a. Memiliki semangat dan dorongan yang kuat untuk memulai aktivitas dan menghadapi tugas;
b. Tekun dalam menghadapi tugas; c. Gigih dan ulet dalam menemui kesulitan;
d. Menyelesaikan tugas tepat waktu; e. Banyak waktu yang disediakan untuk belajar.
D. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Judul skripsi yang diajukan oleh penulis tentang “Korelasi antara Disiplin dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas XI
MIA SMA Negeri 2 Klaten” memiliki beberapa kajian hasil penelitian yang
relevan, antara lain sebagai berikut:
1. Yohana Yunita Dwi Pawestri dalam penelitiannya yang berjudul “Korelasi antara Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar terhadap Prestasi
Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013” tahun 2013 menunjukkan bahwa a ada korelasi yang
positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa dengan nilai koefisien korelasi 0,627 dan tingkat
siginifikansi 3,413, b ada korelasi positif dan signifikan antara disiplin belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa dengan nilai koefisien
korelasi 0,507 dan tingkat siginifikansi 2,515, c ada korelasi positif dan signifikan antara motivasi belajar dan disiplin belajar secara bersama-
sama terhadap prestasi belajar matematika siswa dengan nilai koefisien
korelasi 0,633 dan tingkat siginifikansi 5,714. Variabel motivasi belajar dan disiplin belajar memberikan sumbangan efektif terhadap prestasi
belajar matematika siswa sebesar 40. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar matematika siswa
dapat diprediksi oleh motivasi belajar dan disiplin belajar. 2.
Theresia Ratna Widyasari dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Disiplin dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Studi Kasus
pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nanggulan” tahun 2011 menunjukkan bahwa a tidak ada pengaruh disiplin belajar terhadap
prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai r sebesar 0,191 dan t
hitung
sebesar 1,136 lebih kecil dari t
tabel
1,9725, b tidak ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari
nilai r sebesar 0,193 dan t
hitung
sebesar 1,227 lebih kecil dari t
tabel
1,9725, c terdapat pengaruh disiplin dan motivasi belajar secara bersama-sama
terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai R sebesar 0,210 dengan F
hitung
sebesar 4,345 lebih besar dari F
tabel
3,04. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa tidak dapat
diprediksi melalui disiplin dan motivasi belajar.
E. Kerangka Berpikir
1. Korelasi antara Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar
Disiplin berkaitan dengan pengendalian diri seseorang terhadap aturan-aturan berdasarkan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya.
Disiplin terbentuk dari pembinaan sejak dari lingkungan keluarga kemudian berlanjut ke pendidikan sekolah. Disiplin sangat penting bagi
siswa untuk mengembangkan motivasi yang kuat Roestiyah, 1982: 161. Siswa dapat belajar dengan baik jika berdisiplin, seperti memperhatikan
guru saat pelajaran, tertib di kelas, mengatur waktu belajar, dan tekun mengerjakan tugas. Dengan perilaku belajar tersebut, prestasi belajar
siswa bisa meningkat.
2. Korelasi antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar
Motivasi dalam melakukan kegiatan belajar-mengajar juga menentukan prestasi belajar-mengajar fisika tersebut. Siswa yang lebih
tekun, yang senang melakukan kegiatan belajar-mengajar fisika, yang lebih besar keinginannya untuk mencapai sukses karena ia mengerti
tujuan yang akan dicapai, dan ia mengerti bahwa pencapaian tujuan tersebut akan memberikan kepuasan, akan mencapai prestasi belajar fisika
lebih tinggi. Siswa yang melakukan kegiatan belajar-mengajar fisika karena
pilihan atau kemauannya sendiri, melakukannya dengan ketekunan tinggi, dan keinginannya untuk memperoleh prestasi besar, maka itu merupakan
petunjuk bahwa motivasi belajarnya tinggi. Siswa yang mempunyai