proses belajar siswa yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti korelasi antara disiplin belajar dan motivasi belajar dengan prestasi
belajar fisika siswa kelas XI MIA SMA Negeri 2 Klaten.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat disiplin belajar dan motivasi belajar fisika siswa kelas XI MIA SMA Negeri 2 Klaten ?
2. Apakah ada korelasi antara disiplin belajar dengan prestasi belajar fisika siswa kelas XI MIA SMA Negeri 2 Klaten ?
3. Apakah ada korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar fisika siswa kelas XI MIA SMA Negeri 2 Klaten?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Tingkat disiplin belajar dan motivasi belajar fisika siswa kelas XI MIA
SMA Negeri 2 Klaten. 2. Korelasi antara disiplin belajar dengan prestasi belajar fisika siswa kelas
XI MIA SMA Negeri 2 Klaten.
3. Korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar fisika siswa kelas XI MIA SMA Negeri 2 Klaten.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi sekolah
Sebagai masukan bagi para guru tentang pembinaan disiplin belajar siswa dan membangkitkan motivasi belajar siswa dalam rangka
mencari strategi belajar-mengajar yang baik untuk mencapai peningkatan prestasi belajar siswa.
2. Bagi pengembangan penelitian Hasil penelitian ini dapat menambah informasi tentang penelitian
pendidikan fisika.
5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut kaum konstruktivis, belajar merupakan proses aktif pelajar mengkonstruksi arti entah teks, dialog, pengalaman fisis, dan lain-
lain. Belajar
juga merupakan
proses mengasimilasikan
dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan
pengertian yang sudah dipunyai seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan Suparno, 1997: 61. Kegiatan belajar adalah kegiatan
yang aktif, di mana pelajar membangun sendiri pengetahuannya. Menurut konstruktivisme, pelajar sendirilah yang bertanggung jawab atas hasil
belajarnya. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung pada
apa yang telah diketahui si pelajar: konsep-konsep, tujuan, dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari Suparno,
1997: 61-62. Belajar menurut Winkel 2009: 59, adalah suatu aktivitas
mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan-
pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.