereka, baik dimasa kanak-kanak, remaja, maupun setelah dewasa. Orang tua yang memelihara prinsip-prinsip kehidupan Islam dan memperlakukan anak-anak mereka dengan perhatian, pendidikan pengawasan, dan pengarahan, sesungguhnya telah membawa anak-anak mereka menuju pintu gerbang kebahagiaan dan masa depan yang gilang gemilang. Dengan cara tersebut di atas mereka telah memberikan sarana yang luas bagi anak-anak mereka untuk mendapatkan kehidupan yang lapang dan tenang. Sebaliknya, orang tua yang tak memperdulikan prinsip-prinsip pendidikan Islam , dan kehidupan mereka meliputi pengabaian terhadapnya, dan enggan membesarkan mereka dengan prinsip-prinsip pendidikan Islam, sesungguhnya telah memberikan pengaruh negatif terhadap masa depan anak, menjadikan mereka sebagai mangsa kesengsaraan, menempatkannya jauh dari jalan kebenaran, serta mengantarkannya ke tepi jurang kehancuran. 2 Muhammad Nur Abdul Hafizh, Mendidik Anak Bersama Rasulullah,Terj. Dari Manhaj al-Tarbiyyah al-Nabawiyyah li al-Thifl, oleh Kuswandi, Sugiri, dan Ahmad sanhaji, Bandung: Al- Bayan.1997 cet 1, h.35 3 Muhammad Thalib, Lima Puluh Pedoman Mendidik Anak Menjadi Shalih. Bandung : Irsyad Baitus Slalam.1996, h.455 “Setiap muslim yang memahami ajaran agamanya akan sadar dengan sepenuhnya bahwa ia bukan hanya harus memperhatikan masa depan anak-anak mereka di dunia, tetapi juga harus membawa mereka pada kebahagiaan abadi di akherat nanti ”. 4 Agama Islam tidak hanya mengatur bagaimana cara beribadah dan berbakti kepada Allah, tetapi juga mengatur bagaimana cara mengasuh dan mendidik anak, hidup bersama dalam keluarga atau rumah tangga, masyarakat dan bangsa. Ibu bapak adalah guru dan pemimpin dalam setiap rumah tangga dan mereka bertanggung jawab atas keluarganya. Mereka bertanggung jawab kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. س ك ع ر ك : قي ع ص ه سر تع س : ق ع ه ضر ر ع يب نع تيعر نع س ع ر ا تيعر نع ر تيعر نع س ف ع ر جر ر خب “Dari Ibnu Umar ra.. ia berkata : Saya mendengar Rasullullah saw bersabda: „’Kalian adalah pemimpin, yang akan dimintai pertanggung jawaban. Penguasa adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah pemimpin keluarganya, dan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” 5 Tujuan pendidikan dalam keluarga muslim, tentunya dengan tujuan pendidikan dalam keluarga bukan muslim. Tujuan pendidikan dalam keluarga muslim sesuai dengan tujuan hidup manusia muslim, yaitu berbakti, mengabdi, dan beribadah kepada Allah SWT., di dalam arti yang luas sesuai dengan ajaran agama Islam. Anak merupakan belahan hati setiap orangtua. Mereka adalah sumber kebahagiaan dan kesejukan yang membuat hidup menjadi indah karena mereka jualah rizki yang di cari dan sebabnya pula cita-cita dan harapan di gapai. 4 Mursi, Muhammad Sa’id, Melahirkan anak masya Allah, Terj. Dari Fan Tarbiyah al- Awlad fi al-Islam,oleh Ali Yahya, jakarta: Cendekia. 2001 h.viii 5 Hafizh, op. Cit., h.37 Pandangan seorang bapak terhadap anak-anak berbeda dengan ibu. Bagi seorang bapak, anak merupakan penunjang, penolong, dan penambah kekuatan, dan bagi seorang ibu, anak merupakan cita-cita hidup, pelipur jiwa kegembiraan hati dan harapan masa depan. Semua yang dipandang oleh keduanya ini bergantung kepada pendidikan yang diberikan kepada anak-anaknya, bergantung kepada penyiapan dan pembentukkan mereka untuk mengarungi kehidupan yang merupakan unsur produktif lagi efektif yang dapat mendatangkan kebaikan kepada orangtua, masyarakat dan bangsanya. Dengan demikian mereka adalah perhiasan seperti yang disebutkan oleh Allah SWT. : “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia”QS.Al Kahfi : 46. 6 Rasa tanggungjawab yang besar dalam mendidik anak itu ialah mendidik imannya, membentuk memelihara jasmani dan rohaninya, serta mempersiapkan mental dan sosialnya. Rasa tanggungjawab ini selamanya akan mendorong secara keseluruhan dalam upaya mengawasi anak dan memperhatikannya, mengarahkan dan mengikutinya, membiasakan dan melatihnya. Disamping itu mereka berkeyakinan bahwa melalaikannya pada suatu ketika, secara bertahap anak akan terjerumus ke jurang kerusakan. Kelalaian terus menerus, pengabaian yang berulang-ulang maka tidak boleh karena anak akan termasuk golongan anak-anak sesat, dan berperilaku menyimpang. Ketika itu teramat sulit bagi kedua orangtua untuk memperbaikinya. Orangtua akan menyesal, tetapi penyesalan itu tidak berguna. Oleh karena itu Islam mengatakan masalah tanggungjawab pendidikan diatas pundak kedua orangtua. Dan Allah di hari kemudian akan menuntut pertanggungjawaban itu. 6 Depatemen Agama RI, AL-Qu r’an dan terjemahannya, jakarta : Departemen Agama RI, 1989, h. 450 Dari pandangan diatas kiranya dipandang perlu untuk melakukan peneliti tentang masalah tersebut dalam skripsi dengan judul “ KONSEP ISLAM TENTANG SIFAT DAN TANGGUNGJAWAB ORANGTUA DALAM MENDIDIK ANAK ”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Merosotnya akhlak anak menjadi salah satu keprihatinan bagi orangtua dan masyarakat. 2. Orang tua tidak memberikan pengarahan dan asuhan, sehingga anak sulit untuk berkembang, arahan yang dimaksud adalah landasan pokok dalam pendidikan. 3. Orangtua kurang memperhatikan pendidikan anaknya sehingga anaknya berperilaku yang tidak baik. 4. Banyak orangtua yang pendidikannya masih rendah sehingga mereka tidak mampu dan kurang perhatian terhadap pendidikan anaknya . 5. Banyak Orang tua tidak tau apa saja sifat dan tanggung jawab yang harus dimiliki dalam mendidik anak dengan baik. C. BATASAN MASALAH Dari sejumlah masalah di atas, tidak mungkin semuanya dikaji dalam penelitian ini, disamping karena keterbatasan waktu, biaya, juga tidak semua persoalan tersebut bisa dicarikan jawabannya secara berkualitas. Oleh karenanya dalam penelitian ini hanya dibatasi kedalam beberapa masalah pokok. Yakni sebagai berikut: a. Landasan ayat dan hadist tentang tanggungjawab orangtua. b. Sifat-sifat orangtua dalam Islam c. Tanggungjawab orangtua dalam mendidik anak menurut pandangan Islam anak usia 0 sampai dewasa.

D. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan masalah diatas, penulis merumuskan masalah yang diteliti a Sifat apakah yang harus dimiliki oleh orang tua sebagai pendidik? b Bagaimana tanggung jawab orangtua dalam mendidik anak menurut pandangan Islam?

E. TUJUAN DAN MANFAAT HASIL PENELITIAN

1. Tujuan hasil penelitian

Tujuan penelitian ini antara lain sebagai berikut: a Untuk mengetahui tanggungjawab dan sifat orang tua terhadap pendidikan anak menurut pandangan agama Islam. b Menambah pembendaharaan dan pengetahuan serta dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi para peneliti lain yang berminat melakukan penelitian sejenis berikutnya.

2. Manfaat hasil penelitian

Dengan tercapainya tujuan tersebut, maka manfaat yang dapat diambil dari penulisan skripsi ini adalah : a Dapat memberikan sumbangan bagi pendidikan Islam, khususnya mengenai tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. b Dapat memberikan motivasi dan inspirasi positif bagi para pembaca c Dapat menjadi bahan bacaan dan rujukan bagi siapa saja yang mempunyai minat untuk mengetahui dan mendalami kajian Islam khususnya mengenai tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. 8

BAB II ORANGTUA, PERANAN ORANG TUA DAN PENDIDIKAN

A. Pengertian Orangtua

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Pengertian Orang tua adalah “Ibu kandung dan Ayah, orang tua-tua yang dianggap tua cerdik, pandai, para ahli dan sebagainya.” 1 “Orang tua adalah perantara bagi kehadiran kita di muka bumi ini. Yang pertama kali mengasuh, mengajar dan mendidik kita ”. 2 Orang tua mempunyai pengaruh dalam menggariskan alam masa depan yang dinanti-nantikan oleh anak, baik pengaruh tersebut menuju arah kebahagiaan atau arah kesengsaraan. Tetapi upaya orang tua dalam mendidik anak merupakan muqtadha tuntutan bagi dibangunnya lahan yang layak untuk masa depan anak pada berbagai jenjang kehidupannya. karena, biasanya perilaku orang tua yang taat dan ikut campur tangan dalam mendidik anak, membawa hasil yang positif dan baik yang mempengaruhi masa depannya. Hal itu merupakan sebaliknya bagi orang tua yang tidak taat, yang mengabaikan pendidikan dan perhatian terhadap anaknya. Sebab, biasanya prilaku ini akan membawa hasil negative terhadap masa depannya. Perhatian orang tua terhadap anak merupakan kewajiban yang ditekankan kepada mereka. Adapun masa depan dan perjalanan nasib anak selanjutnya, kita serahkan kepada kehendak Allah dan taufiq-Nya dengan kata lain orang tua seharusnya memperhatikan tuntutan-tuntutan kewajiban mereka terhadap anak, 1 Depdikbud, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 202, h. 629 2 A.Mudjad Mahali, “Hubungan Timbal balik Orang tua dan Anak”Solo: Ramadhani.1994 h. 19