guru di sekolah tidak terlepas dari kegiatan luar sekolah. Pusat pendidikan luar sekolah yang penting adalah keluarga, lembaga
agama, pramuka, dan pusat pendidikan pemuda yang lain. Upaya mendidikkan belajar “tertib hidup” merupakan kerjasama sekolah
dan luar sekolah.
4. Indikator Motivasi Belajar
Motivasi belajar memiliki beberapa indikator. Sardiman 2011:
83 mengemukakan indikator motivasi belajar sebagai berikut :
a. Tekun menghadapi tugas Siswa yang memiliki motivasi belajar adalah seseorang yang
dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu yang lama dan tidak pernah berhenti sebelum selesai.
b. Ulet menghadapi kesulitan tidak cepat putus asa Siswa yang memiliki motivasi belajar yang baik adalah
seseorang yang tidak lekas mudah putus asa dan juga tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya.
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah orang dewasa
Siswa yang memiliki motivasi dalam belajar harus peka dan responsif terhadap berbagai masalah umum, dan bagaimana
memikirkan pemecahannya. d. Lebih senang bekerja mandiri
e. Dapat mempertahankan pendapatnya Siswa yang memiliki motivasi dalam belajarnya akan
mempertahankan pendapatnya terhadap sesuatu, jika ia sudah yakin dan dipandangnya sesuatu tersebut sudah rasional.
Tokoh lain, Martin Handoko 1992; dalam Prasti, 2005 juga menyebutkan bahwa indikator motivasi belajar antara lain:
a. Kuatnya kemauan untuk berbuat; b. Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar;
c. Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain; d. Ketekunan dalam mengerjakan tugas.
Bersamaan dengan indikator-indikator di atas, Hudgin dalam Wahyuningtyas dkk, 2000 menyebutkan bahwa indikator motivasi
belajar adalah: a. Adanya dorongan untuk memulai suatu aktivitas atas kemauannya
sendiri; b. Mampu menyelesaikan tugas tepat waktu;
c. Gigih dan tidak mudah putus asa bila menemui kesulitan.
Berdasarkan pernyataan para tokoh di atas mengenai indikator motivasi belajar, penulis menyimpulkan bahwa indikator motivasi
belajar dalam penelitian ini ialah:
a. Memiliki semangat dan dorongan yang kuat untuk memulai aktivitas dan menghadapi tugas;
b. Tekun dalam menghadapi tugas; c. Gigih dan ulet dalam menemui kesulitan;
d. Menyelesaikan tugas tepat waktu; e. Banyak waktu yang disediakan untuk belajar.
D. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Judul skripsi yang diajukan oleh penulis tentang “Korelasi antara Disiplin dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas XI
MIA SMA Negeri 2 Klaten” memiliki beberapa kajian hasil penelitian yang
relevan, antara lain sebagai berikut:
1. Yohana Yunita Dwi Pawestri dalam penelitiannya yang berjudul “Korelasi antara Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar terhadap Prestasi
Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013” tahun 2013 menunjukkan bahwa a ada korelasi yang
positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa dengan nilai koefisien korelasi 0,627 dan tingkat
siginifikansi 3,413, b ada korelasi positif dan signifikan antara disiplin belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa dengan nilai koefisien
korelasi 0,507 dan tingkat siginifikansi 2,515, c ada korelasi positif dan signifikan antara motivasi belajar dan disiplin belajar secara bersama-
sama terhadap prestasi belajar matematika siswa dengan nilai koefisien