sikap. Dengan kata lain, disiplin belajar dan motivasi belajar tidak berkorelasi dengan prestasi belajar fisika siswa kelas XI MIA SMA Negeri 2 Klaten.
Hasil penelitian yang diperoleh ini tidak sesuai dengan teori. Dimana seharusnya ada korelasi antara disiplin belajar dan motivasi belajar dengan
prestasi belajar. Penelitian yang dilakukan oleh Widyasari 2011 juga menyimpulkan bahwa prestasi belajar siswa tidak dapat diprediksi melalui
disiplin dan motivasi belajar. Menurut pendapat Anderson, Allington dan Brophy dalam Arikunto, 1990: 120, disiplin yang tinggi di dalam suatu kelas
tidak menjamin dicapainya prestasi akademik yang tinggi di kelas yang bersangkutan, masih banyak faktor lain yang berpengaruh pada hasil belajar
siswa. Ketidaksesuaian hasil penelitian ini dengan teori kemungkinan
disebabkan oleh beberapa hal. Dalam penelitian ini, variabel prestasi belajar fisika siswa kurang dikontrol oleh peneliti. Peneliti hanya menggunakan
dokumentasi nilai dalam rapor yang sudah diolah oleh guru mata pelajaran fisika sebagai instrumen pengumpulan data prestasi belajar fisika. Maka data
prestasi siswa tersebut bukan nilai sebenarnya lagi. Peneliti juga tidak mengetahui bagaimana proses guru menilai siswa. Selain itu, peneliti juga tidak
mengetahui alat ukur yang digunakan guru untuk mengambil nilai fisika apakah instrumennya tingkatannya mudah atau sulit untuk siswa.
Dari tabel rangkuman skor untuk keempat kelas XI MIA tersebut terlihat bahwa nilai para siswa bisa dikategorikan bagus. Hal ini mengindikasikan bahwa
sebagian besar siswa termasuk pandai dalam mata pelajaran fisika. Atau dengan
kata lain, tingkat inteligensinya tinggi. Siswa yang tingkat inteligensinya tinggi dalam tuntutan belajar tertentu dari sekolah meskipun motivasi belajar dan
disiplin belajarnya biasa saja bisa berprestasi karena dengan tingkat inteligensi yang dimiliki sudah bisa mencapai batas tuntutan belajar tersebut. Dalam tuntutan
belajar yang sama, siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah. Hal ini
sependapat dengan Slameto 2010, yang menyatakan bahwa inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar.
6. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari memiliki kelemahan dalam melakukan penelitian ini, antara lain sebagai berikut:
a. Variabel prestasi belajar fisika siswa kurang dikontrol, hanya mempercayakan nilai rapor dari sekolah.
b. Instrumen kuesioner disiplin belajar dan motivasi belajar tidak melalui proses uji coba terlebih dahulu. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu.
Padahal kuesioner yang digunakan bukan kuesioner standar. Tetapi penulis sudah menempuh prosedur penyusunan kuesioner yang baik.
c. Disiplin belajar tidak diobservasi dalam pembelajaran sehingga gambaran disiplin belajar siswa yang diperoleh kurang.
d. Observasi motivasi belajar siswa saat pembelajaran di kelas hanya dilakukan sekali sehingga hanya sedikit gambaran motivasi belajar siswa
yang diperoleh peneliti.
72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisis pada bab IV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat disiplin belajar fisika siswa kelas XI MIA SMA Negeri 2 Klaten berada dalam kategori tinggi dengan nilai rata-rata 69,82, sedangkan tingkat
motivasi belajar fisika siswa kelas XI MIA SMA Negeri 2 Klaten berada dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata 68,00.
2. Tidak ada korelasi antara disiplin belajar dengan prestasi belajar fisika siswa kelas XI MIA SMA Negeri 2 Klaten.
3. Tidak ada korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar fisika siswa kelas XI MIA SMA Negeri 2 Klaten.
B. Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar mencermati alat ukur prestasi belajar fisika siswa serta proses menilainya apakah bisa dipercaya atau
tidak. 2. Observasi disiplin belajar siswa perlu dilakukan.
3. Observasi disiplin belajar dan motivasi belajar siswa saat pembelajaran di kelas sebaiknya dilakukan lebih dari satu kali agar didapat gambaran yang
cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Arigiyati, T. A. 2011. Pengaruh Kedisiplinan, Motivasi Belajar, dan Dukungan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Metode Statistika
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Angkatan 2009. Dalam Wacana Akademika, Vol 3. No 9
, Januari. Hal 922 – 931
Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta
Azwar, Saifuddin. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Dimyati Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Edwin, T. N. 1997. Peran Disiplin dalam Pengembangan Kreativitas Anak.
Yayasan Arena Almamater Hadi, S. 2004. Statistik Jilid II. Yogyakarta: Andi
Juwarsih, Helena. 2007. Penerapan Pembelajaran Tematik dalam Rangka Meningkatkan Prestasi Belajar bagi Siswa Kelas I Sekolah Dasar Tarakanita 5
Rawamangun Jakarta. Dalam Psiko-Edukasi, Vol 5. No 1, Mei. Hal 51 - 64 Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja
Rosdakarya Pawestri, Y. Y. D. 2013. Korelasi antara Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar
terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma